Woodland Realm

Tidak mungkin! Ini pasti hanya mimpi. Aku meyakinkan diriku sendiri bahwa aku hanya bermimpi. Pasti ini adalah mimpi yang senantiasa terulang beberapa waktu terakhir. Aku menggelengkan kepalaku beberapa kali dengan kuat sambil berkata pada diriku sendiri bahwa ini hanya mimpi.

"Aku pasti bermimpi!" pekikku.

Aku menampar pipiku kananku dan mengernyit ketika rasa sakit menjalari pipiku. Tidak mungkin! Aku kembali menggelengkan kepalaku hingga rambutku menampar pipiku dan membuatku semakin merasakan rasa sakit di pipiku.

Aku memutar tubuhku dan menoleh ke segala arah dengan perasaan takjub yang bercampur bingung. Bagaimanapun, tempat ini begitu indah. Aku tidak pernah melihat tempat yang seindah ini selama hidupku. Ini benar-benar seperti sebuah tempat dalam dongeng yang sering aku baca sewaktu aku masih kecil.

Tempat ini tampak jauh berbeda dengan kota kecil tempat tinggalku. Di sini, aku tidak melihat kendaraan satu pun. Aku hanya melihat pepohonan yang terasa begitu hidup dan menakjubkan. Di kanan dan kiriku tampak bunga-bunga indah yang bermekaran. Bahkan aku bisa melihat ada peri-peri mungil yang berterbangan mengitari bunga-bunga itu. Aku bahkan sekilas melihat sebuah rusa bertanduk emas yang mengintip dari sebuah pohon namun ia kembali menghilang ketika aku mencoba melihat ke arahnya.

Di sini, terasa begitu sejuk dan udaranya benar-benar bersih. Tidak ada polusi sedikitpun seperti di kota tempat ku tinggal. Aku kembali memandang berkeliling. Di sana, di puncak bukit yang indah, berdirilah sebuah istana megah yang berbentuk seperti kastil besar yang memiliki banyak menara di sepanjang sisinya. Istana itu berpendar keemasan, persisi seperti yang aku lihat dalam mimpiku.

Tanpa sadar aku menatap istana itu dengan takjub dan mulutku menganga karena keindahan dan kemegahannya. Aku melihat ada seekor hewan besar yang terbang di sudut kanan istana itu. Aku mencoba menajamkan mataku dan melihat ke arah hewan itu. Tidak mungkin! Apakah itu benar-benar naga?

Aku mengedipkan mataku beberapa kali agar pandanganku semakin fokus. Aku nyaris tidak dapat mempercayai apa yang sedang aku lihat. Naga! Apakah aku benar-benar tersesat di sebuah negeri dongeng? Entahlah. Aku masih belum mampu memahami semua ini.

Beberapa detik kemudian, naga itu terbang menjauh dan menghilang dari pandanganku. Aku kembali menoleh ke tempat lain. Di sisi kiri istana yang megah itu, tampak pemandangan yang begitu menakjubkan. Di sana tampak bukit tinggi yang indah dengan air terjun yang tampak cantik seperti lukisan seorang seniman handal.

Tempat apa ini? Pertanyaan itu semakin terulang dengan cepat di dalam benakku. Tatapanku kembali tertuju ke arah istana. Aku berdiri mematung dan terkejut. Di sana, tampak seorang pria gagah dengan jubah kerajaan yang sedang berdiri dan menatap tepat ke arahku.

Jantungku seolah berhenti. Aku berusaha menelan ludah dengan susah payah. Tenggorokanku terasa tercekat seolah ada sesuatu yang mengganjal di sana. Jantungku sekan berhenti berdetak. Perasaan takjub karena keindahan tempat ini kini berubah menjadi rasa takut yang bercampur aduk.

Pria itu ...

Pria yang selalu hadir dalam mimpiku. Pria yang begitu tampan yang di dalam mimpi saja aku bahkan bisa merasakan kekaguman yang luar biasa terhadapnya. Pria yang wajahnya bak malaikat. Aku tidak perah melihat pria setampan itu di kota tempat tinggalku.

Pria itu, ya dia yang selalu memanggil namaku. Keringat dingin menjalari punggungku ketika aku menyadari bahwa pria itu juga yang memegang pedang dan mengarahkannya tepat ke arah leherku.

Kini perasaan takut telah menguasai seluruh tubuhku. Mungkin ini hanya mimpi yang kembali terulang. Aku harus segera bangun! Tap bagaimana jika ini bukan mimpi? Bagaimana jika ini adalah sebuah kenyataan?

Aku mencoba berpikir cepat. Satu-satunya hal yang terlintas di benakku kali ini adalah lari. Ya, aku harus lari dari tempat ini. Aku membalikkan tubuhku dan berlari sekuat tenaga. Aku harus pergi jauh dari pria itu. Evander. Aku mengingat namanya. Aku tidak meu bertemu dengannya. Dia pasti akan membunuhku dengan pedangnya! Aku harus lari!

Aku mendengar detak jantungku yang berpacu begitu cepat. Aku mengambil langkah cepat dan berlari. Aku tidak tahu harus berlari kemana. Yang terpenting saat ini adalah aku harus lari sejauh mungkin dari istana itu.

Aku mencoba mencari pintu bercahaya yang tadi membawaku ke tempat ini. Aku terus berlari dengan sekuat tenaga. Dimana pintu sialan itu? Aku tidak melihatnya dimana pun!

Langkah kakiku berhenti ketika tiba-tiba pria itu berdiri tepat di hadapanku dan menghalangi jalanku. Aku berdiri mematung dengan mata membelalak ketakutan. Apakah hidupku akan berakhir seperti ini? Aku memejamkan mataku dan mengingat kembali wajah ibuku. Mom ....

Hatiku teriris ketika menyadari bahwa aku akan mati. Ibuku pasti akan begitu sedih ketika mendengar kabar kematianku. Air mataku terasa mengalir di pipiku membayangkan wajah ibuku. Mom, aku menyayangimu, bisikku dalam hati.

"Jangan takut!"

Suara itu ...

Suara itu adalah suara yang tidak asing. Suara itu adalah suara milik Evander yang selalu aku dengar dalam mimpiku dan selalu memanggil namaku. Aku mencoba membuka mataku dengan perlahan. Ia berdiri di depanku dengan jarak beberapa meter dariku.

Ia mengenakan jubah merah yang terlihat begitu megah serta hiasan di kepalanya menunjukkan bahwa dia adalah seorang raja di tempat ini.

Aku menatapnya dengan ketakutan.

"Cathleen ...," Ia mengucapkan namaku dengan pelan dan lembut.

Aku melangkah mundur menjauhinya. Aku mengepalkan kedua tanganku di samping tubuhku.

"Jangan takut!" Ia mengulurkan tangan kanannya ke arahku.

Aku masih diam tidak bergerak seperti patung yang ketakutan.

"Cathleen, aku tidak akan menyakitimu. Aku bersumpah demi Woodland Realm!"

Demi apa? Woodland Realm? Apakah tempat ini bernama Woodland Realm? Ah, mungkin iya. Namun aku masih tetap merasa ketakutan.

"B-bbagaimana kau tahu namaku?" tanyaku tergagap.

"Nanti akan aku jelaskan di istana." Ia mengucapkannya sambil menyunggingkan senyum mempesona yang semakin membuat wajahnya tampak seperti Dewa.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!