Dibuang Suami Durjana

Dibuang Suami Durjana

Bab 1. Pernikahan Mendadak

Bab 1

"Kevin menikahlah dengan Aura!" titah Pak Ronald kepada putra semata wayangnya dengan napas yang berat.

Laki-laki berparas campuran bule itu terkejut lalu menatap kesal kepada ayahnya. Dia disuruh pulang hanya untuk mendengarkan keinginan laki-laki yang kini sedang terbaring lemah.

"Siapa Aura?" tanya Kevin yang merasa tidak mengenal nama itu.

"Dia cucu Mbok Mirah. Aura itu gadis baik-baik dan papa yakin kamu akan bisa hidup bahagia dengannya," jawab Pak Ronald menatap Kevin dengan mata berkaca-kaca.

Mengetahui siapa Aura yang di maksud oleh ayahnya, tentu saja Kevin ingin menolaknya. Meski dia belum pernah bertemu atau melihat perempuan itu, menurut dia tidak selevel dengannya.

"Cucu pembantu itu?" Kevin ingin tertawa, tetapi dia urungkan karena melihat sang ibu melotot kepadanya.

Melihat reaksi sang anak seperti itu, membuat Pak Ronald kecewa. Menurutnya, Aura adalah gadis terbaik dan pantas untuk menjadi istri Kevin. 

"Kamu jangan melihat seseorang dari status sosialnya. Yang penting sifat, tingkah laku, dan adab orang itu bagus, tidak jelek," tukas laki-laki paruh baya yang menderita penyakit komplikasi.

Bagi pemuda itu menilai seorang perempuan adalah dari kecantikan parasnya, bentuk tubuh yang menggoda, dan yang utama adalah mampu memberikan kepuasan baginya.

"Jika kamu tidak mau menikah dengan Aura, maka semua harta kekayaan papa akan dihibahkan ke pemerintah agar dibagikan kepada fakir miskin atau orang-orang yang tidak mampu," lanjut Pak Ronald mengancam.

Tidak mau kehilangan harta kekayaan yang sering dia nikmati selama seumur hidupnya ini, Kevin pun terdiam. Terlihat pemuda itu berpikir lalu melihat kepada ibunya. Wanita paruh baya itu pun mengangguk tanda dia harus menerima keinginan sang papa.

"Baiklah jika itu keinginan Papa. Aku tidak mau disebut sebagai anak durhaka," balas Kevin dengan terpaksa.

***

Ruang rawat inap Pak Ronald kini ramai banyak orang. Hal ini karena akan diadakan pernikahan Aura dengan Kevin sesuai dengan keinginan pasien. Laki-laki paruh baya itu ingin melihat putranya menikah, sebelum ajal menjemputnya.

Dengan lancar Kevin pun mengucapkan ijab qobul. Dia baru tahu kalau Aura itu gadis yang masih muda, usianya di bawah lima tahun dari dia. Gadis itu sudah tidak punya orang tua, menikah juga menggunakan wali hakim.

Meski Aura memiliki wajah yang cantik, tetapi tidak menggetarkan hati Kevin. Ini karena bentuk tubuh gadis itu terlihat tidak menarik di mata sang lelaki.

"Kalian sudah sah menjadi pasangan suami istri," ucap penghulu.

"Sebaiknya segera urus dokumen pernikahan untuk didaftarkan ke KUA," ucap laki-laki yang menjadi wali hakim.

Pernikahan ini baru sah secara agama dan belum terdaftar di kantor urusan agama atau bisa dibilang belum sah secara negara. Kevin tidak menyahuti ucapan kedua laki-laki paruh baya itu. Di dalam hatinya justru tidak ada keinginan untuk mendaftarkan pernikahan mereka agar kedepannya tidak ribet jika ingin menceraikan Aura.

"Aku sudah memenuhi semua keinginan Papa. Jadi, dengan begini aku berhak atas semua harta milik Papa, iya, 'kan?" Dengan tidak tahu malunya Kevin bicara seperti itu kepada orang yang sedang berjuang untuk nyawanya.

Kondisi Pak Ronald semakin parah sejak kemarin siang. Takut keburu meninggal dan harta kekayaan dihibahkan ke orang lain, mau tidak mau Kevin pun bersedia menikahi wanita yang tidak dikenal olehnya.

Pengacara Pak Ronald pun memberikan surat pengalihan nama semua harta kekayaan itu kepada Kevin, kecuali rumah besar yang ditinggalkannya selama ini. Rumah itu kini sudah atas nama Bu Martini, ibunya Kevin.

Ternyata ada persyaratan lainnya di sana dan itu buat Kevin kesal setengah mati. Karena dia merasa dibodohi oleh papanya.

***

Kapan maut datang menjemput tidak akan ada yang tahu kapan akan terjadi. Begitu juga dengan Pak Ronald. Laki-laki bule itu menghembuskan napas terakhir tiga hari setelah hari pernikahan Kevin dengan Aura.

Kesedihan menyelimuti keluarga besar Kevin. Kerabatnya Pak Ronald dari luar negeri juga sudah berdatangan. Mereka ingin memberikan penghormatan terakhir untuknya. 

Aura terlihat terpukul sekali atas meninggalnya Pak Ronald. Gadis itu belakangan ini sering menghabiskan waktu dengan merawatnya. Apalagi setelah menjadi menantu, dia tidak pernah jauh dari sang mertua.

Sebenarnya Aura beberapa kali menolak perjodohan dengan Kevin. Selain tidak kenal, dia juga sudah menaruh hati kepada kakak seniornya sewaktu sekolah. Pemuda itu saat ini sedang melanjutkan kuliah di Australia. Namun, Pak Ronald memohon sebagai permintaan terakhir maka Aura pun menerimanya.

Aura mulai berhubungan dengan keluarga Ronald baru sekitar satu tahun belakangan ini. Dia di suruh oleh Bu Martini untuk merawat suaminya yang sakit. Mulai dari sinilah, laki-laki paruh baya itu tahu sifat dan kepribadian Aura yang begitu baik dan pantas untuk dijadikan menantu.

***

"Ma, aku akan kembali ke Jakarta. Masa cuti aku sudah habis," ucap Kevin setelah seminggu kematian ayahnya.

Mendengar itu tentu saja Bu Martini merasa sedih. Baru saja dirinya ditinggal oleh sang suami, kini putra semata wayangnya pun akan pergi lagi.

"Mama berharap kamu meneruskan usaha milik keluarga kita, Kevin. Kalau bukan kamu siapa lagi?" ujar wanita yang masih kelihatan muda meski sudah mendekati usia berkepala enam.

Kevin tidak mau tinggal di kota kecil seperti ini. Apalagi akan banyak aturan norma dan adat yang selalu mengekang kehidupannya.

"Kalau Mama merasa kesepian, aku akan suruh Aura tetap tinggal di sini," ucap Kevin dengan santainya.

Mendengar itu tentu saja Bu Martini menolak. Dia ingin Aura sekarang mengurus Kevin dan melayaninya sebagai seorang istri.

Akhirnya Kevin membawa Aura ke Jakarta. Di mana dia tinggal selama hampir empat tahun ini. Laki-laki itu merasa nyaman hidup di ibu kota sehingga sangat jarang sekali pulang. 

Aura menatap rumah Kevin yang model minimalis. Rumah yang berukuran jauh lebih kecil, jika dibandingkan dengan rumah milik Pak Ronald.

"Ngapain kamu diam di situ? Masuk!" bentak Kevin, lalu pergi meninggalkan Aura sendirian dengan barang bawaan yang begitu banyak.

Tadi Bu Martini memberi beberapa bahan sayuran dari hasil panen di kebunnya. Sayuran organik yang baik untuk dikonsumsi demi kesehatan. Wanita itu begitu peduli terhadap putranya.

"Kamu tidur di sini," ucap Kevin kepada Aura.

Ruangan kecil di pojok rumah dekat dapur. Biasanya ini untuk kamar pembantu. Namun, sejak dahulu Kevin tidak mengizinkan orang lain tinggal di rumahnya. Makanya dia lebih memilih menyewa jasa seseorang yang akan membersihkan rumahnya tiga hari sekali. Untuk pakaian dia juga menggunakan jasa laundry.

"Lalu, Mas Kevin tidur di mana?" tanya Aura penasaran, kenapa mereka harus pisah kamar.

"Kamar aku ada di lantai dua. Kamu jangan berharap bisa tidur di sana karena tidak pantas. Di sinilah kamu seharusnya berada," jawab Kevin dengan sarkas.

"Bukannya kita ini sudah menjadi pasangan suami istri?" Aura menatap dengan perasaan takut menyinggung perasaan suaminya.

Kevin tertawa terbahak-bahak mendengar ucapan Aura. Setelah puas dia pun menatap tajam kepada Aura.

"Heh! Dengar, ya. Kamu itu tidak pantas menjadi istri aku, pantasnya menjadi babu aku!" bentak Kevin merendahkan Aura.

Hati Aura terasa tergores mendengar ucapan laki-laki yang sudah menjadi suaminya. Dia tidak pernah membayangkan kalau pernikahannya akan seperti ini. 

***

Assalamualaikum, selamat membaca karya terbaru aku. Karya ini karya lomba Air Mata Pernikahan, jadi akan banyak part yang bikin emosi.

Terpopuler

Comments

Soraya

Soraya

mampir thor

2024-05-14

0

Hernawati Husnul Khotimah

Hernawati Husnul Khotimah

maaf salah ketik, bukan batu, tapi baru🙏😊

2024-02-18

2

Hernawati Husnul Khotimah

Hernawati Husnul Khotimah

batu mulai baca sudah emosi sama kevin

2024-02-17

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1. Pernikahan Mendadak
2 Bab 2. Bertemu Dengan Kekasih Suami
3 Bab 3. Perlakuan Tidak Adil
4 Bab 4. Kesucian Yang Direnggut Paksa
5 Bab 5. Alat Pemuas Naf*su
6 Bab 6. Kabur Dari Rumah
7 Bab 7. Kedatangan Mama Mertua
8 Bab 8. Pesona Aura
9 Bab 9. Pergi Honeymoon
10 Bab 10. Kabar Tak Terduga
11 Bab 11. Luka Baru
12 Bab 12. Hari Pernikahan Kevin & Mariska
13 Bab 13. Mariska Cemburu
14 Bab 14. Aura Pendarahan
15 Bab 15. Aura Melahirkan
16 Bab 16. Kejadian Tak Terduga
17 Bab 17. Anak Pembawa Sial
18 Bab 18. Karma Atau Azab?
19 Bab 19. Kejahatan Mariska
20 Bab 20. Luka Terbesar Aura
21 Bab 21. Dibuang Suami Durjana
22 Bab 22.
23 Bab 23. Kembalinya Sang Kekasih
24 Bab 24. Kehancuran Kevin Dimulai
25 Bab 25. Mencari Bukti Baru
26 Bab 26. Barang Bukti Baru
27 Bab 27. Barang Bukti Baru
28 Bab 28. Melaporkan Kejahatan
29 Bab 29. Mariska Ditangkap Polisi
30 Bab 30. Sidang Perceraian
31 Bab 31. Kevin Ditangkap Polisi
32 Bab 32. Perundungan Mariska
33 Bab 33. Persembunyian Aldo
34 Bab 34. Bertemu Keluarga Lazuardi
35 Bab 35. Persidangan
36 Bab 36. Malam Para Tokoh
37 Bab 37. Vonis Hukum Untuk Mariska, Aldo, dan Deni
38 Bab 38. Penyesalan Aldo
39 Bab 39. Penyesalan Kevin
40 Bab 40. Malam Pertama
41 Bab 41. Ketakutan Mariska
42 Bab 42. Kabar Kematian Mariska
43 Bab 43. Pertemuan Keluarga Adiwijaya
44 Bab 44. Hamil
45 Bab 45. Kekesalan Ibu Hamil
46 Bab 46. Kembali Romantis
47 Bab 47.
48 Author sakit tangan
49 Bab 49.
50 Bab 50. Bayi Aura Hilang
51 Bab 51.
52 Bab 52. Memburu Pelaku
53 Bab 53. Kebahagiaan Aura
Episodes

Updated 53 Episodes

1
Bab 1. Pernikahan Mendadak
2
Bab 2. Bertemu Dengan Kekasih Suami
3
Bab 3. Perlakuan Tidak Adil
4
Bab 4. Kesucian Yang Direnggut Paksa
5
Bab 5. Alat Pemuas Naf*su
6
Bab 6. Kabur Dari Rumah
7
Bab 7. Kedatangan Mama Mertua
8
Bab 8. Pesona Aura
9
Bab 9. Pergi Honeymoon
10
Bab 10. Kabar Tak Terduga
11
Bab 11. Luka Baru
12
Bab 12. Hari Pernikahan Kevin & Mariska
13
Bab 13. Mariska Cemburu
14
Bab 14. Aura Pendarahan
15
Bab 15. Aura Melahirkan
16
Bab 16. Kejadian Tak Terduga
17
Bab 17. Anak Pembawa Sial
18
Bab 18. Karma Atau Azab?
19
Bab 19. Kejahatan Mariska
20
Bab 20. Luka Terbesar Aura
21
Bab 21. Dibuang Suami Durjana
22
Bab 22.
23
Bab 23. Kembalinya Sang Kekasih
24
Bab 24. Kehancuran Kevin Dimulai
25
Bab 25. Mencari Bukti Baru
26
Bab 26. Barang Bukti Baru
27
Bab 27. Barang Bukti Baru
28
Bab 28. Melaporkan Kejahatan
29
Bab 29. Mariska Ditangkap Polisi
30
Bab 30. Sidang Perceraian
31
Bab 31. Kevin Ditangkap Polisi
32
Bab 32. Perundungan Mariska
33
Bab 33. Persembunyian Aldo
34
Bab 34. Bertemu Keluarga Lazuardi
35
Bab 35. Persidangan
36
Bab 36. Malam Para Tokoh
37
Bab 37. Vonis Hukum Untuk Mariska, Aldo, dan Deni
38
Bab 38. Penyesalan Aldo
39
Bab 39. Penyesalan Kevin
40
Bab 40. Malam Pertama
41
Bab 41. Ketakutan Mariska
42
Bab 42. Kabar Kematian Mariska
43
Bab 43. Pertemuan Keluarga Adiwijaya
44
Bab 44. Hamil
45
Bab 45. Kekesalan Ibu Hamil
46
Bab 46. Kembali Romantis
47
Bab 47.
48
Author sakit tangan
49
Bab 49.
50
Bab 50. Bayi Aura Hilang
51
Bab 51.
52
Bab 52. Memburu Pelaku
53
Bab 53. Kebahagiaan Aura

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!