Wabah penyakit itu akhirnya terdengar juga ke telinga pangeran Ji Won. Hal itu membuat pangeran Ji Won memutuskan untuk pergi kesana.
Pangeran Ji Won ingin meninjau secara langsung keadaan para penduduk.Namun dia tidak akan pergi sendiri.
Pangeran Ji Won akan mengajak Hyun pergi bersamanya. Dari yang ia ketahui kemampuan Hyun tidak kalah dengan tabib istana.
Setelah seminggu tinggal bersama membuat hubungan keduanya semakin dekat.
"Dimana nona muda kalian?" tanya pangeran Ji Won.
Dia sudah mencari namun belum menemukannya. Dari pada bingung lebih baik bertanya pada anak buahnya.
"Beliau berada di rumah nyonya Hana tuan muda."
Sepertinya dia melupakan hal itu. Padahal setiap hati Hyun selalu kerumahnya. Tidak menunggu waktu lama bagi Hyun untuk menyusul kesana.
Hyun saat ini sedang mengajari kedua adiknya bela diri. Hal itu ia lakukan agar mereka tidak mudah untuk ditindas.
"Hyun, " panggil pangeran Ji Won.
Hyun yang tadinya fokus memberikan contoh kuda-kuda yang baik terpaksa harus berhenti. Kemudian mengajak kedua adiknya untuk beristirahat.
"Ada apa kak?"
"Ada yang ingin aku bicarakan. Bisakah kita pulang sekarang," pinta pangeran Ji Won dengan lembut.
Hubungan keduanya memang sudah tidak canggung lagi seperti sebelumnya. Namun jika dilihat, hubungan mereka seperti adik kakak.
"Apakah ada yang penting penting?"
Pangeran Ji Won mengangguk. Oleh karena itu Hyun menyetujuinya. Namun sebelum itu dia berpamitan pada kedua adiknya.
Kini keduanya sudah berada di rumah yang mereka tinggali. Keduanya duduk berhadapan.
"Jadi apa yang ingin kak Ji Won katakan?" tanya Hyun dengan serius.
"Di wilayah timur ada wabah penyakit menular. Sudah banyak yang menjadi korban. Namun hingga saat ini belum ada seorang pun tabib yang mengobati penyakit itu," jawab pangeran Ji Won.
"Kak Ji Won mendengar informasi itu dari mana?"
"Jin Hu yang memberitahu. Dia mendapatkan informasi saat berbelanja di pasar. Kabar itu sudah menyebar ke berbagai daerah. "
"Terus hubungannya denganku apa?"
"Apa kamu mau pergi kesana bersamaku?"
"Apa kakak meminta ku untuk memeriksa kondisi mereka?" tanya Hyun to the point.
Pangeran Ji Won mengangguk. Dia percaya dengan kemampuan medis Hyun.
Sedangkan Hyun sendiri tidak menyangka jika pangeran Ji Won langsung mengakuinya. Namun dia masih bingung untuk menjawabnya.
"Terima saja nona. Jika anda berhasil kemungkinan untuk naik level terbuka lebar," muncul suara dari dalam benaknya.
Hyun jadi tergiur mendengarnya. Jadi dia menyetujui permintaan suaminya.
"Kapan kita akan pergi?"
"Lebih cepat lebih baik."
"Terus bagaimana dengan keluargaku? "
"Akan ada dua orang yang menjaga mereka. Jadi kamu tidak perlu mengkhawatirkan mereka."
Hyun bernafas lega. Sebenarnya hal itulah yang memberatkannya untuk pergi.
"Baiklah kalau begitu. Setelah berpamitan kita akan langsung berangkat. "
Karena sudah mendapatkan kesepakatan, kini giliran Hyun untuk berpamitan. Untung saat ini Hana sedang ada dirumah.
"Bu...aku akan ikut kak Ji Won keluar kota. Apa ibu memberi izin? "
"Kemana? "
"Kak Ji Won mengajakku mengunjungi keluarganya, "jawab Hyun memberi alasan.
"Kapan kalian akan pergi?"
"Apa ibu mengizinkan?"
"Tentu saja. Kenapa ibu harus menolak?"
"Aku kira ibu tidak akan setuju "
"Sekarang kamu sudah menikah. Sudah sepantasnya mengikuti suamimu."
"Terima kasih bu."
Hyun memang pada dasarnya cuek dan tidak suka bertele-tele. Jadi perbincangan keduanya nampak kaku. Tidak seperti Hyejin saat berbincang dengan Hana.
"Kapan kalian akan berangkat? "
"Hari ini. "
"Ha? "
Hana tentu saja terkejut mendengar jawaban Hyun. Ia pikir Hyun akan pergi nanti. Tidak taunya hari ini.
"Ibu tidak marah , kan?"
"Kenapa ibu harus marah. Ibu cuma mengingatkan jangan pergi hanya dengan tangan kosong."
"Untuk masalah itu ibu tenang saja. Semua sudah dipersiapkan oleh kak Ji Won."
"Syukurlah kalau begitu. Tunggu sebentar, ibu punya sesuatu. Mungkin bukan barang berharga. Namun setidaknya masih bisa kamu bawa."
Hana berdiri dan masuk kedalam kamarnya. Tak lama kemudian keluar dengan membawa bungkusan kecil ditangannya.
"Bawalah ini bersamamu. Meskipun harganya tidak seberapa, namun gunakan dengan bijak."
Hana mengucapkannya dengan mata berkaca-kaca. Dia merasa gagal menjadi orang tua bagi ketiga anaknya.
"Terimakasih, Bu."
Hana mengucapkan dengan tulus. Hyun tahu itu. Untuk itu dia berjanji akan membahagiakan mereka dengan sepenuh hati.
Setelah itu dia kembali kerumah untuk bersiap-siap. Nampak pangeran Ji Won sudah siap untuk berangkat.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
jangan lupa tinggalkan koin untuk mertuamu ji won...
2025-01-03
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Ji Won belikan baju yg bagus buat Hyun dan keluarganya
2025-01-03
0
🍃🥀Fatymah🥀🍃
nah loh, Ji Won kali yg nyusul 😅
2025-03-13
0