Makmum

Raisa masih memasang wajah kesalnya bahkan sampai Adam keluar dari kamar mandi dengan rambut basahnya. Raisa merasa, semakin hari Adam semakin berbuat sesukanya.

Seenaknya saja mengatur Raisa agar menuruti perintah. Tak cukup memaksa Raisa untuk berbagi kamar, menyajikannya sebagai babu berkedok PA, di tambah lagi sekarang Adam mulai mengatur hubungannya dengan Rio.

Raisa juga tak habis pikir pada dirinya sendiri. Kenapa saat Adam mengancamnya, Raisa justru dengan mudah menuruti keinginan Adam.

"Gue yakin kalau tadi cuma akal-akalan dia saja untuk bawa gue pulang" Raisa menatap Adam dengan sengit.

"Kenapa?? Masih marah karena nggak jadi jalan sama pacar mu itu??" Tanya Adam melihat tatapan Raisa.

"Suatu saat kamu juga bakalan tau kenapa aku maksa kamu buat pulang sama aku" Lanjut Adam.

"Kok lo makin hari makin ngatur gue ya"

"Aku nggak ngatur Sa. Aku cuma menjaga kamu saja. Kamu istriku, jadi sudah seharusnya aku melarang kamu pergi berdua sama laki-laki lain"

"Udah gue bilang kalau gue nggak pernah anggap lo sua..."

"Ssttttt, yang sopan kalau ngomong sama suami, pelan-pelan" Adam memotong omelan Raisa yang membuat telinganya sakit.

"Mending kamu mandi sekarang. Setelah itu kita sholat bareng, aku tungguin"

Raisa melongo karena Adam mengajaknya sholat berjamaah untuk pertama kalinya.

"Ayo Sa!!" Perintah Adam lagi karena Raisa tak kunjung bergerak.

"Iya-iya bawel!!" Gerutu Raisa berjalan ke kamar mandi.

"Tapi ngapain juga gue nurut gitu aja sama perintah dia??" Raisa merasa ada yang aneh pada dirinya setelah berada di kamar mandi.

"Bodo ah, mending mandi dulu"

Keluar dari ruang ganti, Raisa sudah mendapati Adam rapi dengan baju koko serta kain sarung yang membalut kaki panjangnya. Serta peci hitam yang membuat penampilannya semakin segar dan tampan.

Raisa menggeleng membuyarkan pikirannya yang sempat berhenti beberapa detik karena menatap Adam.

"Ayo Sa, waktunya keburu habis"

Adam juga sudah menyiapkan sajadah yang telah ia gelar untuk Raisa yang berada satu syaf di belakangnya.

"Hemm"

Raisa segera memakai mukenanya untuk berdiri di belakang Adam. Mengikuti pria itu sebagai imamnya untuk pertama kalinya.

"Bisa sholat kan??"

"Jangan ngejek!!" Ketus Raisa.

"Aku cuma tanya Sa" Adam tersenyum kecil melihat tingkah Raisa.

"Omo omo, pria kaku ini tersenyum?? Apa ada maslaah sama mata gue??"

Adam mulai membaca niat sholat maghrib yang langsung di ikuti oleh Raisa dengan begitu khusuk.

Raisa bingung dengan perasaannya saat ini. Ia merasakan kedamaian dalam hatinya saat berdiri di belakang Adam sebagai makmumnya. Entah dia hanya terbawa euforia sesaat saja atau memang dia menikmati saat-saat ini. Entahlah, perasaan Raisa pun otor nggak tau gimana sebenarnya.

Adam mengangkat kedua tangannya. Memanjatkan doa yang Raisa sendiri tak bisa mendengarnya. Raisa hanya ikut mengangkat tangannya, menengadahkan keuda telapak tangannya memohon berkat dari sang maha kuasa.

"Aamin.."

"Aamin.." Raisa ikut mengamini doa yang di panjatkan Adam, tanpa tau apa saja yang di panjatan imamnya itu.

Adam berbalik menghadap Raisa, mengulurkan tangannya kepada istrinya itu.

Adam hanya menatap mata Raisa yang memicing ke arahnya seakan bertanya "Mau apa??"

"Salim dulu, nggak mau kan pahala dari sholat mu tadi hilang begitu saja karena nggak mau salim sama suaminya"

Dengan kesal dan tak melupakan bibirnya yang mengerucut Raisa meraih tangan Adam kemudian menciumnya dengan cepat.

"Udah, apalagi??" Lirik Raisa tak suka.

"Mau di cium keningnya nggak??"

Raisa sampai menganga dengan lebar karena terkejut dengan celetukan Adam itu.

"Lo sakit??"

Tentu saja Raisa masih belum bisa menerima perubahan Adam yang sangat drastis itu. Dari pria yang kaku, dingin dan tak pernah peduli padanya, kini jadi pria yang banyak bicara dan sering mengeluarkan kata-kata aneh.

"Sehat walafiat"

"Dih beneran sakit nih orang" Gumam Raisa sambil bangkit dari sajadahnya. Dia memilih melipat mukenanya dan segera turun ke bawah untuk mengisi perutnya.

Raisa turun ke dapur untuk makan malam. Dia berdoa semoga saja malam ini Bi Asih membuatkan makan malam untuknya setelah tadi pagi dia di biarkan sarapan hanya dengan selembar roti saja.

"Papa sudah makan??" Raisa melihat beberapa piring di depan Papanya sudah kosong.

"Sudah, Adam mana??"

"Ckk" Raisa berdecak kesal karena dia seolah tak di anggap siapa-siapa oleh Papanya sendiri.

"Kamu buatkan dulu makan malam untuk suami kamu" Titah Satya.

"Pa, udah cukup dong!! Aku udah nurutin keinginan Papa untuk menikah, sekarang masih di buat susah hanya karena soal makanan. Jangan kaya gini dong Pa!!" Kesal Raisa.

"Ini bukan hanya soal makanan Sa, ini soal tanggungjawab kamu sebagai istri. Papa ingin kamu lebih dewasa"

"Terserah!! Aku bisa kok pesan makan dari luar. Nggak perlu repot-repot masak!!"

"Terserah juga!!" Balas Satya.7

Raisa mengotak-atik ponselnya. Membuka aplikasi pengantar makanan. Memilih makan malam yang menurutnya menggiurkan.

"Loh kok nggak ada saldonya??" Raisa melirik Papanya yang sedang sibuk dengan ponselnya pula.

Kemudian Raisa masuk ke akau m-bankingnya. Mencoba mengisi saldo untuk aplikasi hijau itu.

"Kok salah" Gumam Raisa kala memasukkan pin ATMnya.

"Ini ulah Papa ya??" Tuduh Raisa.

"Maksud kamu??"

"Papa kan yang udah blokir kartu debit aku??" Raisa tak percaya menatap Papanya.

"Jangan menuduh" Satya kembali fokus pada ponselnya.

"Mau Papa apa sih?? Kemarin kartu kredit, sekarang kartu debit ku. Ini satu-satunya uang simpanan aku Pa. Aku udah nggak pegang uang lagi" Raisa ingin menangis saat ini.

"Minta sama suami kamu, pasti di kasih" Jawab Satya tanpa benan tanpa kasihan pada putrinya.

"Ogah, nggak sudi gue!!" Hati Raisa langsung membantah.

"Tapi kalau nggak ada uang gimana gue hidup satu bulan ke depan. Gajian masih lama, masa mau pinjem sama Stevi dan Fany. Malu dong, mau di taruh di mana nih muka"

"Pa"

Adam datang lalu duduk di hadapan Raisa yang sedang memijat kepalanya yang terasa pening.

"Makan malam mu belum siap Dam. Tunggu saja istrimu ini terbuka pintu hatinya untuk memasak" Sindir Satya tepat di hadapan Raisa.

"Bisa pesan dari luar kan?? Atau masak sendiri terserah. Jangan harap gue mau nurutin perintah lo!!"

"Raisa!!" Geram Satya.

Sekali lagi Raisa menatap Adam dengan aura permusuhan. Adam seperti seorang yang tak pernah ada harganya di hadapan Raisa.

"Oke, gue buatin makan malam buat lo" Tiba-tiba melintas sebuah pikiran jahat di otak Raisa.

"Gue kerjain lo"

"Yang sopan kalau ngomong sama suaminya Sa!!" Tegur Satya membuat Raisa mengerlingkan matanya.

"Iya, iya Pa. Mas Adam tunggu bentar ya" Lanjut Raisa dengan senyum aneh yang ia tunjukkan pada Adam.

Sementara Satya dan Adam terus menatap Raisa yang sudah masuk ke dapur dengan tatapan kebingungan.

Terpopuler

Comments

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

Mulyanthie Agustin Rachmawatie

bini bikin gemesssh minta di becek2 pke ulegkan coweq.
.

2024-01-25

0

Nonna Mel

Nonna Mel

udh dam cerein ajj bini kurang ajar

2023-12-20

2

Tuti Yati

Tuti Yati

jadi emosi baca nya kelakuan raisa bijin orang jesek marah

2023-10-29

0

lihat semua
Episodes
1 Jalan satu-satunya
2 Keras kepala
3 Syarat
4 Tak ada artinya
5 Bertemu kekasih
6 Bukan aku
7 Penjilat
8 Rencana
9 Tetap seperti itu
10 Di luar presdiksi
11 Rencana baru
12 Merendahkan diri
13 Babu
14 Ingatan Adam
15 Makmum
16 Keterlaluan
17 Janji Raisa
18 Kecurigaan Raisa
19 Masalah baru
20 Minta maaf
21 Berkorban lagi
22 Berubah
23 Apa yang harus aku lakukan??
24 Demi kamu
25 Pertemuan
26 Makan siang yang gagal
27 Lihatlah aku!!!
28 Dingin dan hambar
29 Maafkan aku
30 Musuh di balik selimut
31 Cemburu
32 Sudah nggak jijik lagi??
33 Aku mau ini
34 Tak semua hal harus tau
35 Lain di mulut lain di hati
36 Tamu di pagi hari
37 Pening
38 Kecewa
39 Dia harus tau
40 Berbagi beban
41 Ngidam
42 Pikiran liar
43 Orang misterius
44 Munafik
45 Bukan siapa-siapa
46 Sandal jepit
47 Sakit
48 Dua saudara
49 Rencana Adam
50 Bukan siapa-siapa
51 Calon pelakor
52 Kilas masa lalu
53 Calon Kakek
54 Awal kebencian
55 Kita suami istri
56 Beban keluarga
57 Semakin mesra
58 Tempat rahasia
59 Butuh waktu sendiri
60 Tidak benar-benar cinta
61 62. Beberapa hari berpisah
62 Dia wanita itu kan??
63 Yang sesungguhnya
64 Rindu yang terbalaskan
65 Ajun, Adam junior
66 Anggap aku teman mu
67 Terlalu misterius
68 Kalian yang paling ku sayang
69 Kejutan
70 Tertipu
71 Maafkan aku
72 Kebenaran
73 Keadaan yang berbalik
74 Menciptakan jarak
75 Terlalu mencintaimu
76 Kesalahpahaman
77 Menyerah pada takdir
78 Dingin berkali-kali lipat
79 Pamit
80 Pergi
81 Dua sahabat
82 Pembalasan
83 Mbak Yuli
84 Ning dan Ayu
85 Kangen suami
86 Jangan tinggalkan aku
87 Mau pisah kamar??
88 Kisah Adam
89 Coba jadi aku
90 Seandainya
91 Kesempatan
92 Penyesalan keduanya
93 Periksa kandungan
94 Mau di panggil apa??
95 Cinta pandangan pertama
96 Mandi bareng
97 Mandi bareng ll
98 Wanita tak punya malu
99 Bukan pilihan
100 Hanif KWnya Adam
101 Jalan-jalan
102 Nggak pantas cemburu
103 Tidur di luar!!
104 Pasangan bucin
105 Karma Stevi
106 Musibah
107 Menemukan orangnya
108 Malam pertama atau bukan??
109 Sidang
110 Selamat tinggal
111 Pulang
112 Kecurigaan orang tua Stevi
113 Panggilan baru
114 Jangan temui saya lagi!!
115 Kemarahan Fany
116 Takdir Stevi
117 Menemui Stevi
118 Lamaran
119 Malam ke dua
120 Mengajak kencan
121 Kejahatan Sandi
122 Suami takut istri
123 Pernikahan Stevi
124 Hanif atau Arka
125 Penjelasan
126 Batal
127 Benci
128 Mawar tercampakkan
129 Kesepakatan
130 Sikap aneh Stevi
131 Khawatir
132 Perubahan
133 Cemburu
134 Macan tutul
135 Dua pasang suami istri
136 Kebahagiaan
137 Manja
138 Perubahan besar
139 Sore yang panas
140 Seratus persen mirip
141 Baby Kala
142 Akhir
143 CINTA SHERINA (Novel baru)
Episodes

Updated 143 Episodes

1
Jalan satu-satunya
2
Keras kepala
3
Syarat
4
Tak ada artinya
5
Bertemu kekasih
6
Bukan aku
7
Penjilat
8
Rencana
9
Tetap seperti itu
10
Di luar presdiksi
11
Rencana baru
12
Merendahkan diri
13
Babu
14
Ingatan Adam
15
Makmum
16
Keterlaluan
17
Janji Raisa
18
Kecurigaan Raisa
19
Masalah baru
20
Minta maaf
21
Berkorban lagi
22
Berubah
23
Apa yang harus aku lakukan??
24
Demi kamu
25
Pertemuan
26
Makan siang yang gagal
27
Lihatlah aku!!!
28
Dingin dan hambar
29
Maafkan aku
30
Musuh di balik selimut
31
Cemburu
32
Sudah nggak jijik lagi??
33
Aku mau ini
34
Tak semua hal harus tau
35
Lain di mulut lain di hati
36
Tamu di pagi hari
37
Pening
38
Kecewa
39
Dia harus tau
40
Berbagi beban
41
Ngidam
42
Pikiran liar
43
Orang misterius
44
Munafik
45
Bukan siapa-siapa
46
Sandal jepit
47
Sakit
48
Dua saudara
49
Rencana Adam
50
Bukan siapa-siapa
51
Calon pelakor
52
Kilas masa lalu
53
Calon Kakek
54
Awal kebencian
55
Kita suami istri
56
Beban keluarga
57
Semakin mesra
58
Tempat rahasia
59
Butuh waktu sendiri
60
Tidak benar-benar cinta
61
62. Beberapa hari berpisah
62
Dia wanita itu kan??
63
Yang sesungguhnya
64
Rindu yang terbalaskan
65
Ajun, Adam junior
66
Anggap aku teman mu
67
Terlalu misterius
68
Kalian yang paling ku sayang
69
Kejutan
70
Tertipu
71
Maafkan aku
72
Kebenaran
73
Keadaan yang berbalik
74
Menciptakan jarak
75
Terlalu mencintaimu
76
Kesalahpahaman
77
Menyerah pada takdir
78
Dingin berkali-kali lipat
79
Pamit
80
Pergi
81
Dua sahabat
82
Pembalasan
83
Mbak Yuli
84
Ning dan Ayu
85
Kangen suami
86
Jangan tinggalkan aku
87
Mau pisah kamar??
88
Kisah Adam
89
Coba jadi aku
90
Seandainya
91
Kesempatan
92
Penyesalan keduanya
93
Periksa kandungan
94
Mau di panggil apa??
95
Cinta pandangan pertama
96
Mandi bareng
97
Mandi bareng ll
98
Wanita tak punya malu
99
Bukan pilihan
100
Hanif KWnya Adam
101
Jalan-jalan
102
Nggak pantas cemburu
103
Tidur di luar!!
104
Pasangan bucin
105
Karma Stevi
106
Musibah
107
Menemukan orangnya
108
Malam pertama atau bukan??
109
Sidang
110
Selamat tinggal
111
Pulang
112
Kecurigaan orang tua Stevi
113
Panggilan baru
114
Jangan temui saya lagi!!
115
Kemarahan Fany
116
Takdir Stevi
117
Menemui Stevi
118
Lamaran
119
Malam ke dua
120
Mengajak kencan
121
Kejahatan Sandi
122
Suami takut istri
123
Pernikahan Stevi
124
Hanif atau Arka
125
Penjelasan
126
Batal
127
Benci
128
Mawar tercampakkan
129
Kesepakatan
130
Sikap aneh Stevi
131
Khawatir
132
Perubahan
133
Cemburu
134
Macan tutul
135
Dua pasang suami istri
136
Kebahagiaan
137
Manja
138
Perubahan besar
139
Sore yang panas
140
Seratus persen mirip
141
Baby Kala
142
Akhir
143
CINTA SHERINA (Novel baru)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!