Setibanya di kediaman mereka di Bandung, sepasang suami istri itu pun tengah sibuk membenahi beberapa barang. Di kediaman Dion yang minimalis yakni rumah berlantai dua dengan jumlah kamar hanya ada dua. Satu kamar utama, satu kamar tamu, dapur, ruang tamu, ruang kerja pribadi, dan sebuah gudang.
Satu hal yang menarik, walaupun bangunan utama tidak begitu besar, tetapi halaman depan dan belakang rumah suaminya ini sangat luas. Rumah ini berada di kawasan perumahan yang cukup elit di kawasan kota Bandung. Perumahan mereka masih tergolong baru sehingga belum banyak penghuni dan masih tergolong sepi.
Selain menjadi dosen tetap di kampus Berliana kuliah, Dion juga memiliki dua buah supermarket cukup ternama di kota Bandung. Namun ia tidak terjun langsung mengurusi bisnisnya itu. Sudah ada orang kepercayaannya yang mengurus semuanya.
"Huft, capeknya." Berliana mengeluh tetapi gurat senyum selalu terpancar di wajah cantiknya. Tangannya menyeka keringat yang membasahi dahi dan lehernya.
"Baru kerja begini saja sudah mengeluh. Gimana kerja yang lebih berat? Mungkin Berliana yang biasa dijuluki seorang putri mahkota konglomerat keluarga Mahendra, cucu mendiang kakek seorang Jenderal berujung putus asa dan menyerah. Apa aku benar?" sindir pedas Dion.
"Enak saja. Seorang Berliana tidak akan menyerah sampai titik darah penghabisan!" teriak Berliana penuh dengan semangat kembali.
"Terus tadi itu apa? Bikin kopi untuk suami saja enggak becus. Masak, kopi asin begitu. Apa kamu kasih garam satu laut ke dalam gelasku? Sengaja mau bikin aku yang belum ada dua hari menyandang status sebagai suamimu ini langsung mendadak masuk rumah sakit, karena diare!" pekik Dion seraya menatap tajam wajah Berliana yang terlihat pucat pasi karena merasa terpojok.
"Ma_af, maaf Mas. Aku enggak bermaksud meracunimu. Maafkan aku, belum bisa jadi istri yang seperti harapanmu. Tapi aku akan terus belajar mengenai dapur dan sebagainya. Agar kejadian kopi asin seperti tadi tidak akan terulang kembali di rumah tangga kita. Mas mau kan maafin aku?" cicit Berlina memelas pada suaminya yang berwajah datar padanya.
Dion tak menjawab pertanyaan istrinya. Ia langsung berdiri dari ruang tamu dan berjalan menuju ke kamar mereka yang ada di lantai dua.
"Huft... Berliana... Berliana. Bedakan gula dan garam saja kamu enggak bisa. Gimana membuat Mas Dion segera jatuh cinta? Argghh..." ucap Berliana kesal pada dirinya sendiri.
Memang selama ini dirinya sangat berbeda dengan Binar, saudari kembarnya. Dia terkesan manja sehingga tak pernah masuk dapur maupun hal lainnya termasuk membersihkan kamarnya sendiri.
Sedangkan Binar sangat jago masak seperti sang Mama. Hingga urusan bersih-bersih dan lainnya mereka lebih mandiri daripada dirinya.
Acapkali ia membayar pembantu harian setiap dua hari sekali untuk membersihkan apartemennya. Setiap pulang ke Jakarta, sang Mama selalu mengajak dirinya terjun ke dapur tetapi ia tak pernah mau. Dan sekarang dia sungguh menyesal.
"Tahu gitu dulu-dulu sering nemenin Mama ke dapur. Arghh !! Pasti nanti malam gagal lagi malam pertama kalau Mas Dion marah sama aku begini gara-gara kopi asin sialan!" umpat Berliana kesal pada dirinya sendiri.
Keheningan terjadi beberapa saat dan tiba-tiba ia terbesit sebuah ide jitu agar malam pertamanya berhasil.
"Aku harus menggoda Mas Dion lebih dahulu biar sukses malam pertama kita. Yess..." cicit Berliana tersenyum penuh makna dan tampak bersemangat.
Selepas makan malam, ketika suaminya tengah mengunci pagar dan pintu utama, Berliana langsung masuk ke kamar mandi dan ia segera mempersiapkan diri untuk merayakan cinta malam ini bersama suaminya. Tidak boleh ada kegagalan seperti sebelumnya.
Dan hal ini sempat ia bicarakan di telepon dengan sahabatnya di kampus yang bernama Reni. Walaupun Reni belum menikah, tetapi sahabatnya itu sering melihat drama korea bersamanya. Terkadang di apartemennya dan kadang-kadang juga nonton di kosan Reni.
Tentu saja drama korea yang mereka tonton selain urusan percintaan tokoh utama, juga terdapat beberapa adegan dewasa yang terjadi.
"Pokoknya kamu harus pancing suamimu biar kalian jadi cetak gol. Masak sudah pengantin baru tapi belum ninu-ninu juga. Memangnya mau nunggu sampai soang beranak macan!" teriak Reni.
"Iya, iya. Nanti aku lakukan sesuai perintah Suhu Reni. Makasih ya bestieku," jawab Berliana seraya tersenyum.
"Hem, laksanakan dengan baik dan besok laporkan padaku. Awas kalau masih gagal juga. Kupecat kamu jadi bestie!" ketus Reni mengingatkan.
"Siap laksanakan Suhu Reni. Tunggu laporan saya besok di kampus," ucap Berliana seraya cekikikan.
"Aku yakin kalau kamu berhasil cetak gol, pasti besok enggak bakalan masuk kuliah alias bolos. Haha...." tawa Reni.
"Kamu kan tahu aku jarang bolos. Kenapa harus bolos segala?" tanya Berliana dengan polosnya.
"Astaga Berliana Cahaya Mahendra! Anak Kapolda kok enggak paham soal begituan. Kamu digempur keluar masuk sama suamimu pasti sakit terus jalanmu jadi kayak bebek. Ujungnya pasti remuk redam alias capek tapi nikmat, akhirnya bolos deh. Aku jamin itu," tutur Reni menggebu.
"Masak begitu sih, Ren. Kok aku jadi serem nih mau malam pertama. Kamu sampai hafal banget. Apa kamu sudah nyoba begituan?" tanya Berliana tanpa dosa.
"Ya ampun, Berliana. Tahu rasanya sakit tapi nikmat, enggak perlu ditanya sudah coba apa belum. Itu sudah hal umum diketahui banyak orang. Kan itu pelajaran Biologi alias ilmu yang bisa dipelajari banyak orang di luar sana. Gak harus praktek duluan!!" teriak Reni.
"Haha...maaf-maaf, Ren. Maklum, zaman SMA aku sering bolos pelajaran Biologi. Makasih infonya ya, Ren. Aku tutup dulu teleponnya," ucap Berliana mengakhiri panggilannya.
"Hem, sama-sama." Reni pun menjawab singkat dan panggilan berakhir.
☘️☘️
Ceklek...
Derit pintu kamar terbuka, menampilkan Dion yang masuk. Lalu ia berdiri di depan lemari pakaian hendak mengganti kaosnya menjadi piyama tidur. Tiba-tiba...
Grepp...
Sepasang lengan mungil nan lembut memeluk tubuhnya dari belakang.
Deg...
Seketika tubuhnya mematung dan menegang. Terlebih istrinya itu memeluknya sangat erat.
"Ber_" cicitnya terpotong.
"Mas, aku pengin." Berliana pun memberanikan diri mengutarakan keinginannya yang sejak kemarin ia simpan dalam hati.
"Pengin apa?" tanya Dion to the point dan berusaha rileks.
"Pengin kamu," bisik mesra Berliana.
"Aku capek. Besok kita juga sudah masuk ke kampus. Lebih baik kita istirahat," ucap Dion tanpa basa-basi seraya melepaskan secara paksa belitan tangan Berliana dari pinggangnya.
Dalam dirinya masih berkecamuk rasa yang entah dari mana datangnya. Dirinya pun tak tahu. Ketika dahulu bersama ketiga mantan istrinya, ia tak pernah menunda malam pertama dan berakhir tubuh istri-istrinya hancur tercabik-cabik akibat hasrat sadismenya muncul tanpa bisa dikendalikan.
Namun menghadapi Berliana, ia merasakan sesuatu yang berbeda. Rasa marah, kecewa, keinginan sadisme itu tetap ada. Hanya saja ada rasa baru yang merasuki sukmanya. Rasa tak tega.
Entah dirinya mulai mencintai Berliana atau tidak, ia pun tak tahu. Sebab mereka hanya menjalani masa pacaran singkat yakni tiga bulan saja sebelum memutuskan menikah dengan dasar perjanjian satu tahun tersebut.
Ia pun berjalan menuju ranjangnya. Dan tak jadi mengganti bajunya. Biarlah malam ini dirinya tidur dengan kaos yang ia pakai saat ini.
Saat b0kongnya sudah mendarat di ranjang dan hendak memasuki selimut, tiba-tiba pupil matanya melebar tatkala ia melihat sang istri melepaskan bathrobe yang digunakan dan luruh di lantai.
Ia tak menyangka Berliana tak memakai apapun di balik bathrobe tersebut. Otomatis menampilkan pemandangan cantik yakni kemolekan tubuh sang istri yang putih mulus tanpa cacat dan belum pernah terja*mah oleh lelaki manapun. Tanpa sehelai benang pun.
Glugg...
Bersambung...
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 72 Episodes
Comments
Katherina Ajawaila
semoga dion ngk main tangan thour
2024-09-23
1
Hulatus Sundusiyah
semoga berliana ga dpt KDRT..
kasian bangeet Thor
2024-08-30
1
Zerazat
thor jangan sampai Dion menyakiti Berliana dia dari kel baik baik,Dion atau Dewa sebetulnya waktu kecil dua juga tau kalau ayahnya tukang selingkuh waktu dia pergi ke kota juga tau sendiri siapa om yang munggut waktu itu apa teman Arjuna yang dipecat tidak terhormat yang jadi DPO
2024-08-28
2