Bab 4 - Dewa Anggara

Setelah menangis cukup lama, ia dengan setia menunggu suaminya kembali ke kamar pengantin. Berniat menjelaskan lebih lanjut agar kesalahpahaman yang terjadi tidak berlarut-larut. Namun hingga jam menunjukkan pukul satu malam, Dion masih belum kembali juga.

Tak lama Berliana yang didera rasa letih, nyeri di wajahnya dan ngantuk akibat seharian menjadi ratu sehari di pernikahannya, akhirnya tertidur pulas. Sampai-sampai saat Dion kembali ke kamar mereka, Berliana juga masih nyenyak berada di dalam mimpi. Sama sekali tak terbangun.

Namun sepertinya bukan mimpi yang indah yang tengah dialami oleh Berliana. Sebab walaupun dalam posisi memejamkan mata dan tertidur, linangan air mata tetap ada sebagian yang menetes di sudut matanya. Malam pertama membawa luka untuknya. Sama sekali ia tak menduganya dan tidak sesuai harapannya.

Dion melihat Berliana tertidur pulas dengan menggunakan lingerie hitam. Ada bekas cap lima jari di pipi putih mulus tersebut serta memar akibat cengkeraman kasarnya.

Ada rasa yang berperang dalam batinnya. Rasa tak tega. Namun yang lainnya menyuarakan tentang rasa kemarahan pada keluarga Berliana. Dalam benak dirinya, semua yang terjadi pada keluarganya adalah karena keluarga Arjuna dan Bening yang menggunakan tampuk kekuasaan mereka sehingga akhirnya keluarganya menjadi buruk di mata orang lain.

Semua itu karena ia menganggap kedua orang tua Berliana itu yang memutarbalikkan fakta yang ada sehingga Ayahnya dijebloskan ke dalam penjara yang berujung meninggal dunia. Ibunya menjadi gila setelah kematian Dimas. Lalu ibunya harus mendapati fakta bahwa bayi dalam kandungannya pun tidak terselamatkan.

Ya, ibunya menjadi pendiam setelah pulang dari rumah sakit. Lalu tak lama jiwa ibunya terguncang hebat dan menjadi pesakitan. Setelah setahun mendekam di rumah sakit jiwa, akhirnya sang ibu ditemukan meninggal dunia dengan cara gantung diri di sana.

Kesedihan bertubi-tubi ia dapatkan dalam waktu yang singkat dan berdekatan. Kematian ibunya, adik-adiknya hingga akhirnya sang Ayah meninggal ketika berada di dalam penjara yang ia ketahui karena Ayahnya dihajar habis-habisan oleh anak buah Arjuna Sabda Mahendra yang kini menjadi mertuanya.

Hasutan pihak ketiga dengan informasi yang salah dan menutupi kebenaran yang ada. Hal itu terus didoktrin pada otak bocah malang itu sejak kecil hingga beranjak dewasa. Serta kehidupan dirinya setelah itu yang sangat keras berhasil membentuk dirinya menjadi sosok baru yang Sadisme.

Menikah selama tiga kali pun semuanya kandas karena dirinya membuat tubuh ketiga istrinya hancur dan akhirnya semua mantan istrinya tak tahan. Dan memutuskan bercerai.

Namun karena kekuasaannya yang ia miliki, dirinya berhasil membungkam ketiga mantan istrinya yang bukan dari kalangan orang berada seperti Berliana, istrinya yang sekarang. Alhasil di luaran sana namanya tetap baik tanpa cacat.

Tidak ada wanita yang sanggup seranjang dengannya. Tanpa Berliana tahu bahwa suaminya itu tengah menyembunyikan identitas dan karakternya yang asli.

"Ayah, ibu. Dewa rindu. Lihatlah, menantumu ini. Akhirnya takdir mempertemukanku dengannya. Tanpa aku harus banyak bekerja keras, dia sudah jatuh cinta padaku lebih dulu. Semoga keluarganya tak akan meremehkan keluarga kita lagi yang miskin dan tidak jelas. Karena sebentar lagi putri kesayangannya ini akan aku buat lebih hancur dan terkoyak," batin Dewa Anggara seraya menampilkan senyum devilnya.