BAB 16

Tiara menatap kearah Adit dengan rasa tak percaya, bagaimana bisa Adit melakukan ini semua.

" Kenapa Bapa ngelakuin kayak gini " tanya Tiara yang ingin mendengarkan penjelasan Adit

" Ya karena dengan cara itu saya bisa dapetin kamu Tiara " jawab Adit tanpa berani menatap Tiara

" Berarti sekarang bapa berhasil ya, bapa berhasil dapetin apa yang bapa mau dan bapa berhasil menghancurkan hidup saya. Hebat banget sangat hebat " Tiara memberikan tepuk tangan kepada Adit, ia benar benar merasa kecewa

" Saya minta maaf saya tau saya salah "

" Minta maaf pak..? Bapa tau kemarin saya hampir ingin bunuh diri pak, ditambah adik saya yang juga pergi meninggalkan saya. Demi rasa egois bapa, demi nafsu bapa. " Nanda menggelengkan kepalanya seolah benar benar tak percaya dengan Adit

" Saya mau pulang " Tiara segera bangun dari kursinya dan pergi ke kamar untuk mengganti pakaian dan pulang

Adit tau apa yang ia lakukan salah, mungkin sekarang Tiara akan sangat membenci dirinya.

Sesampainya di kamar Tiara langsung menutup pintunya, ia menumpahkan air matanya saat itu juga.

Ia tak percaya dengan apa yang ia dengar dari Adit, dengan keegoisannya ia melakukan apapun demi mendapatkan dirinya.

Kini ia juga sudah kehilangan harga dirinya yang ia jaga, bahkan itu semua pun karena Adit.

Tok.. Tok.. Tok..

" Tiara buk saya minta maaf, saya tau saya salah " ucap Adit dari balik pintu

" Saya gamau ngomong apapun sama bapa " teriak Tiara dari dalam kamar

" Setidaknya kasih saya kesempatan Tiara, kasih saya kesempatan untuk menebus Semua " ucap Adit kembali

Tiara tak menjawab ia terus bersiap untuk pulang kerumahnya, setelah selesai ia langsung membuka pintu kamar dan melihat Adit berdiri didepan.

" Kamu mau kemana..? " tanya Adit melihat Tiara yang sudah rapih

" Bukan urusan bapa " jawab Tiara asal

" Kamu itu jadi urusan saya, kalau kamu mau pulang biar saya yang antar " Adit memegang kedua lengan Tiara

" Saya yang akan bertanggung jawab atas kamu Tiara, kamu tanggung jawab saya. " ucap Adit tegas sambil memegang kedua lengan Tiara

Tiara tak membalas apapun ucapan Adit, yang ia rasakan hanya kecewa saat ini.

" Kita duduk dulu kita bicarain semuanya yah " ucap Adit yang mengajak Tiara untuk duduk dan Tiara hanya menuruti

Adit dan Tiara kini sudah duduk di pinggir ranjang, Tiara enggan menatap Adit yang sejak tadi memperhatikan dirinya.

" Tiara apa yang harus saya lakukan agar kamu tidak marah kepada saya " Adit mulai memecahkan keheningan

" Saya bukan hanya marah ke bapa, tapi saya kecewa bahkan sangat sangat kecewa " jawab Tiara yang enggan menoleh kearah Adit

" Saya akan menikahi kamu "

Tiara langsung menoleh kearah Adit, entah apa yang ada dipikiran Adit sehingga ia tanpa rasa bersalah mengucapkan seperti itu.

" Bapa anggap perasaan saya receh yah..? bapa anggap perasaan saya main main..? "

Adit dengan cepat menggelengkan kepalanya

" Engga saya gamau nikah sama bapa, memang perjanjiannya saya akan melakukan apapun tapi saya gamau nikah sama bapa. Terlebih banyak perempuan yang sudah bapa tiduri, kalau salah satu dari perempuan itu hamil gimana..? Apa saya harus berbagi dengan perempuan itu..? " ucap Tiara dengan meninggikan suaranya

" Kemarin saja satu wanita sudah datang kepada pak Adit, ada berapa wanita lagi yang nanti menghampiri pak Adit..? Bapa itu cuma memanfaatkan perempuan demi nafsu bapa, tapi bapa sendiri gatau gimana rasa trauma wanita yang sudah memberikan dirinya kepada laki laki brengsek kayak bapa " ucap Tiara kembali

" KAMU GATAU APA YANG SEBENARNYA TIARA, KAMU JUGA GATAU RASANYA TRAUMA MASA LALU " Adit menjawab dengan keras

Tiara terkejut dengan bentakan Adit, selama mereka dekat baru kali ini Tiara mendengar Adit membentak.

" Kamu tau selama saya pacaran dengan wanita lain mereka pun sudah tidur dengan mantan mantanya, bahkan mereka juga selingkuh dengan laki laki lain dan hanya memanfaatkan uang saya. Dan kamu juga ga paham dengan trauma masa lalu saya, kalau kamu pikir saya jahat, brengsek oke saya terima semua ucapan kamu. Tapi asal kamu tau Tiara, saya ga pernah selingkuh " ucap Adit yang kemudian pergi meninggalkan Tiara

Tiara merasa terkejut dengan ucapan Adit, ia memang baru mengenal Adit dan yang ia tau ia hanya pemuas dosennya itu

Tapi Tiara tak pernah tau tentang masa lalu Adit, Jika kemarin Adit tak menceritakan apapun kepadanya.

Tiara mengambil kartu yang Adit berikan kepadanya, memang saldo ini sudah ia gunakan untuk membayar hutang kepada Andi.

Dengan segera Tiara mencari Adit ke kamarnya, dan ia melihat Adit yang tengah menatap kearah luar jendela.

" Saya boleh masuk ..? " Tanya Tiara saat hendak masuk ke kamar Adit

" Silahkan" jawab Adit tanpa menoleh

Tiara langsung masuk kemar Adit, ia berdiri di belakang Adit.

Entanh mengapa melihat Adit yang membelakangi dirinya justru membuat ia ingin memeluk Adit dari belakang, namun dengan cepat ia menepis keinginannya

" Ada apa ...?? " tanya Adit yang enggan menoleh

" Saya mau balikin kartu yang bapa kasih ke saya " Jawab Tiara

" Ga perlu, saya sudah memberikan kepada kamu jadi simpan saja "

Lagi lagi Adit tak menoleh atau membalikkan tubuhnya, ia masih membelakangi Tiara.

Tiara yang kesal karena merasa di abaikan, memegang lengan Adit dan membalikkan tubuh Adit.

" Pak Adit kenapa..? " tanya Tiara melihat Adit yang tengah menghapus air matanya

" Pergilah " jawab Adit yang kembali membelakangi Tiara

Tiara melihat jelas Adit menangis, apa karena ucapannya tadi atau rasa trauma itu datang.

Tiara mendekat kearah Adit dan memeluk tubuh Adit dari belakang.

" Saya bukan laki laki baik Tiara, lebih baik kamu pulang sekarang" ucap Adit

" Engga saya gamau " jawab Tiara yang masih ingin memeluk laki laki itu

" Kalau kamu tidak pulang saya akan melakukan hal itu lagi kepada kamu " ucap Adit

" Engga saya ga akan pulang " jawab Tiara dengan tegas

Adit membalikkan tubuhnya dan kini menatap wajah Tiara.

" Tiara lebih ba—"

Belum selesai Adit berbicara Tiara lebih dulu mengecup bibir Adit.

" Kalau bapa ingin lakukanlah, bukankah memang itu tugas saya " ucap Tiara

Adit pun langsung mengangkat tubuh Tiara dan merebahkan diatas kasurnya

Dengan segera Adit mencium hingga ******* bibir Tiara, begitu juga dengan Tiara yang menyimbangi ciuman Adit.

Adit dengan kasar melepaskan pakaian dari tubuh Tiara, ia benar benar tak menahan dirinya kali ini.

Tiara hanya pasrah dengan permainan Adit, ia tau saat ini Adit pun tengah melampiaskan emosinya.

Tiba tiba Adit bangun dari atas tubuh Tiara dan merapikan baju Tiara.

" Aku antar kamu pulang " ucap Adit yang pergi lebih dulu

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!