Meeting room
Seluru karyawan mall duduk berjajar mengelilingi Sebuah meja yang panjangnya hampir memenuhi luasnya ruangan tersebut.Ada beberapa sebagian di antara mereka yang masih berkerja di depan untuk melayani para customer.
Bella duduk di kursi depan yang berdekatan langsung dengan kursi kokoh yang biasa di dudukin oleh pak salim saat masih sehat dulu.Sekarang pak Salim sudah harus berada di rumah di karenakan penyakit stroke ringan yang menyebabkan salah satu kakinya lumpuh.
Lirih terdengar suara para karyawan wanita yang membicarakan soal pak Bastian yang menurut rumor berparas sangat tampan.Bola mata Bella melihat sekeliling dan tersenyum ketika melihat teman-temannya sedang mempercantik wajah mereka.Ada yang menyisir rambut,memakai lipstik,atau hanya sekedar membetulkan makeup agar terlihat sempurna.
"Bell..."ucap Karin yang duduk di samping Bella.
"Hmm apa??"jawab Bella singkat.
"Kamu ngelihatin apa senyum-senyum sendiri seperti itu.."
"Konyol nggak sih lihat kalian haha.."tersenyum tipis."Mirip persiapan saat penyambutan anak presiden..sorry hihihi."
"Memang anak presiden kok,presiden Salim maksudnya,"Karin tersenyum sebab menyadari jika yang di lakukannya sangatlah berlebihan.
"Hmm bener juga tapi..."
"Paling tidak biar nggak kelihatan kucel gitu bell,iya kalau kamu,mesti nggak mandi juga tetep cantik.Ikut pasang susuk donk..manjur banget susuknya.."imbuh Karin menggoda.
"Malam Jum'at kamu pergi ke sungai deket jembatan yang biasa kamu lewati saat mau pulang,setelah sampai sana kamu terjun deh biar sekalian hanyut di bawa arus."
"Jadi duyung donk haha,"Karin memukul lembut bahu Bella.
Cklek...
Pintu terbuka dan pandangan mengarah pada Aldo yang saat ini berdiri di samping meja sambil menutupi bagian mulutnya dengan tangan kanannya.Bella menepuk bahu karin dengan bahunya serayap menunjuk ke arah Aldo dengan lirikan bola matanya.Bella tertawa cekikikan bersama Karin yang mengetahui cerita tersebut,Aldo langsung menatap Bella tajam karna merasa tersinggung dengan nada tertawa Bella saat ini.
"Niat ngomong apa jadi patung Sih pak.."Teriak Alex yang memang mulutnya hampir mirip mulut perempuan.
Sontak semua karyawan tertawa mendengar ucapan Alex saat ini.
"Diam kalian...!!!"bentak Aldo kesal.
Semua terdiam namun masih ada yang masih berbisik.
"Saya mau kasih tahu kalau sebentar lagi pak Bastian akan tiba di sini,kalian harus hormat pada dia,saya tidak mau kalian terlalu tidak sopan seperti sekarang."ucap Aldo sambil masih menutupi mulutnya.
"Itu sih bapak saja yang nggak suka bercanda."sahut Alex lagi."Terus itu mulut kenapa di tutupin seperti itu pak,apa taring gigi bapak bertambah panjang??"
Semua kembali tertawa dengan lawakan yang di ucapkan Alex.
Terkadang mulut Alex ada gunanya juga haha...
"Diam semua ..!! kalian rapikan seragam kalian saya mau jemput pak Bastian di depan."
Aldo bergegas berjalan keluar setelah melihat ke arah jam mahal yang melingkar di tangan kirinya.Beberapa menit kemudian Aldo datang dengan seorang lelaki yang berbadan tinggi tegap,rambutnya ikal dengan kulit coklat yang di milikinya sehingga menimbulkan kesan seksi.Bola matanya menjelajah satu persatu ke arah para karyawan yang saat ini menatap ke arahnya.Dan tatapannya berhenti pada Bella yang berdiri di dekatnya,perlahan nafasnya berhembus lembut memperhatikan lekuk tubuh Bella yang terlihat sempurna.
Ada bidadari secantik ini di sini..kalau aku mengetahuinya dari dulu..aku akan dengan senang hati menerima pemintaan ayah untuk menjadi pimpinan di sini..
Bastian tersenyum tipis ke arah Bella dan segera duduk di kursi kokohnya.
"Silahkan duduk semua.."nada suara Bastian makin membuat para karyawan wanita menjerit dalam hatinya.
"Tipemu bell haha,"ucap Karin berbisik.
"Nggak juga,"balas Bella singkat.
Seringnya kegagalan yang terjadi pada pernikahan Bella,membuat dia tidak mudah tertarik pada lawan jenisnya.Bahkan sudah sejak dia di usir dari rumah,Bella tidak pernah lagi menjalin hubungan dengan lelaki manapun.Jenuh dan dan tidak mau kecewa untuk yang ketujuh kalinya,mungkin itu Alasan kenapa Bella tidak berniat ingin menjalin hubungan saat ini.Dia lebih memilih sendiri daripada harus menjalin hubungan namun harus terpaksa kandas karena fobia Bella yang entah kapan berakhirnya.
"Emm jadi begini semuanya,,pak Bastian ini yang akan mengantikan pak Salim di sini."kata Aldo menjelaskan dan bola matanya masih melihat ke arah Bella.
"Iya pak..."jawabnya serentak.
"Perkenalkan nama saya Bastian,em saya akan mengantikan ayah saya sebagai pimpinan kalian,jadi mohon bantuannya..."ucap Bastian memperkenalkan diri tentu saja dengan tatapan lekat yang mengarah pada Bella.
Sangat sempurna... kecantikannya sungguh luar biasa..
"Sama-sama pak mohon bantuannya juga."jawab mereka serentak.
Bastian langsung memberikan pidato singkat tentang peraturan yang sudah di rubah sesuai dengan kemaunya,para karyawan wanita bahkan tidak fokus terhadap apa yang di bicarakan Bastian tapi malah fokus dengan sosok yang sedang berbicara sekarang.
"Bisa di mengerti semua?saya membuat peraturan ini supaya mall ini bisa terus berkembang pesat sesuai dengan prediksi saya nantinya.."Ucap Bastian menjelaskan.
"Sangat di mengerti pak.."jawab mereka serentak.
"Baik itu saja yang ingin saya sampaikan,kalian boleh kembali ke aktivitas kalian masing-masing,"bola mata Bastian masih menatap ke arah Bella.
Satu persatu karyawan keluar ruangan setelah bersalaman dengan Bastian sebagai tanda perkenalan,Tiba saatnya giliran bella yang langsung di sambut lembut jabatan tangannya oleh Bastian.
Jemari yang sangat halus... Bastian tersenyum tipis mencoba memperhatikan setiap inci wajah Bella yang terlihat sangat sempurna.Bastian sampai tidak sadar jika sudah beberapa menit berjalan namun tangannya masih mengengam erat jemari Bella.
"Emm maaf bapak.. tangan saya.."ucap Bella ramah.
"Astaga maafkan saya."melepaskan jemari Bella."saya berasa terkesan dengan kecantikan kamu.."tutur Bastian tanpa basa basi.
"Terima kasih pak,nama saya Bella,emm saya ketua regu di sini."
"Nama yang indah sesuai dengan orangnya.."
Indah darimananya?? dia itu wanita siluman!! sial...!! mulutku terasa sangat perih..
Bella tersenyum namun matanya melirik ke arah Aldo yang sedari tadi menatap tajam ke arahnya.
"Mulutnya kenapa pak kok di tutupin terus daritadi."
"Bukan urusan kamu Bella,sebaiknya kamu cepat pulang."jawab Aldo ketus.
"Iya habis ini juga pulang pak,emm saran saya..Jaga tangan jaga mata jika tidak ingin terluka seperti ini haha,"Bella terkekeh mengingat kejadian tadi pagi.
"Apa yang kamu ucapkan Bella??"
"Uhhh pura-pura lupa ya..Ya sudah pak saya permisi,ingat ya pak jangan sampai kejadian tadi terulang lagi,saya tunggu ancaman dari bapak tadi."mengeringkan sebelah matanya pada Aldo dan hal itu membuat Aldo semakin merasa kesal."Permisi pak Bastian,"menunduk sebentar melenggang keluar ruangan.
Bastian memutar badan dan terus memperhatikan Bella sampai hilang dari pandangannya.
"Astaga...di sini sedikit panas."Bastian mengendorkan dasi yang di pakainya.
"Dia tidak seindah kelihatannya pak dia itu wanita siluman.."kata Aldo menjelaskan.
"Apa maksud perkataanmu Aldo?"bola mata Bastian menatap penuh tanya pada penjelasan Aldo.
"Lihat gigi saya pak."menurunkan tangan dari bibirnya, terlihat jelas gigi depan Aldo yang hampir semua rontok."Ini perbuatan dia pak..!! dia itu nggak seindah kelihatannya,dia cewek gila,dan bapak tahu belum kalau dia sudah bersetatus janda bahkan 6 kali gagal,bukannya cerita tersebut mengerikan??"imbuh Aldo membesar-besarkan cerita.
"Apa benar dia janda?Dia bahkan masih sangat cantik."
"Kalau bapak nggak percaya,silahkan bapak tanya besok kalau memang mau berakhir seperti saya."
"Saya rasa dia bukan wanita sekejam itu,mungkin kamu yang terlalu intim jadi dia sampai marah padamu.Ingat ya Aldo kalau sampai saya lihat kamu menganggu dia,saya sendiri yang akan menghajar kamu..!! paham kamu!!"Jawab Bastian tegas lalu berjalan keluar kantor.
"Kenapa jadi aku yang di salahkan?dasar wanita s#alan..!! kamu akan membayar mahal untuk semua ini..!!"
***
Di Sebuah bandara internasional,seorang lelaki dengan langkah tenang terlihat baru saja turun dari pesawat.Tangan kanannya menyeret sebuah Alat bantu untuk membawa barang,sementara tangan satunya sedang menerima sebuah panggilan telfon.
Via telfon 📲
"Aku baru saja tiba Farel,aku masih sangat lelah,"suara lelaki itu terlihat berat dengan tatapan tajam yang menjelajahi sekitar bandara.
"Kita sudah menyewa tempat di kafe Malam nanti Nath,apa kamu ingin mengecewakan teman SMA yang sudah menunggu kedatanganmu??"
"Hmm baik nanti ku usahakan,kamu bisa kirim lokasi sekarang."
"Oke..sampai jumpa nanti.."
Nathan adalah putra kedua dari pak Salim,sudah hampir 3 tahun dia pergi ke Belanda untuk menjalankan studynya.Perawakan Nathan hampir mirip dengan Bastian,namun yang menjadi perbedaan adalah mata Nathan yang terlihat lebih tajam.Perbedaan lain terletak pada sikap,Bastian adalah pria yang sangat manis dan lembut ketika berucap,berbeda dengan Nathan yang cenderung kasar dan tidak banyak bicara.Meskipun bersaudara,hubungan keduanya sangat tidak baik,ada kejadian beberapa tahun silam yang membuat keduanya jadi tidak akur seperti sekarang.
Nathan di sambut oleh seorang lelaki separuh baya yang sudah berdiri menunggunya di samping mobil.Lelaki tersebut buru-buru menghampiri Nathan yang hanya berjarak 10 meter dari mobil tersebut.
"Sore tuan.."
"hmm ya sore."jawab Nathan singkat.
"Ini langsung pulang atau tuan mempunyai sebuah janji."
"Aku mau menemuin ayah dulu."
"Baik silahkan tuan."lelaki tersebut membukakan pintu mobil untuk Nathan dan menutupnya pelan setelah Nathan sudah berada di dalam.Dia mengangkat koper milik Nathan dan meletakkannya di bagasi,setelah semua beres lelaki tersebut masuk mobil dan segera melaju meninggalkan bandara.-
Silahkan like👍
dan komentar 💬
klik♥️
Rate juga ya..
terimakasih 😘
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Titie Sariti
jodoh bela datang ky y...
2021-03-16
0
Erlina Khopiani
semangat kakak
2020-08-27
3
🌙Huma✨️
like 💚💚💚💚
2020-08-23
1