CLB(t)K 13

Pagi hari Annisa sudah siap di meja kerjanya bersama Joshua yang masih setia mendampinginya bekerja, mereka sejak tadi sudah sibuk menyusun jadwal-jadwal untuk Reenan beberapa hari ke depan.

"Apa jadwal seorang bos memang sepadat ini setiap harinya?" Annisa bertanya pada Joshua.

"Tidak setiap hari, tapi seringnya memang sepadat ini, kenapa?" Joshua balik bertanya.

"Apa pak Reenan tidak lelah?"

"Tanyakan saja sendiri padanya!" suruh Joshua.

"Aku tidak segila itu untuk bertanya hal-hal seperti itu," jawab Annisa malas.

Sudah seminggu sejak Annisa mulai bekerja bersama dengan Reenan dan Joshua, ia sudah mulai bisa beradaptasi dengan ritme kerja bosnya itu.

Dan sudah seminggu pula ia terus saja mendapat pesan dari mantan suaminya yang mendadak menjadi perhatian padanya.

Annisa bukan seperti perempuan pada umumnya yang bisa luluh dengan perhatian kecil apalagi dari seorang yang sudah menjadi mantan seperti Damar.

Tapi ia juga tidak langsung menolak mentah-mentah perhatian dari Damar, ia hanya membalas sekedarnya saja, baginya hal ini aneh karena tiba-tiba saja setelah sekian lama Damar menjadi sangat perhatian padanya.

Reenan memanggil Joshua masuk ke dalam ruangannya, beberapa saat kemudian Joshua kembali ke meja Annisa dengan wajah yang sulit diartikan.

"Ada masalah?" tanya Annisa.

"Ada!" balas Joshua cepat.

"Aku harus ke kantor cabang untuk melakukan sesuatu, kau baik-baik disini, jangan melawan perintah bos sampai aku kembali!" perintah Joshua.

"Aku juga tidak tertarik membuat masalah dengan pak Reenan,"

Tidak lama kemudian giliran Annisa di panggil Reenan untuk masuk ke dalam kantornya.

"Ada apa pak?" tanya Annisa saat sudah berada di depan Reenan.

"Sebentar lagi ulang tahun perusahaan, semua karyawan akan di undang termasuk karyawan yang ada di kantor cabang jadi carilah hotel yang bisa menampung semua karyawan!" perintah Reenan pada Annisa.

Annisa mengangguk. Sebelumnya Joshua sudah pernah memberikan list hotel-hotel yang menyediakan ballroom yang luas dan sering perusahaan gunakan agar ia lebih mudah mencari saat mendapat perintah seperti ini dari Reenan.

"Baik pak, saya akan segera menghubungi pihak terkait,"

Annisa keluar ruangan Reenan dan segera menghubungi pihak hotel-hotel yang sudah biasa di pakai oleh perusahaan Reenan.

"Sudah dapat hotelnya?" Joshua bertanya sembari duduk di sebelah Annisa.

"Sudah," jawab Annisa.

"Ada beberapa masalah sebenarnya di kantor cabang, dan ulang tahun perusahaan besok sekaligus membuka kecurangan yang ada di kantor cabang," jelas Joshua.

"Lalu?" Annisa bertanya penasaran.

"Aku akan berangkat ke sana sekarang untuk melakukan pengecekan dan pengawasan disana," sambung Joshua.

"Apa parah?" tanya Annisa.

"Menurutmu?" Joshua kembali bertanya. Annisa hanya mengangguk.

...****************...

2 hari sebelum ulang tahun perusahaan Joshua datang ke kantor dengan raut wajah serius.

"Annisa, ikut aku ke dalam!" perintah Joshua.

Annisa sontak berdiri mengikuti langkah Joshua masuk ke dalam ruangan Reenan.

Di dalam ruangan, Joshua mengambil beberapa bukti valid tentang kecurangan dan beberapa hal yang di lakukan para karyawan hingga membuat perusahaan cabang selalu goyah.

Annisa hanya terdiam tercengang melihat bukti-bukti yang ada di depannya. Ia tidak menyangka bahwa oknum-oknum seperti itu masih bisa lolos di bawah kekuasaan Reenan yang terkenal tiada ampun pada orang-orang seperti itu.

"Apa ulang tahun perusahaan juga untuk membuka semua ini?" tanya Annisa pada Reenan. Reenan mengangguk pasti.

...****************...

Ulang tahun perusahaan akhirnya di gelar. Dengan persiapan yang matang terutama dari pimpinan perusahaan tidak akan ada yang menyangka bahwa hari ini hal besar akan di ungkap.

Annisa berlaku sebagai penerima tamu di dekat pintu masuk bersama Joshua.

"Annisa?" seseorang mendekat sambil meneriakkan nama Annisa.

"Gita?" tanya Annisa tidak yakin.

"Siapa lagi? Ini aku Gita,"

"Ya ampun, bagaimana kabarmu?" tanya Annisa sekedar basa basi.

"Baik, kau sendiri sedang apa disini?"

"Aku bekerja disini," jawab Annisa.

"Benarkah? sebagai apa?" tanya Gita penasaran

"Sekertaris pak Reenan." jawab Annisa jujur.

"Wow, bagaimana bisa? Semudah itukah menjadi sekertaris bos?" tanya Gita usil. Ada pertanyaan tersirat sepertinya di balik kalimat Gita.

"Apa maksudmu? Aku juga melakukan serangkaian tes seperti pegawai lainnya,"

"Memang apa maksudku? Aku tidak berkata apapun," jawab Gita dengan senyuman mengejek.

"Bagaimanapun kau seorang janda, sekalipun kau bisa masuk dengan jujur kesini tapi bisa saja suatu gosip menyebar dengan cepat kan?" Gita kembali bersuara.

"Semua akan terkendali jika seseorang tidak dengan sengaja menyebarkan gosip murahan," kini Joshua yang menjawab.

"Silahkan masuk, jika hanya ingin mencari keributan silahkan kembali!" lanjut Joshua.

Gita menatap Joshua dan Annisa bergantian, perasaan tidak suka menelusup ke dalam dirinya.

Benar saja, Gita sekarang beramah tamah dengan semua karyawan yang ia kenal akrab dari perusahaan cabang maupun pusat.

Momen seperti ini sangat tepat untuk menyebarkan berita yang akan menghebohkan perusahaan pikir Gita.

Dimulai dari satu orang ke orang lain, Gita terus menyebarkan berita gosip tentang Annisa yang seorang janda dan bisa merangkak ke meja sekertaris dengan mudahnya.

Mereka percaya, dengan menunjukan foto bahwa Gita dan Annisa berteman sejak kuliah banyak yang akhirnya percaya dengan berita yang Gita sebarkan.

"Hari ini saya berterima kasih pada kalian semua atas dedikasi dan kesetiaan kalian pada perusahaan...." Reenan berdiri dengan gagah di panggung untuk memberikan sambutan.

"Beberapa hal mungkin tidak sejalan dan bertentangan dengan peraturan yang ada, tapi itu tidak menjadi masalah jika kita bisa segera menyingkirkan beberapa penghalang-penghalang kecil di dalam hidup kita bukan?" tanya Reenan pada audience.

Mereka mengangguk serempak, beberapa orang terlihat pucat saat tau ke arah mana pembicaraan sang CEO.

Reenan menahan kalimatnya agar pesta bisa berjalan sesuai dengan apa yang ia rencanakan.

Semua karyawan sibuk dengan acara pesta dan hidangan yang di sediakan oleh perusahaan.

Terlihat Annisa dan Joshua berjalan mendekat ke arah Reenan, hal itu membuat beberapa pasang mata langsung menatap penuh selidik ke arah Annisa.

"Bagaimana?" tanya Reenan pada Joshua.

"Aman terkendali, setelah ini aku aka naik ke panggung untuk memberi mereka kejutan, pihak kepolisian juga sudah sampai dan aku sudah memberikan foto-foto orang yang aka di amankan oleh mereka nanti" jelas Joshua.

"Bagus, Annisa kau bisa duduk di sini saja tidak usah mengikuti Joshua kau bukan ekornya jadi terpisah sebentar tidak apa-apa!" ucap Reenan menyindir dua manusia yang ada di depannya.

Bukan tanpa alasan Reenan berkata demikian, tapi selama bekerja mereka berdua selalu se iya se kata, tidak terpisah.

Bahkan terkadang mereka melakukan video call dengan istri Joshua saat jam istirahat, agar tidak ada kecemburuan kata Joshua waktu Reenan bertanya kenapa Joshua melakukan hal itu.

Annisa yang sadar bahwa apa yang selama ini di lakukan ternyata di sadari oleh bosnya hanya tersenyum malu sambil menunduk, tapi ia tetap melakukan perintah Reenan untuk duduk di sebelah bosnya itu.

Entah kenapa berada di samping Annisa bisa membuat fokus Reenan sedikit terbagi, menurutnya Annisa tidak secantik perempuan yang selama ini ia kenal, tapi entah mengapa melihat Annisa tidak sekalipun membuat Reenan bosan.

Wajahnya, tutur katanya, sopan santunnya bahkan senyumnya tidak pernah membuat Reenan bosan, malah ia selalu ingin melihat hal itu setiap hari.

Ada sesuatu yang terasa nyaman di hati Reenan saat melihat senyum di wajah cantik sekretarisnya itu.

Hingga sebuah pesan masuk membuat Reenan mengalihkan pandangannya dan menggeram kesal.

[Jangan lupa berkedip bos! dia akan mengira kau akan memakannya jika melihatmu seperti itu, dan jangan lupa jaga air liurmu jangan sampai jatuh! X_X]

"Joshua sialan," umpatnya sambil melihat Joshua yang tertawa penuh kepuasan di sebelah panggung.

Episodes
1 CLB(t)K 1
2 CLB(t)K 2
3 CLB(t)K 3
4 CLB(t)K 4
5 CLB(t)K 5
6 CLB(t)K 6
7 CLB(t)K 7
8 CLB(t)K 8
9 CLB(t)K 9
10 CLB(t)K 10
11 CLB(t)K 11
12 CLB(t)K 12
13 CLB(t)K 13
14 CLB(t)K 14
15 CLB(t)K 15
16 CLB(t)K 16
17 CLB(t)K 17
18 CLB(t)K 18
19 CLB(t)K 19
20 CLB(t)K 20
21 CLB(t)K 21
22 CLB(t)K 22
23 CLB(t)K 23
24 CLB(t)K 24
25 CLB(t)K 25
26 CLB(t)K 26
27 CLB(t)K 27
28 CLB(t)K 28
29 CLB(t)K 29
30 CLB(t)K 30
31 CLB(t)K 31
32 CLB(t)K 32
33 CLB(t)K 33
34 CLB(t)K 34
35 CLB(t)K 35
36 CLB(t)K 36
37 CLB(t)K 37
38 CLB(t)K 38
39 CLB(t)K 39
40 CLB(t)K 40
41 CLB(t)K 41
42 CLB(t)K 42
43 CLB(t)K 43
44 CLB(t)K 44
45 CLB(t)K 45
46 CLB(t)K 46
47 CLB(t)K 47
48 CLB(t)K 48
49 CLB(t)K 49
50 CLB(t)K 50
51 CLB(t)K 51
52 CLB(t)K 52
53 CLB(t)K 53
54 CLB(t)K 54
55 CLB(t)K 55
56 CLB(t)K 56
57 CLB(t)K 57
58 CLB(t)K 58
59 CLB(t)K 59
60 CLB(t)K 60
61 CLB(t)K 61
62 CLB(t)K 62
63 CLB(t)K 63
64 CLB(t)K 64
65 CLB(t)K 65
66 CLB(t)K 66
67 CLB(t)K 67
68 CLB(t)K 68
69 CLB(t)K 69
70 CLB(t)K 70
71 CLB(t)K 71
72 CLB(t)K 72
73 CLB(t)K 73
74 CLB(t)K 74
75 CLB(t)K 75
76 CLB(t)K 76
77 CLB(t)K 77
78 CLB(t)K 78
79 CLB(t)K 79
80 CLB(t)K 80
81 CLB(t)K 81
82 CLB(t)K 82
83 CLB(t)K 83
84 Pengumuman
85 CLB(t)K 84 (Epilog)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
CLB(t)K 1
2
CLB(t)K 2
3
CLB(t)K 3
4
CLB(t)K 4
5
CLB(t)K 5
6
CLB(t)K 6
7
CLB(t)K 7
8
CLB(t)K 8
9
CLB(t)K 9
10
CLB(t)K 10
11
CLB(t)K 11
12
CLB(t)K 12
13
CLB(t)K 13
14
CLB(t)K 14
15
CLB(t)K 15
16
CLB(t)K 16
17
CLB(t)K 17
18
CLB(t)K 18
19
CLB(t)K 19
20
CLB(t)K 20
21
CLB(t)K 21
22
CLB(t)K 22
23
CLB(t)K 23
24
CLB(t)K 24
25
CLB(t)K 25
26
CLB(t)K 26
27
CLB(t)K 27
28
CLB(t)K 28
29
CLB(t)K 29
30
CLB(t)K 30
31
CLB(t)K 31
32
CLB(t)K 32
33
CLB(t)K 33
34
CLB(t)K 34
35
CLB(t)K 35
36
CLB(t)K 36
37
CLB(t)K 37
38
CLB(t)K 38
39
CLB(t)K 39
40
CLB(t)K 40
41
CLB(t)K 41
42
CLB(t)K 42
43
CLB(t)K 43
44
CLB(t)K 44
45
CLB(t)K 45
46
CLB(t)K 46
47
CLB(t)K 47
48
CLB(t)K 48
49
CLB(t)K 49
50
CLB(t)K 50
51
CLB(t)K 51
52
CLB(t)K 52
53
CLB(t)K 53
54
CLB(t)K 54
55
CLB(t)K 55
56
CLB(t)K 56
57
CLB(t)K 57
58
CLB(t)K 58
59
CLB(t)K 59
60
CLB(t)K 60
61
CLB(t)K 61
62
CLB(t)K 62
63
CLB(t)K 63
64
CLB(t)K 64
65
CLB(t)K 65
66
CLB(t)K 66
67
CLB(t)K 67
68
CLB(t)K 68
69
CLB(t)K 69
70
CLB(t)K 70
71
CLB(t)K 71
72
CLB(t)K 72
73
CLB(t)K 73
74
CLB(t)K 74
75
CLB(t)K 75
76
CLB(t)K 76
77
CLB(t)K 77
78
CLB(t)K 78
79
CLB(t)K 79
80
CLB(t)K 80
81
CLB(t)K 81
82
CLB(t)K 82
83
CLB(t)K 83
84
Pengumuman
85
CLB(t)K 84 (Epilog)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!