Terima kasih atas doa dan juga dukungan teman-teman semua 🙏🙏🙏🙏😘. Semoga teman-teman juga diberi kesehatan dan kebahagiaan selalu 😘😘😘.
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...
"Bagaimana?" tanya Ji Won saat Cin Hae sudah berada di depannya.
"Nona muda sudah saya temukan. Nyonya Hana di culik oleh para bandit gunung bersama beberapa wanita lainnya . Saya berhasil menemukan nona yang berhasil menemukan tempat persembunyian mereka," jawab Cin Hae dengan jujur.
"Jadi Hyun yang menemukan tempat persembunyian mereka?" tanya pangeran Ji Won meminta kepastian.
"Benar tuan muda. Nona juga memiliki alat-alat aneh yang baru kali ini saya lihat," jawab Cin Hae jujur.
"Alat-alat aneh?" Pangeran Ji Won mengernyitkan dahinya.
"Benar tuan muda. Benda itu bisa memperlihatkan gambar, sangat menakjubkan."
"Terus...dimana Hyun sekarang?"
Sebenarnya dia penasaran dengan alat-alat yang diucapkan oleh Cin Hae. Namun sepertinya ini bukan waktu yang tepat.
"Nona muda masih berada disana. Beliau meminta saya untuk mencari bantuan menangkap para bandit itu."
"Baiklah... kabari yang lain. Aku akan ikut denganmu," titah pangeran Ji Won dengan tegas.
"Baik tuan muda."
Setelah itu Cin Hae keluar dari ruangan. Dia memberi sinyal pada teman-temannya untuk segera berkumpul.
Tidak butuh waktu lama beberapa orang berkumpul di depan rumah pangeran Ji Won. Setelah itu Cin Hae memimpin mereka ke rumah persembunyian para bandit.
Pangeran Ji Won juga ikut bersama mereka. Meskipun lukanya belum sembuh sepenuhnya, namun tidak menghalangi pergerakannya.
Hyun bersama wanita-wanita yang ia selamatkan menunggu kedatangan Cin Hae. Mereka berada di dalam rumah. Hyun dan Hana duduk bersisian.
"Kamu bawa apa sih?" tanya Hana yang baru sadar jika Hyun memakai barang-barang aneh yang belum pernah ia lihat sebelumnya.
"Oh...ini ransel, ini jam tangan, dan ini senter," jawab Hyun sambil menunjuk satu persatu benda yang dilihat Hana.
"Kamu dapat dari mana?"tanya Hana penasaran. Karena benda-benda itu terlihat mewah dan tidak sembarang orang memilikinya.
"Ehm...dari teman baru Hyun," jawab Hyun dengan asal.
"Teman baru?"
"Iya bu. Tadi siang saat mencari ibu, Hyun bertemu seseorang. Karena Hyun menolongnya, dia mau berteman dengan Hyun. Sebelum dia pergi...alat-alat ini ia berikan sebagai ucapan terima kasih."
"Oh... "
Hana sangat penasaran dengan alat-alat itu. Ada keinginan kuat untuk menyentuhnya. Hal itu disadari oleh Hyun. Jadi dia mencari cara untuk mengalihkan perhatiannya.
"Ibu sendiri bagaimana bisa sampai disini? "
"Ibu diculik saat sedang berjalan di hutan. "
"Hyun kan sudah bilang, jangan ke hutan sendirian. Kenapa ibu malah berangkat sendiri? "
"Kalau ibu tidak pergi ke hutan, apa yang akan ibu masak?"
"Kan bisa tunggu Hyun. "
"Tapi _"
Hana tidak melanjutkan ucapannya karena melihat kedatangan pangeran Ji Won dan anak buahnya. Dia mengajak Hyun untuk menghampirinya.
"Kak Ji Won kok ikut kesini. Kan sudah Hyun bilang untuk tetap di rumah," omel Hyun dengan cemberut.
Pangeran Ji Won yang sibuk memperhatikan para bandit langsung menoleh. Bisa ia lihat penampilan Hyun yang aneh menurutnya. Dia juga bisa melihat benda-benda aneh yang dikatakan oleh Cin Hae.
"Bagaimana saya bisa diam saja, saat kamu ada masalah seperti ini. Apakah semua bandit sudah dikumpulkan disini?"
"Menurut ibu masih ada pimpinan dan beberapa orang lagi yang tidak ada disini. Kemungkinan mereka akan tiba esok hari."
"Terus apa rencana mu?" tanya Ji Won yang ingin mengetahui rencana Hyun.
Menurutnya Hyun tidak seperti gadis kecil yang berusia sembilan tahun. Polah pikirnya sangat jauh beda dengan anak seusianya. Mungkin karena keadaan. Itulah yang ada dalam benaknya.
Banyak kalangan bangsawan yang menikahkan putrinya diusia dini. Namun kebanyakan dari mereka masih bersikap kekanakan. Tidak seperti Hyun yang sudah berpikir secara dewasa.
"Saya minta agar wanita-wanita ini kembali kerumah masing-masing. Tidak terkecuali dengan ibu. Para bandit ini juga dibawa untuk diberi hukuman. Untuk sementara saya akan tinggal disini bersama beberapa orang untuk menunggu pemimpin mereka."
"Tidak boleh! " ucap Hana dengan suara yang agak tinggi. Hal itu membuat semua menatap kearahnya.
"Saya juga tidak setuju. Biar Cin Hae saja yang berada disini dengan yang lain. Kamu langsung pulang bersama ku. "
"Tapi _"
"Tidak ada penolakan. Kamu harus segera istirahat."
"Itulah tujuan saya tinggal disini. Kak Ji Won tahu kan sejak siang saya masih belum istirahat sama sekali. Jadi saya ingin istirahat sambil menunggu pimpinan mereka datang."
Pangeran Ji Won menimbang ucapan Hyun dengan hati-hati. Dia juga bisa melihat wajah Hyun yang sudah mulai lelah.
"Baiklah...saya juga akan tinggal disini. Yang lain bisa pulang... "
Pangeran memberikan pengarahan untuk anak buahnya. Karena wanita-wanita itu tidak hanya dari desa Karo maka anak buahnya dibagi beberapa sesuai jumlah tempat yang akan dituju.
Hana awalnya tidak ingin pulang jika Hyun tidak pulang bersamanya. Namun setelah diberi pengertian akhirnya dia bisa menerima. Apalagi pangeran Ji Won akan bersama dengan Hyun.
Setelah itu satu persatu meninggalkan rumah itu .Tinggal Hyun, pangeran Ji Won serta tiga anak buahnya.
Bagaimana dengan nasib para bandit yang sudah tewas?
Tentu saja mereka masih ada di rumah tersebut. Semua akan diurus oleh anak buah pangeran Ji Won setelah mengirim semua wanita kerumahnya masing-masing.
Keberadaan pangeran Ji Won di desa Karo memang hanya diketahui oleh sedikit anak buahnya. Mereka berpencar di beberapa tempat yang ada di desa Karo.
Hyun mencari tempat yang nyaman untuk istirahat. Setelah itu dengan santai tidur di tempat itu.
Pangeran Ji Won sampai geleng-geleng kepala melihatnya. Untung dia tidak meninggalkan tempat itu. Bagaimana mungkin dia mau membiarkan istrinya tidur bersama anak buahnya.
Pangeran Ji Won duduk di tempat yang tidak jauh dari Hyun. Banyak pertanyaan yang kini muncul di benaknya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
Shinta Dewiana
buat banyak pertanyaan ini bagi si pangeran...dg alat2 hyun
2025-01-03
0
Ds Phone
kau tak tahu bini kau banyak akal nya
2025-01-27
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Hyun bnyk membuat kejutan
2025-01-03
0