Mudik

Wajah sumringah para taruna terlihat saat menghadiri apel pagi. Hari ini mereka tampak bersemangat, karena sebentar lagi mereka akan keluar sejenak dari akademi militer untuk kembali ke keluarga masing-masing. Gubernur akademi militer maju ke depan untuk memberikan sambutannya. Hari ini dia akan melepas para taruna pulang untuk merayakan hari raya Idul fitri bersama keluarga tercinta.

Pria itu menyampaikan pesan-pesannya pada para taruna yang akan menjalani cuti hari raya. Menurutnya, pemberian cuti ini adalah bersifat dinas, yang bertujuan agar para taruna dapat merayakan idul fitri bersama keluarga di rumah. Selain itu, cuti ini menjadi salah satu bagian dari kesejahteraan moril bagi para taruna, agar lebih bersemangat lagi dalam menjalani latihan dan tugas-tugas belajar selanjutnya.

Cuti juga dimaksudkan sebagai sarana untuk menguji dan mengukur tingkat kemampuan mengendalikan diri dalam mematuhi semua norma dan aturan yang telah diterapkan dalam kehidupan keprajuritan pada saat melaksanakan cuti. Apakah yang telah mereka lakukan selama di asrama, dapat mereka terapkan juga saat berada di rumah dan lingkungan sekitarnya.

Setelah mengucapkan selamat hari raya idul fitri dan mohon maaf lahir batin, apel pagi dinyatakan selesai. Para taruna saling bersalaman dan meminta maaf sebelum kembali ke rumah. Dengan membawa sebongkah kerinduan, mereka keluar bersama dari akademi militer, menuju tujuan masing-masing.

Azzam berpisah dengan Eko dan Seno. Eko akan pulang ke Bantul, jaraknya tidak terlalu jauh dari lokasi asramanya sekarang. Tak lebih dari dua jam, pria itu sudah bisa berkumpul bersama keluarganya. Sedang Seno memilih pulang ke Banyuwangi dengan menggunakan transportasi darat. Pria itu pulang dengan menggunakan bis AKAP (Antar Kota Antar Provinsi).

Sementara Zakaria dan Azzam yang pulang ke daerah masing-masing, harus lebih dulu menuju Yogyakarta. Mereka akan menggunakan pesawat terbang untuk perjalanan mereka. Sejak Azzam mengabarkan kepulangannya, Kenzie sudah menyiapkan semuanya untuk menjemput sang anak. Pria itu mengutus supir untuk menjemput anaknya di asrama untuk diantar ke bandara Internasional Yogyakarta.

Azzam mengajak Zakaria pergi bersamanya. Seorang supir langsung menyambut kedua taruna tersebut. Setelah mereka naik ke dalam mobil, sang supir langsung menjalankan kendaraannya. Dalam hati Zakaria bersyukur memiliki sahabat sultan seperti Azzam. Selain tidak pernah bersikap sombong, Azzam juga tidak sungkan membantu teman-temannya. Termasuk mengajaknya ikut serta ke Yogyakarta.

“Kamu naik penerbangan jam berapa, Zam?”

“Kayanya begitu sampai, aku langsung terbang.”

“Masa? Perasaan penerbangan ke Bandung baru ada tiga jam lagi.”

“Aku bukan naik pesawat, tapi buroq, hahaha..” canda Azzam.

“Bisa ae kang cendol, hahaha..”

Supir yang mengendarai mobil yang ditumpangi Azzam mengulum senyumnya mendengar perbincangan dua orang di kursi penumpang bagian belakang. Azzam yang tak banyak bicara, mulai tertular kelakuan Zakaria yang sedikit nyeleneh.

“Zam.. itu kayanya si Niken, Cici sama istrinya Ruben Onsu suka sama kamu.”

“Istrinya Ruben Onsu, siapa?”

“Sarwendah, ah.. kamu itu ngga gaul soal artis.”

“Ngga penting juga, hahaha..”

“Mana yang bakal kamu pilih. Niken cantik, Sarwendah manis, Cici ayu.”

“Ngga adalah.”

“Masa? Tapi kayanya peluang lebih besar itu si Niken, soalnya dia satu akademi sama kita. Apalagi kalau sampai dia ambil jurusan yang sama kaya kamu. Ngomong-ngomong, nanti kamu mau ambil jurusan apa?”

“Jurusan Dago – Ledeng, hahaha..”

“Asem... Jurusan mana itu, hahaha…”

Sejak acara pesiar pertama mereka, ketiga taruni yang disebutkan Zakaria tadi memang sudah terlihat kalau tertarik pada dirinya. Namun Azzam sama sekali belum tertarik untuk menjalin hubungan dengan siapa pun. Sikapnya pada ketiga taruni itu, termasuk Zuhaidar sama saja, tidak ada yang dilebihkan. Namun sepertinya pesona dirinya terlalu kuat, dan membuat para taruni tersebut semakin menyukai gaya coolnya.

Tak terasa perjalanan mereka berakhir, ketika mobil yang ditumpangi berbelok memasuki pelataran parkir bandara Internasional Yogyakarta. Setelah mengeluarkan barang bawaannya dan mengucapkan terima kasih pada supir yang sudah mengantar mereka dengan selamat, keduanya segera memasuki bandara.

“Hati-hati di jalan Zak,” ujar Azzam.

“Kamu juga. Sampai ketemu di asrama lagi.”

Keduanya berpisah ketika sampai di bagian dalam bandara. Zakaria akan menuju kota Makassar dengan menggunakan pesawat komersil. Dari sana dia akan melanjutkan perjalanan dengan menggunakan jalur darat. Sedang Azzam terbang ke Bandung dengan menggunakan pesawat jet pribadi milik keluarga Hikmat. Kedua pria itu berpelukan sebentar, sebelum menuju gerbang masing-masing.

Setelah melewati boarding pass, Azzam terus berjalan. Salah satu crew pesawat sudah menunggunya, dan memandunya menuju pesawat. Seorang pramugari menyambut kedatangan pria itu, begitu dia menaiki pesawat.

“Selamat datang mas Azzam.”

“Terima kasih, kak.”

“Sehat, mas?”

“Alhamdulillah.”

Azzam menaruh ransel yang dibawanya ke tempatnya, baru kemudian duduk di dalam pesawat yang hanya diisi olehnya dan empat orang crew, sudah termasuk pilot dan co pilotnya. Pria itu memakai sabuk pengamannya, ketika pesawat mulai bergerak. kecepatan pesawat semakin meninggi dan perlahan burung besi itu mulai tinggal landas. Azzam melepaskan sabuk pengamannya. Matanya terus tertuju pada jendela di sampingnya. Baru saja meninggalkan asrama dan berpisah dengan temannya beberapa jam, tapi dia sudah merindukan mereka semua.

🌻🌻🌻

“Assalamu’alaikum.”

“Waalaikumsalam. Azzaaaaamm…”

Nara langsung memeluk anak bungsunya itu. Sedari tadi dia sudah tidak sabar menunggu kepulangan Azzam. Mendengar suara Nara, Kenzie yang berada di ruang kerja pribadinya, segera keluar. Azzam melepaskan diri dari pelukan mamanya, kemudian menghampiri papanya. Diciumnya punggung tangan pria itu, lalu memeluknya.

“Sehat, Zam?”

“Alhamdulillah.”

“Bagaimana perjalananmu?”

“Lancar, aman dan terkendali, komandan.”

“Hahaha…”

Suara langkah kaki terdengar menuruni anak tangga tergesa. Dua kakak kembar Azzam muncul. Mereka segaja pulang lebih awal dari kampus setelah mendengar kepulangan adik bungsu mereka.

“Azaaaammm..” panggil Arsy.

“Kakak.”

Arsy langsung memeluk adiknya ini, Azzam mengangkat tubuh kakaknya yang ramping ini dan menggendongnya. Wajah sumringah nampak di wajah kakak perempuannya ini. Dia sering mengeluh pada Kenzie karena sang adik sangat sulit dihubungi. Kalau pun menelpon, Tak banyak waktu yang dimiliki untuk melepas rindu.

Zar menurunkan Arsy dari gendongan Azzam. Gentian kini pria itu yang memeluk adiknya. Azzam langsung menurunkannya, ketika Zar juga ingin digendong olehnya. Tawa anak tertua Kenzie itu tertawa melihat reaksi adik bungsunya.

“Si abang ngga sadar body minta digendong. Kak Arsy enteng, kalo abang kan berat. Berat sama dosa, hahaha..”

“Sue.. lo. Gue laporin ke komandan elo, ya. Datang-datang udah berani PJD sama gue.”

“PJD apaan?”

“Penghinaan Jarak Dekat, hahaha…”

“Sudah.. sudah.. Azzam, kamu istirahat terus mandi. Kita mau ke rumah kakek. Dengar kamu pulang, kakek langsung adain acara buka bersama di rumahnya.”

“Iya, ma.”

Dengan membawa ranselnya, Azzam naik ke lantai dua untuk membersihkan diri. Dia sudah tidak sabar untuk bertemu muka dengan para sesepuh, paman dan bibinya, serta saudara sepupunya. Sudah bisa dibayangkan keseruan yang akan terjadi di saat mereka bertemu nanti.

🌻🌻🌻

Kediaman Abi sudah ramai didatangi oleh sanak saudara. Para pandawa sudah berkumpul, full team bersama istrinya masing-masing. Mereka sudah tidak sabar untuk segera bertemu dengan cucu kesayangan yang tengah digembleng menjadi Tentara Nasional Indonesia. Adinda sudah membuatkan makanan kesukaan cucunya ini, begitu pula dengan Nina.

Semua anak-anak mereka juga sudah berkumpul, termasuk pada cucu. Aneka hidangan untuk berbuka juga sudah disiapkan. Mulai dari takjil, sampai makanan berat. Sebelumnya, Sam, Geya dan Gilang membagikan takjil gratis pada pengojek online dan juga orang-orang yang melintas di jalan raya, dekat jalan masuk kompleks.

“Assalamu’alaikum.”

“Waalaikumsalam. Cucu kakek…”

Abi menyambut gembira kedatangan Azzam. Pemuda itu mencium punggung tangan para tetua satu per satu. Bergantian Nina dan Adinda memeluk dan mencium cucu mereka yang tinggal jauh dari rumah.

“Bagaimana kabar cucu, nenek?” tanya Nina.

“Alhamdulillah baik, nek.”

“Kulit kamu kok agak gelap sekarang,” sambung Adinda.

“Ya kan, aku sering latihan di bawah matahari, ninda.”

“Tapi gantengnya masih kelihatan. Malah tambah gagah sekarang.”

“Aamiin..”

Setelah mendatangi para tetua, kini Azzam bertemu dengan saudara sepupunya. Bergantian mereka memeluk calon tentara ini. Sam dan Dipta memuji tubuh Azzam yang semakin terbentuk saja.

“Gimana Zam, rasanya jadi taruna?”

“Nano-nano deh.”

“Lo udah punya sobat di sana?”

“Udah. Teman satu barak di akmil. Pada kocak-kocak. Ada yang dari Ambon, namanya Yakob. Ternyata dia tahu soal keluarga Hikmat. Ada Willi, dari Manado. Kalau sesama karbol, ada Eko dari Bantul, Seno dari Banyuwangi, sama Zakaria dari Sinjay.”

“Beuh.. itu yang namanya Zakaria, panggilannya apa? Jangan-jangan *****, hahaha..”

Keseruan bercerita mereka terinterupsi ketika Zahra meminta semua anak-anak berkumpul di ruang tengah, sebentar lagi adzan maghrib akan berkumandang. Zahra, Freya, Anya dan Nara mulai menuangkan es buah ke dalam wadah, agar lebih mudah saat bedug menjelang dan tidak berebutan.

Akhirnya adzan yang ditunggu-tunggu sejak tadi terdengar juga. Mereka langsung mengambil minuman untuk membatalkan puasa. Abi dan para sahabatnya hanya meminum air putih dan memakan kurma saja sebagai takjilnya. Perut mereka sudah tidak kuat kalau harus banyak mengkonsumsi makanan sebelum melakukan shalat.

“Ini makan beratnya mau abis maghriban atau abis taraweh?” tanya Ravin sambil melihat pada anak-anak.

“Abis taraweh aja, pa.”

“Ya sudah.”

Setelah menghabiskan takjil, mereka shalat berjamaah secara bergantian. Sambil menunggu waktu isya tiba, ada yang mengemil, ada yang mengobrol, ada juga yang memilih tadarus, seperti yang dilakukan oleh Azzam.

Saat adzan isya berkumandang, kompak mereka segera bersiap dan menuju masjid untuk menunaikan shalat isya berjamaah, disambung dengan shalat taraweh. Saat yang lain sedang bersiap, nampak Stella dan Geya hanya duduk santai saja.

“Eh kalian ngga ke masjid?” tanya Arya.

“Lagi cuti,” jawab Stella.

“Cuti sih cuti, tapi awas aja tuh makanan jangan lo embat semua,” celetuk Zar.

“Rese, lo! Sana shalat, jangan mikirin makanan mulu.”

Azzam merangkul kakak dan kakak sepupunya ini, kemudian berjalan bersama menuju masjid yang letaknya ada di bagian depan kompleks. Para jamaah mulai berdatangan dan memenuhi bagian dalam masjid.

🌻🌻🌻

Kita healing dulu ya. Kasihan Azzam di Akmil, jadi aku suruh mudik aja dulu🤣

Terpopuler

Comments

Khoirul Anam

Khoirul Anam

kalo dgr nama Abi lgsg ke inget pas Msh muda nya, awal2 ktmu Nina ya Allah msh membekas banget, jutek, judes, mulutnya pedes bgt kalo ngomong, "g butuh perawat ktnya " mini obat lgsg dr mulut Nina 😁😁😅😅😅, eh skrg udh punya cucu y Bi....

2024-02-27

0

reza indrayana

reza indrayana

SeruUu. .😘😘😘

2024-01-14

3

DhilaZiya Ulyl

DhilaZiya Ulyl

meluuuuu........ 😂😂😂

2023-12-14

1

lihat semua
Episodes
1 Soraya
2 Merekam Kenangan
3 Taruna Karbol
4 Akademi Militer
5 Pesiar Pertama
6 Enchanting Azzam
7 Nasi Komando
8 Mudik
9 Heboh
10 Angpaw Isinya Wow!
11 (Bukan) Kencan
12 Kembali Ke Akademi
13 Donor Darah
14 Perawan Atau Janda?
15 Latihan Berganda
16 Kejutan Dari Pelatih
17 Adu Yel-yel
18 Kejutan Untuk Eko
19 Ulang Tahun Pernikahan
20 Para Dasar
21 Bertemu Abimanyu Hikmat
22 Rival Hati
23 Aksi Para Taruna
24 Wing Day
25 Rencana Reuni
26 Gita Dirgantara
27 Senioritas
28 Kekhawatiran Eko
29 Pesiar Ke Palbapang
30 Hadiah Untuk Gendis
31 Jumpa Fans
32 Enam Sekawan
33 Adu Strategi
34 Waktu Santai
35 Pembalasan Gusti
36 Insiden Mengerikan
37 Menunggu
38 Selamat Tinggal
39 Kabar Duka
40 Saat Terakhir
41 Permintaan Azzam
42 Menagih Hutang
43 Peringatan Mayor Indra
44 Lolos Dari Maut
45 Bukti
46 Umpan
47 OTW Sleman
48 Bertemu Elang
49 Bagi Tugas
50 Mulai Panas
51 Ilmu Kompor
52 Sikap Irjenau
53 Menengok Seno
54 Tangisan Seno
55 Kebenaran Yang Memilukan
56 Pelangi Setelah Hujan
57 Mimpi
58 Semangat Yang Kembali
59 Kejutan
60 Besan Nurjanah
61 Tentang Gusti
62 Perwita vs Astari
63 Hukuman Untuk Gusti
64 Back To Academy
65 Terbang Layang
66 Brevet Terla
67 Nasehat Puji
68 Konser Duet
69 Sea Survival
70 Jungle Survival
71 Gara-gara Ular Lidi
72 Latihan Bhuwana Paksa
73 Pertahanan Pangkalan
74 Aksi Gita Dirgantara
75 Curhatan Arsy
76 Cakra Wahana Paksa
77 Muhibah Ke Jepang
78 Shinjuku - Shibuya
79 Kepulangan Azzam
80 Pasangan Menggemaskan
81 Oleh-oleh
82 Pengakuan
83 Latsitardanus
84 Passing Out Parade
85 Prasetya Perwira
86 Kumpul Keluarga
87 Menemui Eko
88 Suasana Baru
89 Menjelang Tikungan
90 Jodoh di Tangan Tuhan
91 Curhat
92 Pertanda
93 Permainan Takdir
94 Kenangan Terakhir
95 Lamar Dia
96 Undangan
97 Merayu Tuhan
98 Let's Have Fun Together
99 Wingday Sekbang
100 Skadud 16
101 Elang Indopura
102 Air Combat Training
103 Alei
104 Azzam vs Alei
105 Serangan Teror
106 Lollipop Lagi
107 Berkumpul Lagi
108 Gendis Untuk Seno
109 Impian Alei
110 Kembali ke Kota Kelahiran
111 Operasi Dharma Yudha
112 MOT & Super Garuda Shield
113 Asmara Trio Jomblo
114 Rinun
115 Pelangi Diantara Hujan
116 Jomblo Ngenes
117 Kontingen Garuda
118 Pasukan Pemberontak
119 Mendobrak Benteng Pertahanan
120 Penambangan Ilegal
121 Keinginan yang Sama
122 Pindah Tugas
123 Serangan Roket
124 Reuni di Khmeimim
125 Merebut Pangkalan Militer
126 Hiburan di tengah Ketegangan
127 Adu Domba
128 Encounter
129 Kehilangan
130 Mencari Jejakmu
131 Ale-ale atau Aep?
132 Firasat Aneh
133 Habis Tak Bersisa
134 Strong Woman Alei
135 Move to Lebanon
136 Pertempuran di Udara
137 Operasi Pembebasan Sandera
138 Pembantaian
139 Konferensi Meja Persegi
140 Mencari Sekutu
141 Mayday, Mayday
142 Lolos Dari Maut
143 Behind Enemy Lines
144 Pembicaraan Salah Arah
145 Tom and Jerry
146 Escape
147 Bertahan Hidup
148 Di Ujung Maut
149 Ketegangan Berakhir
150 Rusuh
151 Finally Found You
152 Drama IGD
153 Sayap Pelindung
154 Nasehat Daffa
155 Mau Menikah Denganku?
156 Memories
157 Melempar Umpan
158 Duel
159 Jebakan
160 Negosiasi
161 Kejar Daku, Kau Kujerat
162 Pembebasan Sandera
163 Pasukan Elit
164 Shock
165 Taktik Sang Kolonel
166 Pertempuran Sengit
167 Kemenangan Besar
168 Tamu Istimewa
169 SAH
170 Pernikahan Fenomenal
171 Musik Pemersatu Bangsa
172 Prediksi Taruhan
173 Romantisme Pengantin Baru
174 Salju di Zahle
175 Enemies Have Been Slain
176 Badai Mulai Mereda
177 Perang Terakhir
178 Warisan
179 Going Home
180 Melihat Mantan
181 Wisata Kuliner
182 Keluarga Absurd
183 Satu Lawan Satu
184 Bertemu Mantan
185 Kangen-kangenan
186 Pasangan OTW Halal
187 Upacara Jajar Kehormatan
188 Heboh yang Menyenangkan
189 Berkelana di Yogyakarta
190 My Trip, My Honeymoon
191 LDR Dimulai
192 Touring ala Gilang
193 Healing Bikin Pening
194 Resepsi Seno dan Gendis
195 Melepas Rindu
196 Joker
197 Salah Paham
198 Bahagia Plus-plus
199 Hamil Simpatik
200 Best Friends Forever
Episodes

Updated 200 Episodes

1
Soraya
2
Merekam Kenangan
3
Taruna Karbol
4
Akademi Militer
5
Pesiar Pertama
6
Enchanting Azzam
7
Nasi Komando
8
Mudik
9
Heboh
10
Angpaw Isinya Wow!
11
(Bukan) Kencan
12
Kembali Ke Akademi
13
Donor Darah
14
Perawan Atau Janda?
15
Latihan Berganda
16
Kejutan Dari Pelatih
17
Adu Yel-yel
18
Kejutan Untuk Eko
19
Ulang Tahun Pernikahan
20
Para Dasar
21
Bertemu Abimanyu Hikmat
22
Rival Hati
23
Aksi Para Taruna
24
Wing Day
25
Rencana Reuni
26
Gita Dirgantara
27
Senioritas
28
Kekhawatiran Eko
29
Pesiar Ke Palbapang
30
Hadiah Untuk Gendis
31
Jumpa Fans
32
Enam Sekawan
33
Adu Strategi
34
Waktu Santai
35
Pembalasan Gusti
36
Insiden Mengerikan
37
Menunggu
38
Selamat Tinggal
39
Kabar Duka
40
Saat Terakhir
41
Permintaan Azzam
42
Menagih Hutang
43
Peringatan Mayor Indra
44
Lolos Dari Maut
45
Bukti
46
Umpan
47
OTW Sleman
48
Bertemu Elang
49
Bagi Tugas
50
Mulai Panas
51
Ilmu Kompor
52
Sikap Irjenau
53
Menengok Seno
54
Tangisan Seno
55
Kebenaran Yang Memilukan
56
Pelangi Setelah Hujan
57
Mimpi
58
Semangat Yang Kembali
59
Kejutan
60
Besan Nurjanah
61
Tentang Gusti
62
Perwita vs Astari
63
Hukuman Untuk Gusti
64
Back To Academy
65
Terbang Layang
66
Brevet Terla
67
Nasehat Puji
68
Konser Duet
69
Sea Survival
70
Jungle Survival
71
Gara-gara Ular Lidi
72
Latihan Bhuwana Paksa
73
Pertahanan Pangkalan
74
Aksi Gita Dirgantara
75
Curhatan Arsy
76
Cakra Wahana Paksa
77
Muhibah Ke Jepang
78
Shinjuku - Shibuya
79
Kepulangan Azzam
80
Pasangan Menggemaskan
81
Oleh-oleh
82
Pengakuan
83
Latsitardanus
84
Passing Out Parade
85
Prasetya Perwira
86
Kumpul Keluarga
87
Menemui Eko
88
Suasana Baru
89
Menjelang Tikungan
90
Jodoh di Tangan Tuhan
91
Curhat
92
Pertanda
93
Permainan Takdir
94
Kenangan Terakhir
95
Lamar Dia
96
Undangan
97
Merayu Tuhan
98
Let's Have Fun Together
99
Wingday Sekbang
100
Skadud 16
101
Elang Indopura
102
Air Combat Training
103
Alei
104
Azzam vs Alei
105
Serangan Teror
106
Lollipop Lagi
107
Berkumpul Lagi
108
Gendis Untuk Seno
109
Impian Alei
110
Kembali ke Kota Kelahiran
111
Operasi Dharma Yudha
112
MOT & Super Garuda Shield
113
Asmara Trio Jomblo
114
Rinun
115
Pelangi Diantara Hujan
116
Jomblo Ngenes
117
Kontingen Garuda
118
Pasukan Pemberontak
119
Mendobrak Benteng Pertahanan
120
Penambangan Ilegal
121
Keinginan yang Sama
122
Pindah Tugas
123
Serangan Roket
124
Reuni di Khmeimim
125
Merebut Pangkalan Militer
126
Hiburan di tengah Ketegangan
127
Adu Domba
128
Encounter
129
Kehilangan
130
Mencari Jejakmu
131
Ale-ale atau Aep?
132
Firasat Aneh
133
Habis Tak Bersisa
134
Strong Woman Alei
135
Move to Lebanon
136
Pertempuran di Udara
137
Operasi Pembebasan Sandera
138
Pembantaian
139
Konferensi Meja Persegi
140
Mencari Sekutu
141
Mayday, Mayday
142
Lolos Dari Maut
143
Behind Enemy Lines
144
Pembicaraan Salah Arah
145
Tom and Jerry
146
Escape
147
Bertahan Hidup
148
Di Ujung Maut
149
Ketegangan Berakhir
150
Rusuh
151
Finally Found You
152
Drama IGD
153
Sayap Pelindung
154
Nasehat Daffa
155
Mau Menikah Denganku?
156
Memories
157
Melempar Umpan
158
Duel
159
Jebakan
160
Negosiasi
161
Kejar Daku, Kau Kujerat
162
Pembebasan Sandera
163
Pasukan Elit
164
Shock
165
Taktik Sang Kolonel
166
Pertempuran Sengit
167
Kemenangan Besar
168
Tamu Istimewa
169
SAH
170
Pernikahan Fenomenal
171
Musik Pemersatu Bangsa
172
Prediksi Taruhan
173
Romantisme Pengantin Baru
174
Salju di Zahle
175
Enemies Have Been Slain
176
Badai Mulai Mereda
177
Perang Terakhir
178
Warisan
179
Going Home
180
Melihat Mantan
181
Wisata Kuliner
182
Keluarga Absurd
183
Satu Lawan Satu
184
Bertemu Mantan
185
Kangen-kangenan
186
Pasangan OTW Halal
187
Upacara Jajar Kehormatan
188
Heboh yang Menyenangkan
189
Berkelana di Yogyakarta
190
My Trip, My Honeymoon
191
LDR Dimulai
192
Touring ala Gilang
193
Healing Bikin Pening
194
Resepsi Seno dan Gendis
195
Melepas Rindu
196
Joker
197
Salah Paham
198
Bahagia Plus-plus
199
Hamil Simpatik
200
Best Friends Forever

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!