Tiara terdiam sejenak mendengar ucapan dan tatapan dari sang dosen, baginya ini tidak benar ia tak ingin bersama dengan Adit.
" Saya gamau, sampai kapanpun saya gamau jadi kekasih bapa " ucap Tiara dengan emosi
" Kamu ga ingat ucapan kamu tadi, kamu akan melakukan apa saja..? "
" Kalau gitu saya ingin membatalkan semuanya "
" Oke boleh, saya tidak melarang lagipula bukan kamu tadi yang datang kepada saya "
" Ini saya kembalikan kartu yang bapa berikan, dan saya ingin pulang "
Tiara melempar kartu yang Adit berikan, ia langsung turun dari ranjang Adit.
" Cih masih saja belagu " ketus Adit
" Kita lihat saja sampai kapan kamu menolak saya " gumam Adit dalam hati
****
Sesuai dengan permintaan Tiara, Adit mengantar Tiara untuk pulang.
Sepanjang jalan Tiara terus berfikir bagimana ia mendapatkan uang selain dari Adit, satu satunya harapan hanya Andi.
" Saya turun disini saja " ucap Tiara tanpa menoleh kearah Adit
" Oke " jawab Adit singkat
Adit langsung menepikan mobilnya, dan Tiara langsung turun dari mobil Adit.
Adit pun segera melajukan mobilnya meninggalkan Tiara, ia mengambil ponselnya dan menghubungi seseorang.
" Pantau terus dan lakukan yang terbaik " ucap Adit, setelah itu ia kembali meletakkan ponselnya.
***
Seperti kemarin Tiara mengajak Andi untuk bertemu, ia sudah tidak punya pilihan lain saat ini
" Hai Ti udah lama..? " ucap Andi yang baru saja tiba
" Engga ko, maaf ya aku ganggu kamu "
" Engga apa apa Ti, ada apa ..? "
" Ndi jadi gini,..." Tiara menceritakan semuanya kepada Andi, kecuali kasus Aini dan tawaran dari Adit
" Kamu butuh berapa..? " tanya Andi setelah ia selesai mendengar cerita Tiara
" Aku butuh 3 juta Ndi " jawab Tiara pelan
" Yaudah gampang pakai saja dulu uangku, kapan kamu butuhnya..? "
" Hari ini ndi "
" Yaudah nanti aku transfer ke kamu yah, kamu kirim aja nomor rekeningnya "
" Ndi.. Makasih banyak yah, maaf aku ngerepotin kamu "
" Engga apa apa santai aja Ti " Andi mengelus tangan Tiara
Tiara merasa lega setelah mendapatkan uang dari Andi, ia juga merasa senang karena tidak berhubungan dengan Adit.
Setelah selesai bertemu dengan Andi, Tiara mampir sebentar ke Bank untuk mengambil uang yang Andi transfer.
" Alhamdulillah, aku langsung ke tempat bayar saja deh "
Tiara berjalan dari Bank menuju rumahnya, namun disaat melewati gang yang sepi Tiara dihadang oleh dua anak muda.
" Hallo Cantik " ucap salah satu pemuda
" Diam kalian mau apa, jangan macam macam yah " ucap Tiara dengan lantang
" Waaw ternyata cantik kita yang satu ini galak juga yah "
" Kalian mau apa, pergi dari sini "
Salah satu pemuda yang lain mengeluarkan pisau kecil dan mengarahkan kepada Tiara.
" Setahin uang Lo, atau.. " pria itu menatap tubuh Tiara
" Engga saya tidak akan memberikan apapun kepada kalian " bentak Tiara
" Oo jadi mau di paksa..? "
Pria itu langsung menarik tas Tiara, ia mengambil uang yang baru saja Tiara pinjam dari Andi bahkan sisa uang yang miliki pun lenyap.
" Kalau gini kan kita bisa damai, ayo cabut " pria itu langsung pergi meninggalkan Tiara
Bukannya Tiara tidak ingin meminta bantuan, namun karena kondisi yang sepi bahkan tak ada satupun yang lewat rasanya percuma jika ia berteriak.
Semua uang yang ia miliki sudah lenyap begitu saja, ia terduduk lemas dengan air mata yang tak bisa ia tahan.
" Hiks.. Hiks gimana ini " Tiara terus menangis
Tiara pun bangun dan memutuskan untuk segera pulang kerumahnya, dan disana sudah ada Bu Laila pemilik kontrakan.
" Gimana Tiara sudah ada uangnya..." tanyanya dengan sinis
" Jadi gini Bu saya habis kecopetan Bu " jawab Tiara
" Halah alasan, yaudah kalau kamu gabisa kasih uangnya keluar dari sini "
" Jangan Bu sayang mohon, besok pagi saya janji Bu saya janji besok pagi akan saya berikan uangnya "
" Oke saya kasih kamu kesempatan hingga besok pagi, tapi kalau sampai besok pagi juga tidak ada pergi dari sini "
" Iyah Bu "
Setelah itu pemilik kontrakan pergi meninggalkan Tiara.
" Aku harus pinjem ke siapa lagi, bahkan sejak tadi Aini juga sudah menghubungi aduuh " Tiara memegang kepalanya yang sakit
" Apa aku harus mengambil tawaran pak Adit lagi, tapi aku tidak ingin menjadi kekasihnya gimana ini " Tiara mengacak acak rambutnya karena pusing
Tiara mencoba menghubungi teman teman lamanya satu persatu untuk meminjam uang, namun tak ada satupun yang dapat membantu Tiara.
Ponsel milik Tiara berdering panggilan masuk dari nomor yang ia tak kenal, awalnya ia malas mengangkatnya namun karena takut penting ia pun mengangkat panggilan tersebut.
" Hallo ini siapa yah " ucap Tiara
" Apa ini dengan Tiara, apa ini kakanya Aini..?' ucap Seseorang dari sebrang sana
" Ya betul ada apa yah " tanya Tiara
" Ini saya teman sekolahnya Aini, sekarang Aini berada dirumah sakit ia kedapatan tengah meminum obat. Dan setelah diperiksa ternyata obat itu untuk menggugurkan kandungan" ucapnya
Tiara semakin melemas ia tak menyangka masalah yang ia terima semakin berat
" Lalu bagaimana dengan kondisi Aini..?'
" Sekarang masih diperiksa dokter kak, cuma untuk penanganan lanjut Dokter meminta agar pihak keluarga mengurus administrasi"
" Bisa kamu bantu saya..? Besok saya akan ganti uangnya saya janji "
" Baik kak, kalau gitu saya urus dulu ya kak Administrasi nya "
Setelah panggilan terputus, dengan segera memesan ojek online dan beruntungnya ia masih memiliki sis uang di aplikasi tersebut.
Untuk kali ini ia tak memiliki pilihan lain, Aditlah satu satunya yang dapat membantu dirinya
" Duhh aku lupa alamat persisnya gimana ini " gumamnya sendiri
Akhirnya Tiara memesan dengan titik yang tak jauh dari rumah Adit, untungnya ia cukup mengenali.
Ia pun berjalan untuk menuju rumah Adit, ia teringat gerbang menuju rumah Adit disana ada dua security yang tengah berjaga.
" Permisi pak saya ingin kerumah Adit, kalau saya boleh tau dimana alamatnya yah " ucap Tiara
" Ada perlu apa ya mbanya..? Apa sudah membuat janji sebelumnya..?' tanya satu security
" Belum pak, tapi saya mahasiswa nya pak saya ada perlu "
Tin..
Suara mobil mengejutkan ketiga nya, dan orang pemilik mobil turun.
" Malam Pak Adit " ucap dua security memberikan hormat
" Masuk " Adit menarik tangan Tiara
Setelah Tiara masuk kedalam mobil, Adit kembali membawa mobilnya menuju rumahnya.
" Ayo turun " ucap Adit setibanya dirumah
Rumah ini.. Tiara tak menyangka akan kembali kerumah ini, ia juga tak menyangka akan kembali terlibat dengan dosennya ini
" Apa yang membuatmu kembali kesini, bukannya kamu sendiri sudah menolak bahkan melemparkan kartu yang saya berikan..?" ucap Adit dengan sinis
" Pak saya mohon saya benar benar butuh bantuan bapak, kali ini saya berjanji tidak seperti tadi " ucap Tiara
" Hem terlambat saya juga sudah tidak menginginkan kamu "
" Pak saya mohon sama bapa, tolong bantu saya pak "
" Lebih baik kamu pergi, saya lelah ingin beristirahat " Adit bangkit dari Sofanya
Adit berjalan pergi meninggalkan Tiara, sedangkan Tiara masih saja duduk dengan pikirannya yang bercampur aduk.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 65 Episodes
Comments