Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?

"Ber... Berliana. Berliana bangun," panggil Dion seraya menepuk-nepuk pipi istrinya yang dalam kondisi mata terpejam. Lantas ia pun bergegas menghubungi Dokter Aldo, dokter langganan dirinya memeriksakan kondisinya.

Dion belingsatan dan merasa ketakutan yang luar biasa melihat reaksi tubuh Berliana yang berbeda dengan ketiga mantan istrinya. Dahulu Arumi, Indah dan Puspa tidak pernah mengalami kejadian seperti ini saat pertama kali menerima cambukan darinya.

Bahkan lebih dari yang ia lakukan pada Berliana. Tetapi sepertinya tubuh istrinya ini tengah rapuh atau mungkin jiwanya syok hebat sehingga pingsan. Dan cukup lama tak sadarkan diri. Membuat dirinya seketika cemas tak karuan.

Ia pun dengan tak sabaran menunggu kedatangan Dokter Aldo. Usia Aldo yang lebih tua darinya kadang ia anggap sebagai kakak sekaligus temannya yang mengerti akan kondisinya.

Dirinya akrab dengan Dokter Aldo sejak melakukan terapi pertama kali saat datang ke Bandung. Namun karena kesibukan keduanya dan ia yang jarang datang terapi, pada akhirnya jarang bertemu.

Tak berselang lama Aldo pun datang membawa peralatan medisnya. Sebelumnya, Dion telah membereskan kekacauan di rumahnya. Pakaian Berliana pun sudah ia ganti dengan piyama baru. Semua tali yang mengikat istrinya telah ia lepaskan dan simpan kembali di lemari.

Dokter Aldo pun memeriksa Berliana dalam diam. Setelah menyuntikkan beberapa pereda nyeri sekaligus antibiotik, keduanya pergi ke balkon kamar guna berbincang sejenak.

"Aku kan sudah bilang, jangan gauli istrimu dulu kalau kamu belum sembuh benar. Kasihan anak orang cantik begitu kamu bikin babak belur. Kalau Bapaknya sampai tahu, bisa-bisa kepalamu di dor habis. Nyawa melayang. Wusshh..." ucap Dokter Aldo.

"Maaf," cicit Dion lirih.

"Ngapain kamu minta maaf ke aku. Harusnya kamu minta maaf ke istrimu. Buanglah jauh-jauh rasa sakit hatimu atas luka masa lalu keluargamu. Khawatirku apa yang kamu rasakan tentang masa lalu, tak semuanya benar. Walaupun aku enggak mengenal baik keluarga mertuamu. Tapi Bundaku pernah dekat dengan mendiang kakek istrimu," ucap Dokter Aldo.

"Bunda? Bukankah ibumu sudah meninggal?" tanya Dion kebingungan.

"Yang meninggal itu Mama yakni ibu kandungku. Terus Papaku menikah lagi sama Bunda. Nah dia ibu tiriku yang baik hati. Bunda sangat menyayangiku dan adik-adik selayaknya anak kandungnya sendiri. Yang aku tahu dari Papa, dulu Bunda pernah dekat dengan kakek Berliana yang jadi Wakapolri. Namanya Jenderal Polisi Prasetyo Pambudi. Tapi sayang beliau wafat di usia muda sebelum kelahiran Berliana dan adik-adiknya," jawab Dokter Aldo.

"Kamu sepertinya tahu banyak tentang keluarga mertuaku. Kenapa kamu baru bilang padaku sekarang?" tanya Dion seraya menghela nafas kasar.

"Yang aku tahu hanya sebatas itu saja dan hanya mendengar sesekali Bunda cerita bersama Papa. Tapi untuk masa lalumu dengan mereka, aku tak tahu. Toh aku juga baru mengatakan ini karena kan kalian baru saja menikah. Aku baru pulang ke Bandung setelah lama pengabdian di pelosok. Dan ternyata wanita yang menjadi istri keempatmu itu Berliana. Saat pernikahanmu di Jakarta kan cuma Papa dan Bundaku saja yang hadir. Masak kamu lupa sih!" gerutu Dokter Aldo.

"Iya juga. Maaf, aku juga lupa sama wajah Bundamu. Karena lama tak main ke rumah orang tuamu," ucap Dion.

"Rajinlah terapi lagi. Mumpung sekarang aku sudah di Bandung lagi. Aku yakin kamu pasti bisa sembuh. Memangnya kamu mau istri cantikmu itu lari ke pelukan lelaki lain karena penyakitmu itu?" tanya Dokter Aldo yang langsung dijawab gelengan kepala oleh Dion tanpa sadar.

"Bilangnya enggak cinta. Tapi istri sama pria lain enggak mau. Dasar aneh. Ya sudah aku pamit dulu. Itu obat untuk istrimu. Semangat Bro, untuk sembuh. Kalau perlu utarakan penyakitmu pada istrimu. Aku yakin Berliana akan menerima kondisimu dengan ikhlas dan membantu kesembuhanmu. Jangan sampai ada penyesalan nantinya jika kamu terlambat menyadari pentingnya kehadiran dia di hidupmu," ucap Dokter Aldo menasehatinya.

"Thanks, Al. Maaf aku tak bisa mengantar ke depan. Aku mau nungguin Berliana di kamar," ucap Dion seraya menepuk pundak sahabatnya itu dan keduanya berjalan ke arah pintu kamar.

"Tenang saja. Kau jaga istrimu saja. Dan jangan emosi kembali. Aku tunggu kehadiranmu untuk terapi kembali di klinikku," ucap Dokter Aldo seraya melambaikan tangan berpamitan.

"Hem," jawab Dion singkat seraya menutup pintu.

Tanpa keduanya sadari, sejak tadi Berliana telah siuman. Ia mendengarkan dengan seksama semua pembicaraan Dokter Aldo dengan suaminya. Secara kebetulan pintu balkon tidak tertutup rapat.

"Masa lalu? Sakit? Ya Tuhan, apa yang sebenarnya terjadi dengan suamiku?" batin Berliana bertanya-tanya.

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

jangan abaikan nasihat dokter aldo, dion?

2024-02-23

2

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

@⍣⃝కꫝ🎸BuNdAιиɑ͜͡✦🇵🇸

anak dokter Heni?

2024-02-23

1

Medy Jmb

Medy Jmb

Anak sambungnya dokter Heni si aldo

2023-11-29

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan Mewah
2 Bab 2 - Perjanjian Pernikahan
3 Bab 3 - Tamparan
4 Bab 4 - Dewa Anggara
5 Bab 5 - Pulang ke Bandung
6 Bab 6 - Aku Menginginkanmu
7 Bab 7 - Menu Pembuka
8 Bab 8 - Frustasi
9 Bab 9 - Tabir Masa Lalu Part 1
10 Bab 10 - Tabir Masa Lalu Part 2
11 Bab 11 - Tabir Masa Lalu Part 3
12 Bab 12 - Anak ?
13 Bab 13 - Rutinitas di Kampus
14 Bab 14 - Terbakar Api Cemburu Tak Kasat Mata
15 Bab 15 - Papah-Mamah, Tolong Aku !
16 Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?
17 Bab 17 - Istriku Tidak Selingkuh
18 Bab 18 - Terpaksa Menutupinya
19 Bab 19 - Menangislah
20 Bab 20 - Konsultasi
21 Bab 21 - Ketahuan
22 Bab 22 - Perubahan Berliana
23 Bab 23 - Menggoda Suami
24 Bab 24 - Test Drive
25 Bab 25 - Belum Sembuh
26 Bab 26 - KKN
27 Bab 27 - Janda Dua Kali
28 INPO RECEH
29 Bab 28 - Pengabdian di Desa Tapal Batas
30 Bab 29 - Mengambil Langkah Seribu
31 Bab 30 - Menguak Tabir
32 Bab 31 - Pertemuan Rahasia
33 Bab 32 - Cinta dan Takdir
34 Bab 33 - Ruang Kerja
35 PROMO KARYA BARU
36 Bab 34 - Duda Tanpa Malam Pertama
37 Bab 35 - Liburan
38 Bab 36 - Demi Istriku
39 Bab 37 - Sayang ?
40 Bab 38 - Upah Jadi Joki
41 Bab 39 - Hukuman
42 Bab 40 - Dua Wanita Cantik Merajuk
43 Bab 41 - Siapa Dia?
44 Bab 42 - Pura-Pura Hamil
45 Bab 43 - Menantu Megalodon
46 Bab 44 - Kedatangan Seseorang
47 Bab 45 - Penuh Ketegangan
48 Bab 46 - Darah ?
49 Bab 47 - Ulah Siapa ?
50 Bab 48 - Menguak Tabir Sebenarnya
51 Bab 49 - Saya Suaminya
52 Bab 50 - Dibuat Tak Berkutik
53 Bab 51 - Siuman
54 Bab 52 - Tak Mau Bertemu
55 Bab 53 - Penjelasan
56 Bab 54 - Mimpi Indah
57 Bab 55 - Kepergian Berliana
58 Bab 56 - Empat Bulanan
59 Bab 57 - Mertua vs Menantu
60 Bab 58 - Gelayut Mendung
61 Bab 59 - Kritis
62 Bab 60 - Buka Puasa
63 Bab 61 - Bahagia Bersama (Ending)
64 PROMO KARYA BARU
65 PROMO KARYA BARU
66 PROMO KARYA BARU
67 Launching Novel Baru
Episodes

Updated 67 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan Mewah
2
Bab 2 - Perjanjian Pernikahan
3
Bab 3 - Tamparan
4
Bab 4 - Dewa Anggara
5
Bab 5 - Pulang ke Bandung
6
Bab 6 - Aku Menginginkanmu
7
Bab 7 - Menu Pembuka
8
Bab 8 - Frustasi
9
Bab 9 - Tabir Masa Lalu Part 1
10
Bab 10 - Tabir Masa Lalu Part 2
11
Bab 11 - Tabir Masa Lalu Part 3
12
Bab 12 - Anak ?
13
Bab 13 - Rutinitas di Kampus
14
Bab 14 - Terbakar Api Cemburu Tak Kasat Mata
15
Bab 15 - Papah-Mamah, Tolong Aku !
16
Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?
17
Bab 17 - Istriku Tidak Selingkuh
18
Bab 18 - Terpaksa Menutupinya
19
Bab 19 - Menangislah
20
Bab 20 - Konsultasi
21
Bab 21 - Ketahuan
22
Bab 22 - Perubahan Berliana
23
Bab 23 - Menggoda Suami
24
Bab 24 - Test Drive
25
Bab 25 - Belum Sembuh
26
Bab 26 - KKN
27
Bab 27 - Janda Dua Kali
28
INPO RECEH
29
Bab 28 - Pengabdian di Desa Tapal Batas
30
Bab 29 - Mengambil Langkah Seribu
31
Bab 30 - Menguak Tabir
32
Bab 31 - Pertemuan Rahasia
33
Bab 32 - Cinta dan Takdir
34
Bab 33 - Ruang Kerja
35
PROMO KARYA BARU
36
Bab 34 - Duda Tanpa Malam Pertama
37
Bab 35 - Liburan
38
Bab 36 - Demi Istriku
39
Bab 37 - Sayang ?
40
Bab 38 - Upah Jadi Joki
41
Bab 39 - Hukuman
42
Bab 40 - Dua Wanita Cantik Merajuk
43
Bab 41 - Siapa Dia?
44
Bab 42 - Pura-Pura Hamil
45
Bab 43 - Menantu Megalodon
46
Bab 44 - Kedatangan Seseorang
47
Bab 45 - Penuh Ketegangan
48
Bab 46 - Darah ?
49
Bab 47 - Ulah Siapa ?
50
Bab 48 - Menguak Tabir Sebenarnya
51
Bab 49 - Saya Suaminya
52
Bab 50 - Dibuat Tak Berkutik
53
Bab 51 - Siuman
54
Bab 52 - Tak Mau Bertemu
55
Bab 53 - Penjelasan
56
Bab 54 - Mimpi Indah
57
Bab 55 - Kepergian Berliana
58
Bab 56 - Empat Bulanan
59
Bab 57 - Mertua vs Menantu
60
Bab 58 - Gelayut Mendung
61
Bab 59 - Kritis
62
Bab 60 - Buka Puasa
63
Bab 61 - Bahagia Bersama (Ending)
64
PROMO KARYA BARU
65
PROMO KARYA BARU
66
PROMO KARYA BARU
67
Launching Novel Baru

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!