Adit memakan ice cream yang dibeli Tiara tanpa ekspresi apapun, bahkan tak mengatakan apapun kepada Tiara
" Saya pulang sendiri aja kali ya " ucap Tiara
" Saya antar " jawab Adit dengan cepat
" Hmm oke "
Setelah sampai di mobil Tiara langsung memakai seatbelt miliknya.
" Kedua Orangtua saya sudah tidak ada " ucap Adit tiba tiba
Tiara dengan cepat menoleh kearah Adit
" Papah saya meninggal dunia karena serangan jantung, sebelumnya beliau terkena stroke. Sedangkan Mamah saya meninggal karena kecelakaan yang saat itu bersama dengan selingkuhannya, kejadian itu saat saya sedang kuliah. Saya melihat bagaimana rasa sakit ayah saya menyaksikan sendiri istrinya tengah berhubungan dengan laki laki lain, dan dan " Adit menceritakan semuanya dengan penuh sesak
" Gausah di lanjut pak " Dengan cepat Tiara melepaskan seatbelt nya dan memeluk Adit
Apa mungkin hal ini yang membuat Adit seperti ini, apa Adit trauma dengan sebuah rumah tangga.
" Maaf " ucap Adit sambil menundukkan wajahnya
" Engga apa apa Pak, saya juga minta maaf karena pertanyaan saya " ucap Tiara sambil menghapus air matanya
Tiara merentangkan kedua tangannya
" Kalau bapa butuh peluk " ucap Tiara
Dengan segera Adit memeluk Tiara, ia menangis di pelukan Tiara
Adit masih ingat persis dengan kejadian saat itu, hatinya pun masih terasa luka yang amat dalam.
" Ayo pulang Pak " ajak Tiara melihat Adit yang sudah lebih baik
" Iyah " jawab Adit mengangguk
Sepanjang perjalanan pulang Adit lebih banyak diam, bahkan biasanya ada saja yang Adit katakan tapi berbeda dengan sekarang.
" Pak Adit " panggil Tiara memecahkan keheningan
" Ya " saut Adit singkat
" Kayaknya saya takut pak tidur dirumah sendirian"
" Lalu..? " tanya Adit sedikit menoleh
" Saya mau nginep dirumah temen saya aja " jawab Tiara
" Siapa..? Andi..? " Adit mencob menebak
" Bukan, Alya lah pak " jawab Tiara
" Gausah saya saja yang temani " ucap Adit
" Tempat saya ga boleh cowo nginep pak " ucap Tiara
" Yaudah kalau gitu kamu yang tidur dirumah saya " ucap Adit
" Hmm yaudah "
Sebenernya takut adalah alasan yang Tiara buat buat, ia ingin mencoba menghibur Adit atau setidaknya ia tak ingin melihat Adit sedih.
Bagaimana pun dengan sikapnya, sejujurnya ia baik.
Sesampainya dirumah Adit langsung mengajak Tiara ke kamar.
" Kamu tidur disini, saya tidur dikamar saya " ucap Adit tak seperti biasanya
" Hmm " gumam Tiara
Baru Adit ingin pergi dengan cepat Tiara menahan tangan Adit.
" Ada apa..? " tanya Adit bingung
" Pak Adit disini aja " jawab Tiara dengan ragu
" Kenapa..? " Adit duduk di sebelah Tiara
Tiara tak menjawab ia langsung memberikan ciuman di bibir Adit.
" Makasih untuk hari ini pak " ucap Tiara dengan tersenyum
" Jangan memancing saya Tiara " ucap Adit sambil menahan senyumnya
" Saya ga mancing pak orang saya lagi ga ada di laut gimana mau mancing hehe " Tiara kembali mencoba menghibur
" Jadi kamu ingin saya temani tidurnya..? " tanya Adit dan Tiara mengangguk
" Yaudah, kalau gitu saya mau mandi dulu. Kamu mandi dulu sana, kalau mau ganti baju nanti pakai baju saya saja " ucap Adit
" Iyah Pak " Tiara mengangguk
Setelah Adit keluar dari kamar Tiara langsung bergegas mandi, ia sengaja membeli baju tidur saat di Mall tadi tanpa sepengetahuan Adit.
" Duh kayaknya ini terlalu terbuka, tutupin pakai selimut aja deh " ucap Tiara ia pun mengeluarkan laptop dan sebuah buku, ia mulai mengerjakan tugasnya.
Begitu Adit masuk, Adit melihat Tiara yang tengah mengerjakan sesuatu
" Kamu sedang apa..? Sudah malam " ucap Adit duduk di pinggir ranjang
" Ngerjain tugas pak, pak Adit ga liat " jawab Tiara
" Besok saja, sekarang sudah mala. Lagian besok kan libur " Adit menutup laptop Tiara dan buku Tiara, ia memindahkan keatas meja
Tiara pun segera merapikan posisi tidurnya, ia memakai selimut hingga menutupi tubuhnya
" Terlalu dingin..? " tanya Adit melihat Tiara yang menutupi tubuhnya dengan selimut
" Engga pak, udah bapa tidur " Tiara menggelengkan kepalanya
Adit pun merebahkan tubuhnya di sebelah Tiara.
" Kamu gajadi pakai baju saya..? " tanya Adit melihat Tiara yang tak ke kamarnya
" Engga pak " jawab Tiara
" Kamu ga ganti pakaian..? "
" Ganti ko pak ganti" jawab Tiara cepat
Karena penasaran melihat kelakuan Tiara yang mencurigakan dengan cepat Adit menarik selimut yang digunakan Tiara.
" Pak Adit " Dengan cepat Tiara menarik selimutnya, namun Adit mencegah
" Kamu sengaja..? " tanya Adit tersenyum
" Engga, tadi saya pikir ga terbuka seperti ini " jawab Tiara gugup
" Oo jadi kamu baru beli " Adit mencoba menebak
" Cantik " puji Adit
" Ssstt udah diem pak udah malem " Tiara yang malu menjadi salah tingkah
" Saya pikir kamu sedang memancing saya" ucap Adit sambil membenarkan bantalnya agar nyaman
" Bapa mau..? " tanya Tiara dengan gugup dan pelan
" Kamu tidur saja katanya cape " jawab Adit
" Engga saya ga cape, saya juga belum ngantuk " jawab Tiara
Adit langsung menarik Tiara kedalam pelukannya.
" Saya sudah janji saya hanya minta di hari Sabtu dan Minggu sayang " Adit memakaikan kembali selimut untuk Tiara
" Berarti besok..? " tanya Tiara
" Hmm " gumam Adit mengangguk
" Tapi gimana kalau saya yang minta..? "
Adit terkejut dengan apa yang Tiara ucapkan, padahal Tiara sering menolaknya namun kali ini justru ia yang meminta.
Tiara mengelus wajah Adit yang kini ada di hadapannya, Aditpun memejamkan matanya menikamati sentuhan lembut tangan Tiara.
" Tapi kayaknya bener besok aja " dengan cepat Tiara membalikkan tubuhnya sehingga membelakangi Adit
Jantung Tiara berdetak dengan kencang.
" Yakin..? " tanya Adit berbisik
" Iya yakin " jawab Tiara
" Yaudah Tidur, sebelum saya berubah pikiran" ucap Adit dan dengan segera Tiara memejamkan matanya
Adit memberikan kecupan di pipi Tiara, setelah itu ia pun memejamkan matanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments