Kekacauan di Lembah Naga

Kami terus berjalan di belakang Azelyn. Evander sesekali menoleh ke arahku dan tersenyum.

"Sudah berapa lama kau menjadi raja di sini?" tanyaku untuk mengisi kekosongan di antara kami.

Dia tidak segera menjawab pertanyaanku hingga aku menoleh ke arahnya dengan rasa penasaran yang begitu mendalam.

"Sudah jauh lebih lama dari yang bisa kau bayangkan." Ia tersenyum dan kembali menatap ke depan.

"Kenapa kau selalu menjawab pertanyaanku dengan jawaban yang tidak bisa aku pahami?" tanyaku jengkel.

"Kau mudah sekali marah," cengirnya.

Aku mendengus ke arah yang berlawanan dengannya. Aku kembali mengedarkan pandanganku berkeliling.

"Apakah akan ada naga lain yang akan aku temui di sini?" tanyaku kemudian.

"Kita lihat saja nanti," tawanya.

Aku benar-benar kesal. Ia sengaja menyembunyikan segala hal agar aku semakin penasaran. Tapi apa boleh buat, aku tidak bisa melakukan apapun selain menuruti keinginannya. Aku harus bisa menemukan pintu rahasia itu agar aku bisa pulang.

Lembah ini terasa begitu tenang dan damai. Seolah ini adalah tempat yang paling damai yang pernah aku kunjungi selama aku hidup. Aku kembali teringat akan penjelasan Evander bahwa naga adalah hewan istimewa yang memiliki kekuatan sihir.

"Apakah kau juga memiliki kekuatan sihir?" Aku kembali bertanya.

"Sepertinya kau adalah gadis dengan rasa ingin tahu yang begitu tinggi." Evander mengangkat sebelah alisnya dan menoleh ke arahku.

"Sepertinya kau sudah mengenalku sejak lama meskipun aku tidak tahu apa-apa tentangmu!" tukasku kesal.

Evander tertawa mendengar sindiran pedasku.

"Dengar, kau berhutang penjelasan padaku!" tukasku.

Ia hanya mengerling mendengar perkataanku. Aku tidak tahu sudah berapa lama kami berjalan. Aku menatap ke arah Azelyn. Ini seperti menonton film House of The Dragon kesukaanku, pikirku. Tapi kali ini aku sedang bersama naga bukan hanya menonton film. Aku tidak pernah menyangka bahwa aku akan tersesat di dunia lain seperti ini.

Setelah aku pikir-pikir, untuk apa aku terlalu tergesa-gesa ingin segera kembali ke duniaku? Toh, di dunia tempat asalku, aku tidak memiliki siapa-siapa. Tai aku jga tidak ingin selamanya terperangkap di dunia yang tidak aku kenal ini.

Lamunanku sirna karena suara raungan Azelyn yang begitu memekakkan telinga. Aku menutup kedua telingaku dengan telapak tanganku dan aku memejamkan mata. Suara ruangannya begitu nyaring hingga nyaris membuat gendang telingaku pecah. Aku tidak mengerti apa yang terjadi.

Aku membuka mata dan mendapati Evander berdiri dengan tubuh kaku dan wajah yang begitu tegang seolah hal buruk sedang terjadi di depan matanya. Ia menarik pedangnya di depan tubuhnya dengan posisi siaga. Aku ketakutan melihat pedang itu. Pedang itu....

Tidak! Aku tidak akan mati di tempat ini! Tidak! Tidak! Aku menggelengkan kepalaku kuat-kuat. Aku harus berlari. Tiba-tiba raungan itu berhenti dan aku melihat ke arah tatapan Evander yang tertuju ke depan sana.

Di depan sana, terdapat sebuah reruntuhan bangunan yang tampaknya masih baru saja dihancurkan. Aku bahkan masih melihat sisa-sisa asap yang muncul dari puing-puing bangunan itu. Azelyn berlari ke arah puing-puing itu dan disusul oleh Evander.

Aku berdiri kaku di tempatku dan hanya menatap dengan tatapan tidak mengerti ke arah mereka berdua. Apa yang sedang terjadi di sini? Aku mencoba berjalan mendekat dengan pelan dan hati-hati. Di antara puing-puing itu, aku melihat cangkang-cangkang putih yang pecah. Dari ukurannya, sepertinya itu adalah cangkang yang berukuran agak besar.

Azelyn kembali meraung ketika ia meraih cangkang hancur itu dengan cakarnya. Tiba-tiba pikiranku diserbu oleh sensasi kesedihan yang terasa luar biasa hingga aku merasa pening. Aku baru menyadari bahwa ini adalah pikiran Azelyn. Mungkin dia membuka pikirannya denganku untuk berbicara.

Alih-alih berbicara, Azelyn hanya mengirimkan pikiran berupa kesedihan yang mendalam. Tanpa terasa air mataku jatuh menetes merasakan kesedihan luar biasa yang naga itu rasakan. Cangkang yang hancur itu adalah telur-telur naga.

"Siapa yang berani melakukan ini?" Raung Evander dengan suara menggelegar.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!