Bab 3 - Tamparan

Selepas kepergian sang ibu meninggalkan kamar pengantinnya, Berliana bergegas memasuki kamar mandi. Ia sudah merasa gerah dan berkeringat. Ingin sekali berendam dengan aroma terapi lavender kesukaannya yang selalu membuatnya rileks.

Kini dirinya sudah dalam keadaan polos dan berendam dalam bathtub. Matanya terpejam sambil mendengarkan lagu favoritnya yang berjudul Beautiful in White by Westlife.

"Eugh... rileksnya. Malam pertama. Apa malam ini Mas Dion langsung meminta haknya? Kenapa aku jadi gugup begini, sih!" gerutu Berliana.

Akhirnya ia segera bangkit dari bathtub dan membilas dirinya di bawah guyuran shower lalu mengeringkan tubuhnya dengan handuk. Di depan wastafel kamar mandi, ia kembali gugup dan bimbang guna urusan memilih lingerie.

"Pakai warna merah atau hitam ya?"

"Ishh... kenapa makin deg-deg an begini sih! Padahal tadi enggak," gumam Berlina seraya mondar-mandir tidak jelas di depan kaca area wastafel sambil menenteng dua buah lingerie tersebut di tangannya.

"Ehm, yang hitam saja deh. Biar kontras sama warna kulitku yang putih. Siapa tahu Mas Dion semakin terpesona padaku jadi langsung jatuh cinta," ucap Berliana bermonolog sendiri seraya tersenyum.

Akhirnya ia pun memilih dan memakai lingerie warna hitam guna merayakan cinta di atas peraduan untuk momen malam pertamanya dengan Dion yang kini sudah sah menjadi suaminya. Tak lupa ia merias wajahnya dengan make up tipis sehingga terlihat lebih segar dan juga parfum kesukaan suaminya.

Berharap Dion luluh dan menjadi suami idamannya setelah ini. Sebab ia hanya memiliki waktu satu tahun agar pernikahan ini tetap berlanjut. Jika tidak, maka Dion akan menceraikan dirinya. Tentu saja ia tidak mau hal itu sampai terjadi.

Sebab dirinya sangat mencintai Dion sejak pertama kali berjumpa di kampusnya. Lelaki itu banyak didekati kaum hawa baik dosen wanita maupun para mahasiswi di kampusnya.

Tetapi sikap dingin dan acuh selalu ditunjukkan Dion pada mereka semua. Hal itu semakin menarik perhatian bagi seorang Berliana yang tak pernah jatuh cinta sebelumnya.

Melihat hal itu akhirnya membuat Berliana sangat mencintai sosok Dion yang ia yakini adalah lelaki yang hangat dan memang tak mudah jatuh cinta pada sembarang orang.

Dan akhirnya kesepakatan itu pun terjadi. Jangka waktu satu tahun harus betul-betul dimanfaatkan oleh Berliana sebelum nantinya berakhir. Jika gagal, ia akan kehilangan orang yang sangat dicintainya itu.

Ceklek...

Derit pintu kamar mandi terbuka, Berliana cukup terkejut melihat suaminya sudah berada di dalam kamar. Ia pikir sang suami masih sibuk berada di luar. Namun ternyata tidak.

"Mas, kamu sudah segeran. Habis mandi dari kamar sebelah ya? Wah bunganya cantik. Bunga dari siapa, Mas?" tanya Berliana yang tersenyum sumringah seraya perlahan menuju ranjang tempat suaminya duduk. Kedua tangan Dion tengah memegang buket bunga mawar merah dengan ukuran yang cukup besar.

"Apa kamu masih berhubungan dengan Hamid?" tanya Dion dengan suara yang terdengar menyeramkan. Seketika membuat tubuh Berliana meremang ketakutan.

"Enggak, Mas. Memangnya kenapa?" jawab Berliana jujur.

"Jangan bohong !!" bentak Dion dan buket bunga mawar itu pun terlempar ke tembok hingga vasnya pecah.

PYARR !!

"Aaaaa..." jerit Berliana terkejut melihat kemarahan suaminya di saat malam pertama mereka. Alhasil vas bunga itu pun pecah hingga isinya berserakan di lantai kamar pengantin.

PLAKK !!

Sebuah tamparan panas tiba-tiba melesat di pipi kiri Berliana. Cap lima jari pertama yang mendarat di wajahnya. Bukan dari orang tuanya melainkan dari lelaki yang ia cintai sepenuh hati yang baru saja resmi menjadi suaminya.

"Aku cinta sama kamu, Mas. Aku enggak ada hubungan apapun sama Mas Hamid. Kami hanya sempat berkenalan dan bertemu beberapa kali. Itu pun jauh sebelum aku dan Mas Dion saling dekat dan akhirnya menikah," jawab Berliana jujur dengan mata yang sudah berkaca-kaca seraya tangannya memegang pipinya yang tengah sakit akibat tamparan dari suaminya.

"Hiks...hiks...hiks... aku berkata sejujur-jujurnya, Mas. Enggak mungkin aku bohongin kamu," tangis Berliana semakin pecah.

"Ini buktinya kalian masih berhubungan. Buat apa coba seorang lelaki single yang jelas-jelas tahu wanita itu sudah berstatus istri pria lain, justru telepon si wanita saat malam pengantin? Coba kalau aku enggak masuk ke kamar lebih awal, pasti kalian berdua sibuk bermesraan di telepon. Bahkan mungkin lebih parahnya lagi bisa main V C S. Benar kan?" tuding Dion semakin memojokkan Berliana seraya melempar ponsel yang memang ada 2x panggilan tak terjawab dari kontak Hamid.

Deg...

Berliana terkejut bukan main saat melihat ponsel pribadinya. Ia tak menyangka akan ada kesalahpahaman antara dirinya dengan suaminya saat malam pertama mereka. Ia baru mengetahui sisi lain dari diri suaminya yakni temperamen. Tiba-tiba...

"ARRGGHH... Sakit, Mas." Berliana seketika mengerang kesakitan kala dagunya dicengkeram secara kasar oleh Dion. Lalu dihempaskan hingga tubuhnya terjatuh di atas ranjang.

"Sial !!" umpat Dion kesal. Lalu ia pun pergi keluar kamar meninggalkan Berliana yang tengah menangis tersedu-sedu dengan menahan nyeri atas beberapa memar di wajahnya.

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

werdi kaboel

werdi kaboel

suami kog teganya menampar dan membentak istri yg br aja di nikahin.
mau balas dendam knp istri yg jadi sasarannya.

2024-11-12

0

Danny Muliawati

Danny Muliawati

mana ada yg tahan punya suami pe marah ... sabar yah binar

2025-01-20

1

Dewa Rana

Dewa Rana

sadiss

2024-11-16

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan Mewah
2 Bab 2 - Perjanjian Pernikahan
3 Bab 3 - Tamparan
4 Bab 4 - Dewa Anggara
5 Bab 5 - Pulang ke Bandung
6 Bab 6 - Aku Menginginkanmu
7 Bab 7 - Menu Pembuka
8 Bab 8 - Frustasi
9 Bab 9 - Tabir Masa Lalu Part 1
10 Bab 10 - Tabir Masa Lalu Part 2
11 Bab 11 - Tabir Masa Lalu Part 3
12 Bab 12 - Anak ?
13 Bab 13 - Rutinitas di Kampus
14 Bab 14 - Terbakar Api Cemburu Tak Kasat Mata
15 Bab 15 - Papah-Mamah, Tolong Aku !
16 Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?
17 Bab 17 - Istriku Tidak Selingkuh
18 Bab 18 - Terpaksa Menutupinya
19 Bab 19 - Menangislah
20 Bab 20 - Konsultasi
21 Bab 21 - Ketahuan
22 Bab 22 - Perubahan Berliana
23 Bab 23 - Menggoda Suami
24 Bab 24 - Test Drive
25 Bab 25 - Belum Sembuh
26 Bab 26 - KKN
27 Bab 27 - Janda Dua Kali
28 INPO RECEH
29 Bab 28 - Pengabdian di Desa Tapal Batas
30 Bab 29 - Mengambil Langkah Seribu
31 Bab 30 - Menguak Tabir
32 Bab 31 - Pertemuan Rahasia
33 Bab 32 - Cinta dan Takdir
34 Bab 33 - Ruang Kerja
35 PROMO KARYA BARU
36 Bab 34 - Duda Tanpa Malam Pertama
37 Bab 35 - Liburan
38 Bab 36 - Demi Istriku
39 Bab 37 - Sayang ?
40 Bab 38 - Upah Jadi Joki
41 Bab 39 - Hukuman
42 Bab 40 - Dua Wanita Cantik Merajuk
43 Bab 41 - Siapa Dia?
44 Bab 42 - Pura-Pura Hamil
45 Bab 43 - Menantu Megalodon
46 Bab 44 - Kedatangan Seseorang
47 Bab 45 - Penuh Ketegangan
48 Bab 46 - Darah ?
49 Bab 47 - Ulah Siapa ?
50 Bab 48 - Menguak Tabir Sebenarnya
51 Bab 49 - Saya Suaminya
52 Bab 50 - Dibuat Tak Berkutik
53 Bab 51 - Siuman
54 Bab 52 - Tak Mau Bertemu
55 Bab 53 - Penjelasan
56 Bab 54 - Mimpi Indah
57 Bab 55 - Kepergian Berliana
58 Bab 56 - Empat Bulanan
59 Bab 57 - Mertua vs Menantu
60 Bab 58 - Gelayut Mendung
61 Bab 59 - Kritis
62 Bab 60 - Buka Puasa
63 Bab 61 - Bahagia Bersama (Ending)
64 PROMO KARYA BARU
65 PROMO KARYA BARU
66 PROMO KARYA BARU
67 Launching Novel Baru
68 Promo Novel Baru
69 PROMO KARYA BARU
70 PROMO KARYA BARU
71 PROMO KARYA BARU
72 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan Mewah
2
Bab 2 - Perjanjian Pernikahan
3
Bab 3 - Tamparan
4
Bab 4 - Dewa Anggara
5
Bab 5 - Pulang ke Bandung
6
Bab 6 - Aku Menginginkanmu
7
Bab 7 - Menu Pembuka
8
Bab 8 - Frustasi
9
Bab 9 - Tabir Masa Lalu Part 1
10
Bab 10 - Tabir Masa Lalu Part 2
11
Bab 11 - Tabir Masa Lalu Part 3
12
Bab 12 - Anak ?
13
Bab 13 - Rutinitas di Kampus
14
Bab 14 - Terbakar Api Cemburu Tak Kasat Mata
15
Bab 15 - Papah-Mamah, Tolong Aku !
16
Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?
17
Bab 17 - Istriku Tidak Selingkuh
18
Bab 18 - Terpaksa Menutupinya
19
Bab 19 - Menangislah
20
Bab 20 - Konsultasi
21
Bab 21 - Ketahuan
22
Bab 22 - Perubahan Berliana
23
Bab 23 - Menggoda Suami
24
Bab 24 - Test Drive
25
Bab 25 - Belum Sembuh
26
Bab 26 - KKN
27
Bab 27 - Janda Dua Kali
28
INPO RECEH
29
Bab 28 - Pengabdian di Desa Tapal Batas
30
Bab 29 - Mengambil Langkah Seribu
31
Bab 30 - Menguak Tabir
32
Bab 31 - Pertemuan Rahasia
33
Bab 32 - Cinta dan Takdir
34
Bab 33 - Ruang Kerja
35
PROMO KARYA BARU
36
Bab 34 - Duda Tanpa Malam Pertama
37
Bab 35 - Liburan
38
Bab 36 - Demi Istriku
39
Bab 37 - Sayang ?
40
Bab 38 - Upah Jadi Joki
41
Bab 39 - Hukuman
42
Bab 40 - Dua Wanita Cantik Merajuk
43
Bab 41 - Siapa Dia?
44
Bab 42 - Pura-Pura Hamil
45
Bab 43 - Menantu Megalodon
46
Bab 44 - Kedatangan Seseorang
47
Bab 45 - Penuh Ketegangan
48
Bab 46 - Darah ?
49
Bab 47 - Ulah Siapa ?
50
Bab 48 - Menguak Tabir Sebenarnya
51
Bab 49 - Saya Suaminya
52
Bab 50 - Dibuat Tak Berkutik
53
Bab 51 - Siuman
54
Bab 52 - Tak Mau Bertemu
55
Bab 53 - Penjelasan
56
Bab 54 - Mimpi Indah
57
Bab 55 - Kepergian Berliana
58
Bab 56 - Empat Bulanan
59
Bab 57 - Mertua vs Menantu
60
Bab 58 - Gelayut Mendung
61
Bab 59 - Kritis
62
Bab 60 - Buka Puasa
63
Bab 61 - Bahagia Bersama (Ending)
64
PROMO KARYA BARU
65
PROMO KARYA BARU
66
PROMO KARYA BARU
67
Launching Novel Baru
68
Promo Novel Baru
69
PROMO KARYA BARU
70
PROMO KARYA BARU
71
PROMO KARYA BARU
72
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!