Ingatan Adam

Benar dugaan Adam, ternyata Raisa butuh waktu yang lama hanya untuk menyesuaikan jadwal miliknya antara jadwal yang harus di pegang Raisa dengan jadwal milik Gaby.

Tapi Adam tak ambil pusing, ada atau tidak adanya Raisa sama saja baginya. Dia hanya menuruti keinginan Si tuan putri yang ingin masuk ke dunia kerja. Meski Adam juga belum tau apa tujuan di balik keteguhannya meminta pekerjaan itu.

Brakk...

Adam menumpuk satu lagi dokumen di posisi paling atas dengan sedikit keras. Menandakan jika pekerjaannya hari ini telah selesai.

Posisi yang di berikan oleh Satya saat ini memang tidak main-main. Adam yang dulunya hanya seorang bodyguard kini di bertanggungjawab besar untuk menjadi seorang pemimpin dari beberapa perusahaan dan pabrik milik Satya.

Sungguh Adam tidak pernah menginginkan semua itu. Dia pun sempat beberapa kali menolak permintaan Satya itu, namun pria yang sulit percaya kepada orang lain itu selalu memaksanya.

"Tapi saya tidak sanggup Pak"

"Kau belum mencobanya Dam. Aku yakin kau pasti bisa. Hanya kau orang yang aku percaya. Kau tau sendiri kan kalau musuhku ada di mana-mana, bahkan aku tidak bisa percaya kepada saudaraku sendiri"

Satya memang masih memiliki adik laki-laki yang mempunyai sebuah perusahaan daur ulang yang cukup besar. Meski hubungan mereka terlihat baik-baik saja, namun Satya tau jika adiknya itu diam-diam mencoba mengambil alih perusahaan peninggalan orang tua mereka.

"Tapi Pak, sa..."

"Aku tidak akan pernah mati dengan tenang kalau sampai perusahaan ku jatuh ke orang yang salah Dam. Aku mohon pertimbangkan baik-baik permintaan ku ini"

Adam yang dari dulu selalu di anggap seperti anak sendiri oleh Satya akhirnya tak bisa menolak. Apalagi setelah kejadian yang membuat hubungan Satya dan Adam semakin dekat karena menikahi Raisa. Tentu saja Satya menggunakan kesempatan itu untuk memaksa Adam mengambil alih pekerjaannya sebagai seorang menantu.

Waktu masih menunjukkan pukul setengah lima sore. Itu artinya masih ada tiga puluh menit lagi untuk jam pulang kantor.

Adam si pria tampan itu memilih menyadarkan kepalanya ke belakang. Menengadahkan kepalanya menghadap ke langit-langit ruangannya.

Pikirannya menelisik ke belakang, dimana hal yang membuatnya terperangkap dalam pernikahan bersama Raisa terjadi.

Malam itu Adam masuk ke dalam kamarnya setelah acara ulang tahun partai politik yang di pimpin Satya telah usai.

Adam juga sudah memastikan Satya dan Raisa masuk ke dalam kamarnya masing-masing. Memang itulah tugasnya sebagai seorang bodyguard, yaitu memastikan keamanan Tuannya.

Saat Adam masuk ke dalam kamarnya, tak ada satu hal yang mencurigakan sama sekali. Dia melempar jas hitamnya dengan asal begitu saja.

Pria bertubuh atletis itu menggulung kemejanya hingga sebatas siku. Membuat pria tampan itu terlihat semakin mempesona dengan tampilan yang sedikit berantakan seperti itu.

Sudah berkali-kali Adam menginap di kamar yang sama. Jadi Adam sudah begitu familiar dengan kamar itu.

Kaki panjangnya itu melangkah menuju lari pendingin. Meraih satu botol air mineral dengan merk terkenal di Indonesia.

Krak...

Suara segel botol air minum itu terdengar begitu renyah saat di buka dengan jari-jari panjang milik Adam.

Glek..glek..glek..glek...

Adam hampir menghabiskan air dalam botol berukuran 600 ml itu. Menandakan jika dirinya benar-benar kehausan.

Seharian bekerja tanpa henti mengawasi setiap pergerakan Satya dan juga Raisa membuat seluruh tubuh Adrian merasa letih. Adam membaringkan tubuhnya di ranjang empuk yang di siapkan untuknya.

Badan atletis serta kondisi tubuh yang prima sekalipun pasti akan merasa letih jika terus bekerja tanpa henti setiap hari. Bahkan Adam sering sekali tidak tidur selama dua hari karena tuntutan pekerjaannya.

Sreett....

Adam melepas dasinya dengan kasar, dia tiba-tiba saja merasakan tubuhnya seperti terbakar. Panas dan sesuatu di dalam tubuhnya membuncah mendorong sesuatu yang rasanya ingin keluar.

"Akkhhh!!!"

Adam mulai tak bisa mengendalikan tubuhnya. Dia melepas satu persatu kancing kemejanya. Melempar kemeja hitamnya ke sembarang arah.

Adam yang sudah tidak berdaya karena terus merasakan sesuatu yang menyerangnya dari dalam, hanya bisa terbaring di ranjang dengan gelisah.

Namun dalam keadaan setengah sadar itu dia merasakan seseorang yang tertidur di sampingnya.

Tangannya yang terus bergerak mengusir gejolak aneh dalam tubuhnya tak sengaja menyentuh kulit yang begitu lembut milik orang di sampingnya.

Adam yang saat itu di kuasai oleh b*rahi tak bisa lagi menahan dirinya untuk tidak menyentuh sesuatu yang membuat tubuhnya semakin menggelora itu. Kulit yang lembut serta harum itu membuat Adam semakin menggila. Tak peduli siapa yang ada di bawah kunjungannya saat ini. Adam menyerangnya secara membabi-buta.

Hingga pagi harinya, Adam menerima kenyataan jika dirinya telah merenggut kesucian Raisa. Gadis yang selama ini begitu membencinya.

Tok..tok..tok..

Ketukan pintu ruangannya membuat Adam tersadar dari pikirannya yang melayang jauh.

"Yaa!!"

"Sudah waktunya pulang Pak, apa ada pekerjaan lain??" Gaby memang selalu datang ke ruangannya sebelum jam pulang kantor tiba.

"Tidak, kau pulang saja"

"Baik Pak terimakasih"

"Tunggu!! Apa Raisa sudah selesai??" Adam membuat Gaby kembali berbalik.

"Sudah Pak, Bu Raisa susah dari tadi menunggu Pak Adam keluar"

Adam hanya menanggapi Gaby dengan anggukan saja. Memangsa seperti itulah Adam jika di hadapan orang, dingin dan tak tersentuh. Makanya Raisa sempat heran dengan sikap Adam yang beberapa kali terlihat lebih lembut.

Adam segera mematikan komputernya. Meraih ponsel dompet dan kunci mobilnya untuk segera menghampiri Raisa dan mengajaknya pulang.

"Ayo pulang!!" Ucap Adam setelah keluar dari ruangannya.

"Dari tadi kek" Omel wanita yang bukan gadis lagi itu.

Adam hanya menarik bibirnya tipis melihat tingkah Raisa. Namun senyum yang terukir di bibirnya itu begitu tipis sampai siapapun tak akan menyadarinya.

"Gue mau keluar dulu sama Rio. Jadi jangan bilang Papa!!" Ucap Raisa ketika dia dan Adam berjalan berdampingan menuruni tangga.

Memang kantor yang menjadi satu dengan pabrik itu hanya memiliki dia lantai, dan hanya ada tangga yang menghubungkan kedua lantai itu.

"Nggak boleh!!" Jawan Adam tanpa melihat Raisa.

"Terserah, gue nggak butuh persetujuan lo!! Gue cuma minta lo nggak ngadu sama Papa"

"Tetap nggak bisa, kamu pulang sekarang atau kamu akan melihat Papa marah lagi" Ancam Adam.

"Mau lo apa sih?? Gue kan udah bilang kalau lo nggak berhak ikut campur urusan gue!! Jangan mentang-mentang lo udah berkorban dengan pengakuan palsu lo di depan wartawan itu, lo jadi seenaknya ngatur gue!!"

"Aku suami mu tentu saja aku berhak!!" Tekan Adam. Kini mereka berdua sudah sampai di parkiran. Jadi tidak ada orang yang melihat mereka berdebat.

"Gue nggak pernah anggap lo suami gue!!" Mata Raisa sampai memerah karena kesal dengan sikap Adam yang mulai mengaturnya.

"Sayang!!" Kedatangan Rio membuat Adam mengurungkan niatnya untuk menimpali Raisa.

"Ayo kita pergi" Riasan langsung meraih lengan Rio.

"Raisa, selangkah lagi kamu pergi. Besok namamu akan menjadi pencarian teratas karena berkencan dengan mantan pacar di saat kita baru saja menikah"

"Maksud lo apa?? Mau ngancem gue??" Raisa berbalik menatap Adam.

"Nggak udah pedulikan dia, kita pergi aja" Rio menggenggam tangan Raisa dan menariknya menjauhi dari Adam.

Namun langkah Raisa terhenti karena lengannya terasa di tahan oleh seseorang dari belakang.

"Lepas!!" Pekik Raisa pada pelakunya yang ternyata Adam.

"Heh, miskin!! Lo ngelunjak juga ya. Lo itu cuma suami yang nggak di anggap sama Raisa. Jadi lo nggak berhak atur-atur Raisa. Sadar diri lo sana!!"

Adam tak meladeni Rio sedikitpun. Telinganya sudah kebal dengan hinaan-hinaan seperti itu.

Tapi Adam hanya fokus pada Raisa. Dia menarik istrinya itu agar terlepas dari Rio.

"Akkhh!!" Dengan sekali hentakan, Raisa masuk ke dalam pelukan Adam. Karena Adam langsung melingkarkan tangannya lada pinggang Raisa.

"B****sek lo!!" Raisa ingin melepaskan diri namun Adam justru berbisik kepadanya.

"Sadar Raisa, hidup mu bukanlah seperti orang biasa. Kami tuan putri yang selalu di sorot di manapun kamu berada. Lihatlah di balik mobil merah itu, sejak tadi dia merekam kita. Aku yakin besok pagi akan keluar berita yang akan menghancurkan nama Papa lagi dengan kejadian ini. Jadi aku mohon bekerjasamalah"

Raisa melirik pada mobil yang di beritahu Adam. Dan benar saja, di sana tampak dua orang yang sepetinya wartawan sedang merekamnya diam-diam.

"Rio, maaf sepertinya aku harus pulang sama Mas Adam. Aku sudah bersuami dan sudah seharusnya kita tidak berhubungan lagi" Raisa sengaja menaikkan suaranya beberapa oktaf agar mereka mendengar suaranya.

"Apa maksud kamu Raisa??" Rio tampak kebingungan.

"Maaf Rio, sepertinya istri saya lebih memilih pulang sama suaminya" Adam sengaja mendahului Raisa.

"Diem lo!!"

"Sa, kamu udah janji kita mau keluar hari ini" Rio masih mencoba membujuk Raisa.

"Maaf Rio" Ucap Raisa dengan menyesal karena harus berpura-pura.

"Dengar sendiri kan??" Adam tersenyum sinis pada Rio.

"Ayo pulang sayang"

Raisa mendongak menatap Adam karena pria itu memanggilnya dengan panggilan yang sangat menggelikan baginya.

"Mabok lo ya??" Desis Raisa.

Mata Raisa yang mendelik menunjukkan protesnya juga tak dihiraukan oleh Adam. Dia justru mengeratkan tangannya yeng membelit pinggang Raisa dan membawa istrinya itu masuk ke dalam mobil.

"S*alan!!" Umpat Rio tak terima.

Terpopuler

Comments

Nonna Mel

Nonna Mel

adam run dam run
typo bnyk bgt thor dri bab awal

2023-12-20

1

Tuti Yati

Tuti Yati

kasar ya raisa kata" menghina terus sama adam kengen tsbok aja mulut nya sabar bgt adam tingalin aja deh dam

2023-10-29

0

Lisa Aulia

Lisa Aulia

Raisa..Raisa...kapok mu kapan...

2023-10-16

0

lihat semua
Episodes
1 Jalan satu-satunya
2 Keras kepala
3 Syarat
4 Tak ada artinya
5 Bertemu kekasih
6 Bukan aku
7 Penjilat
8 Rencana
9 Tetap seperti itu
10 Di luar presdiksi
11 Rencana baru
12 Merendahkan diri
13 Babu
14 Ingatan Adam
15 Makmum
16 Keterlaluan
17 Janji Raisa
18 Kecurigaan Raisa
19 Masalah baru
20 Minta maaf
21 Berkorban lagi
22 Berubah
23 Apa yang harus aku lakukan??
24 Demi kamu
25 Pertemuan
26 Makan siang yang gagal
27 Lihatlah aku!!!
28 Dingin dan hambar
29 Maafkan aku
30 Musuh di balik selimut
31 Cemburu
32 Sudah nggak jijik lagi??
33 Aku mau ini
34 Tak semua hal harus tau
35 Lain di mulut lain di hati
36 Tamu di pagi hari
37 Pening
38 Kecewa
39 Dia harus tau
40 Berbagi beban
41 Ngidam
42 Pikiran liar
43 Orang misterius
44 Munafik
45 Bukan siapa-siapa
46 Sandal jepit
47 Sakit
48 Dua saudara
49 Rencana Adam
50 Bukan siapa-siapa
51 Calon pelakor
52 Kilas masa lalu
53 Calon Kakek
54 Awal kebencian
55 Kita suami istri
56 Beban keluarga
57 Semakin mesra
58 Tempat rahasia
59 Butuh waktu sendiri
60 Tidak benar-benar cinta
61 62. Beberapa hari berpisah
62 Dia wanita itu kan??
63 Yang sesungguhnya
64 Rindu yang terbalaskan
65 Ajun, Adam junior
66 Anggap aku teman mu
67 Terlalu misterius
68 Kalian yang paling ku sayang
69 Kejutan
70 Tertipu
71 Maafkan aku
72 Kebenaran
73 Keadaan yang berbalik
74 Menciptakan jarak
75 Terlalu mencintaimu
76 Kesalahpahaman
77 Menyerah pada takdir
78 Dingin berkali-kali lipat
79 Pamit
80 Pergi
81 Dua sahabat
82 Pembalasan
83 Mbak Yuli
84 Ning dan Ayu
85 Kangen suami
86 Jangan tinggalkan aku
87 Mau pisah kamar??
88 Kisah Adam
89 Coba jadi aku
90 Seandainya
91 Kesempatan
92 Penyesalan keduanya
93 Periksa kandungan
94 Mau di panggil apa??
95 Cinta pandangan pertama
96 Mandi bareng
97 Mandi bareng ll
98 Wanita tak punya malu
99 Bukan pilihan
100 Hanif KWnya Adam
101 Jalan-jalan
102 Nggak pantas cemburu
103 Tidur di luar!!
104 Pasangan bucin
105 Karma Stevi
106 Musibah
107 Menemukan orangnya
108 Malam pertama atau bukan??
109 Sidang
110 Selamat tinggal
111 Pulang
112 Kecurigaan orang tua Stevi
113 Panggilan baru
114 Jangan temui saya lagi!!
115 Kemarahan Fany
116 Takdir Stevi
117 Menemui Stevi
118 Lamaran
119 Malam ke dua
120 Mengajak kencan
121 Kejahatan Sandi
122 Suami takut istri
123 Pernikahan Stevi
124 Hanif atau Arka
125 Penjelasan
126 Batal
127 Benci
128 Mawar tercampakkan
129 Kesepakatan
130 Sikap aneh Stevi
131 Khawatir
132 Perubahan
133 Cemburu
134 Macan tutul
135 Dua pasang suami istri
136 Kebahagiaan
137 Manja
138 Perubahan besar
139 Sore yang panas
140 Seratus persen mirip
141 Baby Kala
142 Akhir
143 CINTA SHERINA (Novel baru)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Jalan satu-satunya
2
Keras kepala
3
Syarat
4
Tak ada artinya
5
Bertemu kekasih
6
Bukan aku
7
Penjilat
8
Rencana
9
Tetap seperti itu
10
Di luar presdiksi
11
Rencana baru
12
Merendahkan diri
13
Babu
14
Ingatan Adam
15
Makmum
16
Keterlaluan
17
Janji Raisa
18
Kecurigaan Raisa
19
Masalah baru
20
Minta maaf
21
Berkorban lagi
22
Berubah
23
Apa yang harus aku lakukan??
24
Demi kamu
25
Pertemuan
26
Makan siang yang gagal
27
Lihatlah aku!!!
28
Dingin dan hambar
29
Maafkan aku
30
Musuh di balik selimut
31
Cemburu
32
Sudah nggak jijik lagi??
33
Aku mau ini
34
Tak semua hal harus tau
35
Lain di mulut lain di hati
36
Tamu di pagi hari
37
Pening
38
Kecewa
39
Dia harus tau
40
Berbagi beban
41
Ngidam
42
Pikiran liar
43
Orang misterius
44
Munafik
45
Bukan siapa-siapa
46
Sandal jepit
47
Sakit
48
Dua saudara
49
Rencana Adam
50
Bukan siapa-siapa
51
Calon pelakor
52
Kilas masa lalu
53
Calon Kakek
54
Awal kebencian
55
Kita suami istri
56
Beban keluarga
57
Semakin mesra
58
Tempat rahasia
59
Butuh waktu sendiri
60
Tidak benar-benar cinta
61
62. Beberapa hari berpisah
62
Dia wanita itu kan??
63
Yang sesungguhnya
64
Rindu yang terbalaskan
65
Ajun, Adam junior
66
Anggap aku teman mu
67
Terlalu misterius
68
Kalian yang paling ku sayang
69
Kejutan
70
Tertipu
71
Maafkan aku
72
Kebenaran
73
Keadaan yang berbalik
74
Menciptakan jarak
75
Terlalu mencintaimu
76
Kesalahpahaman
77
Menyerah pada takdir
78
Dingin berkali-kali lipat
79
Pamit
80
Pergi
81
Dua sahabat
82
Pembalasan
83
Mbak Yuli
84
Ning dan Ayu
85
Kangen suami
86
Jangan tinggalkan aku
87
Mau pisah kamar??
88
Kisah Adam
89
Coba jadi aku
90
Seandainya
91
Kesempatan
92
Penyesalan keduanya
93
Periksa kandungan
94
Mau di panggil apa??
95
Cinta pandangan pertama
96
Mandi bareng
97
Mandi bareng ll
98
Wanita tak punya malu
99
Bukan pilihan
100
Hanif KWnya Adam
101
Jalan-jalan
102
Nggak pantas cemburu
103
Tidur di luar!!
104
Pasangan bucin
105
Karma Stevi
106
Musibah
107
Menemukan orangnya
108
Malam pertama atau bukan??
109
Sidang
110
Selamat tinggal
111
Pulang
112
Kecurigaan orang tua Stevi
113
Panggilan baru
114
Jangan temui saya lagi!!
115
Kemarahan Fany
116
Takdir Stevi
117
Menemui Stevi
118
Lamaran
119
Malam ke dua
120
Mengajak kencan
121
Kejahatan Sandi
122
Suami takut istri
123
Pernikahan Stevi
124
Hanif atau Arka
125
Penjelasan
126
Batal
127
Benci
128
Mawar tercampakkan
129
Kesepakatan
130
Sikap aneh Stevi
131
Khawatir
132
Perubahan
133
Cemburu
134
Macan tutul
135
Dua pasang suami istri
136
Kebahagiaan
137
Manja
138
Perubahan besar
139
Sore yang panas
140
Seratus persen mirip
141
Baby Kala
142
Akhir
143
CINTA SHERINA (Novel baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!