Di perbatasan.
Seorang gadis turun dari kereta. Dari tampilannya sudah bisa di tebak jika dia berasal dari golongan bangsawan.
Dia adalah Ha Neul. Ha Neul merupakan putri bungsu Jenderal Kim Yu Shin. Beliau merupakan jenderal besar di kerajaan Api.
Jenderal Kim Yu Shin memiliki dua puluh ribu prajurit terpilih dibawah komandonya.
Hubungan Ha Neul dan Pangeran Ji Won terbilang dekat. Sejak kecil keduanya sering bermain bersama. Sebab pangeran Ji Won juga satu-satunya murid jenderal Kim.
Pangeran Ji Won sejak kecil mengagumi Jendral Kim. Bahkan dia bermimpi menjadi jenderal besar suatu hari nanti.
Saat jenderal Kim ke istana, pangeran Ji Won selalu mengekor dibelakangnya. Dia selalu bilang saat besar nanti akan seperti dirinya. Hal itu membuat jenderal Kim mengangkatnya menjadi seorang murid.
Hari ini Ha Neul tiba dari ibu kota. Selain mengunjungi ayahnya, dia juga ingin bertemu dengan pangeran Ji Won.
Kediaman pangeran Ji Won memang tidak terlalu jauh dari kediaman jenderal Kim. Begitupun dengan jenderal yang lain.
Jendral Kim dikenal sebagai sosok yang menyeramkan haus darah. Dia tidak segan memenggal musuhnya. Namun didepan sang putri, dia merupakan sosok yang hangat.
"Selamat datang sayang. Bagaimana perjalanannya?" tanya Jenderal Kim sambil membawa Ha Neul kedalam pelukannya.
"Lancar dong. Ha Neul senang bertemu ayah lagi," jawab Ha Neul dengan riang.
Ha Neul merupakan putri bungsu dari tiga bersaudara. Kedua kakaknya laki-laki. Mereka mengikuti jejak sang ayah dibidang militer.
Karena menjadi putri satu-satunya membuat keluarga memanjakannya. Namun tidak membuat Ha Neul menjadi pribadi yang manja.
Meskipun dia seorang wanita dia tidak kalah dengan kedua saudaranya. Karena sejak kecil dia berlatih beladiri bersama pangeran Ji Won dibawah asuhan ayahnya.
"Ayo masuk kedalam," ajak Jenderal sambil merangkulnya ke dalam.
Sudah enam bulan Jenderal Kim tinggal di perbatasan. Selama itu belum sekalipun Jenderal pulang ke rumahnya. Rasa rindu harus ia tahan demi tanggung jawabnya pada kerajaan.
"Bagaimana keadaan ibu di rumah? " tanya Jenderal Kim saat mereka sudah duduk di kursi.
"Ibu baik. Hanya saja saat Ha Neul hendak berangkat beliau menangis. Kapan ayah pulang?"
Mendengar ungkapan sang putri membuat jenderal Kim sedih. Mungkinkah sudah saatnya ia pensiun?
"Ayah bisa pulang jika ada yang menggantikan tugas ayah disini."
"Bukankah masih ada Jenderal liam? "
"Ayah tidak bisa meninggalkan Jenderal liam sendiri disini. Apalagi menyerahkan semua pasukan ayah padanya. Bukan karena tidak percaya. Namun Jenderal liam sendiri punya pasukan yang butuh komando darinya. "
Ha Neul mengangguk mendengar penjelasan ayahnya. Tidak mudah memang menjadi seorang Jenderal besar, Tanggung jawabnya sungguh besar.
Setelah berbincang dengan ayahnya, Ha Neul beristirahat di kamar yang sudah disediakan. Untungnya rumah yang di tempati Jendral Kim mempunyai tiga kamar. Jadi Ha Neul tidak perlu tinggal di rumah lain.
Keesokan harinya Ha Neul pergi kerumah yang ditempati pangeran Ji Won. Namun dia harus kecewa karena sang pujaan hati tidak berada di tempat.
Di tempat lain, Hyun mencari keberadaan Hana hingga sore hari. Namun dia tidak menemukan jejaknya sama sekali. Akhirnya Hyun memutuskan untuk kembali kerumah.
Hyun berharap Hana sudah berada di rumah. Tetapi saat tiba dirumah, dia tidak menemukan keberadaannya.
"Kakak sudah pulang. Ibu mana?" tanya Hyejin saat Hyun melihat Hyun tidak bersama sang ibu. Dia celingak-celinguk mencari keberadaan Hana.
"Apakah ibu belum pulang ke rumah?" tanya Hyun.
Hyejin menggeleng. Sejak berangkat tadi ibunya belum kembali sama sekali.
"Kakak sudah mencari ibu di hutan. Tapi tidak menemukan keberadaan ibu."
"Apa mungkin ibu di culik? "
Deg!
Hyun tidak berfikir sampai kesitu. Dia pikir ibunya pergi ketempat lain. Mendengar ucapan Hyejin mau tak mau dia merasa khawatir. Bagaimana jika ucapan sang adik benar?
"Ada apa?" tanya pangeran Ji Won yang baru tiba dengan Hwan berada di gendongannya.
Keduanya nampak dekat. Bahkan Hwan tidak malu meminta pangeran Ji Won untuk menggendongnya.
"Ibu belum ketemu. "
"Kok bisa? "
"Ya...mana ku tahu. Aku sudah mencarinya di hutan. Namun tidak ada jejak keberadaan ibu sama sekali," ucap Hyun dengan frustasi.
"Kamu tenang saja. Aku akan menyebar anak buahku untuk mencari keberadaan ibu mertua."
"Benarkah? "tanya Hyun dengan mata berbinar.
"Hemm. "
"Oke...terimakasih.,
Setelah itu pangeran Ji Won kembali ke rumah yang ia tempati. Dia mengutus Dao untuk mencari keberadaan ibu mertuanya.
Selain Dao, pangeran Ji Won juga meminta anak buahnya yang lain untuk mencari Hana.
Tanpa orang tahu, Hana dibawa pergi oleh orang tak di kenal. Mereka merupakan bandit yang sering menjarah di wilayah hutan.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
aphrodite
jaman dulu juga ada kata "dong" nya y..kirain cuma s Hyun yg pake kata2 non baku
2025-01-14
0
Shinta Dewiana
waduh hana di culik sm bandit pula
2025-01-03
0
Bzaa
aihhh ai ibunya semoga gak kenapa2
2024-12-24
0