Kain Kafan

Di pagi itu, Galuh mulai mengendarai mobil dengan perlahan-lahan karena dia akan memasuki area tikungan angker yang sempat dilewatinya tadi setelah beberapa saat mereka pergi ke kuburan.

"Mas, saya beri saran, kita harus banyak berdoa agar kita cepat sampai rumah kembali. Dan Mas harus fokus mengendarai."

Widuri memberi saran kepada suaminya untuk mengucapkan doa-doa agar tidak diganggu oleh makhluk halus. Banu mulai mengangguk dan kini dia menuruti saran dari istrinya tersebut.

Tanpa diduga, selama dua puluh menit, Galuh dan Widuri telah sampai di depan rumah mereka. Saat itu, terlihat beberapa tetangga yang melihat mobil Galuh berduyun-duyun mendekati Galuh dan Widuri yang baru saja turun dari mobil.

"Mas Galuh. Neng Widuri. Akhirnya kalian kembali juga. Kami para warga susah payah mencari keberadaan kalian, namun tak satu orang pun yang berhasil menemukan. Kalau boleh tahu, sebenarnya Mas Galuh dan Neng Widuri ini ke mana saja ya?" tanya pak Mahmud selaku takmir masjid yang bertugas memantau para warga di dusunnya jika warganya terjadi suatu masalah.

"Lebih baiknya, kita bicarakan saja di dalam ruang tamu sana ya, Pak, Ibu. Agar kita lebih nyaman dan Mas Galuh dan Neng Widuri juga bisa beristirahat," jawab Marsinah yang tiba-tiba keluar dan memberi arahan kepada pak Mahmud dan beberapa warga untuk membicarakan hal penting ini di dalam rumah.

"Oh. Iya. Maaf jika kami mengganggu, tetapi kami sangat ingin mengetahui sebab Mas Galuh dan Neng Widuri yang tiba-tiba menghilang."

Sambil menjawab pertanyaan dari Bu Marsinah, pak Mahmud diikuti beberapa warga berjalan ke dalam ruang tamu milik keluarga Bu Marsinah.

Saat sampai di ruang tamu, sudah duduk Roro yang sedang menantikan Galuh kembali dari rumah karena sempat suaminya itu hilang entah ke mana. Walau pun Roro bersekongkol dengan setan, Roro tidak tahu-menahu kejadian apa yang sedang dialami oleh Suaminya dan Widuri.

"Mas Galuh, akhirnya Mas pulang juga. Kami sangat khawatir dengan Mas."

Tiba-tiba Roro berdiri dari sofa tempat asal mula ia duduk, lalu dia segera memeluk suaminya dengan mesra. Tak dipedulikannya Widuri dan para warga yang sedang panik dan ingin segera mengetahui sebab perginya Galuh dan Widuri.

"Iya. Mas sudah pulang kok. Kamu sudah sembuh Roro? Syukurlah kalau begitu. Maaf Pak, Bu. Saya dan Widuri telah merepotkan kalian. Saya akan menceritakan kejadian ganjil yang sempat kami alami."

Galuh merasa malu dengan sikap keagresifan Roro di depan pak Mahmud dan warga tetangganya. Lalu dia mulai melepaskan pelukan istri manja nya tersebut. Galuh mulai duduk di sofa di samping Roro dan Widuri.

"Kami tidak merasa direpotkan kok. Kami malah senang bisa membantu sesama tetangga agar terjalin kerukunan dan warga di dusun kita selamat dari segala gangguan dan peristiwa yang tidak diinginkan."

Pak Mahmud mencoba menjawab ulasan dari Galuh yang merasa tidak enak jika tetangganya repot-repot dan bersusah payah mencari keberadaannya dan Widuri.

"Sebenarnya apa yang terjadi dengan Mas Galuh dengan Neng Widuri?" tanya pak Mahmud sambil memegangi dagunya.

"Kami sedang dikendalikan oleh makhluk halus Pak, Bu. Tiba-tiba mobil kami mogok saat di tikungan dekat dengan area pemakaman. Pokoknya ceritanya panjang hingga akhirnya kami bisa pulang kembali karena ada Widuri yang selalu mengingatkan saya agar selalu berdoa kepada Tuhan," jawab Galuh memberi penjelasan secara singkat kepada pak Mahmud dan warga yang bertamu.

"Ya Tuhan. Memang, dengar-dengar ada beberapa warga beda desa yang hilang karena di tikungan tersebut. Masalahnya jalan menuju klinik harus melewati tikungan tersebut dan tidak ada jalan lain selain jurang. Yasudah, kami semua pamit dan akan menyebarkan informasi atas kembalinya kalian. Dan harus berhati-hati jika melewati tikungan tersebut."

Pak Mahmud dan para warga memahami kejadian yang telah dialami oleh Galuh dan Widuri. Mereka sudah puas karena sudah mendapat kejelasan dari Galuh sendiri dan akhirnya mereka undur diri untuk pulang. Di sisi lain, Roro sangat cemburu mendengar Galuh memuji Widuri dan bersama dengannya.

Saat para tamu sudah pulang, Galuh akan segera ke makam Sulastri untuk menaburkan bunga tujuh rupa sesuai arahan dari nenek misterius yang dia jumpai bersama Widuri saat di tikungan.

"Bu, Roro, Wid, Galuh pergi sebentar untuk menaburkan kembang tujuh rupa agar Galuh tidak diganggu oleh makhluk halus tersebut ya Bu?"

Galuh berpamitan dengan keluarganya untuk ke makam Sulastri sebelum waktunya terlambat.

"Memang nya Mas Galuh mau ke makam siapa? Roro ikut ya? Roro takut Mas Galuh menghilang lagi."

Roro mencari perhatian kepada Galuh agar suaminya masih meratukan dia.

"Tidak perlu ikut. Mas sendiri saja. Mas hanya sebentar," jawab Galuh datar. Karena dia buru-buru dan tidak menggubris rengekan dari Roro sang istri manjanya. Galuh mulai beringsut meninggalkan rumah dan segera ke makam Sulstri dan meminta izin kepada kelurganya agar diperkenankan untuk menaburkan bunga di pemakaman Sulastri. Roro merasa kecewa karena dicuekin oleh Galuh dan kini hatinya terasa panas dan ingin segera balas dendam kepada Widuri.

*** *** ***

Malam Jum'at Kliwon pun tiba. Widuri akan melakukan ritual di jam 12 malam yang waktu itu pada malam Selasa Wage sempat gagal karena Mbah Narendro tidak datang entah kenapa dan Roro sedang diganggu oleh hantu yang gentayangan. Yakni hantu yang m*ti karena ditumbalkan oleh Roro Prameswari. Waktu itu, saat Marsinah keluar rumah, dan Widuri serta Galuh belum pulang, Roro segera membereskan peralatan ritualnya dan menyimpannya di kolong ranjang yang berada dalam kamarnya.

Malam itu, tepat jam 12 malam, Galuh dan semua anggota keluarganya tertidur, Roro segera beranjak untuk mempersiapkan segala sesuatu untuk melakukan ritual di Malam Jum'at Kliwon.

Roro berjalan mengendap-endap menuju gudang ruangan kosong yang tidak pernah dipakai. Beberapa menit kemudian, Roro mulai menyalakan lilin agar sedikit terang karena di gudang tersebut sangatlah gelap. Setelah nya dupa mulai dinyalakan. Setelah semuanya siap, Roro duduk bersila dan memejamkan mata.

"Jampi-jampi susuk ayu marai sugih. Jampi-jampi kangge Nyi Narendro sesepuh dedemit alam ghaib. Monggo sami rawuh ing rumah kulo kanti sumringah."

Mantra andalan telah berhasil diucapkan oleh Roro Prameswari dengan suara lirih agar keluarga maupun warga tetangga tidak mendengarnya. Seketika, angin mulai bertiup sangat kencang dan secara bersamaan terdengar suara sinden menyanyi menyanyi disertai gamelan Jawa yang terdengar sangat merdu.

Dengan segera tampak kilatan cahaya dan berangsur-angsur berubah menjadi sosok yang berwajah mengerikan. Berwajah seperti nenek yang buruk rupa dengan tongkat ular yang menancap di atas kepalanya. Rambut putih mengukur panjang sampai mata kaki. Itulah Mbah Rendro. Penguasa dedemit alam ghaib.

"Hihihi. Roro Prameswari. Apa kemauan mu! Sekarang cepat katakan! Sebelum para tumbal yang m*ti akan mengganggu kamu dan saya harus menghadapi mereka satu persatu! Hihihi!"

Mbah Narendro ternyata mengetahui maksud busuk Roro Prameswari yang ingin melenyapkan Widuri dari dunia ini. Mbah Rendro tidak bisa lama karena Mbah Rendro dan Roro sedang diincar oleh m*yat yang bergentayangan karena Roro menumbalkan mereka.

"Baik, Mbah. Saya ingin Widuri m*ti secepatnya. Saya harus melakukan apa Mbah?"

Roro menyatakan maksudnya kepada Mbah Rendro karena dia ingin melenyapkan Widuri. Dia ingin menjadi istri satu-satunya dari Galuh Wiguna.

"Hihihi. Bisa saja. Kamu harus memenuhi syarat dengan cara mencari kain kafan seorang m*yat yang sedang hamil tua dan mengambil bunga tujuh rupa di pemakaman dekat dengan kuburan Suastika. Hihihi!"

Dengan tertawa yang sangat mengerikan Mbah Rendro mengungkapkan syarat agar bisa melenyapkan Widuri dari dunia ini.

Degh!

Sontak, jantung Roro terkejut karena syarat nya memang begitu sulit namun, dia akan berusaha untuk mendapatkan persyaratan tersebut.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!