BAB 17

Pagi ini Adit seperti biasa menjalani hari harinya sebagai dosen, setelah kejadian kemarin ia tak menghubungi Tiara begitu juga dengan Tiara.

" Selamat Pagi " sapa Adit saat memasuki kelas

" Pagi Pak " jawab semua serentak

Adit melihat kursi sebelah Alya kosong, dimana biasanya kursi itu terisi oleh Tiara.

Namun untuk sesaat Adit melupakan hal itu ia mulai fokus dengan mengajar.

***

Tiara tengah bermalas malasan dikasur miliknya, setelah kejadian terakhir ia benar benar tak menghubungi Adit.

Ia sangat kecewa bahkan sangat sangat kecewa, tapi entah mengapa ia justru sulit untuk marah kepada Adit.

Hari ini ia memutuskan untuk tidak masuk kampus, walaupun tak pernah ia melakukan hal ini jika tidak ada kepentingan darurat.

Ting..!!

Ponsel milik Tiara berbunyi notifikasi pesan, dengan segera mungkin ia membuka ponselnya.

[Alya : Kamu dimana Ti..? Ko ga ke kampus]

[Tiara : Aku dimana mana hatiku senang hehe]

[Alya : Kamu di Kontrakan kan..?]

[Tiara : Iyah Alyaa, yaudah aku tidur dulu ya aku lagi ga enak badan. Byee]

Tiara kembali meletakkan ponselnya, kali ini ia sangat malas berkomunikasi dengan siapapun.

Tiara kembali membuka ponselnya dan mulai memutar musik untuk menghilangkan rasa sunyi.

" Aku tauu dirimu kini telah ada yang memiliki, tapi bagaimana kah dengan hatiku tak mungkin ku sanggup kehilangan dirimu.. Aku tau bukan saatnya tuk mengharap cintamu lagi, tapi bagaimana dengan diriku tak mungkin sanggup hidup begini tanpa cintamu.." Tiara mulai menyanyikan lagu yang tengah ia putar

Tok.. Tok.. Tok..

Tiara mendengar suara ketukan dari depan pintu rumahnya.

" Siapa ya..? Apa Alya yah " gumam Tiara

Ia pun berjalan menuju pintu, dan dengan segera ia membuka pintu tersebut.

" Pak Adit..? " ucap Tiara saat melihat Adit yang berdiri didepan pintu

Tanpa menunggu si pemilik rumah menawarkan, dengan segera Adit berjalan masuk kedalam.

" Pak saya belum nyuruh bapa masuk, kenapa bapa tiba tiba masuk aja " ucap Tiara langsung mengikuti Adit ke dalam

" Kenapa ga masuk..? " tanya Adit yang kini sudah merebahkan tubuhnya diatas kasur Tiara

" Bapa ga sopan banget sih, ini kan bukan rumah bapa. Main langsung tidur tidur aja, ga sopan banget sih " ucap Tiara dengan kesal

" Sstt kamu bisa ga jangan berisik, saya sedang lelah karena mengajar " Adit tak memperdulikan ucapan Tiara ia justru memejamkan matanya

Tiara duduk di sudut ruangan, padahal ia tidak kuliah hari ini karena ingin menghindari Adit tapi kenapa laki laki ini malah datang kerumahnya.

" Pak Adit mau ngapain kesini sih " tanya Tiara yang belum Adit jawab

" Kamu ga masak..? Saya lapar " Adit kembali mengalihkan pembicaraan

" Masaklah tapi buat saya sendiri " jawab Tiara ketus

Adit bangkit dari kasur dan melangkahkan pergi kearah dapur.

" Bapa mau ngapain " ucap Tiara yang dengan segera mengikuti Adit

Tiara melihat Adit yang tengah mengambil piring kosong, dan mulai mengisi dengan nasi dan beberapa lauk kedalam piring nya

" Saya lapar Tiara " jawab Adit dengan santai

" Ya kalau bapa lapar ya bapa makan dirumah bapa lah, kenapa malah makan dirumah saya " ucap Tiara yang semakin kesal

" Dirumah saya ga ada kamu yang bisa masakin saya, kalau disini ada kamu jadi kamu yang masakin saya " Jawab Adit sambil menikmati makanan yang ada didalam piringnya

Tiara tak kembali menjawab ia justru meninggalkan Adit dan kembali merebahkan tubuhnya diatas kasur.

" Dasar nyebelin " gumam Tiara pelan

Tiara membuka ponselnya dan mulai kembali memutar lagu.

" Janji tak ditepati Seakan tak pernah peduli

Kita tak sama.. Tak lagi sama

Jangan pernah lagi singgah (singgah)

Jika tak punya sungguh-sungguh (sungguh)

Jangan menyakiti

Jika tak mengobati

Jangan pernah datang lagi

Jika hanya berujung pergi

Tak perlu lagi perbaiki

Kau datang hanya untuk pergi " Tiara kembali ikut menyanyikan lagu yang tengah ia putar

Tiara memejamkan matanya sambil menikmati lagu yang ia putar, Adit yang telah selesai makan langsung menghampiri Tiara.

" Tolong geser " Adit merebahkan tubuhnya dan menggeser tubuh Tiara

" Apaan sih Pak, udah ah saya bangun aja "

Baru Tiara akan bangun, dengan cepat Adit menahannya dan kembali merebahkan tubuh Tiara di sebelahnya.

" Biarkan seperti ini sebentar " ucap Adit sambil memeluk tubuh Tiara

Tiara pun menyerah, ia membiarkan Adit melakukan apapun asal tidak berlebihan.

" Maaf atas kejadian kemarin, maaf juga karena sikap dan sifat egois saya " ucap Adit yang mesih memeluk Tiara

" Hmm " Tiara bergumam

" saya tau pasti kamu benci sekali sama saya kan... ? Saya juga tau kalau kamu pasti enggan bertemu dengan saya lagi " Adit mencoba menebak isi pikiran Tiara

" Percuma Pak, lagian saya juga masih ada janji sama bapa " Jawab Tiara

" Tapi apa kamu menikmati setiap kita melakukan hal itu ..? "

Tiara terkejut dengan pertanyaan yang Adit berikan, jika ia bilang tidak, sepertinya Adit tak akan percaya. Namun ia juga tak munafik jika ia menikmatinya.

" Saya hanya ingin tau " ucap Adit karena tak ada jawaban dari Tiara

" Lumayan " jawab Tiara singkat

" Menikmati atau Tidak... " Adit menekankan pertanyaan nya

" Iya saya menikmati, dah bapa puas jawaban saya " ucap Tiara

Adit membuka matanya dan menatap wajah Tiara.

" Gimana kalau saya minta dua hari kemarin sekarang... " bisik Adit tepat di telinga Tiara

Tiara terkejut dengan ucapan Adit, telebih sekarang Adit juga tengah menatap dirinya.

" Ya..ya ga bisa gitu dong pak, ya itu udah kesalahan bapa " Tiara menjawab dengan gugup

" Sebentar juga tak bisa..? " ucap Adit yang masih mencoba merayu

" Engga Pak Adit " jawab Tiara

" Oke saya tidak akan melakukan penyatuan, tapi kalau bermain main disini ga apa apa kan... ? " tanya Adit sambil meremas pelan milik Tiara

" Mmhh " lenguhan berhasil keluar dari mulut Tiara

" Boleh saya melakukan dengan mulut saya ..?? " Adit berbisik ditelinga Tiara dan Tiara mengangguk

Tiara dikalahkan oleh hawa nafsunya, ia membiarkan Adit untuk bermain main di kedua miliknya.

Adit seperti bayi yang tengah kehausan, Adit tau jika itu adalah titik kelemahan Tiara.

Adit memberikan gigitan kecil yang semakin membuat Tiara menggelinjang, bibirnya tak henti hentinya mengeluarkan lengguhan.

' Ayo Tiara mintalah, aku benar benar menginginkannya ' gumam Adit dalam hati

Tiara menjambak rambut Adit dan sedikit menekan kepala Adit agar terus disana.

Tiara juga merasakan miliknya sudah basah, ia ingin hasratnya terpenuhi malam ini.

Adit Melihat Tiara yang mulai gelisah, dari kakinya yang di rapatkan membuat Adit semakin yakin jika Tiara sudah merasakan gelisah

" Pak mmmhh " lenguhan Tiara terus keluar

" Nama sayang Nama " ucap Adit yang masih betah bermain main

" Mmhh sa.. Saya ingin Dit, puasi saya Dit " ucapan itu berhasil keluar dari mulut Tiara

Terpopuler

Comments

Hanisah Nisa

Hanisah Nisa

lanjut...

2023-09-25

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!