Cin Hae terkejut

Diantara ketiga pengawal pangeran Ji Won, ternyata Cin Hae yang menemukan keberadaan Hyun.

Namun dia merasa terkejut saat Hyun tiba-tiba berlari dengan kecepatan tinggi. Karena tidak ingin ketinggalan jejak, dia segera berlari mengejarnya

Hyun tahu dirinya diikuti dari belakang. Namun dia tidak berniat untuk menghentikan langkahnya.

Sepatu yang dipakai Hyun bukan hanya berfungsi untuk menambah tenaga saja. Namun sepatu itu memiliki banyak fungsi sesuai yang di inginkan.

Hyun terus berlari sesuai petunjuk yang ia peroleh dari gps yang berada di drone. Cin Hae yang mengikutinya mau tidak mau harus menggunakan jurus meringankan tubuhnya.

Cin Hae juga tidak lupa untuk memberi tanda agar saat kembali tidak tersesat. Sekaligus sebagai tanda buat teman-temannya jika dia tidak bisa kembali.

Setelah berlari selama setengah jam Hyun tiba di dekat sebuah rumah yang berada di atas bukit. Rumah itu sangat besar. Ada beberapa orang yang menjaga di depan rumah.

Cin Hae yang baru tiba merasa terkejut. Dia mendekat ke arah Hyun yang sedang mencari cara untuk masuk kedalam rumah itu.

"Nona muda..." sapa Cin Hae dengan lirih.

Hyun menoleh sekilas untuk melihat orang yang sedari tadi mengikutinya. Ternyata dia anak buah suaminya.

"Jangan berisik!"

Cin Hae tercengang mendengar ucapan Hyun. Tapi dia tidak membantah. Meskipun saat ini banyak pertanyaan dalam benaknya.

Hyun kembali mengoperasikan drone miliknya. Namun saat ini, ia menggunakan ukuran yang lebih kecil. Bentuknya mirip capung.

Hyun tidak menghiraukan tatapan Cin Hae yang penasaran dengan alat-alat yang ia bawah. Dia fokus untuk memperhatikan layar di depannya sambil terus mengontrol drone itu.

Tak lama kemudian, ia melihat beberapa wanita yang berada di dalam kurungan. Disana juga ada Hana yang sedang menangis.

Hyun tidak bisa lagi mengontrol emosinya. Dia meletakkan begitu saja benda ditangannya. Kemudian berdiri dari tempat itu.

Hyun mengaktifkan jam tangan super yang ada di tangannya. Lalu secara perlahan melangkah ke depan.

Hyun membidik beberapa orang yang berjaga di depan rumah.

Tak !

Tak!

Tak !

Jam tangan itu mengeluarkan jarum beracun. Orang-orang yang terkena jarum itu langsung tumbang satu persatu.

Cin Hae lagi-lagi terkejut. Dia menatap Hyun dengan melotot.

Belum hilang rasa terkejutnya, Cin Hae kembali terkejut dengan aksi Hyun. Hyun sudah berdiri di depan rumah siap untuk mendobrak.

Brak!

Belum sempat Cin Hae mencegah namun pintu telah di dobrak dengan satu pukulan.

"Luar biasa," gumam Cin Hae memuji kehebatan Hyun.

Tidak salah lagi jika Hyun mampu menyelamatkan nyawa majikannya. Meskipun tubuhnya masih kecil namun tubuhnya tidak iaragukan lagi.

Cin Hae mengikuti Hyun dari belakang. Karena bandit-bandit itu dilumpuhkan oleh Hyun, maka dia tidak perlu lagi mengeluarkan tenaga.

Hyun melumpuhkan satu persatu orang yang menghalangi jalannya. Tidak butuh waktu lama semua bandit terkapar di atas lantai.

Hingga akhirnya Hyun tiba di sebuah ruangan tempat wanita-wanita itu terkurung. Empat orang yang menjaga mereka sudah terkapar karena mabuk.

Meskipun empat bandit itu sudah terkapar namun Hyun tetap membidik mereka dengan jarum beracun yang berada di jam supernya.

Kedatangan Hyun tentu saja membuat wanita-wanita itu murka. Mereka berfikir Hyun lah dalang dari penculikan mereka. Namun saat Hyun membuka gembok kurungan pikiran mereka langsung berubah.

Satu persatu wanita yang berada dalam kurungan keluar. Mereka sangat berterima kasih karena Hyun menolong mereka.

"Ibu..." seru Hyun saat melihat keberadaan Hana.

Hana sangat kaget saat mengetahui orang yang sudah menyelamatkannya. Dia langsung berlari menghampiri Hyun dan memeluknya

"Kenapa kamu bisa ada disini?"tanya Hana dengan khawatir.

"Tentu saja menjemput ibu. Sudah Hyun bilang jangan pergi ke hutan sendiri tapi ibu malah ngotot," omel Hyun yang membuat Hana tertawa.

Para wanita yang berada disana tidak menyangka jika gadis kecil itu putri dari salah satu wanita yang diculik. Mereka sangat iri dengan keberuntungan Hana yang memiliki putri seperti Hyun.

"Maaf ibu...tapi seharusnya kamu tidak perlu sampai menyusul kesini. Bagaimana kalau mereka menyakitimu?"

"Ibu tidak perlu khawatir, saya bersama anak buah suami. Dia sangat bisa diandalkan," ucap Hyun memberi pujian pada Cin Hae.

Padahal sejak awal Cin Hae tidak melakukan apapun. Cin Hae merasa tercengang begitu masuk ke dalam ruangan itu.

Dia harus segera meminta bantuan untuk meringkus gerombolan bandit yang sudah terkapar. Karena bukan hanya satu orang saja wanita yang mereka kurung.

Hana yang melihat kedatangan Cin Hae mulai mempercayai ucapan putrinya. Dia menatap Cin Hae dan berterima kasih dengan tulus.

"Terimakasih...."

"Sama-sama nyonya," jawab Cin Hae dengan muka memerah.

Bukan karena terpesona, namun karena malu. Dia merasa telah mencuri pujian dari anak kecil.

"Kita harus segera pergi dari tempat ini. Kalau tidak pemimpin mereka akan segera datang," ucap salah satu wanita dengan panik.

"Iya...kita harus segera pergi," sambung yang lain.

"Tunggu sebentar. Kita tidak bisa langsung pergi begitu saja," ucap Hyun dengan lembut.

"Tidak bisa...mumpung orang-orang ini masih belum sadar, kita harus pergi!"

"Kalian yakin ingin pergi sekarang? "

"Tentu saja, "jawab mereka dengan serempak termasuk Hana.

"Bagaimana kalau ditengah jalan kita bertemu dengan pimpinan mereka?"

"Tapi setidaknya kita sudah keluar dari tempat ini."

"Benar! "

Lagi-lagi mereka menjawab dengan kompak. Kepala Hyun sampai pusing mendengarnya.

"Memangnya anda semua berasal dari desa Karo? "

"Tidak! "

"Saya dari perbatasan. "

"Saya dari desa Mega. "

Satu persatu mengatakan tempat tinggalnya. Seperti yang sudah Hyun perkirakan sebelumnya mereka tidak hanya dari desa Karo.

"Kalau begitu kalian akan pulang terpisah. Apa kalian tidak takut jika mereka menculik kalian lagi?"

Deg!

Benar...mereka melupakan hal tersebut. Mungkin mereka tidak takut jika bersama-sama. Namun kalau harus berpencar...

Mereka pun bingung. Tak terkecuali dengan Hana.

"Terus apa yang harus kita lakukan? " tanya Hana mewakili mereka semua.

"Untuk sementara kita akan tinggal disini. Jangan khawatir untuk saat ini kita aman."

Hyun menoleh ke arah Cin Hae. Dia meminta Cin Hae untuk kembali le desa dan meminta pertolongan.

"Bisakah kamu kembali kedesa dan meminta pertolongan?" tanya Hyun dengan ramah.

"Tentu saja nona. Saya akan pergi sekarang juga."

Cin Hae menurutinya tanpa banyak tingkah. Lagi pula dia tidak mungkin mengurusi para bandit itu sendiri. Selain itu dia harus memberi laporan pada pangeran Ji Won.

Terpopuler

Comments

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

kl bisa jngn semua alat modern dong thor 🤭

2025-01-03

0

Shinta Dewiana

Shinta Dewiana

cin hae jadi tebodoh anjing....ha...ha...ha...

2025-01-03

0

Ds Phone

Ds Phone

sunguh cerdik

2025-01-27

0

lihat semua
Episodes
1 Mikha
2 Hana belum kembali
3 Lubang Jebakan
4 Kwang
5 Pergi ke hutan bersama adik dan sahabat
6 Pertarungan
7 Pangeran Ji Won
8 Tingkah Hyun yang diluar nalar
9 Pangeran Ji Won tinggal di desa Karo
10 Tuduhan
11 Hukuman
12 Menjadi suami istri dadakan
13 Nilai plus Hyun
14 HA NEUL
15 Alat-alat detektif
16 Cin Hae terkejut
17 Pangeran Ji Won menyusul Hyun
18 Kedatangan Pemimpin bandit dan mucikari
19 Wabah penyakit
20 Izin
21 Tiba di desa Ruo
22 Perawatan pasien
23 Kegalauan Pangeran Ji Won
24 Berhasil
25 Dua pilihan
26 Keanehan di desa mati
27 Kekuatan tersembunyi Hyun
28 Makan bersama
29 Pertarungan
30 Singa penjaga
31 Lion
32 Pangeran Ji Won kembali
33 Satu tahun berlalu
34 Tiba di desa Karo
35 Kondisi pangeran Ji Won
36 Mulai perjalanan
37 Hyun tiba di ibu kota.
38 Draft
39 Renovasi rumah
40 Pengumuman
41 Merawat luka
42 Hyun kerumah tuan besar Yue
43 Mengobati pangeran Ji Won
44 Pangeran Ji Won sadar
45 Keputusan tuan besar Yue
46 Draft
47 Selir Agung berlutut
48 Pangeran Ji Won kembali sadar
49 Cerita pangeran Ji Won
50 Bubur dan nasi campur
51 Hyun berbelanja
52 Pangeran mahkota berkunjung
53 Pangeran mahkota berkata jujur
54 Kedatangan Ha Neul
55 Kesadaran Ha Neul
56 Kepulangan tuan besar Yue bersama sang istri
57 Kedatangan kaisar Tan
58 Restu kaisar Tan
59 Siluman seribu wajah
60 Kedatangan kaisar Tan
61 Berdiskusi bersama
62 Upaya penyelamatan pangeran mahkota.
63 Kembali
64 Menjemput perdana menteri
65 Kehidupan kwang dan keluarga
66 Bertemu
67 Penjelasan pangeran Ji Won
68 Kehidupan Hyun di desa
69 Enam tahun berlalu
70 Kembalinya pangeran Ji Won
71 ...
72 Lamaran resmi
73 Pernikahan
74 Draft
75 Malam pertama
76 Perjalanan ke perbatasan
77 Rumah pohon
78 Siluman seribu wajah terakhir
79 Kedatangan kaisar dari kerajaan Air
80 Pergi ke kerajaan Air
81 Kaisar harimau
82 Perjuangan
83 Jimin dan Jeany
84 Hutan terlarang
85 Gubuk Feng Yin
86 Mencari keberadaan Jeany dan Jimin
87 Pencarian
88 Ketemu
89 Feng Yin tinggal di kerajaan Api
90 END
91 pengumuman
Episodes

Updated 91 Episodes

1
Mikha
2
Hana belum kembali
3
Lubang Jebakan
4
Kwang
5
Pergi ke hutan bersama adik dan sahabat
6
Pertarungan
7
Pangeran Ji Won
8
Tingkah Hyun yang diluar nalar
9
Pangeran Ji Won tinggal di desa Karo
10
Tuduhan
11
Hukuman
12
Menjadi suami istri dadakan
13
Nilai plus Hyun
14
HA NEUL
15
Alat-alat detektif
16
Cin Hae terkejut
17
Pangeran Ji Won menyusul Hyun
18
Kedatangan Pemimpin bandit dan mucikari
19
Wabah penyakit
20
Izin
21
Tiba di desa Ruo
22
Perawatan pasien
23
Kegalauan Pangeran Ji Won
24
Berhasil
25
Dua pilihan
26
Keanehan di desa mati
27
Kekuatan tersembunyi Hyun
28
Makan bersama
29
Pertarungan
30
Singa penjaga
31
Lion
32
Pangeran Ji Won kembali
33
Satu tahun berlalu
34
Tiba di desa Karo
35
Kondisi pangeran Ji Won
36
Mulai perjalanan
37
Hyun tiba di ibu kota.
38
Draft
39
Renovasi rumah
40
Pengumuman
41
Merawat luka
42
Hyun kerumah tuan besar Yue
43
Mengobati pangeran Ji Won
44
Pangeran Ji Won sadar
45
Keputusan tuan besar Yue
46
Draft
47
Selir Agung berlutut
48
Pangeran Ji Won kembali sadar
49
Cerita pangeran Ji Won
50
Bubur dan nasi campur
51
Hyun berbelanja
52
Pangeran mahkota berkunjung
53
Pangeran mahkota berkata jujur
54
Kedatangan Ha Neul
55
Kesadaran Ha Neul
56
Kepulangan tuan besar Yue bersama sang istri
57
Kedatangan kaisar Tan
58
Restu kaisar Tan
59
Siluman seribu wajah
60
Kedatangan kaisar Tan
61
Berdiskusi bersama
62
Upaya penyelamatan pangeran mahkota.
63
Kembali
64
Menjemput perdana menteri
65
Kehidupan kwang dan keluarga
66
Bertemu
67
Penjelasan pangeran Ji Won
68
Kehidupan Hyun di desa
69
Enam tahun berlalu
70
Kembalinya pangeran Ji Won
71
...
72
Lamaran resmi
73
Pernikahan
74
Draft
75
Malam pertama
76
Perjalanan ke perbatasan
77
Rumah pohon
78
Siluman seribu wajah terakhir
79
Kedatangan kaisar dari kerajaan Air
80
Pergi ke kerajaan Air
81
Kaisar harimau
82
Perjuangan
83
Jimin dan Jeany
84
Hutan terlarang
85
Gubuk Feng Yin
86
Mencari keberadaan Jeany dan Jimin
87
Pencarian
88
Ketemu
89
Feng Yin tinggal di kerajaan Api
90
END
91
pengumuman

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!