🌇🌇
Setelah kejadian tadi saat dia bertemu dengan Alex,Bella menjadi tidak fokus dalam membawakan lagu,meskipun dia terlihat tidak memperdulikan saat orang mencelanya,namun tetap saja dia selalu memikirkan jika ada seseorang yang menghinanya dengan sangat keterlaluan seperti yang sering di lakukan oleh Alex.Selain memikirkan hal tersebut,Bella juga belum bisa melupakan Nathan yang menghilang secara tiba-tiba,entah apa yang di harapkan oleh Bella dari lelaki seperti Nathan,namun nyatanya sampai saat ini dia masih berharap jika Nathan akan menemuinya lagi suatu saat nanti.
Seperti biasanya,seusai bernyanyi Bella meneguk habis satu botol air putih yang sudah tersedia di meja.Ronald pun datang dan duduk di samping Bella yang terlihat sedang duduk sendiri.
"Katamu 4 lagu?"Tanya Ronald tersenyum.
"Suasana hatiku sedang tidak baik Ronald jadi maaf aku hanya bisa bernyanyi dua lagu."Membalas senyuman Ronald.
"Apa ada yang menganggumu?"
"Tidak ada Ronald,jika hal seperti itu saja aku sangat mampu mengatasinya."
"Hmm baiklah ini honormu."Memberikan amplop."Tidak ku kurangi,belilah makanan enak malam ini agar pikiranmu kembali baik."Ucap Ronald yang merasa iba dengan Bella.
"Astaga tidak perlu seperti ini,aku akan mengembalikan sisanya."Bella akan membuka amplop tersebut namun Ronald melarangnya.
"Tidak perlu Bella, anggap saja itu bonus dariku,ohhh ya... Istriku merindukanmu,datanglah berkunjung jika ada waktu."
"Hmm kalau aku off aku akan menyempatkan untuk datang kesana,baik aku pulang dulu ya, terimakasih bonusnya."Ucap Bella serayap mencium pipi kanan dan kiri Ronald dan berjalan pergi.
Jika orang biasa yang merasa lelah dengan hidupnya dia bisa tidur agar tubuhnya bisa rileks..Sedangkan aku...Aku bahkan sangat membenci tidur,mimpi itu rasanya sangat nyata dan mampu merontokkan semua keberanianku..Sebaiknya aku mencari makanan enak sesuai dengan perintah Ronald,emm makan apa ya... Pikir Bella sambil melenggang keluar kafe dan tidak sadar jika ada yang memperhatikannya.
"Baik aku akan memesan pizza saja terus aku habiskan sendiri sambil lihat televisi..Uhhh perfect.."Bella mencium amplop tersebut dan memasukkannya pada dompet miliknya.
"Heeiii Bella...."Teriak seseorang yang suaranya cukup Bella kenal.
"Ahh tidak mungkin.."Bella tetap berjalan dan langsung morogoh tasnya untuk mengambil cermin,dia melihat ke arah pantulan cermin dan ingin memastikan jika itu benar-benar dia.
Deg...!!!
"Na... Nathan..."Gumahnya serayap memasukkan lagi cermin miliknya ke dalam tas."Ahh aku ingin bertemu dengannya tapi aku..., entahlah...Kenapa aku jadi merasa sangat malu.."Imbuh Bella sambil terus melangkah pergi seolah tidak mendengar ucapan Nathan."Pokoknya aku nggak boleh ketemu dia dulu,aku nggak siap.."Bella makin mempercepat langkahnya tanpa melihat jalan yang di laluinya.
Bruuuukkkkkk....
Bella tersanding batu tajam yang membuat dia terjungkal dan terjatuh,Nathan langsung mempercepat langkahnya dan menolong Bella."Kau tidak Apa-apa."Ucap Nathan ikut berjongkok,Nathan memeriksa kaki Bella namun aneh,tidak ada luka di sana padahal sudah jelas jika sangat banyak batu di hadapannya Bahkan terlihat jelas berapa batu hancur seperti habis kejatuhan sesuatu yang berat.
Aneh sekali...Seharusnya ada luka memar atau semacamnya,ini malah batunya yang terlihat remuk.
"Aku tidak apa-apa,"Mendongak ke atas."Astaga Nathan...!"Ucap Bella yang berakting kaget seolah terkejut saat melihat Nathan,padahal sejak tadi dia sudah tahu jika seseorang di belakangnya adalah Nathan.
"Kau kelihatan sedang berakting."Nathan berdiri dan mengulurkan tangannya namun tidak di sambut oleh Bella.
"Apa maksudmu berucap seperti itu?"Bella berdiri dan mengebas-gebas rok mini yang di pakainya.
"Kau memang sengaja mau menghindar dariku kan."Ucap Nathan melihat setiap inci wajah Bella yang beberapa hari ini sangat di rindukannya.
"Aku memang tidak melihatmu tadi..iihh nuduh orang seenaknya."Melirik malas.
Nathan tersenyum sebentar melihat tingkah konyol Bella yang berumur lebih tua darinya."Kau memang tidak melihatku secara langsung Bell,tapi kau melihatku dari pantulan cermin yang kau keluarkan dari tas tadi..! Mau beralasan apalagi?Kau sudah ketahuan jika sedang berbohong."Tutur Nathan yang sontak membuat wajah Bella berubah aneh.
"Terus...Kenapa??Kamu ingin berprotes soal itu anak kecil..!!"Jawab Bella yang tidak mau kalah.
"Kau masih memanggilku seperti itu padahal aku baru saja datang dari luar kota satu jam yang lalu dan langsung berniat menemuimu."
Ohh berarti dia kemarin tidak menghindariku...Astaga...Aku senang sekali....Aggghhh tidak...!! Apa yang ku pikirkan hah..!! Jangan berharap pada seseorang yang akan hanya membuka kembali luka lamamu Bella..!! Ingat itu..!!
"Ya sudah pulang sana..!! Kau pasti lelah kan?? Kenapa tidak tidur saja tadi?"
"Astaga wanita ini."Mengusap-usap kepalanya sendiri."Kau segitu bencinya sama aku?Bukannya berterima kasih tapi mengusirku seperti itu."Eluh Nathan merasa sedikit kesal.
"Untuk apa aku berterima kasih,itu kan sudah keinginanmu sendiri untuk kesini,aku nggak pernah tuh nyuruh."Melirik malas ke arah Nathan.
"Kuantarkan pulang,ingat...!! Aku nggak mau ada penolakan ayo,"Nathan menarik lembut tangan Bella meski tanpa persetujuan dan Bella kembali diam dan menuruti apa mau Nathan saat ini.
🚗Di dalam mobil🚗
"Kenapa kamu tidak pergi Nath?"Ucap Bella lirih.
"Aku pergi sebentar ke Palembang untuk mengurus proyek ayah yang ada di sana."Nathan memang berniat untuk tidak membahas apa yang sudah terjadi malam itu.
"Emm bukan begitu maksudku."Ucap Bella dengan wajah serius.
"Mau makan malam denganku Bella?"Ucap Nathan seolah tahu jika Bella ingin mengobrol dengannya soal hal itu.
"Hmm baiklah.."Balas Bella singkat.
Nathan membelokkan mobilnya ke restoran langganannya,dia sengaja memilih tempat duduk di luar agar bisa mengobrol dengan santai.Lima menit berlalu namun keduanya hanya terlihat fokus pada makanannya masing-masing.Bella menarik nafas lembut sebelum menanyakan sesuatu yang beberapa hari ini mengusik fikirannya.
"Apa kau tidak takut padaku Nath?"Tutur Bella membuka pembicaraan.
"Apa yang mesti aku takutkan dari wanita kecil seperti dirimu."Jawab Nathan dengan wajah yang masih tanpa ekspresi.
"Heii aku lebih tua darimu,seharusnya kau menghormatiku Nath.."Degus Bella kesal.
"Jika kau ingin di hormati,rubah cara berpakaianmu,jangan biarkan orang melihat bagian tubuh yang tidak seharusnya terlihat."Menatap tajam ke arah Bella.
Dia tetap saja menyebalkan....
"Kau masih saja berprotes soal bajuku..?? Astaga Nath,baju ini itu tidak berpengaruh apa-apa,meski aku berpakaian sopan sekalipun penilainya tentang aku tetaplah negativ..!!"Ucap bella meninggikan suaranya.
"Lantas untuk apa kau melakukan semua ini jika memang tidak ada yang berubah..!!"Nathan masih menatap Bella yang sedari tadi tidak membalas tatapannya.
"Agar penilaian soal aku bertambah buruk,biar sekalian saja aku merasakan itu semua..!! Agar penderitaanku semakin lengkap...Ahhh kenapa makanan ini terasa sangat hambar."Bella mengeser piringnya.
"Ku pikir kau wanita yang kuat Bella??Kenapa kau terlihat menyerah pada keadaan?"Nathan ikut mengeser piringnya dan menumpukan kedua tangannya pada meja Restoran.
"Jika aku menyerah,aku mungkin sudah tidak ada di dunia ini."Jawab Bella lirih serayap menatap ke arah Nathan.
Kedua manik mereka kembali bertemu,tanpa sadar mereka saling melihat satu sama lain.Mencari-cari apa yang ada di balik manik masing-masing, tatapannya semakin terasa dalam dan mulai merobohkan dinding pertahanan yang sudah sejak lama berdiri kokoh di hati keduanya.-
Terimakasih yang masih setia😁😁
Silakan like👍
komentar 💬
Klik ♥️
Vote juga please 😚
♥️Salam sayang♥️
😉Arabella Maheswari😉
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Erlina Khopiani
hadir kembali kak😍😍
2020-09-22
0
🌙Huma✨️
like 💚💚💚💚💚💚
2020-08-27
1
Wirdah K 🌹
semangat selalu Arrabella😊
2020-08-22
1