Kecurigaan Raisa

"Makasih ya.. Rio"

Raisa sempat bingung memanggil Rio dengan sebutan apa. Pasalnya hatinya sedikit canggung memanggil Rio dengan panggilan sayang seperti biasanya.

Rio hanya menyambutnya dengan senyum kecut. Mungkin dia menyadari sikap Raisa yang mulai berubah kepadanya. Padahal baru beberapa hari pernikahan Raisa dengan Adam, namun Rio seperti sudah tak mengenal kekasihnya yang dulu lagi.

"Kamu hati-hati ya, aku masuk dulu" Raisa melambaikan tangannya pada Rio sampai mobil itu memulai menjauhi Raisa.

Wanita bersuami itu memasuki rumahnya yang terhalang pagar oleh yang tinggi. Rumah mewah yang menjadi tempat bernaungnya sejak lahir. Makanya Raisa tidak akan pernah membiarkan siapapun menguasai rumah itu termasuk Adam suaminya sendiri.

Raisa mempunyai impian untuk menjadikan rumah itu sebagai istananya seumur hidup. Walau dia sudah menikah, dia tidak akan pernah meninggalkan rumah itu, karena itulah satu-satunya tempat penuh kenangan bersama Mamanya.

Seperti sekarang ini yang statusnya memang sudah berubah menjadi seorang istri. Namun akhir-akhir ini rasanya Raisa tidak betah berada di rumah karena adanya Adam di dalam kamarnya bahkan di dalam hidupnya.

Raisa menoleh ke samping, memperhatikan sesuatu yang membuat kecurigaannya semakin kuat.

Perasaan Raisa, tadi saat ia pergi tidak melibat mobil Adam terparkir di depan garasi. Namun kali ini mobil itu ada di sana dengan posisi parkir yang sembarangan.

"Apa tadi yang gue lihat benaran dia??"

"Jangan-jangan dia ngikutin gue. Tapi kan lagi sakit"

Raisa bergegas masuk untuk memastikan dugaannya itu. Jika benar Adam mengikutinya, pasti pria itu melihatnya bertemu dengan Rio.

"Bi Asih!!" Panggil Raisa sedikit berbisik.

"Kenapa Non??"

Raisa menoleh ke kanan dan kiri memastikan jika tidak ada Adam di sekitarnya.

"Apa tadi dia keluar??" Raisa masih berbisik di dekat Bi Asih.

"Dia?? Dia siapa Non??" Wanita tua itu benar-benar tidak tau apa yang di maksud Raisa.

"Ck, itu loh si Adam" Bibir Raisa rasanya gatal menyebut nama Adam.

"Oalah Mas Adam. Non ini sama suaminya kok panggil nama aja. Nggak sopan to Non"

"Nggak usah bahas itu dulu dong Bi" Kesal Raisa.

"Iya-iya Non maaf. Tadi sih Mas Adam memang keluar katanya mau beli obat gitu"

"Obat?? Bukannya obatnya udah di tebus sama Bibi ya??"

Bi Asih tampak berpikir sambil menggaruk kepalanya.

"Ya nggak tau Non, tadi bilangnya gitu"

Keterangan dari Bi Asih semakin menguatkan dugaan Raisa jika Adam memang sengaja keluar untuk mengikutinya.

"Ya udah Bi, aku ke atas dulu" Raisa melangkah degan hatinya yang masih bertanya-tanya.

"Kalau dia lihat gue sama Rio, kenapa dia nggak samperin gue. Terus kenapa juga nggak ajak gue pulang??" Raisa masih bertanya-tanya sambil berjalan ke kamarnya.

"Astaghfirullah" Raisa memegang dadanya yang berdegup kencang karena mendapati Adam sudah duduk di sofa kamarnya.

"Emang s*tan nih laki"

"Dari mana saja kamu??"

Raisa yang masih berusaha menormalkan degup jantungnya kembali di buat senam jantung karena pertanyaan Adam. Terlebih lagi pria itu seperti enggan menatapnya, dia hanya menatap laptop yang ada di depannya.

"Makan di luar"

"Kenapa nggak masuk kerja??"

"Ngapain, lo aja ada di rumah" Raisa meletakkan tasnya di meja riasnya. Duduk di sana menghadap ke cermin.

Dari pantulan cermin itu Raisa mengamati Adam yang tak bicara lagi. Pria itu terlihat tenang dengan pekerjaannya. Wajah pucat dan kesakitan yang tadi pagi Raisa lihat juga sudah tidak ada meski wajah dan tangannya masih sedikit memerah.

Ada rasa lega di hatinya kala melihat Adam sudah memasang wajah menyebalkan itu lagi. Bukan wajah yang meringis kesakitan tadi pagi. Dengan begitu, Raisa tak lagi merasa bersalah pada Adam.

"Gue mau tanya sama lo" Raisa memutar tubuhnya menghadap pada Adam.

"Apa??"

Raisa berdecak kesal karena Adam sama sekali tak mengalihkan perhatiannya dari laptop kesayangannya itu.

"Apa sih yang sebenarnya dia lihat?? Apa pekerjaannya itu lebih menarik daripada gue??"

"Tadi lo keluar??" Raisa memberanikan diri, dia hanya ingin memastikan saja.

"Iya" Jawab Adam dengan dingin.

"Kemana??"

"Bukan urusan mu!!"

Deg...

Raisa seakan tak terima dengan jawaban sinis dari Adam itu. Bukannya sejak pernikahan mereka Adam terlihat lebih halus saat berbicara dengannya.

"Lo nggak ngikutin gue kan??"

Adam mengangkat kepalanya. Menatap Raisa dengan tajam.

"Nggak ada gunanya ku ngikutin kamu. Kamu mau pergi kemana aja sama siapa aja terserah, aku tidak peduli. Asal kalau ada apa-apa selesaikan masalah kamu sendiri"

Brak...

Adam menutup laptopnya dengan kasar membuat Raisa sedikit tersentak.

"Maksud lo apa??" Raisa tak paham dengan ucapan Adam. Pria itu seakan mengancam Raisa tentang sesuatu yang akan terjadi setelah ini.

"Pikir aja sendiri" Jawab Adam lalu beranjak membawa laptopnya itu keluar dari kamar Raisa.

"Kenapa dia yang marah?? Moodnya bisa naik turun gitu ya??"

"Tapi apa maksud dia sebenarnya??"

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Hmm...status suami istri tpi sikap nya rasa bukan suami istri dan sikap kasar pada suami nya bikin yg baca pingin ksih sambel di mulut nya wwwkkkk....

2024-01-26

0

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

pasyi ada yg eekam tuh waktu dia sama rio

2024-01-25

0

YK

YK

yg dia punya cuma bapaknya. tapi kok gak ada bakti2nya sama sekali. entar kalo bapaknya sudah tiada baru kerasa...

2024-01-20

1

lihat semua
Episodes
1 Jalan satu-satunya
2 Keras kepala
3 Syarat
4 Tak ada artinya
5 Bertemu kekasih
6 Bukan aku
7 Penjilat
8 Rencana
9 Tetap seperti itu
10 Di luar presdiksi
11 Rencana baru
12 Merendahkan diri
13 Babu
14 Ingatan Adam
15 Makmum
16 Keterlaluan
17 Janji Raisa
18 Kecurigaan Raisa
19 Masalah baru
20 Minta maaf
21 Berkorban lagi
22 Berubah
23 Apa yang harus aku lakukan??
24 Demi kamu
25 Pertemuan
26 Makan siang yang gagal
27 Lihatlah aku!!!
28 Dingin dan hambar
29 Maafkan aku
30 Musuh di balik selimut
31 Cemburu
32 Sudah nggak jijik lagi??
33 Aku mau ini
34 Tak semua hal harus tau
35 Lain di mulut lain di hati
36 Tamu di pagi hari
37 Pening
38 Kecewa
39 Dia harus tau
40 Berbagi beban
41 Ngidam
42 Pikiran liar
43 Orang misterius
44 Munafik
45 Bukan siapa-siapa
46 Sandal jepit
47 Sakit
48 Dua saudara
49 Rencana Adam
50 Bukan siapa-siapa
51 Calon pelakor
52 Kilas masa lalu
53 Calon Kakek
54 Awal kebencian
55 Kita suami istri
56 Beban keluarga
57 Semakin mesra
58 Tempat rahasia
59 Butuh waktu sendiri
60 Tidak benar-benar cinta
61 62. Beberapa hari berpisah
62 Dia wanita itu kan??
63 Yang sesungguhnya
64 Rindu yang terbalaskan
65 Ajun, Adam junior
66 Anggap aku teman mu
67 Terlalu misterius
68 Kalian yang paling ku sayang
69 Kejutan
70 Tertipu
71 Maafkan aku
72 Kebenaran
73 Keadaan yang berbalik
74 Menciptakan jarak
75 Terlalu mencintaimu
76 Kesalahpahaman
77 Menyerah pada takdir
78 Dingin berkali-kali lipat
79 Pamit
80 Pergi
81 Dua sahabat
82 Pembalasan
83 Mbak Yuli
84 Ning dan Ayu
85 Kangen suami
86 Jangan tinggalkan aku
87 Mau pisah kamar??
88 Kisah Adam
89 Coba jadi aku
90 Seandainya
91 Kesempatan
92 Penyesalan keduanya
93 Periksa kandungan
94 Mau di panggil apa??
95 Cinta pandangan pertama
96 Mandi bareng
97 Mandi bareng ll
98 Wanita tak punya malu
99 Bukan pilihan
100 Hanif KWnya Adam
101 Jalan-jalan
102 Nggak pantas cemburu
103 Tidur di luar!!
104 Pasangan bucin
105 Karma Stevi
106 Musibah
107 Menemukan orangnya
108 Malam pertama atau bukan??
109 Sidang
110 Selamat tinggal
111 Pulang
112 Kecurigaan orang tua Stevi
113 Panggilan baru
114 Jangan temui saya lagi!!
115 Kemarahan Fany
116 Takdir Stevi
117 Menemui Stevi
118 Lamaran
119 Malam ke dua
120 Mengajak kencan
121 Kejahatan Sandi
122 Suami takut istri
123 Pernikahan Stevi
124 Hanif atau Arka
125 Penjelasan
126 Batal
127 Benci
128 Mawar tercampakkan
129 Kesepakatan
130 Sikap aneh Stevi
131 Khawatir
132 Perubahan
133 Cemburu
134 Macan tutul
135 Dua pasang suami istri
136 Kebahagiaan
137 Manja
138 Perubahan besar
139 Sore yang panas
140 Seratus persen mirip
141 Baby Kala
142 Akhir
143 CINTA SHERINA (Novel baru)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Jalan satu-satunya
2
Keras kepala
3
Syarat
4
Tak ada artinya
5
Bertemu kekasih
6
Bukan aku
7
Penjilat
8
Rencana
9
Tetap seperti itu
10
Di luar presdiksi
11
Rencana baru
12
Merendahkan diri
13
Babu
14
Ingatan Adam
15
Makmum
16
Keterlaluan
17
Janji Raisa
18
Kecurigaan Raisa
19
Masalah baru
20
Minta maaf
21
Berkorban lagi
22
Berubah
23
Apa yang harus aku lakukan??
24
Demi kamu
25
Pertemuan
26
Makan siang yang gagal
27
Lihatlah aku!!!
28
Dingin dan hambar
29
Maafkan aku
30
Musuh di balik selimut
31
Cemburu
32
Sudah nggak jijik lagi??
33
Aku mau ini
34
Tak semua hal harus tau
35
Lain di mulut lain di hati
36
Tamu di pagi hari
37
Pening
38
Kecewa
39
Dia harus tau
40
Berbagi beban
41
Ngidam
42
Pikiran liar
43
Orang misterius
44
Munafik
45
Bukan siapa-siapa
46
Sandal jepit
47
Sakit
48
Dua saudara
49
Rencana Adam
50
Bukan siapa-siapa
51
Calon pelakor
52
Kilas masa lalu
53
Calon Kakek
54
Awal kebencian
55
Kita suami istri
56
Beban keluarga
57
Semakin mesra
58
Tempat rahasia
59
Butuh waktu sendiri
60
Tidak benar-benar cinta
61
62. Beberapa hari berpisah
62
Dia wanita itu kan??
63
Yang sesungguhnya
64
Rindu yang terbalaskan
65
Ajun, Adam junior
66
Anggap aku teman mu
67
Terlalu misterius
68
Kalian yang paling ku sayang
69
Kejutan
70
Tertipu
71
Maafkan aku
72
Kebenaran
73
Keadaan yang berbalik
74
Menciptakan jarak
75
Terlalu mencintaimu
76
Kesalahpahaman
77
Menyerah pada takdir
78
Dingin berkali-kali lipat
79
Pamit
80
Pergi
81
Dua sahabat
82
Pembalasan
83
Mbak Yuli
84
Ning dan Ayu
85
Kangen suami
86
Jangan tinggalkan aku
87
Mau pisah kamar??
88
Kisah Adam
89
Coba jadi aku
90
Seandainya
91
Kesempatan
92
Penyesalan keduanya
93
Periksa kandungan
94
Mau di panggil apa??
95
Cinta pandangan pertama
96
Mandi bareng
97
Mandi bareng ll
98
Wanita tak punya malu
99
Bukan pilihan
100
Hanif KWnya Adam
101
Jalan-jalan
102
Nggak pantas cemburu
103
Tidur di luar!!
104
Pasangan bucin
105
Karma Stevi
106
Musibah
107
Menemukan orangnya
108
Malam pertama atau bukan??
109
Sidang
110
Selamat tinggal
111
Pulang
112
Kecurigaan orang tua Stevi
113
Panggilan baru
114
Jangan temui saya lagi!!
115
Kemarahan Fany
116
Takdir Stevi
117
Menemui Stevi
118
Lamaran
119
Malam ke dua
120
Mengajak kencan
121
Kejahatan Sandi
122
Suami takut istri
123
Pernikahan Stevi
124
Hanif atau Arka
125
Penjelasan
126
Batal
127
Benci
128
Mawar tercampakkan
129
Kesepakatan
130
Sikap aneh Stevi
131
Khawatir
132
Perubahan
133
Cemburu
134
Macan tutul
135
Dua pasang suami istri
136
Kebahagiaan
137
Manja
138
Perubahan besar
139
Sore yang panas
140
Seratus persen mirip
141
Baby Kala
142
Akhir
143
CINTA SHERINA (Novel baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!