Arabella Maheswari
Di sebuah rumah berpagar tinggi yang lebih mirip sebuah istana, Arabella Maheswari yang sering di panggil bella tinggal di sana bersama kedua orang tuanya.
Bella adalah gadis yang terkenal sangat cantik, bulu matanya panjang, hidung mancung, dengan rambut hitam lurus yang lembut di padu dengan kulit putih seputih salju, membuat kedua orang tuanya selalu di hujani banyak sanjungan saat mereka mengajak Bella jalan-jalan di tempat umum. Entah apa yang membuat anak mereka jadi secantik itu, karena mama Bella juga kecantikannya cenderung biasa saja.
Selain cantik,Bella juga gadis yang sangat perduli terhadap sesama terutama terhadap hewan, hal itu sudah terlihat sejak dia menginjak kelas 2 SD. Bella sering menahan rasa lapar hanya karena ingin memberi makan seekor kucing yang sering di jumpainya di jalan.
Siang itu di meja makan...
Mama bella memandang wajah putrinya yang sedang fokus makan.
"Sayang bukannya sebaiknya kamu lepas seragam sekolah dulu terus baru makan," Tutur Mama Bella merasa heran pada putrinya yang begitu lahap makan.
"Maaf mama, Bella sangat lapar," Jawab Bella serayap makan dengan lahap.
"Bukannya tadi mama bawakan bekal buat kamu sayang, Mama lihat sudah seminggu ini nafsu makan kamu bertambah."
Bella hanya tersenyum dan menatap ke arah sang mama seolah sedang menyembunyikan sesuatu.
"Emm ma.." Tuturnya pelan.
"Iya kenapa?? Ngomong sama mama," Jawab sang Mama dengan nada lembut.
"Sebenernya seminggu ini Bella tidak pernah makan bekal yang mama kasih,"
"Terus bekalnya kamu apakan? Setiap hari mama cuci tempat makan kamu yang kosong, apa kamu buang bekal itu sayang?" Tanya sang Mama ingin tahu.
"Em itu ma, janji jangan marah ya."
"Iya kalau kamu berbohong baru mama marah," Mengusap lembut rambut panjang bella.
"Itu Ma, bekalnya Bella kasihkan si puss, em itu Ma Bella kasian lihat si puss kurus banget di jalan, jadi setiap istirahat bella tidak makan karena Bella kasihkan si puss," Ucap bella lirih.
"Kenapa tidak cerita sama Mama? Kalau kamu cerita, nanti Mama bawain ikan buat si puss itu," Jawab Mama Bella yang sama sekali tidak marah.
"Bella takut Mama marah,"
"Tidak sayang, Mama tidak marah.."
"Aku boleh bawa si puss ke sini Ma? Aku kasian ma, dia tuh di jalan terus Ma, aku kepikiran kalau hujan turun pasti dia ketakutan kalau ada petir. Boleh ya Ma si puas aku bawa ke sini." Rujuk Bella merayu sang Mama.
"Ya sudah habis makan kita ambil si puss, tapi nanti mama mandiin dulu di puss biar bersih," Jawab Mama Bella tersenyum.
"Wahh iya ma, nanti mandiin si puss sama-sama ya."
Sejak hari itu Bella merawat kucing tersebut dengan sangat baik, setiap pulang sekolah dia mempercepat langkahnya agar bisa bertemu dengan kucing kesayangannya tersebut.Hal itu berlangsung sampai Bella menginjak kelas lima SD.
Hingga suatu hari sebuah musibah terjadi dengan si puss...
Siang itu Bella tidak menemukan si puss di mana-mana, dia mencarinya di setiap sudut rumah namun si puss tetap tidak di temukan. Akhirnya Bella memutuskan untuk pergi keluar dan berharap bisa menemukannya namun tetap saja tidak ada.
Hingga Minggu pagi saat Bella berniat akan pergi mencari si puss lagi, ternyata bella menemukan si puss tergeletak di depan rumah dengan mulut berbusa. Bella menangis terisak seperti seorang kakak yang kehilangan adeknya. Sang mama mencoba memberi pengertian pada Bella namun hal itu tidak membuat Bella menghentikan tangisannya.
Ayah Bella mengubur jasad si puss tepat di bawah pohon mangga milik mereka, hampir setiap pulang sekolah bella selalu duduk menghadap kuburan si puss sambil bercerita tentang kegiatannya di sekolah, dan hal itu Bella lakukan sampai saat menjelang malam.
.
.
.
Hari itu bertepatan dengan hari Kamis malam Jum'at, Bella masih setia duduk sambil bercerita meski hari sudah menjelang malam. Mama bella berulang kali menyuruh Bella untuk masuk namun bella hanya menjawabnya dengan ucapan.
"Sebentar Ma.." Tanpa menoleh ke arah sang Mama.
"Emm puss, besok Bella kesini lagi ya, sekarang Bella mau masuk dulu," Bella mengusap lembut tanah kuburan si puss dan membalikan badan namun terpekik kaget saat melihat seorang kakek-kakek berdiri tepat di belakangnya. Padahal posisi rumah bella saat itu berpagar tinggi bahkan ada seorang satpam yang berjaga di depan. Lantas kakek ini masuk dari mana??
Bella tidak memikirkan hal itu karena dia masih terlalu kecil, dia malah tersenyum ke arah kakek tersebut dan bertanya.
"Kakek siapa?" Kakek itu hanya menjawab dengan sebuah senyuman." Apa kakek tinggal di sekitar sini??" Imbuhnya bertanya.
Tangan kakek tersebut perlahan mendekat dan mengusap lembut kepala Bella." Ada bencana besar ada di depanmu Cu. Tapi kakek Yakin kamu bisa melewatinya, kamu gadis kuat Cu. Kamu harus kuat untuk melalui awan hitam yang nanti akan menimbulkan rasa panas di hatimu. Kebahagiaan akan ada di balik awan hitam tersebut Cu. Tergantung kamu apa bisa melaluinya atau tidak, Kakek cuma bisa memberimu bekal ini saja. Semoga dengan bantuan kakek ini kamu bisa melalui awan hitam tersebut dengan mudah.." Tangan sang Kakek masih mengusap lembut kepala Bella.
"Kakek bicata apa sih? Bella tidak mengerti." Tanya Bella dengan wajah polosnya.
"Bella, ini sudah malam ayo masuk." Teriak sang Mama untuk kesekian kalinya.
"Iya Ma.. Sebentar."
Namun saat Bella menoleh ke arah Kakek tersebut, tiba-tiba kakek tersebut sudah hilang. Bella mencoba mencari keberadaannya di balik perpohonan namun tidak menemukannya. Bella tersentak kaget saat tiba-tiba tangan lembut sang Mama menyentuh pundak bella.
"Ayo masuk sayang ini sudah malam,"
"Em ma tadi Kakeknya kemana ya?" Gumam Bella berusaha mencari.
"Tuh kan kamu mulai lihat yang aneh-aneh, tidak ada siapapun di sini sayang, sudah jangan bicara macam-macam, ayo masuk nanti Ayah marah kalau lihat Bella masih di sini," Tutur sang Mama lembut.
"Hmm iya Ma maaf," Bella mengikuti sang Mama masuk ke dalam rumah tanpa merasa curiga terhadap Kakek tersebut.
***
Sejak kejadian itu, fisik Bella menjadi sangat kuat dia hampir tidak pernah sakit atau merasa lelah. Yang membuat aneh di lagi, saat Bella tidak sengaja jatuh dari sepeda. Tidak ada luka apapun terlihat di kakinya, padahal sangat jelas terlihat jika tubuh Bella terpelanting begitu jauh sampai masuk ke dalam selokan. Bahkan satu orang temannya yang di boncengnya harus di bawah ke rumah sakit karena mengalami beberapa luka di kakinya.
Namun kedua orang tua Bella tidak menaruh curiga dengan semua kejadian tersebut. Mereka hanya menanggapi semuanya dengan sebuah keberuntungan yang di berikan Tuhan pada Bella.
.
.
.
.
Saat menginjak remaja, kecantikan Bella sudah menjadi buah bibir di mana-mana. Orang tua Bella bahkan harus menolak banyak pinangan dari beberapa pria karena saat itu Bella memang masih sekolah dan belum pantas untuk menerima pinangan tersebut.
Hingga suatu hari bencana itu di mulai..
Saat Bella pulang sekolah, dia berhenti karena melihat kerumunan orang di pinggir jalan. Hati Bella tergerak dan ingin mendekati kerumunan tersebut. Dan setelah cukup dekat, terlihat jelas seorang gelandangan terkapar tidak berdaya di sana. Kerumunan itu hanya melihat dan tidak ada yang berani menolong, mereka takut jika gelandangan itu terjangkit penyakit menular atau semacamnya. Bella yang sejak kecil mempunyai rasa perduli yang besar kepada sesama, tidak memperdulikan hal itu dan menolong orang tersebut.
"Bapak kenapa?" Tanya Bella yang langsung berjongkok dan memegang tangan gelandangan tersebut.
Namun bukan jawaban yang di dapat, gelandangan itu malah melihat Bella dengan mata melotot dan kejang-kejang. Bella ketakutan dan akan melepaskan gengaman tangannya, tapi gelandangan tersebut tetap memegang tangan Bella erat seolah ingin mengucapkan sesuatu. Beberapa menit seperti itu, hingga gelandangan tersebut menghembuskan nafas berat dan akhirnya meninggal dengan tangan yang masih mengengam erat tangan Bella.
Beberapa saat kemudian, Ambulans datang dan mengangkut tubuh gelandangan tersebut berserta Bella karena polisi ingin memintai beberapa keterangan kepada Bella. Orang tua Bella bahkan ikut datang kerumah sakit karena masalah tersebut. Di karenakan tidak adanya keterangan apapun tentang identitas mayat, gelandangan tersebut akhirnya di makamkan di sebuah makam umum.
.
.
Namun ada yang aneh semenjak kejadian itu, Bella menjadi takut kegelapan. Dia merasa jika gelap menyelimuti bayang-bayang gelandangan tersebut hadir di sekitarnya dengan keadaan saat Bella menolongnya waktu itu, melotot dan kejang-kejang serayap menatap lekat ke arah Bella dengan mata merahnya.
Bella merasa dia merayap di antara kegelapan dan siap menangkapnya seolah ingin membawanya ke dunianya. Hingga Bella harus tidur dengan keadaan lampu yang masih menyala. Jika tidak begitu, Bella bisa berubah jadi wanita yang mengerikan, siap menghabisimu, seolah kamu sosok gelandangan yang di tolongnya waktu itu. Bukan hanya itu, Bella juga harus mengalami mimpi buruk saat matanya tertutup. Di dalam mimpinya dia melihat jalan sepi yang gelap seolah tak berujung. Dan tiba-tiba Bella berada di sebuah rumah gubuk reyot, bahkan sangat kotor. Di situ Bella di ikat di sebuah kursi kayu, matanya melebar saat sosok gelandangan itu muncul dari sebuah pintu dengan berjalan terseok-seok mendekatinya. Dengan mata merah melotot seolah ingin menyerang. Bella ingin berteriak namun suaranya selalu mendadak hilang. Gelandangan itu terus berjalan terseok-seok mengitari tubuh Bella yang masih terikat kuat di kursi. Dia berhenti beberapa saat di hadapan Bella dengan wajah yang sama, namun kali ini tangannya mulai meraih jemari Bella dan..
"Aaaaaaaaggggghhhhhhhh....!!!" Bella terbangun dengan keadaan ketakutan dan keringat yang membanjiri tubuhnya. "Astaga mimpi itu lagi." Bella segera duduk dan mengambil air putih yang berada di samping tempat tidurnya.
Mimpi buruk tersebut berlanjut hingga Bella berumur 25 tahun. Saat ini Bella berkerja di sebuah mall yang berada jauh di kota tempat dia tinggal. Perkerjaan itu di dapatkannya dari temannya yang sudah lebih dulu berkerja di sana. Hhmm meski janda sebanyak 6 kali tapi Bella masih saja terlihat sangat cantik bahkan teramat cantik. Tubuhnya yang padat berisi di tambah dengan kulit putih serta rambut panjang yang menjuntai membuat semua pria akan langsung terpanah saat melihatnya.
Tapi tidak semudah itu mendekatinya, karena Bella terkenal dengan sebutan "Iblis cantik" Saat kamu berani menyentuhnya tanpa izin, bersiap-siaplah untuk mendapatkan luka lebam di seluruh tubuhmu.
Jika bertemu Bella, kau boleh menyebutnya gila, wanita stres, janda gila atau apapun yang ingin kamu ucapkan. Tapi, jangan sekalipun menyebutnya wanita murahan, karena jika kamu menyebutnya dengan panggilan tersebut, dia akan marah dan segera menghajarmu tanpa ampun. Dan hal yang lebih aneh lagi, kamu tidak akan bisa menyentuhnya apalagi membalas serangannya. Sebab sekuat apapun pukulanmu, Bella tidak akan merasakan kesakitan sedikitpun..-
hanya sebuah perkenalan..
lanjut tidaknya itu tergantung pembaca😊🙏
silahkan like♥️
komentar 💬
dan Vote biar aku semangat nulisnya..
makasi😊🙏
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
NOiR🥀
supernatural..bella
2022-02-18
0
Yomita Hervina
awal yg menarik..kyny ada bau2 mistisnya..
2021-06-17
0
Erlina Khopiani
semangat kak mampir lagi..😁
2020-08-26
1