Bab 13 - Rutinitas di Kampus

Dion dan Berliana pun berangkat ke kampus bersama. Selama di perjalanan, terjadi keheningan dengan keduanya. Terlebih Dion yang tak menjawabnya saat Berliana membahas tentang anak.

Namun Berliana berusaha berpikir positif. Dan ia tidak membahasnya lebih lanjut karena khawatir berujung pertengkaran. Dia ingat pesan Mamanya bahwa jika menemukan masalah yang kecil di dalam rumah tangga, jangan membuatnya jadi besar.

Lebih baik masalah kecil tersebut dihilangkan. Jika sebaliknya menemukan masalah yang besar maka segera dikecilkan dan cari solusi terbaik bersama.

Mobil pribadi Berliana masih tertinggal di apartemen. Sehingga untuk pergi ke kampus, ia masih menumpang di mobil suaminya. Dan Berliana sudah meminta izin pada Dion, selepas pulang kuliah mau mengambilnya.

Dion pun memberi izin namun tak bisa mengantar Berliana ke apartemen, karena pada jam tersebut dia ada jadwal rapat dengan Dekan terkait promosi jabatannya.

Salah satu Dekan di fakultas hukum ada yang akan memasuki masa pensiun. Terlebih akhir-akhir ini beliau sering sakit-sakitan. Alhasil pihak kampus mengusulkan jabatan tersebut untuk ia ambil. Namun Dion tetap akan melewati beberapa tes sebagai prosedur yang biasa dilakukan kampus tersebut jika ada kenaikan jabatan.

Selepas kelas, Berliana dan Reni berjalan menuju ke kantin untuk makan siang.

"Eh, pengantin baru bibirnya kenapa j0ntor begitu? Ehem...ehem... Pak Dosen ganas di ranjang nih yee..." ledek Reni seraya berbisik.

"Kelihatan banget ya Ren, bibirku? Padahal semalam sudah kuobati terus kudempul make up. Ternyata belum tertutup sempurna. Huft..." keluh Berliana.

"Haha... pengantin baru sudah biasa kok begitu. Harap maklum, duda keren sudah lama menduda. Jadi basokanya perlu di test drive dulu yang kencang biar bisa ngebut kejar setoran," ledek Reni tanpa basa-basi. Sahabat Berliana ini memang terkenal ceplas-ceplos dan somplak.

"Hah, kejar setoran? Setoran apaan?" tanya Berliana kebingungan.

"Astaga, pengantin baru yang satu ini masih saja polosnya minta ampun. Padahal semalam juga sudah dipolosin sama suaminya. Masih saja otaknya enggak maju-maju. Kalau urusan pelajaran kuliah, tokcer terdepan otaknya. Tapi kalau soal asmara, masih saja polosnya kebangetan. Setoran benih dong Berliana, sayang. Masak setoran arisan. Memangnya Pak Duda yang sudah jadi mantan duda itu ikut arisan emak-emak? Sudah paham, belum?"

"Haha... maafin aku, Ren. Kamu kan tahu kalau aku enggak pernah jatuh cinta. Baru pertama kali ini jatuh cinta sama Mas Dion. Jadi wajar saja aku masih perlu banyak belajar dari Suhu Reni," ucap Berliana seraya tertawa.

"Boleh saja. Per jam nanti aku buka kelas khusus pengantin baru harganya 1.000.000/jam. Tips jitu membuat suami klepek-klepek," balas Reni.

"Fantastis harganya. Hebat nih Suhu Reni belum nikah sudah punya resep rahasia menaklukkan suami. Calon suami Suhu Reni siapa nih? Kenalin dong," ledek Berliana sengaja bercanda.

"Eh...eh... sebentar. Aku perhatikan kok jalan kamu biasa saja. Enggak kayak soang. Tapi bibir j0ntor. Kamu sudah buka segel apa belum sih sama Pak Mantan Duda?" tanya Reni blak-blakan seraya menghentikan langkah Berliana.

"Sudah ah enggak perlu bahas yang itu. Aku lagi sebel semalam datang bulanku mendadak bertamu enggak tahu adat. Jadinya gagal mau merayakan cinta sama Mas Dion," cicit Berliana tampak lesu.

"Wah, tamu bulanan sialan! Seharusnya kamu depak dia jauh-jauh biar enggak mengganggu malam indah kalian. Hem, jadi Pak Dosen belum berhasil cetak gol nih. Hehe..." ujar Reni seraya tertawa kecil.

"Husstt jangan rame-rame, Ren. Malu kalau kedengaran yang lainnya," cicit Berliana lirih.

"Iya, iya. Lagipula kita lagi jalan di lorong yang sepi begini. Jadi aman kok. Tenang saja," ucap Reni.

"Maskerku ketinggalan. Kamu punya masker baru enggak, Ren?" tanya Berliana pada Reni setelah ia membuka tasnya dan tak menemukan maskernya.

"Buat apa masker? Kan sekarang sudah enggak wajib pakai masker. Covidnya sudah pulang kampung," cicit Reni yang kebingungan.

"Buat nutupin bibir aku yang j0ntor ini. Gimana sih!" keluh Berliana seraya mengerucutkan bibirnya.

"Enggak seberapa kelihatan kok. Santai saja. Lagipula anak-anak yang lihat pasti paham. Mereka kan sudah cerdas semua kalau menyangkut ciuman. Ini aku ada masker baru kok. Pakai saja kalau memang butuh," ucap Reni seraya menyerahkan sebuah masker baru pada Berliana.

"Makasih ya Ren. Kamu memang sahabat terbaikku. Oh ya, soal KKN kok kamu dapatnya enak banget sih di Jawa. Sedangkan aku ditempatkan di luar Jawa. Huft...jauh dari suami," rengek Berliana.

"Yang sabar. Cobaan pengantin baru. Ehm, tapi kan KKNnya masih dua bulan lagi. Jadi kalian masih bisa bulan madulah setelah datang bulan tak ada akhlak itu pergi jauh," ucap Reni memberikan ide.

"Boleh juga ide kamu, Ren." Berliana tersenyum bahagia setelah mendengar ide brilian dari sahabatnya itu. Keduanya berpelukan layaknya sahabat baik yang saling mendukung.

"Reni gitu loh," puji Reni pada dirinya sendiri yang membuat Berliana tertawa kecil menanggapi kenarsisan sahabatnya itu.

☘️☘️

Setelah selesai kuliah, Berliana pun pergi ke apartemennya dengan naik taksi online. Dia berencana mengambil beberapa barangnya yang masih tertinggal di sana dan juga mobilnya.

Tiba-tiba di lobby apartemen, ada seorang pria memanggilnya. Sontak ia pun menoleh.

"Berliana," panggil pria itu.

Deg...

Bersambung...

🍁🍁🍁

Terpopuler

Comments

Katherina Ajawaila

Katherina Ajawaila

hamid lg, perang aja 🤭

2024-09-23

1

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

mungkin Hamid yg manggil betliana.

2024-08-20

1

Fahmi Ardiansyah

Fahmi Ardiansyah

Reni temannya somplak banget orgnya.tpi gak apa2 biar berlina ada teman untuk bercanda.

2024-08-20

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 - Pernikahan Mewah
2 Bab 2 - Perjanjian Pernikahan
3 Bab 3 - Tamparan
4 Bab 4 - Dewa Anggara
5 Bab 5 - Pulang ke Bandung
6 Bab 6 - Aku Menginginkanmu
7 Bab 7 - Menu Pembuka
8 Bab 8 - Frustasi
9 Bab 9 - Tabir Masa Lalu Part 1
10 Bab 10 - Tabir Masa Lalu Part 2
11 Bab 11 - Tabir Masa Lalu Part 3
12 Bab 12 - Anak ?
13 Bab 13 - Rutinitas di Kampus
14 Bab 14 - Terbakar Api Cemburu Tak Kasat Mata
15 Bab 15 - Papah-Mamah, Tolong Aku !
16 Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?
17 Bab 17 - Istriku Tidak Selingkuh
18 Bab 18 - Terpaksa Menutupinya
19 Bab 19 - Menangislah
20 Bab 20 - Konsultasi
21 Bab 21 - Ketahuan
22 Bab 22 - Perubahan Berliana
23 Bab 23 - Menggoda Suami
24 Bab 24 - Test Drive
25 Bab 25 - Belum Sembuh
26 Bab 26 - KKN
27 Bab 27 - Janda Dua Kali
28 INPO RECEH
29 Bab 28 - Pengabdian di Desa Tapal Batas
30 Bab 29 - Mengambil Langkah Seribu
31 Bab 30 - Menguak Tabir
32 Bab 31 - Pertemuan Rahasia
33 Bab 32 - Cinta dan Takdir
34 Bab 33 - Ruang Kerja
35 PROMO KARYA BARU
36 Bab 34 - Duda Tanpa Malam Pertama
37 Bab 35 - Liburan
38 Bab 36 - Demi Istriku
39 Bab 37 - Sayang ?
40 Bab 38 - Upah Jadi Joki
41 Bab 39 - Hukuman
42 Bab 40 - Dua Wanita Cantik Merajuk
43 Bab 41 - Siapa Dia?
44 Bab 42 - Pura-Pura Hamil
45 Bab 43 - Menantu Megalodon
46 Bab 44 - Kedatangan Seseorang
47 Bab 45 - Penuh Ketegangan
48 Bab 46 - Darah ?
49 Bab 47 - Ulah Siapa ?
50 Bab 48 - Menguak Tabir Sebenarnya
51 Bab 49 - Saya Suaminya
52 Bab 50 - Dibuat Tak Berkutik
53 Bab 51 - Siuman
54 Bab 52 - Tak Mau Bertemu
55 Bab 53 - Penjelasan
56 Bab 54 - Mimpi Indah
57 Bab 55 - Kepergian Berliana
58 Bab 56 - Empat Bulanan
59 Bab 57 - Mertua vs Menantu
60 Bab 58 - Gelayut Mendung
61 Bab 59 - Kritis
62 Bab 60 - Buka Puasa
63 Bab 61 - Bahagia Bersama (Ending)
64 PROMO KARYA BARU
65 PROMO KARYA BARU
66 PROMO KARYA BARU
67 Launching Novel Baru
68 Promo Novel Baru
69 PROMO KARYA BARU
70 PROMO KARYA BARU
71 PROMO KARYA BARU
72 PROMO NOVEL BARU
Episodes

Updated 72 Episodes

1
Bab 1 - Pernikahan Mewah
2
Bab 2 - Perjanjian Pernikahan
3
Bab 3 - Tamparan
4
Bab 4 - Dewa Anggara
5
Bab 5 - Pulang ke Bandung
6
Bab 6 - Aku Menginginkanmu
7
Bab 7 - Menu Pembuka
8
Bab 8 - Frustasi
9
Bab 9 - Tabir Masa Lalu Part 1
10
Bab 10 - Tabir Masa Lalu Part 2
11
Bab 11 - Tabir Masa Lalu Part 3
12
Bab 12 - Anak ?
13
Bab 13 - Rutinitas di Kampus
14
Bab 14 - Terbakar Api Cemburu Tak Kasat Mata
15
Bab 15 - Papah-Mamah, Tolong Aku !
16
Bab 16 - Ada Apa Dengan Suamiku ?
17
Bab 17 - Istriku Tidak Selingkuh
18
Bab 18 - Terpaksa Menutupinya
19
Bab 19 - Menangislah
20
Bab 20 - Konsultasi
21
Bab 21 - Ketahuan
22
Bab 22 - Perubahan Berliana
23
Bab 23 - Menggoda Suami
24
Bab 24 - Test Drive
25
Bab 25 - Belum Sembuh
26
Bab 26 - KKN
27
Bab 27 - Janda Dua Kali
28
INPO RECEH
29
Bab 28 - Pengabdian di Desa Tapal Batas
30
Bab 29 - Mengambil Langkah Seribu
31
Bab 30 - Menguak Tabir
32
Bab 31 - Pertemuan Rahasia
33
Bab 32 - Cinta dan Takdir
34
Bab 33 - Ruang Kerja
35
PROMO KARYA BARU
36
Bab 34 - Duda Tanpa Malam Pertama
37
Bab 35 - Liburan
38
Bab 36 - Demi Istriku
39
Bab 37 - Sayang ?
40
Bab 38 - Upah Jadi Joki
41
Bab 39 - Hukuman
42
Bab 40 - Dua Wanita Cantik Merajuk
43
Bab 41 - Siapa Dia?
44
Bab 42 - Pura-Pura Hamil
45
Bab 43 - Menantu Megalodon
46
Bab 44 - Kedatangan Seseorang
47
Bab 45 - Penuh Ketegangan
48
Bab 46 - Darah ?
49
Bab 47 - Ulah Siapa ?
50
Bab 48 - Menguak Tabir Sebenarnya
51
Bab 49 - Saya Suaminya
52
Bab 50 - Dibuat Tak Berkutik
53
Bab 51 - Siuman
54
Bab 52 - Tak Mau Bertemu
55
Bab 53 - Penjelasan
56
Bab 54 - Mimpi Indah
57
Bab 55 - Kepergian Berliana
58
Bab 56 - Empat Bulanan
59
Bab 57 - Mertua vs Menantu
60
Bab 58 - Gelayut Mendung
61
Bab 59 - Kritis
62
Bab 60 - Buka Puasa
63
Bab 61 - Bahagia Bersama (Ending)
64
PROMO KARYA BARU
65
PROMO KARYA BARU
66
PROMO KARYA BARU
67
Launching Novel Baru
68
Promo Novel Baru
69
PROMO KARYA BARU
70
PROMO KARYA BARU
71
PROMO KARYA BARU
72
PROMO NOVEL BARU

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!