Bab 20 - Konsultasi

Akhirnya cerita mengalir dari bibir mungil Berliana pada Dokter Heni. Bahkan istri Dion ini telah melepas kacamata hitam yang sejak tadi bertengger di hidung mancungnya dan juga cadar serta hijab yang ia pakai.

Dokter Heni sempat menatap Berliana secara sendu layaknya seorang ibu bersedih melihat putrinya yang tengah terluka dan babak belur.

Dari cerita Berliana dan bukti K D R T yang ia lihat, Dokter Heni sudah bisa menarik kesimpulan tentang apa yang terjadi. Jam terbang yang tinggi serta seabrek pengalaman yang pernah ia dapati di lapangan seperti yang terjadi pada kasus serupa yang dialami oleh Berliana, membuatnya cukup mengerti dengan cepat dan tanggap atas kondisi yang tengah terjadi.

Walaupun belum menemukan akar masalah dari diri suami Berliana. Karena sejatinya penyebabnya berbeda-beda dan tidak sama antara satu pasien dengan pasien lainnya.

"Sadisme," ucap Dokter Heni.

"Apa Dok, sadisme?" tanya Berliana kebingungan karena dia masih awam mengenai hal ini.

"Ya, indikasi suamimu punya penyakit sadisme. Bentuk penyimpangan se*ksual dengan mendapatkan kepuasan melalui penyiksaan yang diberikan kepada pasangannya. Banyak faktor yang mempengaruhinya sehingga dia melakukan hal ini. Bisa dari pengaruh lingkungan tempat tinggalnya, kekerasan yang ia terima dalam tempo yang cukup lama, atau bisa saja dari luka masa lalunya yang cukup kelam. Membuat dirinya tergerus ke dalam arus bawah sadarnya tanpa disadari sedikit demi sedikit tertanam dan menumpuk pada jiwanya. Tetapi kamu tenang saja, itu bukan sakit bawaan lahir atau faktor genetik. Bisa disembuhkan, asal dia memang ingin sembuh dan normal. Dan kamu sebagai istrinya wajib mendukung penuh kesembuhannya jika memang kamu mencintainya dan ingin dia kembali sehat seperti orang pada umumnya. Cinta dan dukunganmu sangat membantu mempercepat kesembuhan suamimu nantinya," tutur Dokter Heni.

"Lalu mengenai vas*ektomi yang dijalani oleh suami saya. Bagaimana, Dok? Saya cukup bingung. Apalagi keluarga saya, terutama Eyang Lina sangat ingin kami segera memberi cicit untuknya," ucap Berliana.

"Coba ajak bicara secara baik-baik suamimu. Alasan apa yang membuat dirinya melakukan hal itu. Justru dari pandanganku sebagai seorang Dokter Kejiwaan, dengan hadirnya buah hati kemungkinan kesembuhan suamimu akan semakin cepat. Karena sejatinya sebenci-bencinya dia dengan kamu misalnya sebagai istri, naluri dan cintanya dia pada anaknya akan berbeda. Pasti rasa cinta dan sayangnya ia pada buah hatinya tetap akan diberikannya pada anaknya, darah dagingnya sendiri. Jadi tugas kamu saat ini, coba bicarakan kembali dengan suamimu. Jika perlu gunakan berbagai cara apapun sampai dia bersedia melakukan vas*ektomi reversal. Bila perlu sedikit pemaksaan, lakukan. Dan jangan pernah menunjukkan ketakutanmu dan kesedihanmu padanya. Semakin kamu takut dan menangis maka jiwa sadismenya semakin kuat di depan mengaturnya," tutur Dokter Heni.

"Saya minta sama dokter untuk merahasiakan hal ini dari keluargaku. Saya enggak mau membuat Papa dan Mama cemas," cicit Berliana memohon dengan nada sendu.

"Jangan khawatir, sebagai dokter saya disumpah untuk merahasiakan hal seperti ini. Terlebih pasien saya sudah meminta tolong untuk menjaga kerahasiaannya. Kamu tenang saja dan jalani semua dengan ikhlas. Jangan lupa ajak suamimu rajin terapi. Dampingi dia hingga sembuh total. Datanglah bersama suamimu ke klinik putraku, Aldo. Tempatnya tak jauh dari sini. Ini kartu nama putra sulungku," ucap Dokter Heni seraya menyerahkan kartu nama Dokter Aldo pada Berliana.

"Terima kasih banyak, Dok. Semalam putra dokter juga sudah membantu mengobati lukaku," ucap Berliana saat menerima kartu nama tersebut dan melihat foto lelaki yang sama yang mengobatinya semalam di rumah.

"Oh jadi pasien yang ditangani putraku semalam, itu kamu?" tanya Dokter Heni cukup terkejut.

"Iya, Dok. Saya baru tahu Dokter Aldo yang semalam ke rumah ternyata putra sulung dokter," jawab Berliana.

"Pantas, semalam Aldo banyak bicara denganku mengenai pasiennya yang melakukan K D R T pada istrinya. Tetapi Aldo merahasiakan jati diri kalian," ucap Dokter Heni apa adanya.

Akhirnya Dokter Heni berbincang cukup banyak dengan Berliana dan memberikan beberapa saran terbaik guna kesembuhan Dion dan keutuhan rumah tangga mereka.

Tak terasa sudah dua jam mereka berbincang layaknya orang berkonsultasi namun sangat akrab dan hangat. Berliana segera ingat untuk kembali ke rumah. Sebab ia pergi dari rumah tanpa pamit langsung pada suaminya. Hanya meninggalkan memo kecil di dekat ranjang mereka.

"Saya pamit pulang dulu, Dok. Karena takutnya bila kelamaan di luar, nanti suami saya menuduh yang bukan-bukan. Terima kasih banyak Dok," ucap Berliana seraya berpamitan. Sebelumnya ia telah memakai hijab dan cadarnya serta kacamata hitamnya kembali secara sempurna guna menutupi luka-lukanya.

"Iya, sama-sama. Hati-hati di jalan sayang. Hubungi aku kapanpun kamu membutuhkan bantuanku. Dengan senang hati aku selalu ada untuk kalian," ucap Dokter Heni dengan lembut penuh kasih sayang seraya mengantarkan Berliana ke depan.

Sedangkan di kediaman Dion, suami Berliana ini cukup terkejut saat kembali ke rumah tak mendapati istrinya itu di kamar maupun di sudut manapun di rumahnya. Hanya ada memo kecil dari Berliana bahwa istrinya itu meminta izin keluar guna menenangkan diri sejenak.

Dion awalnya marah saat melihat istrinya tak ada di rumah. Terlebih pergi tanpa izin secara langsung. Tetapi akhirnya api kemarahan itu perlahan surut saat membaca memo singkat yang ditinggalkan Berliana dan melihat sarapan yang ia siapkan sebelumnya, semuanya sudah tandas. Yang ia yakini telah dimakan oleh istrinya.

Dan ia melihat koper Berliana juga masih ada di tempatnya. Yang artinya Berliana akan segera kembali ke rumahnya karena istrinya itu tidak kabur dari rumah.

Sempat berpikiran negatif menduga istrinya itu tak kuat dan memutuskan kabur dari rumah. Namun semua itu tidak terbukti. Apalagi tak berselang lama ia mendengar deru mobil Berliana memasuki kediamannya. Sebuah helaan nafas lega meluncur tanpa sadar dari bibirnya.

Ia menyibak celah korden di kamarnya dan melihat mobil Berliana memasuki garasi rumahnya. Dion pun bergegas turun ke bawah, ingin menyambut kedatangan istrinya.

Bersambung...

🍁🍁🍁

☘️vas*ektomi reversal : operasi prosedur pembatalan vas*ektomi (K B) pada pria. Akan sangat tepat dilakukan apabila jarak operasi vas*ektomi pertama dengan vas*ektomi reversal masih dalam jarak dekat.

Terpopuler

Comments

Hulatus Sundusiyah

Hulatus Sundusiyah

berliana sdh bertindak benar. smg cintamu bisa menyembuhkan suamimu.

2024-08-30

1

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

jgn terlalu mencurigai istrimu terus.

2024-08-20

1

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

emoga dewa mau di ajak terapi

2024-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan Mewah
2 Bab 2 - Perjanjian Pernikahan
3 Bab 3 - Tamparan
4 Bab 4 - Dewa Anggara
5 Bab 5 - Pulang ke Bandung
6 Bab 6 - Aku Menginginkanmu
7 Bab 7 - Menu Pembuka
8 Bab 8 - Frustasi
9 Bab 9 - Tabir Masa Lalu Part 1
10 Bab 10 - Tabir Masa Lalu Part 2
11 Bab 11 - Tabir Masa Lalu Part 3
12 Bab 12 - Anak ?
13 Bab 13 - Rutinitas di Kampus
14 Bab 14 - Terbakar Api Cemburu Tak Kasat Mata
15 Bab 15 - Papah-Mamah, Tolong Aku !
16 Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?
17 Bab 17 - Istriku Tidak Selingkuh
18 Bab 18 - Terpaksa Menutupinya
19 Bab 19 - Menangislah
20 Bab 20 - Konsultasi
21 Bab 21 - Ketahuan
22 Bab 22 - Perubahan Berliana
23 Bab 23 - Menggoda Suami
24 Bab 24 - Test Drive
25 Bab 25 - Belum Sembuh
26 Bab 26 - KKN
27 Bab 27 - Janda Dua Kali
28 INPO RECEH
29 Bab 28 - Pengabdian di Desa Tapal Batas
30 Bab 29 - Mengambil Langkah Seribu
31 Bab 30 - Menguak Tabir
32 Bab 31 - Pertemuan Rahasia
33 Bab 32 - Cinta dan Takdir
34 Bab 33 - Ruang Kerja
35 PROMO KARYA BARU
36 Bab 34 - Duda Tanpa Malam Pertama
37 Bab 35 - Liburan
38 Bab 36 - Demi Istriku
39 Bab 37 - Sayang ?
40 Bab 38 - Upah Jadi Joki
41 Bab 39 - Hukuman
42 Bab 40 - Dua Wanita Cantik Merajuk
43 Bab 41 - Siapa Dia?
44 Bab 42 - Pura-Pura Hamil
45 Bab 43 - Menantu Megalodon
46 Bab 44 - Kedatangan Seseorang
47 Bab 45 - Penuh Ketegangan
48 Bab 46 - Darah ?
49 Bab 47 - Ulah Siapa ?
50 Bab 48 - Menguak Tabir Sebenarnya
51 Bab 49 - Saya Suaminya
52 Bab 50 - Dibuat Tak Berkutik
53 Bab 51 - Siuman
54 Bab 52 - Tak Mau Bertemu
55 Bab 53 - Penjelasan
56 Bab 54 - Mimpi Indah
57 Bab 55 - Kepergian Berliana
58 Bab 56 - Empat Bulanan
59 Bab 57 - Mertua vs Menantu
60 Bab 58 - Gelayut Mendung
61 Bab 59 - Kritis
62 Bab 60 - Buka Puasa
63 Bab 61 - Bahagia Bersama (Ending)
64 PROMO KARYA BARU
65 PROMO KARYA BARU
66 PROMO KARYA BARU
67 Launching Novel Baru
68 Promo Novel Baru
69 PROMO KARYA BARU
70 PROMO KARYA BARU
71 PROMO KARYA BARU
72 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan Mewah
2
Bab 2 - Perjanjian Pernikahan
3
Bab 3 - Tamparan
4
Bab 4 - Dewa Anggara
5
Bab 5 - Pulang ke Bandung
6
Bab 6 - Aku Menginginkanmu
7
Bab 7 - Menu Pembuka
8
Bab 8 - Frustasi
9
Bab 9 - Tabir Masa Lalu Part 1
10
Bab 10 - Tabir Masa Lalu Part 2
11
Bab 11 - Tabir Masa Lalu Part 3
12
Bab 12 - Anak ?
13
Bab 13 - Rutinitas di Kampus
14
Bab 14 - Terbakar Api Cemburu Tak Kasat Mata
15
Bab 15 - Papah-Mamah, Tolong Aku !
16
Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?
17
Bab 17 - Istriku Tidak Selingkuh
18
Bab 18 - Terpaksa Menutupinya
19
Bab 19 - Menangislah
20
Bab 20 - Konsultasi
21
Bab 21 - Ketahuan
22
Bab 22 - Perubahan Berliana
23
Bab 23 - Menggoda Suami
24
Bab 24 - Test Drive
25
Bab 25 - Belum Sembuh
26
Bab 26 - KKN
27
Bab 27 - Janda Dua Kali
28
INPO RECEH
29
Bab 28 - Pengabdian di Desa Tapal Batas
30
Bab 29 - Mengambil Langkah Seribu
31
Bab 30 - Menguak Tabir
32
Bab 31 - Pertemuan Rahasia
33
Bab 32 - Cinta dan Takdir
34
Bab 33 - Ruang Kerja
35
PROMO KARYA BARU
36
Bab 34 - Duda Tanpa Malam Pertama
37
Bab 35 - Liburan
38
Bab 36 - Demi Istriku
39
Bab 37 - Sayang ?
40
Bab 38 - Upah Jadi Joki
41
Bab 39 - Hukuman
42
Bab 40 - Dua Wanita Cantik Merajuk
43
Bab 41 - Siapa Dia?
44
Bab 42 - Pura-Pura Hamil
45
Bab 43 - Menantu Megalodon
46
Bab 44 - Kedatangan Seseorang
47
Bab 45 - Penuh Ketegangan
48
Bab 46 - Darah ?
49
Bab 47 - Ulah Siapa ?
50
Bab 48 - Menguak Tabir Sebenarnya
51
Bab 49 - Saya Suaminya
52
Bab 50 - Dibuat Tak Berkutik
53
Bab 51 - Siuman
54
Bab 52 - Tak Mau Bertemu
55
Bab 53 - Penjelasan
56
Bab 54 - Mimpi Indah
57
Bab 55 - Kepergian Berliana
58
Bab 56 - Empat Bulanan
59
Bab 57 - Mertua vs Menantu
60
Bab 58 - Gelayut Mendung
61
Bab 59 - Kritis
62
Bab 60 - Buka Puasa
63
Bab 61 - Bahagia Bersama (Ending)
64
PROMO KARYA BARU
65
PROMO KARYA BARU
66
PROMO KARYA BARU
67
Launching Novel Baru
68
Promo Novel Baru
69
PROMO KARYA BARU
70
PROMO KARYA BARU
71
PROMO KARYA BARU
72
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!