Mr. And Mrs. Walker

Mr. And Mrs. Walker

Bab 1 Kehilangan

Markas Besar FBI

Tim Alfa yang dipimpin oleh Charlie Walker, tengah menyusun strategi untuk menggagalkan penyelundupan narkotika yang dilakukan oleh John Wilson.

Charlie ditunjuk langsung oleh kapten Aaron untuk memimpin tim Alfa setelah mereka mendapat informasi tersebut. Dia menerangkan strateginya dan membagi tugas untuk anggotanya.

Ini adalah misi berbahaya karena John Wilson adalah mafia yang kebal terhadap hukum. Berulang kali dia tertangkap tapi berhasil keluar dengan mudah. Bukti yang mereka punya tidak begitu kuat untuk menangkapnya.

Dan sekarang adalah waktu yang tepat untuk menangkapnya jika benar John terlibat dalam penyelundupan obat-obatan terlarang tersebut.

"Kalian harus berhati-hati dan jangan gegabah. Ingat!! Musuh kita adalah John. Dia bukan orang sembarangan." seru Charlie

"Siap, Sir!!" Seru mereka serempak

Charlie mengangguk dan meminta anggotanya untuk bersiap. Berbagai senjata mereka bawa dan tidak lupa mereka memakai rompi anti peluru.

Charlie melihat arlojinya. Masih tersisa 4 jam sebelum mereka berangkat. Dia menghela nafas panjang dan berharap misi kali ini berjalan lancar.

"Apa kau memerlukan sesuatu Sir?" seorang wanita yang juga anggota FBI, terlihat mendekati Charlie dan memeluknya dari belakang.

"Ada apa Ainsley? Apa kau sudah selesai bersiap?" tanya Charlie

"Aku hanya ingin memelukmu sebentar saja." lirih Ainsley

Charlie tersenyum dan mengusap tangan Ainsley yang melingkar di perutnya. Wanita itu adalah istrinya yang juga Anggota FBI. Walaupun mereka bekerja di tempat yang sama, tapi mereka sangat profesional. Hanya saja, entah kenapa hari ini istrinya itu terlihat berbeda

"Ada apa Ainsley?" tanya Charlie lagi

"Aku mempunyai firasat buruk. Tapi aku percaya selama kau memimpin tim Alfa, kita pasti akan berhasil."

Charlie melepas pelukan Ainsley dan menatap wajah cantik istrinya itu. "Kau selalu saja khawatir setiap kita menjalankan misi. Ingat!! Kekhawatiran mu ini yang nantinya akan membuatmu gagal. Kau harus yakin jika kau bisa menjalankan misi mu. Apa kau mengerti, Mrs. Walker?"

Ainsley mengangguk pelan dan mencium sekilas bibir suaminya. "Aku mengerti, Mr. Walker."

...----------------...

Charlie dan anggotanya bergegas ke salah satu pelabuhan di New York, dimana penyeludupan narkotika itu akan dilakukan. Sesampainya di pelabuhan, mereka bersiaga di tempat masing-masing. Mereka mengintai dari jarak yang lumayan dekat dengan senjata di tangan mereka yang siap membidik musuh jika mereka melakukan perlawanan.

Terlihat anak buah John membawa peti kedalam sebuah kapal. Mereka menduga jika peti tersebut berisi obat-obatan terlarang.

"Kita sergap mereka!!" Perintah Charlie

"Siap sir." Anggota Tim Alfa mulai maju dengan menodongkan senjata pada anak buah John. "ANGKAT TANGAN DAN JANGAN BERGERAK!!" Gertak mereka

Anak buah John meletakkan peti tersebut dan mengangkat kedua tangannya sementara anggota FBI mendekat perlahan dan memeriksa isi peti tersebut. Tapi tiba-tiba dari arah lain ada yang membidik anggota FBI tersebut hingga tumbang.

Semua anggota FBI terkejut dan mulai bersembunyi dan melakukan penyerangan. Dalam sekejap pelabuhan tersebut menjadi arena baku tembak antara keduanya.

"Sepertinya ada penembak jitu yang mengincar kita." Seru Henry

Charlie berdecak dan menembaki anak buah John. "Apa kedatangan kita di ketahui oleh mereka?"

"Entahlah. Tapi sepertinya dari awal mereka sudah menyiapkan penembak jitu untuk berjaga-jaga."

"Shiit!!" Charlie berguling, berpindah tempat untuk bersembunyi dan menembaki musuh. Tapi ekor matanya melihat sekelebat bayangan yang mencoba untuk melarikan diri. Charlie mencari celah untuk mengikuti bayangan itu yang dia yakini itu adalah John yang mencoba untuk melarikan diri.

"Hubungi kantor pusat dan kau, Lindungi aku!!" Perintah Charlie pada anggotanya.Dia mengejar John dan menembakinya. Tapi sayang, John berhasil melarikan diri menggunakan mobil.

Charlie tidak tinggal diam. Dia mengejar John menggunakan mobil yang terparkir di sana. Dia melaju dengan kecepatan penuh untuk mengejar mobil John.

Saat mobil Charlie tepat berada di samping mobil John, Charlie mencoba menembak John, tapi John justru menabrak mobil Charlie yang membuat mobil tersebut oleng. Charlie mencoba menstabilkan laju mobilnya. Tapi dia terkejut karena rem mobil yang dia pakai tidak berfungsi. "Sial!!" Umpat Charlie.

Charlie tersentak saat John mencoba menembaknya. Alhasil untuk menghindari tembakan tersebut, Charlie membanting setir. Tapi naas, mobil tersebut terus melaju hingga menabrak pembatas jalan dan terjun bebas ke jurang. Dan tidak berapa lama terdengar ledakan di dasar jurang.

DUAAARRRR

Deg

Ainsley merasa hal buruk terjadi pada suaminya. Dia hendak menyusul tapi musuh berhasil melukainya.

"Ainsley!!" Teriak Clara. Dia mencoba untuk menolong rekannya. Tapi musuh terus menembakinya. Hingga tidak berapa lama terdengar suara mobil mendekat. Anak buah John mulai melarikan diri dengan membawa peti-peti mereka menggunakan mobil masing-masing.

"Bagaimana keadaan kalian?" Tanya kapten Aaron saat sampai di lokasi.

"Maaf kapten, kami gagal." Sesal Henry

"Tidak masalah, yang terpenting kalian baik-baik saja."

"Tidak kapten, banyak anggota kita yang gugur." Ucapan Henry membuat hati kapten Aaron mencelos. Dia melihat anggotanya yang gugur tergeletak bersimbah darah dan mereka yang selamat juga terluka parah

"Charlie? Dimana Charlie?" Tanya kapten Aaron

"Saya tidak tahu kapten. Tapi tadi dia mengejar John menggunakan mobil." Seru Henry. Tapi tiba-tiba salah satu anggotanya menyela, "Lapor kapten. Kami menemukan sebuah mobil meledak di dasar jurang tidak jauh dari sini."

Deg

Kapten Aaron segera mengerahkan anggotanya untuk memeriksanya.

Kobaran api masih menyala di atas sungai. Kerongkongan mobil juga sudah tidak berbentuk. Saat FBI mencoba mengevakuasinya, mereka tidak menemukan siapapun tapi mereka menemukan lencana dan identitas keanggotaan yang diduga milik Charlie.

Ainsley menangis histeris mendengar hal itu. Dia tidak percaya jika suaminya meninggal. Begitu juga dengan kapten Aaron. Dia meminta anggotanya untuk mencari jasad Charlie jika memang dia sudah meninggal.

Pencarian terus dilakukan. Tapi jasad Charlie tidak ditemukan. Mereka menduga jika jasad Charlie terbawa arus sungai. Untuk itu mereka memperluas pencarian. Tapi sudah hampir seminggu, jasad Charlie tidak juga ditemukan.

...----------------...

Enam bulan berlalu. Tapi Charlie belum juga di temukan. Dan dua bulan yang lalu, tim SAR memutuskan untuk berhenti melakukan pencarian. Tentu saja Ainsley tidak tinggal diam. Dia memutuskan untuk mengundurkan diri dari FBI dan melakukan pencarian sendiri. Bahkan dia berniat untuk balas dendam atas apa yang terjadi pada suaminya.

"Sampai kapan kau akan seperti ini Ainsley? Kau harus merelakan kepergian Charlie dan memulai hidup baru." Seru Clara, sahabat sekaligus mantan rekannya saat menjadi anggota FBI.

"Sudah berapa kali aku katakan, sebelum aku melihat jasad suamiku, aku tidak percaya jika dia sudah mati."

"Peristiwa itu sudah terjadi 6 bulan yang lalu. Bahkan tim SAR saja menyerah. Lalu kau mau bagaimana lagi, hah?"

Ainsley tidak menjawab. Dia hanya terdiam memandangi foto suaminya. Hal itu membuat Clara merasa sedih. Dia mengusap bahu sahabatnya dan kembali berkata, "kau membutuhkan liburan , Ainsley. Cari sesuatu yang bisa membuatmu senang yang bisa melupakan kesedihanmu."

Ainsley tidak bisa lagi membendung air matanya. Di pelukan sahabatnya dia menangis histeris dan memanggil nama Charlie untuk kesekian kalinya.

Setelah hatinya merasa tenang, Ainsley memutuskan untuk pergi berlibur ke Manhattan beach.

Pantai itu terletak di ujung timur Brooklyn, di dekat pantai Brighton. Pantai ya berbentuk tapal kuda yang ditutupi dengan pasir lembut keemasan dan dikelilingi pepohonan tinggi yang teduh. Laut yang tenang tanpa ombak tinggi sangat cocok untuk hati Ainsley yang membutuhkan ketenangan.

Wanita itu menatap laut luas di depannya, menerawang kenangan manis bersama suaminya.

Dulu setelah menikah, mereka berencana untuk honeymoon ke pantai. Tapi karena tugas mereka sebagai penegak hukum, membuat mereka menundanya terlebih dahulu. Dan sekarang, dia berdiri di sana. Di pantai seorang diri.

Ainsley menghela nafas panjang. Tapi tiba-tiba dari arah samping, seorang pria berlari dan tanpa sengaja menabraknya hingga tersungkur ke pasir.

"Akh.." pekik Ainsley

"Ma-maaf nona. Aku sedang terburu-buru." pria itu kembali berlari tanpa membantu Ainsley berdiri.

Bukannya marah, Ainsley justru tertegun. Dia merasa tidak asing dengan suara pria itu. Dia berdiri dan melihat pria itu sudah tidak ada di manapun.

"kemana pria itu? Aku sangat yakin jika suara itu..." Ainsley melihat kesana-kemari mencari pria yang menabraknya. Dia pergi mencari pria itu untuk memastikannya. Suara pria itu sangat mirip dengan seseorang yang dia rindukan. Dia yakin semua ini bukan halusinasinya saja.

Sampai dia melihat seorang pria dengan memakai baju dengan kancing yang terbuka memperlihatkan dada bidangnya, tengah menelepon.

Ainsley berjalan mendekat. Jantungnya berdetak kencang, air matanya menetes tanpa permisi. Dan setelah dia sampai di depan pria itu, Ainsley langsung memeluknya erat.

"Charlie!!! Akhirnya aku menemukanmu. Kau masih hidup, sayang." Isak Ainsley

Pria itu diam tanpa membalas pelukan Ainsley. Dia mendorong pelan wanita itu dan menatapnya, "Maaf, kau siapa?"

Deg

Terpopuler

Comments

may

may

Weh?🙄

2023-10-30

0

😈 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑙 😈

😈 𝑄𝑢𝑒𝑒𝑛 𝐷𝑒𝑣𝑖𝑙 😈

emang ada?

2023-09-13

0

NoviaKu♥️😼

NoviaKu♥️😼

Bagus mom, biasanya aku jarang suka baca novel, tapi yang ini kayaknya aku bisa baca sampai akhir. 👍

2023-09-03

0

lihat semua
Episodes

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!