🍽️🍽️🍽️
Bella dan Bastian duduk saling berhadapan di sebuah rumah makan yang cukup dekat dengan mall tempat Bella berkerja.Beberapa kali Bastian melempar senyuman untuk Bella yang terlihat begitu cantik meski saat ini hanya memakai seragam pegawai.Sedangkan Bella sendiri merasakan sesuatu yang janggal pada diri Bastian setelah kejadian di kantornya tadi,Bella merasa jika wanita itu bukanlah penampakan penunggu mall,sebab Bella sudah bertahun-tahun berkerja di situ namun tidak pernah menjumpai hal yang tak kasat mata seperti tadi.
"Emm apa anda ada perlu dengan saya sehingga anda mengajak saya makan siang pak?"Tanya Bella ingin tahu.
"Tidak ada bell,Aku hanya ingin lebih mengenalmu saja."Suara yang di hasilkan Bastian sangat berbeda dengan suara yang di keluarkan saat dia berbicara dengan Nathan tadi pagi.
"Apa karena gosip itu pak?"Bella selalu mengaitkan semuanya dengan gosip mengerikan tentang dia.
"Gosip apa bell??"
"Status saya."Tersenyum."Semua yang di gosipkan itu benar pak,hanya saja tidak sepenuhnya benar."Imbuh Bella menjelaskan.
"Hmm kemarin Aldo cerita padaku soal gosip itu,apa ada something Bella kenapa bisa sampai seperti itu?Maaf jika kamu tidak berkenan menjawabnya,aku tidak akan mempermasalahkan hal ini."Tersenyum tipis ke arah Bella.
Bastian lembut banget kalau ngomong hehe,rasanya bikin perasaan menjadi Dingin.Tapi anehnya ada perasaan tidak enak di hatiku yang aku juga belum paham itu apa?
"Iya ada something pak hanya saja hal itu terlalu memalukan untuk di jelaskan di sini,jadi saya lebih memilih menerima gosip itu meski terkadang terdengar sedikit keterlaluan."Tersenyum.
"Hmm baik jika tidak ingin bercerita,emm jika kita bertemu seperti ini jangan terlalu formal bahasanya,panggil aku Bastian saja."
"Hmm siap pak...Ehhh Bastian.."Tersenyum tipis.
"Umur kamu berapa Bell?"
"25 hehe,sudah nggak muda lagi."Tersenyum.
"Kalau 28 tahun apa namanya??Apa sudah aki-aki?"Ucap Bastian mencoba mencairkan suasana.
"Ohh umur kamu 28 tahun??"Tanya Bella melihat ke arah Bastian.
"Hmm ya dan belum menikah sama sekali,emm jika boleh tahu,kamu menikah di umur berapa Bell?"
"Lulus SMA Bas,emm bisakah kita tidak membahas hal ini?Aku merasa tidak nyaman.Maaf.."Menatap ke arah Bastian dengan raut wajah memohon.
"Baiklah tidak masalah,aku minta kontakmu boleh?"Mengambil ponsel dari saku jasnya dan meletakkan ponsel di hadapan Bella.
Hmm aku sebenarnya merasa aneh dengan penilaian ku soal Bastian...Aku sulit menebak dia orang seperti apa..
Karena merasa tidak enak,Bella pun terpaksa mengetikan nomer kontaknya di ponsel Bastian."Ini sudah."Mengembalikan ponsel pada Bastian.
"Hmm terima kasih Bella.."Tersenyum dan memberi nama pada kontak tersebut.
"Sama-sama Bas."Meminum sisa jus di gelasnya.
"Baik kita kembali ya,Aku ada janji setelah ini dengan seseorang.Waiters..."Melambai ke arah pelayan restoran.
Skip
.
.
.
Bella melenggang masuk kedalam mall dan segera bergabung dengan teman-temannya.Raut wajah Karin terlihat bahagia setelah tahu jika Bella pergi makan siang dengan Bastian.
"Ciiie... ehemmmzzzz."Ledek Karin saat melihat Bella baru saja datang dan berdiri di sampingnya.
"Duuuhhh ada yang lagi happy nih di sukai sama bos kece kita hahaha."Timpal Lena mengoda.
"Ngegosip terus ihh...Kerja yang bener,makan siang saja di bilang suka.. Alay ish .."Tersenyum.
"Terus mau di bilang apa non,baru juga kenalan kemarin sudah ngajakin makan siang..Tapi yang jadi aneh itu kenapa kamu langsung mau?Apa karena pak Bastian ehemmmm...Cakep terus...."
"No..No..No..Bukan itu alasannya,aku sudah biasa lihat lelaki tampan seperti Bastian,aku hanya merasa nggak enak saja kalau harus menolak,dia kan bos jadi ya sudahlah selama dia sopan aku Fun-fun saja."Tersenyum.
"Hmm begitu..."Karin dan Lena mengangguk-angguk sambil tersenyum seolah tidak mempercayai jawaban Bella tersebut.
Tiba-tiba terdengar suara yang paling di benci dan tidak ingin di dengar oleh Bella, suatu tersebut berasal dari belakang tempat Bella berdiri.
"Uhhh senangnya yang habis gaet bos pakai ilmu pelet.."Sahut Alex yang sudah berdiri di belakang Bella.
Bella mendecak kesal lalu berbalik badan ke arah Alex,lagi-lagi Alex memasang ekspresi wajah yang sangat membuat Bella muak.
"Andai saja bos tahu kalau wanita yang di sukainya seorang siluman wanita hahaha.Dia pasti sudah kabur seperti mantan-mantan suamimu itu..!"Imbuh Alex tertawa lebar.
"Kamu nggak ada kerjaan ya Lex,,pergi sana..!! Nggak usah buat acara lagi.."Tutur Lena yang ikut merasa kesal dengan mulut busuk Alex.
Bukannya pergi Alex malah berjalan mendekati Bella yang tengah berdiri mematung menatap Alex tajam."Kenapa diam siluman...Ayo katanya mau menghajar mukaku,cepat lakukan..!! Aku ingin tahu bagaimana rasanya di hajar oleh siluman cantik seperti dirimu hah..!!"Memandang wajah Bella setiap incinya.
Salah siapa membuat masalah denganku..Aku sakit hati atas penolakanmu padaku dulu Bella,kamu tahu aku lelaki yang sulit untuk mengatakan itu, tapi kamu menolakku di depan orang banyak seperti itu,aku akan selalu menganggu hidupmu Bella lihat saja hahahaha....
"Nggak usah dengerin dia Bell.."Tutur Karin mengusap lembut punggung Bella.
"Ayo Bella lakukan... Hajar aku sekarang juga."Alex terpekik kaget saat seseorang menempeleng kepalanya."Aduuuhhhh sial...!!!"Runtuknya serayap membalikkan badannya.
"Kamu nggak ada kerjaan hah..!!!"Tutur Dika kesal."Ke gudang sekarang,Pak Aldo menyuruhmu kesana.."Ucap Dika berbohong.
"Aku baru saja dari sana heiii Dika...! Kamu jangan mengarang cerita ya.."Mengusap-usap kepalanya.
"Terserah ya Lex...Aku tidak bertanggung jawab jika nanti kau akan di pecat jika tidak kesana..."
"Uhhhh mengangguku saja...!!"Alex menatap Bella sejenak dan berjalan pergi.
"Dasar mulut perempuan..!! Aku harap kamu tidak terpancing dengan mulut busuknya Bell."Tutur Dika menyarankan.
"Pengennya gitu tapiii... Dia sangat mengesalkan.."
"Itu karena dia tahu jika kau kesal,kau kelihatan semakin cantik.."Tutur Dika mengoda.
Bella tersenyum ke arah Dika yang selalu bisa membuat dia tersenyum."Kamu bisa saja Dik.."
"Tapi bener juga Bell,, jangan terbawa emosi okay..."Imbuh Karin.
"Iya..Aku akan berusaha..."Tersenyum.
Aku tidak tahu lagi jika tidak ada mereka di hidupku,mungkin hidupku akan semakin berantakan...
🌃🌃🌃
Kafe Ronald
Bella datang bersama dengan Karin sebab sepulang dari kerja Karin mampir ke rumah Bella untuk sekedar berkunjung.Keduanya duduk di tempat biasa namun ada yang tidak biasa dari raut wajah Bella.Bola matanya menjelajah setiap sudut kafe mencari sosok Nathan dan Farel.
"Nyariin siapa Bell."
"Brondong..."Ucapnya lirih serayap mengedipkan sebelah matanya.
"Yang kamu ceritain tadi?"
"Hmm ya kok tumben nggak datang hari ini,tapi ya sudahlah aku merasa malu dengan kejadian kemarin malam."Tersenyum.
"Yah...Namanya juga nggak sengaja Bell,siapa juga yang mau ketiduran di mobil orang yang baru saja kita kenal.Mangkanya jangan kecapean biar nggak malu-maluin."Tersenyum.
"Aku nggak merasa capek Rin,cuma mobil dia tuh terlalu sejuk jadi ngantuk deh..Astaga Rin emm aku lupa nggak bawa jaket Nathan yang tadi aku taruh di atas tempat tidur tadi."
"Tadi kan sudah kamu siapin?"
"Hm .. Buktinya lupa nggak aku bawa..Ya sudah Rin aku performa dulu ya..Cuma 3 lagu saja,biar nggak malem-malem pulangnya.."
"Oke aku tunggu di sini."
Bella naik ke panggung kecil seperti biasanya,menghibur tamu dengan suaranya yang sangat merdu senada dengan wajah cantiknya.Setiap lagu yang di bawakannya seolah bisa menghipnotis semua orang yang mendengarnya.Bersamaan dengan itu datanglah Farel,Rio dan tentu saja Nathan,ketiganya langsung menuju sofa yang sedang di duduki karin saat ini.
"Boleh gabung nona?"Ucap Farel ramah.
"Tentu saja."Mengeser tubuhnya agar tempat duduknya muat.
Bola mata Nathan melihat ke arah bella yang saat ini tengah bernyanyi di atas panggung,namun dia kembali mengalihkan pandangan saat Bella tidak sengaja melihat ke arahnya.
"Benar kata Bella jika kalian sangat sopan,"Tersenyum ke arah ketiganya.
"Hmm iya kita ini lelaki paling sopan di dunia,idaman para hawa pokoknya."Karin tersenyum mendengar ucapan yang keluar dari bibir Farel."Emm nona...Apa benar jika Bella hmm...Maaf janda??"Ucap Farel lirih.
"Iya benar...Rasanya itu semua nggak adil buat dia,aku mengenal dia sejak SMP,dulu dia tidak seperti sekarang,hidup dia normal dan baik-baik saja meski dari dulu Bella memang hmm sangat teramat cantik.Lihatlah...Dia seperti bukan manusia dan hampir mirip bidadari,tapi dia berubah sejak hari itu,siang itu aku meninggalkannya pulang sendirian,biasanya kami bersepedah berdua ketika pulang sekolah tapi hari itu aku ada keperluan sehingga aku harus pulang duluan."
"Kejadian apa nona??"sela Farel merasa penasaran.
"Jangan menyela pembicaraanku,bersabarlah sedikit."Tersenyum."Emm..dia bercerita habis menolong seorang gelandangan yang kecelakaan,itu saja...Tapi sejak saat itu dia jadi agak pemurung,dia jadi Fobia di ruangan gelap,katanya di dalam gelap dia melihat emm itu...Astaga...aku merinding menceritakan ini."Mengusap tengkuknya."Dia melihat sosok gelandangan itu,menurut dia sosok itu ada saat gelap.Aku Pernah memergoki dia saat seperti itu satu kali,aku merasa dia bukan Bella,dia jadi wanita mengerikan.Dia menyerang apapun yang berada di sekitarnya seperti orang kerasukan.Waktu itu dia sempat menyerang tanganku hingga tanganku cedera seperti ini."Memperlihatkan bekas operasi pada lengannya.
"Tanganmu putus begitu?"Sahut Rio ikut antusias.
"Hmm iya...Padahal dia hanya memukul tanganku saja tapi aku merasa di pukul oleh baja yang sangat keras.Entahlah aku juga merasa binggung dengan semuanya,bagaimana bisa tangan sekecil itu bisa mematahkan tulang hanya dengan sekali sentuh."
"Aku jadi sangat binggung sekarang hahaha."Ucap Farel tertawa renyah.
"Intinya dia bukan wanita yang seburuk rumornya,emm dia hanya sedang mendapatkan masalah yang entah aku tidak tahu cara penyelesaiannya bagaimana."Imbuh Karin menjelaskan.
"Apa dia memang pintar membela diri nona??"Tanya Rio lagi.
"Bukan pintar hanya saja dia mengerikan jika sedang marah hahaha,kalian tidak akan bisa memahami karena semua itu tidak bisa di jangkau oleh nalar manusia,dia bahkan bisa menghabisi lima preman hanya dalam waktu satu menit,aku pikir sudah cukup ceritanya jangan bicara kepadanya soal ini ya,aku takut dia marah okay.."Ucap Karin yang sudah melihat Bella turun dari panggung.
"Beres nona...Rahasia terjamin aman."
Manik Bella dan Nathan kembali beradu meski jarak mereka masih cukup jauh,Nathan ingin mencerna semua cerita Karin tadi namun dia masih tidak memahami apa hubungan dari semua itu.Gelandangan itu...Kekuatan itu..Kenapa harus Bella? Kenapa bukan wanita lain?Yang pasti di dalam hati Nathan saat ini ada perasaan iba pada wanita yang tengah duduk di hadapannya.-
Holla🙋
lanjut nggak ya🙄
Dua ceritaku udah nggak lanjut gara-gara males nerusinnya,padahal meski author abal-abal aku selalu membuat planing dulu kalau buat cerita,hmm semua sudah ada alurnya masing-masing tapi kalau yang baca dikit rasanya nggak semangat😁😁Jadi di off in dulu aja xixixi maaf🙏🙏
Silahkan like 👍
komentar 💬
Klik♥️please...
Vote juga😁dikit gpplah asal ikhlas haha 😉
Terima kasih😚
♥️Salam sayang♥️
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 99 Episodes
Comments
Ayu Jelita
pasti nanti akan ada perang saudara antara Nathan dan Bastian buat merebut kan Bella hhhhh...
2021-06-18
0
Titie Sariti
ko akoh bingung alur ceritanya y🤔
tp bikin penasaran 🤭
2021-03-16
0
Pe_fina
sampai di bab ini,ceritanya unik🤗semangat ya thor☺️
2020-11-27
0