Hana yang sedang dicari ternyata berada di sebuah rumah yang ada di tengah hutan.
Dia dikurung bersama beberapa wanita yang bernasib sama dengannya. Mereka di culik dari beberapa desa yang berada di sekitar hutan.
" Hiks... hiks....hiks."
Suara tangisan memenuhi ruangan. Namun tidak membuat iba orang-orang yang ada di luar kurungan.
"Diam! Jangan kira...dengan kalian menangis akan membuat kalian keluar dari sini. Tenang saja, setelah ini kalian akan hidup dalam kemewahan ha ha ha ha , " ungkap salah satu dari mereka.
Deg!
Tubuh Hana bergetar mendengarnya . Meskipun dia tumbuh di desa bukan berarti dia tidak faham dengan apa yang mereka bicarakan.
"Sudahlah...biarkan saja mereka mau melakukan apa. Lebih baik kita minum. Mumpung si bos lagi keluar, "ajak temannya..
Ada empat orang yang berada di luar kurungan. Namun masih dalam satu ruangan. Mereka mendapat tugas untuk menjaga wanita-wanita itu agar tidak membuat ulah.
Mendengar tawaran menggiurkan dari temannya tentu tidak ia lewatkan. Ia menghampiri teman-temannya yang sedang berkumpul.
Hana dan wanita-wanita itu di culik oleh sekumpulan bandit gunung. Biasanya mereka menjarah sekelompok bangsawan yang melewati wilayahnya.
Namun akhir-akhir ini mereka sudah jarang mendapatkan korban. Jadi mereka mencari bisnis lain yang menguntungkan untuk mereka.
Salah satu dari mereka mendapatkan tawaran menggiurkan dari seseorang . Mereka bisa mendapatkan koin yang sangat banyak asal bisa mencari wanita cantik untuknya.
Orang itu merupakan seorang mucikari. Dia mempunyai usaha rumah bordil di ibu kota. Itulah sebabnya dia membutuhkan banyak wanita cantik.
Rencananya wanita-wanita itu akan di antar kekota esok hari. Kebetulan mereka sudah mendapatkan wanita lebih dari sepuluh orang.
Hyun kembali mencari keberadaan Hana. Padahal diluar sudah gelap. Namun tidak menyurutkan niatnya untuk mencari sang ibu.
Pangeran Ji Won juga tidak tinggal diam. Dia menyuruh anak buahnya untuk mencari keberadaan Hana.
Untuk sementara waktu Hyejin dan Hwan tinggal di rumah pangeran Ji Won. Hyun tidak tega jika harus meninggalkan keduanya di rumah.
Meskipun dia tidak bisa menemani, minimal ada orang yang menjaga mereka. Jadi dia bisa keluar tanpa beban.
Saat ini Hyun berada di tengah hutan. Dia kembali kesana untuk mencari petunjuk yang bisa ia gunakan untuk menemukan Hana.
Tiba-tiba matanya tertuju pada keranjang yang berada di semak-semak. Keranjang itu seperti keranjang yang biasa Hana pakai.
Hyun pun mengambil keranjang itu dan meneliti area sekitarnya. Dia jadi berpikir andaikan ada senter serta alat-alat pelacak mungkin pekerjaannya akan lebih mudah.
Ting!
Muncullah beberapa alat di depannya. Hal itu membuat Hyun terkejut.
"Lagi-lagi muncul benda secara misterius. Bukankah semua alat-alat ini yang tadi aku pikirkan?" gumam Hyun sambil menatap barang-barang itu dengan bingung.
"Sebenarnya dari mana alat-alat ini muncul."
Ting!
"Selamat datang di sistem kepedulian . Sistem akan langsung merespon keinginan anda saat dalam keadaan terdesak," ucap suara yang tiba-tiba muncul dalam benaknya.
"Siapa kamu?"
"Hamba adalah penjaga sistem. Selamat...karena anda merupakan satu-satunya orang yang mendapatkan sistem ini."
Hyun menatap area sekitar. Tidak ada orang lain selain dirinya. Jadi dari mana suara itu muncul.
"Anda tidak akan menemukan keberadaan hamba. Namun semakin tinggi level yang anda miliki, di tangan anda akan muncul sebuah simbol. Simbol itu akan memudahkan anda untuk mendapatkan sesuatu dengan mudah."
" Kok bisa?"
"...."
Penjaga sistem tidak lagi berbicara. Hyun mengambil semua alat yang ada di depannya tanpa takut lagi.
Ada senter, kaca pembesar, drone, ponsel, jam tangan super dan beberapa alat lain yang berada di dalam tas.
"Gila...ini benar-benar gila! " seru Hyun dengan semangat.
"Dengan alat-alat ini aku dengan mudah bisa menemukan keberadaan ibu. Tapi sebelumnya aku harus mencari jejak kakinya terlebih dahulu," lanjut Hyun.
Hyun mengambil kaca pembesar serta senter. Dia mengarahkan senter itu ke tanah. Kemudian dengan dibantu kaca pembesar dia mencari jejak kaki yang tertinggal.
Ada beberapa jejak kaki yang di temukan oleh Hyun. Setelah itu, ia mengaktifkan drone untuk menyusuri jejak tersebut.
Hyun memilih duduk sambil mengontrol drone. Dia terus menyusuri jejak kaki yang tersisa.
Usaha tentu tidak mengkhianati hasil. Setelah menunggu hampir satu jam, Hyun berhasil menemukan rumah yang menjadi tempat untuk mengurung Hana dan wanita-wanita lainya.
Di tempat lain, pangeran Ji Won menatap tajam anak buahnya. Sudah di suruh untuk mengikuti Hyun, namun mereka melalaikannya.
Diantara semua pengawal pangeran Ji Won memang hanya Jin Hu yang menerima dengan tangan terbuka. Sayangnya dia diminta Hyun untuk menjaga Hyejin dan Hwan.
"Apa ini yang saya tugaskan pada kalian?"
"Maaf kan kami pangeran," jawab mereka dengan kompak.
"Apa yang membuat kalian bersikap seperti ini?"
"Maaf pangeran, saya merasa nona muda tidak cocok dengan anda. Mungkin kepergian ibunya juga salah satu dari rencananya," jawab Dao dengan percaya diri.
Brak!
Pangeran Ji Won benar-benar emosi mendengar ucapan itu. Bisa-bisanya pengawal kepercayaannya berbicara seperti itu.
"Jika kalian memang sudah tidak ingin mengikutiku, kalian semua bisa pergi dari sini. Kalian bebas melakukan apapun yang kalian inginkan," ucap pangeran Ji Won datar.
Hal itu membuat ketiga orang di depannya tertunduk. Mereka menjatuhkan tubuhnya ke lantai. Kemudian dengan serempak sujud berjamaah.
"Maafkan kami pangeran. Kami rela dihukum, tapi jangan mengusir kami pangeran. "
Mereka sudah mengikuti pangeran Ji Won sejak lama. Jika bukan karena bekas kasih pangeran Ji Won mungkin kini mereka tinggal nama.
"Bukankah kalian sudah tidak ingin mendengar perintah ku lagi?"
"Maafkan kami pangeran. Tolong beri kami kesempatan. Kami akan mencari keberadaan nona muda dengan sepenuh hati. Kami juga akan berusaha untuk menerima nona dengan tulus. "
"... "
Pangeran Ji Won tidak memperdulikan ucapan pengawalnya. Dia masih kecewa dengan mereka.
Dia sudah berjanji pada istri kecilnya untuk mencari keberadaan ibu mertuanya. Namun anak buahnya malah tidak menurutinya. Bahkan kini ia juga kehilangan jejak sang istri.
Andai ia tidak berjanji pada Hyun untuk beristirahat, mungkin ia sudah keluar sendiri untuk melakukan pencarian. Apalagi lukanya belum sembuh sepenuhnya.
"Pangeran..."
" Aku akan menjadi memberi kalian satu kesempatan. Cari keberadaan istri kecilku dan ibu mertua. Jangan pernah kembali jika belum membuahkan hasil!"
"Baik pangeran," ucap ketiganya dengan serempak.
"Pergilah!"
Tanpa menunggu pangeran Ji berbicara untuk yang kedua kali, mereka keluar dari ruangan tersebut. Mereka segera berpencar untuk mencari keberadaan Hyun.
Di sisi lain Hyun sudah memakai sepatu penambah tenaga. Dia tidak mungkin berlari mengunakan siang tenaga dalamnya. Dia belum mampu melakukannya dengan tubuhnya yang sekarang.
Dengan sepatu itu, Hyun mampu berlari dengan kecepatan yang luar biasa. Dengan dibantu gps yang berada di drone, membuat Hyun langsung meluncur ke lokasi.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
aphrodite
sistem kepedulian😂😂...lebih baik daripada sistem pelit yg pernah kubaca..ya ampun itu sistem bikin kesel😂😂
2025-01-14
0
Shinta Dewiana
mantap rupanya ada sistem yg membantu....kereeennnn
his anak buah si pangeran sungguh terlalu..sombong..ck
2025-01-03
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
tuhkan bener pasti Hyun punya ruang dimensi atau cincin ruang
2025-01-03
0