Chapter 9

Drrrtttt...Drrrtttt....Drrrttttt...

Bella ingin membuka matanya namun rasanya sangat sulit,keringat kembali membanjiri tubuhnya pagi ini.Dia dapat mendengar suara ponselnya yang terus bergetar namun dia masih tidak bisa membuka kelopak matanya seolah ada yang menahannya.Bella baru bisa membuka kelopak matanya saat adegan di mimpi itu berakhir.Nafasnya kembali memburu,sprei yang baru di gantinya kemarin harus di ganti lagi sebab sudah basah karena keringat.

Bella mengusap keringat yang ada di sekitar wajahnya lalu mengambil ponsel dan segera melihat siapa yang menelfonnya tadi.

Drrrttttt...Drrrttttt...Drrrtttt...

"Ya Rin?"

"Kamu nggak kerja bell?"

"Kerja kok,memangnya kenapa?"Bella belum sadar jika jam sudah menunjukkan pukul sembilan.

"Kenapa kamu belum sampai sini?"

"Maksudnya?"

"Apa kamu baru bangun tidur Bella."

"Hmm iya maaf.."

"Pantas saja..Lihatlah jam,ini sudah jam sembilan bell."

"Hah...Serius.."Bella melihat ke arah jam dinding."Astaga...Aku langsung berangkat Rin,tolong bilang si Aldo aku datang telat sebab ada keperluan."

"Okay."

Bella meletakkan ponselnya sembarangan dan segera berlari ke arah kamar mandi untuk cuci muka.Dia berdandan seadanya sebab dia sudah sangat terlambat pagi ini,tidak lupa dia memesan sebuah taksi agar dia bisa cepat sampai di tempat kerjanya,meski harus menghabiskan rupiah yang cukup banyak di bandingkan dengan naik bus.

Setibanya di tempat kerja,Bella berjalan masuk ke dalam mall lewat jalan belakang,bersamaan dengan datangnya Bastian yang langsung berjalan sejajar dengan Bella.

"Pagi Bella."Sapa Bastian ramah dan hal itu sangat membuat Bella terkejut.

"Ehh pak bas...Maaf saya terlambat."Ucap Bella gugup.

"Kenapa kamu ketakutan Bella?"

"Saya terlambat pak, harusnya tadi saya datang pukul Setengah sembilan tapi ini sudah hampir jam sepuluh."

"Astaga saya pikir kenapa,tidak masalah Bella,kamu datang nanti sore juga bukan masalah besar buat saya."Jawab Bastian ramah.

Suara pak Bastian lembut dan manis mirip es krim hahaha...

"Saya yang merasa tidak enak jika seperti itu,baik pak saya permisi dulu mau menaruh tas ini di loker."Bella menunduk sebentar dan berjalan terpisah dengan Bastian.

Bastian sendiri masih melihat ke arah Bella,memperhatikan setiap inci lekuk tubuh Bella dari belakang.

"Astaga...Masih pagi begini dia sudah mengodaku seperti itu."Bastian menarik nafas panjang sambil mengigit bibir bawahnya sendiri.Dia beranjak dari tempatnya ketika melihat Bella sudah masuk ke dalam ruang karyawan.

***

Dengan riasan wajah natural Bella berjalan ke arah Karin yang sedang melayani satu orang customer.Bella berdiri di samping Karin yang tengah membuatkan nota untuk customernya.

"Ini ibu silahkan,langsung menuju ke Kasir nomer 2."Ucap Karin serayap memberikan kertas Nota pada ibu-ibu tersebut.

"Baik terimakasih."Jawab ibu itu tersenyum dan pergi.

"Sudah kamu izinin ke Aldo tadi??"

"Hmm beres."Meletakan Alat tulis pada tempatnya.

"Aku sampai tidak sempat mandi dan berdandan,aku pikir tadi masih pagi."Tutur Bella menjelaskan.

"Nggak mandi sama dandan juga tetep cantik kok haha,kok tumben kesiangan,bukannya kemarin kita pulang bareng ya?"

"Hmm ya,cuma ada something sih hehe."

"Apaan...Jadi penasaran nih."Tersenyum.

"Nanti saja...Aku tidak mau membuat masalah lagi,lihatlah Aldo sedang menuju ke sini."

"Mungkin dia mencarimu bell,soalnya tadi kamu di suruh ke kantornya kalau sudah datang."

"Bella sini kamu..!"Teriak Aldo menatap tajam ke arah Bella.

Bella pun langsung berjalan ke arah Aldo."Hmm ya pak ada apa?"Tanya Bella dengan nada sopan.

"Kamu baru datang?"

"Hmm ya pak."Tersenyum melihat ke arah masker yang di kenakan Aldo.

"Kalau besok kamu telat lagi,gaji kamu bakal saya potong."

"Hmm oke pak."

"Kamu pergi ke gudang,siapkan baju-baju yang akan di diskon siang ini."

"Apa saya sendiri?"

"Sudah ada Dika di sana."

"Hmm baik pak saya akan kesana,permisi."Bella menunduk sedikit dan berjalan ke arah belakang.

Dengan tatapan t#lol manik Aldo masih saja melihat lekat ke arah lekuk tubuh Bella. Meskipun kamu menghajarku kemarin,tapi tetep saja Bella,aku masih menginginkanmu...

***

Bella bersenandung kecil serayap berjalan menuju gudang belakang yang tepat berada di depan ruang karyawan.Entah sengaja atau tidak,saat Bella melewati ruangan Bastian yang tertutup kurang sempurna,Bella melihat seorang wanita berdiri di samping meja milik Bastian.Untuk memastikan hal tersebut Bella berhenti dan memincingkan matanya melihat di sela pintu tersebut.Wanita itu tertunduk,dengan rambut sebahu yang terlihat sedikit berantakan,baju yang di pakainya juga terlihat sangat tidak modis seolah wanita itu datang dari sebuah perdesaaan atau semacamnya.

Apa itu kekasih pak Bastian?Kenapa seperti itu dandanannya?Astaga... Saat Bella fokus mengintip,seseorang menepuk pundaknya dari belakang.Sontak hal itu membuat Bella kaget dan berbalik badan.

"Dika...Astaga..."Mengusap-usap dadanya.

"Aku menunggumu di gudang,kata pak Aldo kamu akan datang,aku tidak bisa menyiapkan semuanya sendiri.Ternyata kamu sedang mengintip bos baru kita.."Bisik Dika tersenyum tipis.

"Aku cuma memastikan wanita yang berada di dalam sana bersama..."

Ckleeekkkk...

Pintu kantor Bastian terbuka lebar,sehingga ruangan tersebut dapat terlihat sangat jelas.

Wanita itu kok nggak ada... Bola mata Bella mencari keberadaan wanita tersebut di setiap sudut ruangan Bastian.Dika menyentuh lembut lengan Bella membuat dia tersadar jika Bastian sedang berada di hadapannya sekarang.

"Ada perlu dengan saya?"Tanya Bastian lembut.

"Haha tidak pak...Itu kebetulan tadi aku akan menuju gudang untuk membantu Dika menyiapkan barang yang akan di diskon nanti."Tutur Bella sedikit gugup karena merasa kaget.

"Iya pak..emm yuk Bell."

"Iya ayo Dik..Permisi pak."Menunduk dan tersenyum.

"Sebentar Bella.."

"Hmm ya pak,"Bella kembali berdiri di hadapan Bastian.

"Nanti siang mau menemaniku makan siang?"

"Emm itu pak tapi..."

"Saya tidak menyukai penolakan Bella."Tersenyum manis.

"Baiklah pak."

"Oke sampai jumpa nanti,sekarang saya ada perlu keluar sebentar."Bastian menyentuh puncak kepala Bella sebentar dan berjalan pergi.

"Apa aku salah lihat tadi."Bella membuka pintu ruangan Bastian.

"Bella apa yang kamu lakukan."

"Sebentar Dik aku hanya memastikan sesuatu."Bella menjelajahi setiap sudut ruangan namun tidak ada apapun di sana,sehingga dia kembali menutup ruangan tersebut.

"Kamu mencari Apa bell?"

"Aku tadi melihat seorang wanita berdiri di samping pak Bastian."Ucap Bella mulai melangkahkan kakinya.

"Wanita mana bell,pak Bas keluar sendiri kan tadi."Berjalan sejajar dengan Bella.

"Mangkanya itu Dik,kan aneh..! Mata aku nih belum rabun ya,tadi pintu pak Bastian kan nggak tertutup sempurna jadi aku nggak sengaja lihat keadaan di dalam.Sumpah Dik aku tadi lihat wanita berdiri di samping meja pak Bastian."Kata Bella menjelaskan dengan wajah serius.

"Salah lihat mungkin."

"Ya Ampun Dik aku tadi itu nggak niat ngintipin pak Bas,tapi aku ingin mastiin kalau itu bener-bener wanita,tapi bener Dik,aku lihat wanita itu cuma agak aneh juga sih soalnya wajahnya menunduk terus bajunya mirip orang kampung gitu."

Dika seketika bergidik ngeri mendengar cerita Bella."Mungkin yang kamu lihat bukan orang Bell."Tutur Dika melotot ke arah Dika.

"Ish Dik kok aku jadi merinding begini sih?"Bella mengusap tengkuknya yang terasa dingin.

"Nggak usah di bahas Bell,di sini kan masih benyak yang begituan,mungkin itu tadi salah satunya.."Berbisik.

"Ihh ngeri Dik,"Bella memegang lengan Dika lembut.

"Sebaiknya kita selesaikan ini,biar kita bisa gabung dengan yang lain.."Dika tersenyum dengan perlakuan Bella kepadanya saat ini.

Aku yakin Bella.. Sebenarnya kamu wanita yang baik, Andai saja aku belum mempunyai tunangan bell..Aku mau jadi kekasihmu..Aku akan mencoba menerima soal fobiamu yang sudah menghancurkan hidupmu itu.Tapi sayangnya aku sudah mempunyai dia,aku hanya bisa berharap semoga masalahmu cepat berlalu...

🍽️🍽️🍽️*

Nathan menunggu kedatangan bastian di sebuah restoran,15 menit kemudian Bastian datang dan langsung duduk di hadapan Nathan.

"Apa kabar adik kesayangannyaku."Ucap Bastian dengan wajah yang sulit di artikan.

"Hmm baik kak,aku baru saja tiba kemarin siang."Jawab Nathan mencoba menyapa kakaknya dengan baik.

"Ada apa mengajakku ketemuan seperti ini."

"Ayah memintamu pulang,dia merindukanmu,"Ucap Nathan tegas.

"Aku malas bertemu si tua Bangka itu..!"Suara Bastian terdengar lembut namun terasa sangat menyakitkan.

"Dia ayahmu kak,bagaimana mungkin kamu meninggalkan dia dalam keadaan sakit seperti itu."Jawab Nathan kesal.

"Aku tidak menyukainya...Dia terlalu banyak aturan sehingga tidak membuatku bebas,jadi aku menyewa orang untuk mengurus hidupnya di sana,bukannya itu sudah sangat baik adikku,daripada aku langsung meracuni dia agar dia tidak bisa berbicara untuk selamanya."

Nathan menarik nafas lembut mencoba mengatur emosinya yang mulai terasa."Pulanglah sebentar saja..Setelah itu terserah jika kau ingin pergi lagi,sebab aku akan menetap di sini sambil mengurus perusahaan ayah."

"Memang seharusnya itu yang harus di lakukan seorang anak kesayangan."

"Hmmmzzz terserah jika kamu masih berfikiran seperti itu!"

"Aku tadi tidak menyangka jika itu kamu adikku, sekarang kamu terlihat lebih dewasa dan semakin tampan tapi tetap saja aku rasa kamu masih payah dalam persoalan cinta.."

Tangan Nathan mengepal kuat sebab dia mengingat kejadian silam yang sudah membuat perasaannya hancur berkeping-keping."Sudahlah... Aku pergi."Berdiri."Aku harap kamu menemui ayah nanti."Tutur Nathan tanpa melihat ke arah Bastian dan pergi begitu saja.

"Hahaha dasar saudara s#alan..!!"Umpat Bastian kasar."Aku akan merebut segala sesuatu yang kau sukai Nath...Lihat saja nanti aku tidak akan membiarkanmu bahagia atas hidupmu.."Ucap Bastian lantang sehingga membuat semua orang menatap ke arahnya saat ini.-

Apa yang sebenarnya terjadi?

ikuti terus ceritanya 😁

Holla 🙋

Minta likenya donk👍

Komentar💬

Klik ♥️

Vote juga please 😘

Terimakasih 😘

Terpopuler

Comments

🌙Huma✨️

🌙Huma✨️

like 💚💚

2020-08-23

2

Wirdah K 🌹

Wirdah K 🌹

hadiiiiirrrrr😊

2020-08-15

2

Triana R

Triana R

likeeee

2020-08-11

1

lihat semua
Episodes
1 chapter 1 perkenalan..
2 chapter 2
3 chapter 3
4 Chapter 4
5 Chapter 5
6 Chapter 6
7 Chapter 7
8 Chapter 8
9 Chapter 9
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 End
99 Pengumuman
Episodes

Updated 99 Episodes

1
chapter 1 perkenalan..
2
chapter 2
3
chapter 3
4
Chapter 4
5
Chapter 5
6
Chapter 6
7
Chapter 7
8
Chapter 8
9
Chapter 9
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
End
99
Pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!