ONE YEAR (Perjanjian Pernikahan)
"Pa," rengek Berliana pada Papanya.
"Enggak! Sekali enggak tetap enggak. Kamu itu cantik, masih muda, sebentar lagi lulus jadi Sarjana Hukum tinggal satu semester lagi dan cowok single yang mau jadi suamimu itu pada antri. Mereka juga bukan dari kalangan orang sembarangan, Berliana. Kenapa harus menikah sama duda yang enggak jelas asal usulnya itu? Pokoknya Papa enggak merestui. Titik!" pekik Arjuna.
"Sabar, Pa." Bening mengelus pundak sang suami yang tengah marah pada putri sulungnya, berusaha meredamnya.
"Sabar, sabar, gimana aku bisa sabar, Ma? Lihat kelakuan putrimu itu. Sudah ada calon suami yang baik buat dia. Eh, malah pilih duda gak jelas. Mana sudah duda tiga kali. Dan kalau Berliana menikah sama dia, putrimu itu jadi istrinya yang keempat. Ditaruh di mana coba muka Papa. Huft !!" Arjuna mendengus sebal.
"Pa, aku cinta sama Mas Dion. Lagipula ketiga mantan istrinya itu cuma nikah di bawah tangan bukan nikah secara resmi. Dan Mas Dion cuma akan menikah resmi secara agama dan negara hanya denganku," cicit Berliana membanggakan Dion pada orang tuanya.
"Tetap saja. Sekali duda ya tetap duda. Astaghfirullah, Berliana. Buka mata kamu, Nak. Dia itu duda tiga kali dan kamu masih gadis, belum menikah. Siapa dia asalnya dan keluarganya juga tidak jelas. Siapa keluarga kita tentu semua orang tahu. Apalagi nama besar mendiang kakekmu yang seorang Wakapolri dengan pangkat Jenderal. Apa kamu tega membuat Papa dan mendiang kakemu malu? Apalagi Papa sudah menjodohkanmu dengan Hamid, putra Pak Sukoco. Mereka dari keluarga yang jelas dan sederajat dengan kita," ucap Arjuna berapi-api.
"Berliana enggak cinta sama Mas Hamid, Pa. Berliana cuma cinta sama Mas Dion. Titik!" teriak Berliana.
"Berliana !!" pekik Arjuna yang tangannya sudah naik ke atas bersiap melayangkan tamparan untuk putri sulungnya namun masih berusaha tertahan berkat istrinya, Bening Putri Prasetyo.
"Mas, jangan pakai kekerasan. Ingat, Mas sudah janji padaku akan memperlakukan anak-anak kita dengan lembut dan penuh cinta," ucap Bening seraya memeluk sang suami guna meredam kemarahan Arjuna Sabda Mahendra.
"Astagfirullah," ucap Arjuna seraya menghela nafas dalam, meraup wajahnya secara kasar lalu mendaratkan b0kongngnya di sofa kembali. Setelah tadi sempat berdiri karena emosi dengan putri sulungnya yang bernama Berliana Cahaya Mahendra.
"Besok pokoknya Mas Dion mau ke sini, datang melamarku. Dan Papa harus merestui kami. Jika tidak, aku akan kawin lari. Pergi dari rumah ini. Titik !!" pekik Berliana yang tetap ngotot dengan pendiriannya untuk menikah dengan kekasihnya yang bernama Dion. Lalu Berliana bergegas pergi meninggalkan kedua orang tuanya dari ruang keluarga menuju kamarnya.
BRAKK !!
Suara pintu kamar Berliana ditutup putri sulungnya itu dengan sangat keras sehingga membuat Arjuna menggeram kesal. Perjodohan yang sudah ia gadang-gadang dengan putra rekan sejawatnya di kepolisian yakni menjodohkan Berliana dengan Hamid, sepertinya akan gagal jika sang putri tetap bersikukuh seperti ini.
☘️☘️
"Sah..."
Satu kata terucap dari bibir para saksi menandakan kini Dion Ananta telah resmi menjadi suami dari Berliana Cahaya Mahendra.
Bening tak kuasa menahan haru. Matanya berkaca-kaca dan menangis lirih hingga kedua tangannya menutupi wajahnya.
"Alhamdulillah..." ucap Arjuna yang juga menitikkan air matanya karena telah menikahkan putri sulungnya itu dengan Dion sesuai keinginan hati putrinya, bukan dirinya.
Dengan terpaksa ia memberi restu pada Berliana dan Dion. Sebab setelah pertemuan perdana menantunya itu ke rumah saat melamar Berliana beberapa waktu lalu dan ia tolak mentah-mentah, keesokan harinya Berliana ditemukan sang istri tengah tergeletak dengan kondisi mulut berbusa di dalam kamar.
Ternyata Berliana mencoba bunuh diri dengan meminum racun serangga. Beruntung nyawa putri sulungnya itu berhasil diselamatkan. Akhirnya berkat kejadian itu, ia pun terpaksa memberi restu pada Berliana dan Dion.
Ia tidak mau kehilangan putrinya itu. Yang tentu saja nantinya akan membuat kesedihan mendalam untuk istrinya dan juga dirinya. Dengan legowo, restupun akhirnya didapat oleh Berliana.
Hari pernikahan Berliana dan Dion digelar di sebuah hotel mewah bintang lima, Jakarta Pusat, tepatnya di kawasan Thamrin.
Pernikahan ini digadang-gadang sebagai pernikahan termegah di tahun ini karena putri sulung Kapolda Metro Jaya Irjen Arjuna Sabda Mahendra sekaligus cucu mendiang Wakapolri, Jenderal Polisi Prasetyo Pambudi, yang bernama Berliana Cahaya Mahendra akhirnya resmi bersanding dengan Dion Ananta.
Presiden, Wakil Presiden, para pejabat utama di jajaran kepolisian, pengusaha, dan rekan-rekan dosen di kampus tempat Dion mengajar maupun para artis tersohor turut hadir pada perhelatan akbar tersebut guna memberi restu dan doa pada kedua mempelai.
Riuh tepuk tangan sorak bahagia serta ucapan selamat menjadi saksi kebahagiaan Berliana dengan Dion. Namun tatapan tajam seseorang mengarah pada Dion dari sudut yang cukup jauh.
"Awas kalau sampai kamu sakitin kakakku. Jangan sebut namaku Brahma kalau enggak bisa membunuhmu dengan tanganku sendiri. Benar kata Papa, lelaki itu cukup mencurigakan. Tetapi belum ada bukti yang jelas," batin Brahma, adik kandung Berliana.
Bersambung...
🍁🍁🍁
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 70 Episodes
Comments
Novano Asih
Aku bacanya kebalik baru selesai baca Bion skrg lanjut Berliana
2024-10-24
1
Novano Asih
ini pas presiden nya siapa kak Safira??/Chuckle//Chuckle/
2024-10-24
1
Katherina Ajawaila
aku suka alur cerita mu Thour. 🥰
2024-09-23
1