Di sebuah desa yang terletak di wilayah timur kerajaan Api mengalami situasi yang mengerikan. Penduduknya terserang wabah penyakit menular.
Orang yang terkena penyakit itu tubuhnya panas dingin, muncul memar di sekujur tubuh dan meninggal secara mendadak.
Sudah banyak warga yang menjadi korban. Namun belum ada penyelesaian. Para tabib kesulitan untuk mengidentifikasi jenis penyakit itu.
Pihak pemerintah setempat sudah berusaha untuk menanggulangi bencana tersebut. Bahkan mendatangkan tabib dari luar daerah. Namun belum ada satupun yang berhasil.
Berita itu sudah sampai ke pihak istana. Kaisar Tan meminta para menteri untuk mengirim bantuan pada mereka. Entah itu bantuan medis maupun bantuan pangan.
Saat ini kaisar Tan berada di ruang kerjanya. Di depannya ada pangeran Jung Hee dan pangeran Jung Hwa. Keduanya baru saja tiba di istana.
"Dimana pangeran Ji Won " tanya kaisar Tan dengan serius.
Setahu kaisar Tan, pangeran Ji Won bersama mereka. Untuk itulah ia tanya kepada mereka.
"Maaf ayah kami kehilangan jejak pangeran Ji Won ," jawab pangeran Jung Hwa sambil menunduk. Kali ini dia akan berusaha akan nama baik pangeran Ji Won tercemar dihati ayahnya.
"Memangnya kalian tidak bersama?"tanya kaisar Tan kaget.
"Sebenarnya kami memang bersama saat di perbatasan. Namun pangeran Ji Won pulang lebih dulu."
"Kok dia belum sampai di istana? "
"Mungkin pangeran Ji Won masih berhenti di suatu tempat. Memangnya kenapa ayah meminta kami untuk segera kembali ke istana? "
"Di wilayah timur ada wabah penyakit yang mulai menyebar. Sudah banyak warga yang menjadi korban. Saya ingin kalian melihat kondisi mereka secara langsung,"ucap kaisar Tan mengatakan tujuan meminta mereka kembali ke istana dengan segera.
"Ha? "
Keduanya langsung terkejut mendengarnya.
Andai mereka tahu akan seperti ini lebih mereka tetap di perbatasan. Jika mereka pergi ke tempat itu, bagaimana nasib mereka nantinya.
Kaisar Tan menatap keduanya secara bergantian. Tidak ada semangat sama sekali dari keduanya. Meskipun hal ini sudah ia perkirakan sebelumnya entah kenapa beliau masih kecewa.
"Bagaimana?"
"Baik ayah... kami berdua akan berangkat kesana," jawab pangeran Jung Hee.
Jung Hwa menatap sang kakak dengan tidak percaya. Bagaimana kakaknya bisa setuju begitu saja. Bagaimana jika mereka terkena wabah itu?
Jung Hee tidak mempedulikan tatapan adiknya. Yang penting saat ini memperoleh kepercayaan dari ayahnya terlebih dahulu. Untuk urusan yang lainya biar nanti cari solusinya.
"Bagaimana denganmu pangeran Jung Hwa?"
"Hamba juga setuju yang mulia."
Karena pangeran Jung Hee sudah setuju, bagaimana mungkin dia bisa menolak. Dia akan menanyakan menanyakannya lagi nanti apa penyebab pangeran Jung Hee menerimanya.
"Kalau begitu kalian bisa beristirahat dan bersiap. Besok pagi-pagi sekali kalian bisa berangkat bersama yang lainya."
"Besok?" tanya keduanya dengan kompak.
"Iya. Kenapa kalian terkejut seperti itu?"
"Maaf yang mulia. Bukannya kami menolak, namun kami berdua baru saja kembali dari perbatasan. Apa tidak sebaiknya kami pergi seminggu lagi? "
"... "
"Tolong yang mulia... "
"Baiklah saya akan memberikan istirahat tiga hari. Tapi setelah tiga hari kalian harus berangkat. "
"Baik yang mulia. "
"Kalian boleh pergi sekarang. "
"Terimakasih yang mulia. "
Setelah itu keduanya keluar dari ruangan tersebut. Kaisar Tan melihat kepergian keduanya dengan sendu.
"Andai pangeran Ji Won yang datang. Dia pasti senang hati langsung berangkat. Entah apalagi yang akan mereka lakukan agar mereka tidak diikutkan kesana," gumam kaisar Tan.
Meskipun kaisar Tan tidak pernah dekat dengan kelima anaknya namun bukan berarti beliau tidak mengetahui sifat kelimanya.
Putra sulungnya yang juga merupakan pangeran mahkota tidak begitu pandai bela diri. Namun pengetahuannya sangat luas.
Dia bisa berjam-jam di dalam perpustakaan tanpa makan dan minum. Namun jika harus melatih ketahanan tubuh, dia suka bermalas-malasan.
Bertolak belakang dengan sang adik yang tak lain putri Mahkota. Meskipun seorang perempuan namun tingkahnya bar-bar dan suka berkelahi.
Keduanya sangat dekat dengan pangeran Ji Won. Hal itulah yang menyebabkan kebencian pangeran Jung Hee dan pangeran Jung Hwa.
"Kenapa kakak menyetujuinya?" tanya Jung Hwa begitu mereka berada di paviliun.
"Apa kamu ada ide untuk menolak?"
"..."
Pangeran Jung Hwa terdiam dengan pertanyaan sang kakak. Dengan lesu dia duduk di kursi. Diikuti oleh Jung Hee yang duduk tidak jauh dari kursi yang diduduki oleh pangeran Jung Hwa.
"Sebenarnya ini merupakan kesempatan yang bagus untuk kita. Jika kita bisa mengatasi wabah tersebut, bukankah kepercayaan ayah kepada kita semakin besar?"
"Kakak benar. Tapi bagaimana kalau kita tidak mampu mengatasinya?"
"Tenang saja. Kita akan membawa beberapa tabib dari istana. Kalau perlu semua tabib kita bawah kesana."
"Memangnya ayah akan mengijinkan?"
"Urusan itu biarlah ibu yang memikirkannya. Sekarang bagaimana kalau kita mengunjungi beliau. Pasti beliau senang."
"Ayo!"
Keduanya pun mendatangi paviliun anggrek yang menjadi tempat tinggal selir kedua.
Masing-masing anggota kerajaan memang memiliki paviliun sendiri-sendiri. Didalamnya sudah lengkap dengan berbagai fasilitas.
Ada ruang tamu, kamar tidur, kamar mandi, ruang belajar dan ruang bersantai.
Ruang makan dan dapur berada terpisah. Dapur dan ruang makan ada ditengah.
Setiap makan pagi dan makan malam, semua wajib makan di ruang makan. Namun untuk makan siang maupun cemilan bisa minta langsung pada pelayan yang melayani mereka masing-masing.
Di istana ada totalnya ada tiga belas paviliun. Paviliun Naga menjadi tempat tinggal kaisar Tan. Beliau akan tinggal disini. Namun ada kalanya akan bergantian tinggal di paviliun istrinya.
Paviliun Giok menjadi tempat tinggal ibu suri. Sejak kematian kaisar Agung dia tinggal sendiri.
Paviliun Emas menjadi tempat tinggal kaisar Agung. Namun sejak beliau tiada, paviliun ini dibiarkan kosong.
Paviliun Phoenix merupakan tempat tinggal permaisuri. Paviliun phoenix sangat indah. Selain ada kolam ikannya, di dalamnya juga tersedia taman bunga.
Selain itu masih ada paviliun Tulip menjadi tempat tinggal selir Agung. Paviliun Anggrek menjadi tempat tinggal selir kedua.
Untuk para pangeran tinggal di satu paviliun. Namanya paviliun Singa. Meskipun satu paviliun namun tempatnya juga terpisah. Setiap pangeran yang sudah menikah akan tinggal di luar istana. Kecuali pangeran mahkota.
Untuk paviliun putri juga tersedia. Dimana ada putri Mahkota yang menempatinya.
Selain itu masih ada paviliun dingin dan tiga paviliun yang dikhususkan untuk para tamu.
Selain itu di istana juga ada aula pertemuan, perpustakaan, tempat kerja kaisar dan para menteri, lapangan keprajuritan dan lainya.
Kedatangan pangeran Jung Hee dan pangeran Jung Hwa disambut antusias oleh selir kedua. Selain ingin mengetahui keadaan kedua putranya, selir kedua juga ingin mengetahui apakah mereka berhasil dalam misinya.
"Akhirnya kalian datang juga. Apakah kalian baik-baik saja?" tanya selir kedua.
"Kami baik-baik saja ibu."
"Terus bagaimana dengan misi kalian waktu itu?"
"Kami kehilangan jejak pangeran Ji Won. Para pembunuh yang kami bayar juga belum ada kabarnya."
"Kenapa kalian pulang?"
"Apa ibu tidak tahu kalau ayah meminta kami untuk segera pulang."
"Ibu belum mendengarnya. Memangnya ada apa ayah kalian bersikap seperti itu?"
"Ada wabah penyakit di wilayah utara. Ayah meminta kami untuk menanggulanginya."
"Seberapa parah wabah itu?"
"Hamba belum mengetahuinya secara pasti. Bahkan sebenarnya kami disuruh untuk segera berangkat. Namun kami meminta waktu. Tiga hari kami akan berangkat kesana. Kami mau meminta bantuan ibu."
"Soal apa?"
"Tolong minta ayah untuk memperbolehkan kami membawa semua tabib istana bersama kami."
"Itu akan sulit. Bagaimana kalau ada anggota kerajaan yang sakit. Lebih baik kalian mencari tabib dari luar istana. Jika kalian butuh tabib istana, kalian bisa membawa sebagian dari mereka."
"Kalau itu memang terbaik menurut ibu, maka kami akan melaksanakannya. Terima kasih, Bu."
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
🍃🥀Fatymah🥀🍃
lagian ngadi-ngadi nih si Jung hee, gk mikir bakal kena sewot bapaknya kalau bawa semua tabib istana /Hammer/
2025-03-13
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
ternyata hanya pangeran Ji Won yg pantas ya
2025-01-03
0
Land19
pembunuh yg kalian bayar udah pada mati .
2024-11-29
0