Hyun menyelinap keluar saat Hyejin tertidur pulas. Dia bukan orang yang bisa tidur dengan nyenyak, selagi pikirannya tidak tenang.
Hyun berjalan mengikuti jalur yang sebelumnya di lalui oleh Hana. Ternyata tebakannya sangat tepat. Jalur itu merupakan satu-satunya jalur jika ingin pergi ke dalam hutan.
Hyun berjalan dengan santai. Meskipun saat ini masih dalam kondisi gelap, namun dengan adanya cahaya rembulan membuatnya lebih mudah dalam berjalan.
Suasana hutan cukup menyeramkan. Banyaknya pohon yang menjulang tinggi membuat cahaya rembulan tidak terlalu terang. Sehingga suasananya jauh lebih gelap dari sebelumnya.
Hyun yang sudah pernah hidup di dalam hutan, nampak tidak terpengaruh dengan kondisi tersebut. Selama pelatihan menjadi seorang agent, Mikha pernah hidup di dalam hutan selama dua bulan.
Mikha berada dalam hutan tanpa bekal makan atau tenda untuk bernaung. Dia hanya dibekali berbagai senjata untuk melindungi diri serta bertahan hidup.
Di dalam hutan Mikha dilatih ketahanan dan kemampuan untuk bertahan hidup. Dia belajar berburu, mengidentifikasi berbagai tumbuhan obat, serta melawan berbagai jenis hewan buas.
Saat ini pun Hyun berjalan sesuai insting. Di tengah perjalanannya, ia mendengar suara yang cukup lirih. Maklum selama menjadi agent dia dituntut untuk selalu fokus dan hati-hati.
Ia fokuskan pendengaranya ke sumber suara. Ternyata suara itu membawanya kesebuah lubang.
" Tolong!" teriak seseorang yang berada di dalam lubang itu.
Suaranya agak serak. Bisa dipastikan jika orang itu sudah lama terjebak di dalam lubang.
Hyun mencari alat yang bisa ia gunakan untuk menolong orang itu terlebih dahulu. Namun setelah mencari sekian lama belum juga mendapatkannya.
Hyun merasa frustasi. Orang yang berada didalam lubang juga tidak lagi mengeluarkan suara.
"Andai ada tali, pasti tuh orang sudah selamat," gumam Hyun sambil menatap kedalam lubang.
Hyun duduk di pinggir lubang. Bisa saja ia langsung loncat kedalam. Tapi bagaimana dia membawa orang itu naik ke atas?
Tiba-tiba muncul seutas tali di tangannya. Tentu saja hal itu membuat Hyun kaget. Dari mana tali itu berasal?
Tidak ingin terjadi sesuatu dengan orang itu, Hyun mengikat ujung tali ke sebuah pohon yang tidak jauh dari lubang.
Setelah memastikan ikatan tali itu tidak akan terlepas, Hyun turun kebawa menggunakan tali tersebut.
Ternyata orang yang terjebak dalam lubang itu tak lain ibu dari si pemilik tubuh asli. Hana terperosok kedalam jebakan yang dibuat oleh seseorang untuk menjebak hewan.
Hana yang sudah tidak punya tenaga merasa senang ada yang datang untuk menolongnya. Namun betapa terkejutnya ia saat Hyun tiba di bawah.
"Hyun!" pekik Hana dengan mata melotot.
Melihat reaksi sang ibu membuat Hyun terkekeh. Dia mendekati Hana yang masih terkejut akan kedatangannya.
"Apa Ibu baik-baik saja?" tanya Hyun sambil membantunya berdiri.
"Kenapa kamu bisa ada disini?"
Bukannya menjawab Hana malah mempertanyakan kedatangannya. Dia menatap Hyun meminta penjelasan.
"Tentu saja mencari Ibu yang tidak pulang," jawab Hyun apa adanya.
"Bagaimana dengan kedua adikmu?"
Beginikah reaksi seorang ibu?
Padahal dirinya sendiri masih dalam kesulitan, namun masih memperhatikan kondisi anaknya.
"Tadi mereka sempat nangis. Selain lapar mereka juga menunggu kepulangan ibu dengan cemas. Tapi sekarang keduanya sudah tidur dengan lelap. Ibu sendiri bagaimana bisa berada disini?"
" Tadi ibu mengejar kelinci hingga terperosok kedalam lubang ini, " jawab Hana sambil menunjukan kelinci yang ikut masuk kedalam jebakan.
" Terus apakah keadaan ibu baik-baik saja? "
Hana tidak menyangka jika Hyun akan mengkhawatirkannya. Sebab sejak kepergian ayahnya dia mulai berubah. Hyun yang awalnya anak yang penurut menjadi anak yang cuek dan seenaknya sendiri.
Hyun memang sangat dekat dengan ayahnya. Apalagi sejak dia memiliki adik.
Hana lebih sering mengurus Hyejin dan Hwan. Sedangkan Hyun sering terabaikan. Sehingga Hyun sering bermanja dengan ayahnya.
Hana terlalu larut dalam lamunanya hingga tidak menyadari saat Hyun memanggil nama nya.
"Bu...ada yang sakit tidak?"tanya Hyun namun tidak mendapat tanggapan.
"Bu!" teriak Hyun degan suara yang lebih keras.
"Astaga naga...tidak usah teriak! telinga ibu sakit dengarnya," omel Hana sambil menutup telinganya.
"Habisnya...Hyun panggil dari tadi nggak dengar," elak Hyun yang tidak terima dirinya disalahkan.
"Ada apa?"
"Apakah tubuh ibu ada yang sakit? "
"Kaki ibu terkilir, " jawab Hana dengan jujur. Namun dia tidak menyebutkan luka memar yang ada di tubuhnya.
Hyun langsung melihat kaki Hana yang mulai membengkak. Kemudian memegang kaki itu dengan lembut. Meskipun begitu Hana masih saja terkejut.
" Apa yang akan kamu lakukan?"
"Tenang saja. Hyun akan memijat kaki ibu agar bisa kembali sehat."
"Jangan aneh-aneh kamu. Bisa-bisa kakiku tambah parah."
"Memangnya dengan kondisi kaki seperti ini, ibu bisa naik ke atas?"
"...."
"Biarkan Hyun memijat kaki ibu. Siapa tahu dengan pijatan Hyun, kaki ibu bisa segera sembuh, " bujuk Hyun dengan lembut.
"Baiklah. "
"Bagaimana kalau Ibu duduk dulu?"
Dengan pasrah Hana menuruti keinginan Hyun. Dia kembali duduk dan meluruskan kedua kakinya.
Kaki yang terkilir nampak lebih besar karena bengkak. Hyun pun langsung memeriksa kondisi kaki Hana sebelum memijatnya.
Bukan sekedar pijat. Hyun memijat kaki itu tepat di syaraf yang terluka.
"Aduh!" teriak Hana dengan sangat keras.
"Maaf...pasti sakit banget. Sekarang coba Ibu gerakkan. Kalau bisa tolong ibu berdiri."
Hana menurut. Dia bangun dan berdiri dengan perlahan. Kemudian melangkahkan kakinya yang terkilir.
"Wah...luar biasa. Sejak kapan kamu pandai memijat? "
Hana tidak menyangka jika Hyun mampu menyembuhkan kakinya yang terkilir. Dia menatap Hyun dengan penuh kekaguman.
"Jawabannya nanti saja. lebih baik sekarang kita naik dulu keatas! "
Hana mengangguk. Hyun meminta Hana untuk mengikat tubuhnya dengan tali yang ujungnya sudah ia ikat dengan pohon.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 91 Episodes
Comments
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
kenapa gak ke seorang gadis berusia 17th reinkarnasi nya thor 🤭🤭
2025-01-03
0
Ds Phone
dia memang pintar
2025-01-26
0
Shinta Dewiana
kereeennn..sepertinya apa yg di inginkan lngsung ada di tangannya..
2025-01-03
1