Tak ada artinya

Adam, pria yang sejak kemarin menjadi sumber kemarahan Raisa kini tengah berdiri di depan kamarnya.

Entah apa yang di pikirkan pria berbadan tegap itu hingga sudah lebih dari satu jam pria itu berdiri di sana. Memasukkan kedua tangannya di kedua sisi kantung celana trainingnya. Tatapan matanya yang dingin dan tampak kosong itu terus menatap lurus ke arah gelapnya malam. Wajahnya yang rupawan itu juga tak menyiratkan apapun. Tetap seperti biasanya, dingin dan tak berekspresi sama sekali. Tak heran jika Nona muda pemilik rumah yang ia tinggali itu sering menyebutnya sebagi pria kaku.

"Hemm"

Tanpa terkejut sedikitpun, Adam menoleh pada pemilik suara itu yang tiba-tiba sudah berada di sampingnya.

"Gue mau ngomong sesuatu" Adam sudah sangat biasa mendengar suara angkuh itu.

"Silahkan, Nona"

"Kenapa lo nggak nggak menolak permintaan Papa untuk menikahi gue?? Padahal lo tau sendiri kalau kita di jebak"

Tanpa adanya basa-basi terlebih dahulu, tanpa mengurangi keangkuhannya dan tanpa membuang tatapan ketidaksukaan kepada Adam, Raisa langsung mengucapkan apa yang ada di otaknya saat ini.

"Karena itu memang sudah kewajiban saya untuk bertanggungjawab" Jawaban Adam masih sama sejak kemarin. Bahwa dia bersedia menikahi Raisa memang karena rasa tanggungjawabnya yang telah merenggut kesucian Raisa.

"Sebenarnya apa yang lo mau??"

Adam lantas sedikit membuat keningnya berkerut, namun sangat tipis hingga membuat Raisa tak menyadarinya.

"Apa maksud Nona??"

"Nggak usah munafik lah Pak Adam yang terhormat. Gue tau akal bulus lo. Mungkin dengan adanya maslah ini justru lo bersorak bahagia karena bisa memuluskan rencana lo itu"

Raisa menatap dengan lekat pria yang seperti memiliki moebius syndrome itu.

( moebius syndrome atau wajah tanpa ekspresi adalah syndorme yang membuat wajah kesulitan untuk tersenyum mengerutkan dahi atau mengangkat alis )

Tapi salah, kali ini Raisa bisa melihat salah satu sudut bibirnya terangkat ke atas membentuk sebuah senyuman sinis.

"Kalau sudah tau tujuan saya, kenapa Nona harus repot-repot datang ke paviliun yang katanya menjijikan ini dan menanyakan sesuatu yang anda sendiri sudah menyakini jawabannya"

Cep...

"Dasar pria si*lan"

Raisa langsung bungkam, bibirnya terasa kaku untuk menyanggah ucapan Adam.

"Lagipula, Nona juga tidak akan pernah menerima alasan saya, karena sejak awal anda sendiri sudah meyakini pikiran anda"

Raisa mengepalkan kedua tangannya yang menggantung bebas di kedua sisi tubuhnya. Baru kali ini dia tak bisa mengembalikan ucapan Adam.

"Bagus kalau gitu. Tapi yang harus lo tau, kalau lo berharap pernikahan ini akan memuluskan jalan lo, itu justru salah besar. Gue nggak akan pernah membiarkan lo merebut apapun yang bukan milik lo. Gue juga nggak akan pernah biarin lo bahagia setelah ini"

Raisa tidak tau apa yang Adam rasakan saat ini setelah Raisa mengatakan semua itu, karena pria di depannya itu tak menunjukkan reaksi apapun.

"Memang s*kit nih orang"

"Dan perlu perlu lo ingat!! Pernikahan ini tidak akan pernah ada artinya buat gue. Dan lo juga harus ingat apa yang gue katakan tadi siang. Gue nggak mau lo ikut campur urusan gue dalam hal apapun termasuk ikut campur tentang hubungan gue sama Rio!!"

Adam tentu saja tau betul siapa itu Rio. Karena memang Adam ditugaskan oleh Satya untuk mengawasi siapapun yang berhubungan dengan Raisa.

"Ngerti lo??"

"Saya juga tidak tertarik untuk mencampuri urusan Nona"

"Belagu banget jadi laki"

Jawaban Adam membuat Raisa tersenyum sinis. Menurutnya, memang sudah tepat jika dia membentengi dirinya dari pria di depannya itu sedini mungkin.

"Dan satu lagi"

Adam masih menatap Raisa dengan tatapannya yang tidak pernah di sukai Raisa itu.

"Jangan berharap lebih dari pernikahan ini. Karena setelah berita ini meredam, gue mau kita bercerai"

Raisa langsung berbalik meninggalkan Adam yang masih terdiam di posisinya saat ini. Menjauh dari paviliun atau bangunan seperti rumah kecil bertempat di belalang rumahnya yang khusu menjadi tempat tinggal Adam.

Namun setelah Raisa menjauh, barulah terlihat sebuah senyuman sinis dari bibir Adam. Entah apa maksud dari sebuah ekspresi misterius yang sejak tadi di tunggu oleh Raisa itu.

*

*

*

Pagi harinya, Satya menepati janjinya untuk benar-benar menikahkan Raisa dengan Adam. Entah kekuatan apa yang di pakai Satya untuk menyiapkan semuanya. Tapi Raisa menganggap Papanya itu seperti Bandung bondowoso yang menyelesaikan permintaan Roro jonggrang dalam waktu semalam.

Tadi malam saja saat Raisa kembali dari paviliun Adam, rumahnya masih sepi dan tidak berubah sedikitpun.

Namun pagi harinya, rumahnya sudah di hias banyak bunga serta di tata sedemikian rupa hingga memang menyerupai tempat untuk melangsungkan sebuah pernikahan.

Raisa turun dari tangga, dengan di tuntun oleh keuda sahabatnya, Stevi dan Fany. Kedua sahabatnya itu memang di minta oleh Raisa untuk menemaninya di hari pernikahannya itu. Raisa tak mau melewati hari terburuk dalam hidupnya itu seorang diri.

Gadis yang seharusnya menikmati masa-masa bahagia setelah lulus kuliah itu menjelma bak dewi dengan kebaya berwarna ivory yang membalut tubuh idealnya. Entah Papanya itu mendapatkan semua itu dari mana, Raisa juga tidak peduli.

Tak lupa rambutnya yang di sanggul dengan sederhana dengan polesan make up flowless membuatnya semakin cantik. Siapapun pasti akan setuju dengan pendapat kali ini.

Raisa bisa melihat sosok Adam di depan sana. Memang masih berjarak beberapa meter darinya, namun tubuh tingginya serta baju yang berwarna sama dengan yang di pakainya saat ini membuat pria itu begitu menonjol di antara yang lain.

"Sial" Tidak ada yang tau kenapa hari Raisa mengumpat tiba-tiba.

"Gila, ganteng banget Mas Adam Sa. Kalau gini gue juga mau walaupun jadi mau lo" Bisik Fany si sahabat tidak tau diri.

"B*cot lo!!"

Raisa di tuntun mendekat pada Adam, di sandingkan di sebuah kursi yang akan menjadi tempat mengikat janji suci pernikahan mereka.

Meskipun begitu, sejak tadi Raisa bahkan dengan enggan untuk melirik pria di sampingnya sedikitpun. Entah apa yang di rasakan Raisa saat ini, yang kelas dia hanya terus meremas kedua tangannya yang ia letakkan di atas paha.

Acara pernikahan yang di gelar secara privat serta hanya mengundang beberapa petinggi partai yang di pimpin Satya itu pun di mulai.

Adam yang tampak tenang berada di samping Raisa mulai menyambut ukuran tangan dari Satya.

Meski Raisa tak menginginkan pernikahan ini sama sekali. Namun mendengar suara Satya yang bergetar menikahkannya dengan Adam membuat hati Raisa bergetar hingga tak kuasa menitikkan air mata.

"Mama"

"Saya terima nikah dan kawinnya Raisa Wicaksana binti Satya Wicaksana dengan maskawin........."

Suara lantang dan tegas dari Adam itu seakan berdengung di telinga Raisa. Bahkan suara yang sangat jelas itu justru seperti menghilang tak terdengar dari indera pendengarannya.

SAH..

SAH..

Hingga satu kata menyeramkan bagi Raisa itu membuangnya tersadar jika statusnya kali ini sudah berubah menjadi seorang istri dari pria yang sangat dibencinya.

Terpopuler

Comments

𝐀⃝🥀Angell yoland

𝐀⃝🥀Angell yoland

Adam is the best ...

2024-03-24

0

Maliq Ebrahim

Maliq Ebrahim

tulisannya ka perbaiki katanya banyak hurup yg salah

2024-01-25

0

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Org yg sangat membenci nya bgtu bisa jadi suatu sgt mencintai PSG an nya....!

2024-01-25

1

lihat semua
Episodes
1 Jalan satu-satunya
2 Keras kepala
3 Syarat
4 Tak ada artinya
5 Bertemu kekasih
6 Bukan aku
7 Penjilat
8 Rencana
9 Tetap seperti itu
10 Di luar presdiksi
11 Rencana baru
12 Merendahkan diri
13 Babu
14 Ingatan Adam
15 Makmum
16 Keterlaluan
17 Janji Raisa
18 Kecurigaan Raisa
19 Masalah baru
20 Minta maaf
21 Berkorban lagi
22 Berubah
23 Apa yang harus aku lakukan??
24 Demi kamu
25 Pertemuan
26 Makan siang yang gagal
27 Lihatlah aku!!!
28 Dingin dan hambar
29 Maafkan aku
30 Musuh di balik selimut
31 Cemburu
32 Sudah nggak jijik lagi??
33 Aku mau ini
34 Tak semua hal harus tau
35 Lain di mulut lain di hati
36 Tamu di pagi hari
37 Pening
38 Kecewa
39 Dia harus tau
40 Berbagi beban
41 Ngidam
42 Pikiran liar
43 Orang misterius
44 Munafik
45 Bukan siapa-siapa
46 Sandal jepit
47 Sakit
48 Dua saudara
49 Rencana Adam
50 Bukan siapa-siapa
51 Calon pelakor
52 Kilas masa lalu
53 Calon Kakek
54 Awal kebencian
55 Kita suami istri
56 Beban keluarga
57 Semakin mesra
58 Tempat rahasia
59 Butuh waktu sendiri
60 Tidak benar-benar cinta
61 62. Beberapa hari berpisah
62 Dia wanita itu kan??
63 Yang sesungguhnya
64 Rindu yang terbalaskan
65 Ajun, Adam junior
66 Anggap aku teman mu
67 Terlalu misterius
68 Kalian yang paling ku sayang
69 Kejutan
70 Tertipu
71 Maafkan aku
72 Kebenaran
73 Keadaan yang berbalik
74 Menciptakan jarak
75 Terlalu mencintaimu
76 Kesalahpahaman
77 Menyerah pada takdir
78 Dingin berkali-kali lipat
79 Pamit
80 Pergi
81 Dua sahabat
82 Pembalasan
83 Mbak Yuli
84 Ning dan Ayu
85 Kangen suami
86 Jangan tinggalkan aku
87 Mau pisah kamar??
88 Kisah Adam
89 Coba jadi aku
90 Seandainya
91 Kesempatan
92 Penyesalan keduanya
93 Periksa kandungan
94 Mau di panggil apa??
95 Cinta pandangan pertama
96 Mandi bareng
97 Mandi bareng ll
98 Wanita tak punya malu
99 Bukan pilihan
100 Hanif KWnya Adam
101 Jalan-jalan
102 Nggak pantas cemburu
103 Tidur di luar!!
104 Pasangan bucin
105 Karma Stevi
106 Musibah
107 Menemukan orangnya
108 Malam pertama atau bukan??
109 Sidang
110 Selamat tinggal
111 Pulang
112 Kecurigaan orang tua Stevi
113 Panggilan baru
114 Jangan temui saya lagi!!
115 Kemarahan Fany
116 Takdir Stevi
117 Menemui Stevi
118 Lamaran
119 Malam ke dua
120 Mengajak kencan
121 Kejahatan Sandi
122 Suami takut istri
123 Pernikahan Stevi
124 Hanif atau Arka
125 Penjelasan
126 Batal
127 Benci
128 Mawar tercampakkan
129 Kesepakatan
130 Sikap aneh Stevi
131 Khawatir
132 Perubahan
133 Cemburu
134 Macan tutul
135 Dua pasang suami istri
136 Kebahagiaan
137 Manja
138 Perubahan besar
139 Sore yang panas
140 Seratus persen mirip
141 Baby Kala
142 Akhir
143 CINTA SHERINA (Novel baru)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Jalan satu-satunya
2
Keras kepala
3
Syarat
4
Tak ada artinya
5
Bertemu kekasih
6
Bukan aku
7
Penjilat
8
Rencana
9
Tetap seperti itu
10
Di luar presdiksi
11
Rencana baru
12
Merendahkan diri
13
Babu
14
Ingatan Adam
15
Makmum
16
Keterlaluan
17
Janji Raisa
18
Kecurigaan Raisa
19
Masalah baru
20
Minta maaf
21
Berkorban lagi
22
Berubah
23
Apa yang harus aku lakukan??
24
Demi kamu
25
Pertemuan
26
Makan siang yang gagal
27
Lihatlah aku!!!
28
Dingin dan hambar
29
Maafkan aku
30
Musuh di balik selimut
31
Cemburu
32
Sudah nggak jijik lagi??
33
Aku mau ini
34
Tak semua hal harus tau
35
Lain di mulut lain di hati
36
Tamu di pagi hari
37
Pening
38
Kecewa
39
Dia harus tau
40
Berbagi beban
41
Ngidam
42
Pikiran liar
43
Orang misterius
44
Munafik
45
Bukan siapa-siapa
46
Sandal jepit
47
Sakit
48
Dua saudara
49
Rencana Adam
50
Bukan siapa-siapa
51
Calon pelakor
52
Kilas masa lalu
53
Calon Kakek
54
Awal kebencian
55
Kita suami istri
56
Beban keluarga
57
Semakin mesra
58
Tempat rahasia
59
Butuh waktu sendiri
60
Tidak benar-benar cinta
61
62. Beberapa hari berpisah
62
Dia wanita itu kan??
63
Yang sesungguhnya
64
Rindu yang terbalaskan
65
Ajun, Adam junior
66
Anggap aku teman mu
67
Terlalu misterius
68
Kalian yang paling ku sayang
69
Kejutan
70
Tertipu
71
Maafkan aku
72
Kebenaran
73
Keadaan yang berbalik
74
Menciptakan jarak
75
Terlalu mencintaimu
76
Kesalahpahaman
77
Menyerah pada takdir
78
Dingin berkali-kali lipat
79
Pamit
80
Pergi
81
Dua sahabat
82
Pembalasan
83
Mbak Yuli
84
Ning dan Ayu
85
Kangen suami
86
Jangan tinggalkan aku
87
Mau pisah kamar??
88
Kisah Adam
89
Coba jadi aku
90
Seandainya
91
Kesempatan
92
Penyesalan keduanya
93
Periksa kandungan
94
Mau di panggil apa??
95
Cinta pandangan pertama
96
Mandi bareng
97
Mandi bareng ll
98
Wanita tak punya malu
99
Bukan pilihan
100
Hanif KWnya Adam
101
Jalan-jalan
102
Nggak pantas cemburu
103
Tidur di luar!!
104
Pasangan bucin
105
Karma Stevi
106
Musibah
107
Menemukan orangnya
108
Malam pertama atau bukan??
109
Sidang
110
Selamat tinggal
111
Pulang
112
Kecurigaan orang tua Stevi
113
Panggilan baru
114
Jangan temui saya lagi!!
115
Kemarahan Fany
116
Takdir Stevi
117
Menemui Stevi
118
Lamaran
119
Malam ke dua
120
Mengajak kencan
121
Kejahatan Sandi
122
Suami takut istri
123
Pernikahan Stevi
124
Hanif atau Arka
125
Penjelasan
126
Batal
127
Benci
128
Mawar tercampakkan
129
Kesepakatan
130
Sikap aneh Stevi
131
Khawatir
132
Perubahan
133
Cemburu
134
Macan tutul
135
Dua pasang suami istri
136
Kebahagiaan
137
Manja
138
Perubahan besar
139
Sore yang panas
140
Seratus persen mirip
141
Baby Kala
142
Akhir
143
CINTA SHERINA (Novel baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!