Pintu Gerbang Dunia Ghaib

Hampir subuh, Widuri dan Galuh terjebak dan tak bisa melanjutkan perjalanan ke klinik karena mobil hitam yang dikendarai mereka mogok di area tikungan jalan tersebut yang mengarah ke arah jalan ke klinik dan pemakaman yang didekatnya terdapat jurang.

"Yasudah. Ayo kita ke pemakaman untuk mencari bunga tujuh rupa tapi kita harus berhati-hati karena jalanan di situ sangat curam dan menanjak."

Galuh memberi saran agar berhati-hati saat akan ke pemakaman tersebut. Mereka lalu terpaksa harus meninggalkan mobil hitamnya di tempat tersebut dan kini mereka mulai melakukan perjalanan menuju ke pemakaman. Terdengar suara burung hutan secara bersahutan dan ayam jantan mulai berkokok secara bersahutan terdengar jauh dari rumah dusun penduduk kampung yang mereka tempati.

Perlahan-lahan mereka berjalan beriringan menuju pemakaman yang terkenal angker. Setelah dua puluh menit, akhirnya mereka memasuki pintu pemakaman yang terlihat masih gelap karena waktu itu pukul 03.00 pagi. Widuri mengucapkan salam dan dalam hatinya membaca doa-doa agar diselamatkan dari bahaya yang menghadang.

"Lihat Mas. Bunganya ada di sebelah sana dekat dengan makam Tika yang masih baru."

Widuri melihat berbagai macam bunga yang ternyata tidak jauh dari makam Suastika. Seketika, Galuh teringat beberapa hari lalu dan merasa ragu-ragu untuk mendekatinya. Dia takut akan terjadi hal-hal yang tak diinginkan.

"Kok harus dekat dengan makam Tika ya? Apa tidak ada tempat lain selain di situ. Mas 'kan masih trauma, sayang," timpal Galuh kepada istrinya dengan nada lirih karena dia sedang berada di pemakaman.

"Jika Mas takut, Mas tunggu di sini saja. Widuri saja yang akan memetik bunga itu."

Widuri memberanikan diri untuk memetik bunga yang jenisnya tujuh rupa tersebut. Takut tidak takut harus dipaksakan karena ini petuah dari nenek tersebut.

"Kamu jangan sendirian! Ayo kita bersama-sama memetik bunga itu."

Karena istrinya terlihat berani dan serius, Galuh tergerak hatinya untuk memetik bunga itu dan seketika rasa takut dan traumanya menjadi hilang karena demi keselamatan keluarganya juga.

Galuh menggandeng erat tangan istrinya dan mulai menuju tumbuhnya bunga-bunga tersebut dan terletak di samping makam Suastika. Beberapa menit kemudian, mereka sampai di tempat tersebut.

"Mas, sebelum kita memetik bunga itu kita harus berdoa dan pastikan, bunganya berbau harum."

Widuri mengingatkan persyaratan tentang bunga itu sesuai dengan ucapan nenek misterius beberapa jam yang lalu dan harus berdoa terlebih dahulu. Galuh mengangguk dan menuruti saran istrinya. Tidak lama mereka mulai memetik bunga yang berbeda-beda jenis hingga berjumlah tujuh jenis dalam keadan gelap. Hanya ada penerangan senter kecil yang sengaja dibawa oleh Galuh saat bepergian malam.

Setelah mereka mendapatkannya, nafas mereka terasa lega. Lalu mereka segera berjalan menjauhi area pemakaman tersebut hingga keluar dari pintu gerbang makam tersebut.

"Widuri, kita berhasil memetik bunga ini. Saya heran, saat bersama kamu, nyali Mas tinggi dan kita tidak diganggu oleh dedemit satu pun."

Galuh merasa senang tujuannya ke makam kini berhasil. Saat itu, subuh pun tiba ditandai dengan sayup suara adzan yang terdengar dari dusun seberang sana. Widuri mengajak sholat di gubuk dekat dengan makam tersebut. Gubuk itu memang sengaja dibuat untuk sembahyang para petakziah yang mungkin akan melakukan sholat dan tidak memungkinkan jika sholat di rumah. Galuh tidak bisa membantah ajakan istrinya karena hatinya kini merasa tenang jika dia berada didekat Widuri.

Mereka kini berwudhu di pancuran yang terdapat maya air yang tidak jauh dari gubuk tersebut. Setelahnya mereka sholat subuh secara berjamaah.

*** *** ***

Kini, mentari sudah menampakkan wujudnya. Widuri dan Galuh sudah berada di tempat mobilnya terparkir. Galuh mencoba untuk menyalakan mesin mobilnya. Dan ternyata, mobil mereka bisa berjalan dengan sempurna.

"Mas, mobilnya sudah jalan. Alhamdulilah ya Mas."

Terlihat raut berbinar dari wajah Widuri yang tadinya merasa sedih dan kalut karena tragedi yang membuatnya senam j*ntung bisa ia lalui.

"Iya, sayang. Wid, Mas minta maaf ya? Selama ini Mas teramat jahat dengan kamu. Mas sadar, seharusnya Mas berlaku adil kepada kedua istri Mas."

Sambil berkendara, Galuh meminta maaf kepada istrinya karena selama menikah dengan Roro, dia tidak pernah berlaku adil kepada Widuri.

Drrt drrt

Saat itu, terdapat beberapa panggilan tak terjawab dari Roro yang berjumlah lumayan banyak. Sontak, Galuh terkejut melihat waktu di HP-nya menunjukan pukul 10.00 pagi, padahal baru saja mereka keluar dari pemakaman itu setelah subuh. Lalu Galuh segera berhenti berkendara dari mobilnya dan akan segera menelepon Roro.

"Wid, tiba-tiba ada telepon tak terjawab dari Widuri berjumlah dua puluh kali. Dan sekarang di HP ini sudah jam 10.00 pagi. Aneh banget, sayang."

Galuh menyodorkan gawainya kepada Widuri. Dan benar saja, waktu sudah jam 10.00 pagi. Widuri terkejut bukan kepalang.

"Mas, cepat telepon Roro sekarang, mumpung sedang ada signal."

Widuri memberi saran kepada suaminya agar segera menghubungi Roro karena ada sesuatu yang ganjil. Dengan cekatan, sebelum batre HP milik Galuh habis, dia segera memencet nomor yang tertera nama Roro yakni istri mudanya. Beberapa detik kemudian, nomor telepon dari Roro mulai terhubung.

"Halo, Galuh. Kamu ada di mana? Ini Ibu. Kami sangat mengkhawatirkan kamu dan Widuri."

Terdengar nada cemas dan khawatir dari suara yang ternyata adalah bu Marsinah yang menanyakan keberadaan Galuh dan Widuri.

"Ibu. Galuh dan Widuri baik-baik saja. Maaf kami telat untuk kembali ke klinik, karena beberapa jam tadi, mobil Galuh mogok. Galuh akan segera ke klinik sekarang."

Galuh menjawab pertanyaan ibunya dengan nada rindu.

"Mogok? Beberapa jam tadi? Ya Tuhan, Roro sudah sembuh dari dua hari yang lalu Galuh. Kami sudah berada di rumah saat ini. Kami di jemput mobilnya pak Dahlan karena kalian ditunggu di klinik setengah harian tidak datang. Para warga sudah mencari keberadaan kalian, namun belum ketemu juga. Galuh, jika bisa cepat pulang dan putar arah. Ibu sangat khawatir dan merindukan kalian."

Terdengar nada terkejut dari suara bu Marsinah. Ternyata, Galuh dan Widuri berada di tempat itu selama dua hari. Padahal setahu Galuh, baru beberapa jam dia dan Widuri berada di tikungan tersebut.

"Benarkah itu, Bu? Setahu Galuh. Saya dan Widuri baru beberapa jam di tikungan ini. Yasudah ya, Bu. Sebelum sore, Galuh akan segera pulang karena tadi juga signal nya sempat hilang."

Kini sambungan telepon tersebut mulai terputus secara sepihak. Dia harus segera pulang dan putar arah. Tanpa menjelaskan kepada Widuri, Galuh mulai memutar arah mobilnya. Beberapa menit kemudian, dia menuju arah rumahnya dan dengan kecepatan sedang.

"Mas, kita kok berbalik arah? Kita mau ke mana? Apa kita tidak jadi ke klinik?"

Sontak, Widuri merasa penasaran dengan suaminya yang tiba-tiba memutar arah mobilnya. Perasaannya was-was dan tidak enak.

"Kita akan pulang sayang. Ternyata Ibu dan Roro sudah pulang dengan dijemput oleh mobilnya pak Dahlan dua hari yang lalu. Kita ternyata di tempat ini dan menuju makam tadi memakan waktu dua hari. Ternyata, sebelum mendapat bunga tujuh rupa ini, kita dikendalikan oleh setan. Benar keputusan kamu, sayang. Jika kita tidak mengambil bunga ini maka, kita tidak bisa pulang."

Sambil menyetir mobil, Galuh menceritakan kepada istrinya apa yang sedang mereka alami sebenarnya.

"Ya, Tuhan. Dua hari Mas? Yasudah, ayo kita berdoa terus, Mas. Mas kita mau sampai di tikungan itu lagi. Kita harus berhati-hati agar kita tidak dikendalikan oleh setan kembali. Kita harus berdoa dan mengingat banyak tentang Tuhan."

Dengan tangan merinding, Widuri berusaha memberi saran kepada suaminya agar berhati-hati saat di tikungan yang dekat dengan jurang tersebut. Karena menurut cerita para sesepuh di dusun mereka, wilayah tersebut terdapat pintu gerbang masuknya alam dunia lain yakni dunia ghaib tempat berkumpulnya para penduduk dedemit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!