CLB(t)K 11

Annisa kaget saat mendapat pesan berisi foto dimana mantan suami dan temannya berada di sebuah club malam.

Annisa berasumsi bahwa saat ini mungkin saja mantan suaminya dan Gita temannya sedang menjalin hubungan dekat.

Annisa sebenarnya tidak masalah jika Damar menjalin hubungan dengan perempuan lain, tapi kenapa harus temannya?

Tapi biarlah, walau ada bagian hatinya yang merasa tak nyaman ia mencoba mengabaikannya.

"Biar saja, jangan hiraukan dan jangan di balas!" ucap Annisa pada dirinya sendiri.

...****************...

Pagi harinya Annisa berangkat untuk melakukan wawancara pekerjaan di salah satu perusahaan swasta yang ada di Jakarta.

Setelah beberapa minggu yang lalu ia mengirim lamaran pekerjaannya melalui email, dan hasilnya ia di terima untuk mengikuti tes selanjutnya.

Annisa sudah datang 10 menit lebih awal dari waktu yang di jadwalkan, rasa khawatir dan cemas menghampirinya, bagaimanapun ini pertama kalinya ia melamar sebuah pekerjaan.

Waktu terus berlalu, hingga para pelamar memenuhi ruang tunggu wawancara.

Saat namanya di panggil, Annisa berdiri dengan rasa gugup yang luar biasa, tapi ia harus bisa mengendalikan dirinya sendiri.

Wawancara berlangsung lancar, hingga sebuah pertanyaan mengusik dirinya,

"Di usia anda saat ini, anda sudah menjadi seorang janda?" Tanya HRD.

Annisa mengangguk pelan. Sebenarnya ia juga malu, tapi begitulah kenyataannya.

"Iya begitulah," jawab Annisa tak yakin.

"Baiklah, anda akan di hubungi kembali nanti terkait hasil wawancara hari ini." Ucap HRD mengakhiri wawancara.

Annisa berdiri lalu membungkukkan sedikit badannya pada sang HRD sebelum keluar dari ruangan.

...****************...

Masih di kantor yang sama dengan tempat Annisa melamar pekerjaan, seorang laki-laki berdiri dengan hasil rangkuman beberapa pelamar pekerjaan di kantornya.

"Kenapa ini di tandai?" Tanya sang lelaki pada staff HRD nya.

"Nilai wawancaranya termasuk yang paling bagus pak, tapi dia seorang janda," ucap sang staff HRD.

"Apa di kantorku ada peraturan janda tidak boleh bekerja disini?" Sang pimpinan bertanya kembali. Staff HRD hanya menggeleng.

"Panggil dia besok, aku membutuhkan sekertaris segera!" Titah sang pimpinan.

"Baik pak," staff HRD itu kembali mengambil berkas-berkas pelamar dan pamit dari ruangan pimpinan perusahannya.

"Di usianya kenapa dia sudah menjadi janda?" Tanya sang pria di dalam hati.

Reenan Adhiyaksa, pimpinan perusahaan Adhiyaksa company, lelaki dewasa berusia 35 tahun dan masih single tentunya.

Beberapa bulan lalu sekertaris pribadinya tiba-tiba mengajukan pengunduran diri karena kehamilannya yang bermasalah dan sekarang ia harus kelabakan mencari sekertaris pengganti sesegera mungkin.

"Bagaimana hasilnya?" tanya Joshua. Pria yang menjadi tangan kanan sekaligus sahabat dari sang pimpinan perusahaan.

"Besok dia mulai bekerja," ucap Reenan "Tapi apakah aneh menurutmu jika usia 25 tahun sudah menjadi janda?" lanjut Reenan bertanya.

"Janda? Kau menerima seorang janda?" Joshua terpekik tidak percaya.

"Kenapa? Kau pikir kantorku tidak menerima janda? Lagipula nilai hasil wawancaranya paling bagus di antara semuanya!" ucap Reenan membela.

"Bukan begitu, hanya saja hati-hati pasti ada sesuatu yang akhirnya membuatnya jadi janda di usianya sekarang," nasihat Joshua.

Reenan hanya diam, ia tidak membalas perkataan Joshua tapi tidak di pungkiri bahwa ia juga bertanya-tanya tentang hal yang sama.

Sebenarnya tidak ada yang salah dengan status janda, hanya saja banyak orang sangat mengheboh-hebohkan status seperti itu tanpa tau apa yang terjadi sebenarnya.

...****************...

Pagi hari yang cerah, Annisa sudah siap dengan setelan kemeja putih dan rok span coklat juga blazer yang senada dengan rok yang di pakainya.

Semalam ia hampir tidak bisa tidur gara-gara mendadak mendapat telfon jika ia hari ini sudah bisa mulai bekerja.

Tentu saja itu membuatnya senang sekaligus gembira karena bagaimanapun ini kali pertamanya mendapat pekerjaan dengan posisi sekertaris pimpinan.

Gugup. Tentu saja! Ini pengalaman pertama.

Annisa melangkah dengan sopan dan hati-hati saat memasuki area kantor.

"Annisa?" Seorang pria menghampiri saat Annisa sudah sampai di lobi kantor.

"Iya?" Jawab Annisa bingung.

"Aku Joshua, asisten pribadi Reenan, ayo ikuti aku!" Ajak Joshua pada Annisa.

Mereka berjalan ke arah lift dan langsung menuju ke ruangan Reenan di lantai paling atas.

Joshua mencuri pandang pada perempuan di sebelahnya. Sebentar-sebentar mengamati penampilan Annisa yang dirasanya sopan dan cantik tentunya.

"Apa ada yang salah?" Tanya Annisa saat sadar Joshua tidak berhenti menatapnya.

"Ap.....ha ha ha ha tidak ada," Joshua bingung sendiri saat ia ketahuan menatap Annisa.

Lift yang di naiki mereka akhirnya sampai di lantai 25, Annisa dan Joshua segera melangkah masuk ke dalam ruangan Reenan.

"Ini sekertaris anda yang baru pak," ucap Joshua hormat.

Walau ia berteman dekat dengan sang bos, tidak berarti ia bisa sesuka hati berbicara non formal apalagi saat ada pegawai lain yang sedang bersama mereka.

Reenan menghentikan aktifitasnya dan menatap ke arah Annisa. Sedikit menelisik kemudian mengangguk.

"Tinggalkan aku dan dia," ucap Reenan.

"Siapa yang harus keluar?" Joshua bertanya dengan bodohnya.

"Aku! Tentu saja kau bodoh!" Reenan menatap Joshua kesal.

"Ooohh, oke baik-baiklah pada ana baru!" Joshua segera melangkah keluar.

Annisa semakin keringat dingin saat berhadapan langsung dengan sang pimpinan perusahaan. Apalagi saat ini hanya ada dirinya dan sang bos di dalam ruangan.

"Ini pertama kalinya kau berkerja?" tanya Reenan menghentikan lamunan Annisa.

"Benar pak," jawab Annisa dengan suara yang sedikit gemetar.

"Aku suka tepat waktu, tidak suka di bantah, aku suka kerapian dan ketelitian dalam hal pekerjaan, jika memang kau merasa mampu silahkan mulai bekerja, Joshua akan mengajarimu beberapa hari ke depan."

"Baik pak, akan saya ingat dan laksanakan" jawab Annisa.

Setelah itu Annisa berjalan keluar dari ruangan Reenan.

"Bagaimana si bos?" Joshua langsung bertanya saat melihat Annisa keluar dari ruangan Reenan.

"Memangnya bagaimana?" Annisa kembali bertanya.

"Apa dia galak?"

Annisa menggeleng.

"Ini meja kerjamu, aku akan mengajarimu beberapa minggu ke depan hingga kau bisa menyesuaikan sistem kerja disini," Joshua menunjuk meja yang tak jauh dari tempatnya berdiri.

Joshua dan Annisa segera melangkah dan menuju ke tempat kerja yang di sediakan, Joshua mengajari Annisa dengan telaten.

Bagaimana menyusun jadwal, menyusun laporan-laporan yang harus di serahkan pada atasan, memilih email-email yang penting yang harus segera di baca oleh atasan dan hal-hal yang membuat pusing kepala.

Tapi Annisa bisa mengikuti semua instruksi Joshua dengan baik, jika ada kesalahan-kesalahan dan beberapa pertanyaan kecil itu hal lumrah untuk seorang pegawai baru.

"Kau pintar juga," puji Joshua.

"Nilaiku cumlaude, 3,82" jawab Annisa santai.

"Wow, aku tidak tersanjung," Joshua mendengus.

"Boleh jika ingin bertepuk tangan, tidak usah malu-malu," ucap Annisa seraya tersenyum.

Mereka berdua mengobrol akrab selayaknya teman lama, tidak ada kecanggungan sama sekali, walau memang Joshua menghindari pertanyaan yang sangat sensitif tapi sangat membuatnya penasaran.

Waktu terus berlalu hingga mendekati jam makan siang, Reenan keluar dari ruangan dan mengagetkan mereka berdua yang sedang serius.

"Josh, ayo!" Ajak Reenan.

"Baiklah, bagaimana anak baru?" Joshua menatap Annisa dan Reenan bergantian.

"Ajak saja," jawab Reenan sambil melangkah menuju lift.

"Ayo ikut kami!" Joshua menatap Annisa.

"Tidak terima kasih, aku akan makan siang sendiri saja," tolak Annisa sopan.

"Ayoooo! Bos sudah mengajakmu!" Joshua akhirnya menarik tangan Annisa untuk mengikutinya. Annisa hanya mengikuti dengan pasrah.

"Kau ingin tanganmu di potong istrimu?" Reenan berkata saat melihat Joshua menggandeng tangan Annisa sampai ke dalam lift.

"Pegawai barumu harus di paksa supaya ikut!" ucap Joshua sambil melepaskan tangan Annisa.

"Jika tidak mau ikut ya sudah, jangan di paksa," tegur Reenan.

"Tidak! Kami sudah berteman sekarang! Iya kan?" ucap Joshua sambil menatap Annisa, yang di tatap hanya mengangguk kaku.

Reenan, Joshua dan Annisa melangkah melewati lobi kantor, semua pegawai menunduk hormat pada sang atasan walau sang atasan tidak membalasnya.

Mereka pergi makan siang di salah satu restoran favorit Reenan.

Sesampainya di sana, Annisa berpamitan untuk melakukan solat duhur terlebih dahulu, Joshua mengangguk.

Annisa terus berjalan menuju mushola yang ada di restoran tersebut, saat masuk di dalam mushola Annisa sedikit tidak percaya saat melihat bosnya juga berada di dalam untuk melaksanan solat duhur juga.

"Bahkan aku tidak pernah melihat mantan suamiku beribadah," ucapnya lirih.

Annisa hanya tidak habis pikir bahkan bosnya saat ini memiliki perusahaan yang lebih besar dari pada perusahaan mantan suaminya dulu, tapi bosnya juga masih ingat tentang kewajibannya pada Sang Maha Kuasa.

Setelah selesai melaksanakan solat, Annisa beranjak keluar, terlihat bosnya sedang duduk dan memainkan handphonenya.

"Bapak tidak masuk kedalam?" Tanya Annisa mendekati Reenan.

"Aku menunggumu, kau tidak tau dimana aku biasanya duduk," ucap Reenan sambil berlalu melewati Annisa.

Annisa mengekori Reenan tak berani jika harus berjalan di sebelahnya.

Saat hampir sampai ke tempat duduk, Annisa tidak sengaja menabrak seseorang yang familiar baginya.

"Maaf," ucap Annisa sambil menunduk.

"Tidak apa-apa," balas orang yang Annisa tabrak.

Merasa tidak asing dengan suara yang ada di depannya, Annisa mendongak dan terkejut.

"Kakak?" ucap Annisa sambil menutup mulutnya.

Episodes
1 CLB(t)K 1
2 CLB(t)K 2
3 CLB(t)K 3
4 CLB(t)K 4
5 CLB(t)K 5
6 CLB(t)K 6
7 CLB(t)K 7
8 CLB(t)K 8
9 CLB(t)K 9
10 CLB(t)K 10
11 CLB(t)K 11
12 CLB(t)K 12
13 CLB(t)K 13
14 CLB(t)K 14
15 CLB(t)K 15
16 CLB(t)K 16
17 CLB(t)K 17
18 CLB(t)K 18
19 CLB(t)K 19
20 CLB(t)K 20
21 CLB(t)K 21
22 CLB(t)K 22
23 CLB(t)K 23
24 CLB(t)K 24
25 CLB(t)K 25
26 CLB(t)K 26
27 CLB(t)K 27
28 CLB(t)K 28
29 CLB(t)K 29
30 CLB(t)K 30
31 CLB(t)K 31
32 CLB(t)K 32
33 CLB(t)K 33
34 CLB(t)K 34
35 CLB(t)K 35
36 CLB(t)K 36
37 CLB(t)K 37
38 CLB(t)K 38
39 CLB(t)K 39
40 CLB(t)K 40
41 CLB(t)K 41
42 CLB(t)K 42
43 CLB(t)K 43
44 CLB(t)K 44
45 CLB(t)K 45
46 CLB(t)K 46
47 CLB(t)K 47
48 CLB(t)K 48
49 CLB(t)K 49
50 CLB(t)K 50
51 CLB(t)K 51
52 CLB(t)K 52
53 CLB(t)K 53
54 CLB(t)K 54
55 CLB(t)K 55
56 CLB(t)K 56
57 CLB(t)K 57
58 CLB(t)K 58
59 CLB(t)K 59
60 CLB(t)K 60
61 CLB(t)K 61
62 CLB(t)K 62
63 CLB(t)K 63
64 CLB(t)K 64
65 CLB(t)K 65
66 CLB(t)K 66
67 CLB(t)K 67
68 CLB(t)K 68
69 CLB(t)K 69
70 CLB(t)K 70
71 CLB(t)K 71
72 CLB(t)K 72
73 CLB(t)K 73
74 CLB(t)K 74
75 CLB(t)K 75
76 CLB(t)K 76
77 CLB(t)K 77
78 CLB(t)K 78
79 CLB(t)K 79
80 CLB(t)K 80
81 CLB(t)K 81
82 CLB(t)K 82
83 CLB(t)K 83
84 Pengumuman
85 CLB(t)K 84 (Epilog)
Episodes

Updated 85 Episodes

1
CLB(t)K 1
2
CLB(t)K 2
3
CLB(t)K 3
4
CLB(t)K 4
5
CLB(t)K 5
6
CLB(t)K 6
7
CLB(t)K 7
8
CLB(t)K 8
9
CLB(t)K 9
10
CLB(t)K 10
11
CLB(t)K 11
12
CLB(t)K 12
13
CLB(t)K 13
14
CLB(t)K 14
15
CLB(t)K 15
16
CLB(t)K 16
17
CLB(t)K 17
18
CLB(t)K 18
19
CLB(t)K 19
20
CLB(t)K 20
21
CLB(t)K 21
22
CLB(t)K 22
23
CLB(t)K 23
24
CLB(t)K 24
25
CLB(t)K 25
26
CLB(t)K 26
27
CLB(t)K 27
28
CLB(t)K 28
29
CLB(t)K 29
30
CLB(t)K 30
31
CLB(t)K 31
32
CLB(t)K 32
33
CLB(t)K 33
34
CLB(t)K 34
35
CLB(t)K 35
36
CLB(t)K 36
37
CLB(t)K 37
38
CLB(t)K 38
39
CLB(t)K 39
40
CLB(t)K 40
41
CLB(t)K 41
42
CLB(t)K 42
43
CLB(t)K 43
44
CLB(t)K 44
45
CLB(t)K 45
46
CLB(t)K 46
47
CLB(t)K 47
48
CLB(t)K 48
49
CLB(t)K 49
50
CLB(t)K 50
51
CLB(t)K 51
52
CLB(t)K 52
53
CLB(t)K 53
54
CLB(t)K 54
55
CLB(t)K 55
56
CLB(t)K 56
57
CLB(t)K 57
58
CLB(t)K 58
59
CLB(t)K 59
60
CLB(t)K 60
61
CLB(t)K 61
62
CLB(t)K 62
63
CLB(t)K 63
64
CLB(t)K 64
65
CLB(t)K 65
66
CLB(t)K 66
67
CLB(t)K 67
68
CLB(t)K 68
69
CLB(t)K 69
70
CLB(t)K 70
71
CLB(t)K 71
72
CLB(t)K 72
73
CLB(t)K 73
74
CLB(t)K 74
75
CLB(t)K 75
76
CLB(t)K 76
77
CLB(t)K 77
78
CLB(t)K 78
79
CLB(t)K 79
80
CLB(t)K 80
81
CLB(t)K 81
82
CLB(t)K 82
83
CLB(t)K 83
84
Pengumuman
85
CLB(t)K 84 (Epilog)

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!