BAB 8

Pagi ini Adit sudah siap untuk mengajar, lebih tepatnya ia semangat untuk bertemu dengan Tiara.

Sebenarnya ia merasa bersalah atas kejadian kemarin, dan hari ini ia ingin meminta maaf kepada Tiara.

Adit masuk kedalam kelas dengan senyum khasnya.

" Selamat pagi " sapa Adit

" Pagi Pak " jawab muridnya serentak

Adit memperhatikan satu persatu murid di kelasnya, namun ia tak menemukan orang yang ia ingin temui

" Tiara kemana yah " tanya Adit

" Sakit pak, tadi sudah izin di grup " jawab Alya

" Baik kalau gitu kita mulai saja kuliah kita hari ini " ucap Adit

Sepanjang mengajar Adit terbayang oleh Tiara, ia ingin segera menemui wanitanya itu.

" Kelas saya akhiri sampai disini, saya akan berikan tugas di grup nanti " ucap Adit sambil merapihkan meja nya

" Baik pak " jawab semuanya serentak

Adit pun segera pergi meninggalkan ruang kelasnya.

***

Setelah izin kepada teman temannya, Tiara memutuskan untuk tidur.

Ia merasakan tubuhnya yang lemas dan juga panas, sejak semalam juga ia merasakan kepalanya yang sakit.

Tok.. Tok.. Tok .

Bunyi ketukan pintu yang terus menerus, Tiara yang tengah tertidur pun mau tidak mau memaksakan matanya untuk terbuka.

" Aisshh siapa sih " gumam Tiara sambil memegang kepalanya yang sakit

Tiara bangun dari kasurnya dan beranjak jalan menuju pintu.

" Ya sebentar" ucap Tiara sambil memutar kunci pintunya

Clek ..

" Pak Adit " ucap Tiara saat melihat dosennya yang kini berdiri di depan rumahnya

" Bapa ngapain kesini " tanya Tiara, karena hari ini ia benar benar ingin istirahat

Adit tak menjawab ia langsung masuk kedalam rumah Tiara.

" Apa apaan sih nih orang " gumamnya kesal dan menutup pintu

" Kenapa kamu ga masuk..? " tanya Adit pura pura tidak tau

" Bapa ga baca grup yah..? Saya sudah bilang kalau saya izin " jawab Tiara dengan lesu, karena ia tak punya tenaga untuk berdebat dengan Adit sekarang

" Wajah kamu pucat, ayo kita berobat " ucap Adit yang memperhatikan wajah Tiara

" Saya cuma butuh istirahat pak, mending bapa pulang sekarang. Emang bapa ga punya kesibukan lain apa "

" Jangan bawel, udah ayo kita kerumah sakit "

" Ngapain pak..? Ga mau gamau gamau "

Karena Adit tak ingin kembali berdebat, Adit langsung menggendong Tiara dan membawanya kemobil.

" Paakk bapa ngapain iih " Tiara terus memberontak, namun Adit memperkuat tangannya di tubuh Tiara

Setelah mengunci pintu rumah Tiara, ia langsung memasukan Tiara kedalam mobilnya.

" Paak saya mau istirahat " ucap Tiara yang masih enggan dibawa oleh Adit

" Diam atau saya minta kamu layani saya " ucap Adit mengancam

" I..iya pak saya diam " akhirnya Tiara pun tak kembali bersuara

Adit langsung mengendarai mobilnya menuju rumah sakit, Adit hanya fokus menatap jalan karena ia ingin cepat sampai disana

Setibanya dirumah sakit, Adit kembali menggendong Tiara ala bridal style.

" Pak saya malu pak jangan kayak gini " ucap Tiara karena di perhatikan oleh setiap orang

" Kamu ga inget kata saya di mobil tadi..? " ucap Adit

Tiara pun memilih pasrah karena ia benar benar tak memiliki tenaga untuk berdebat dengan Adit

" Sus tolong periksa kondisi kekasih saya " ucap Adit kepada perawat

Tiara terkejut dengan ucapan Adit yang menyebut nya kekasih.

" Baik pak " Sang perawat memberikan kursi roda dan membawanya ke ruang IGD.

Tiara mulai di periksa dan Adit menunggu di sampingnya.

" Gimana kondisinya dok ..? " tanya Adit

" Kita akan tunggu hasil tes sampel darahnya, tapi kemungkinan kekasih anda mengalami demam tifoid atau tipes. Dan dari keluhannya sepertinya asam lambungnya nya naik, jadi kemungkinan pasien harus rawat inap sampai pulih "

" Baik Dok lakukan yang terbaik "

" Baik kalau begitu, bapa silahkan urus administrasi agar pasien bisa segera di pindahkan "

" Baik Dok "

Adit segera keluar dari ruangan tersebut, ia pergi menuju Administrasi untuk mengurus Tiara.

****

Tiara kini sudah berada diruang inap VIP, Adit sengaja memilih kamar tersebut agar Tiara merasa nyaman.

" Pak ini terlalu berlebihan " ucap Tiara yang tak habis pikir dengan Adit

" Ssstt kamu istirahat, saya akan menemani "

Karena tubuhnya yang sudah benar benar lemas, Tiara memilih untuk tidur daripada berdebat dengan Adit.

Adit duduk di kursi sebelah kasur Tiara, ia memandangi wajah Tiara yang tengah tertidur.

" Cepatlah pulih " gumam Adit pelan

Adit memperhatikan lekuk tubuh Tiara yang terbalut baju rumah sakit, pikirannya kembali terbayang bagaimana jika ia dan Tiara bermain nanti

" Ahh aku sudah tidak sabar " gumam Adit

Karena pikiran nakalnya junior miliknya kembali bangun, semenjak ia bertemu Tiara ia selalu memuaskan juniornya dengan tangannya.

" Kenapa harus sekarang sih " gumam Adit kesal

Karena terus tak tahan Adit pun segera pergi ke toilet, lagi lagi ia harus menuntaskan sendiri.

***

Tiara bangun dari tidurnya, namun ia merasa tubuhnya sedikit berat

Saat ia membuka mata ia melihat Adit yang tengah melingkarkan tangannya di tubuh Tiara, ia juga mendengar suara dengkuran dari Adit

" Kayaknya pules banget tidurnya " ucap Tiara

Karena merasa pegal pada posisi tidurnya, Tiara mencoba menggerakkan pelan tubuhnya.

Namun tanpa disengaja pergerakan yang Tiara lakukan membuat Adit tertidur dari bangunnya.

" Euuhh kamu sudah bangun " Adit merenggangkan otot otonya

" Hmm sudah Pak " jawab Tiara mengangguk

" Kenapa kamu ga nyaman..? " tanya Adit melihat Tiara yang bergeser dengan tak nyaman

" Iyah Pak agak pegal aja " jawab Tiara

Adit menekan remot kasurnya dan menaikkan nya, setelah merasa cukup nyaman Adit menghentikannya.

" Gimana...? " tanya Adit

" Lebih baik pak " jawab Tiara

" Makan dulu siang ini kamu belum makan kan " Adit mengambil troli makanan yang memang sudah diantar oleh perawat

" Ini makanan saya pak..? " Tiara terkejut dengan makanan yang ia terima

" Iyah makanan kamu, kenapa kamu ga suka...?"

" Bu..bukan pak soalnya dulu saya juga pernah dirawat tapi makanannya tidak seperti ini "

" Ooo yaudah sekarang makan dulu setelah itu kamu minum obat "

" Saya makan sendiri saja "

" Saya suapi "

Tiara pun menerimanya walaupun sebenarnya ia masih bisa makan sendiri.

" Bapa ga makan..? " tanya Tiara di sela sela makanya

" Nanti saya belum lapar " jawab Adit sambil menyuapi Tiara

Adit melihat sekeliling kamarnya, Tiara yang bingung akhirnya ikut melihat sekeliling kamar tersebut.

" Kenapa Pak... ? " tanya Tiara penasaran

" Engga apa apa " jawab Adit dengan santai

Sejujurnya Adit ingin memastikan apakah kamar yang Tiara tempati memiliki cctv, entahlah ada hal gila apa yang sekarang ia pikirkan.

" Saya kenyang pak " tolak Tiara saat makanan itu tepat di depan mulut nya

" Sedikit lagi yah, kamu baru makan 4 sendok"

" Mual pak, mulut saya juga pahit "

" Hmm "

Adit meletakkan piring tersebut, ia mengambil Air dan memberikan kepada Tiara.

" Minum dulu " ucap Adit setelahnya Tiara langsung menghabiskan air dalam gelas tersebut

Melihat sisa sisa air di sekitar bibir Tiara membuat Adit tak tahan, ia pun langsung mendekatkan wajahnya dan mendaratkan ciuman di bibir Tiara.

" Pak saya lagi sakit, saya sedang lemas " ucap Tiara setelah Adit mencium nya

" Iyah saya tau, saya akan meminta hak saya setelah kamu sehat nanti "

Glek..

Tiara menahan ludahnya mendengar itu, yaa mau tidak mau Tiara memang sudah membuat perjanjian dengan Adit.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!