17 : Berhenti Di Garis Lurus

Ananda sudah langsung terperangah ketika mereka baru sampai, sementara Jason dengan sigap memboyongnya keluar.

Jason kembali mengemban Ananda layaknya mendekap bantal guling yang benar-benar ringan. Pemuda itu sama sekali tidak terlihat keberatan atau setidaknya merasakan hambatan berarti.

Ini menjadi kali pertama Malini dan Ananda ke sana, tapi mereka sudah langsung mencuri perhatian. Kendati demikian, Malini tidak hanya diam. Tumbuh di lingkungan hangat serta terbiasa menghadapi banyak klien penting, membuat Malini tetap bisa menyikapi keadaan dengan tenang. Jason yang masih clengean dan sesekali mengumbar senyuman kepada setiap orang di sana juga tersenyum santai menyikapi sikap Malini.

Bagi Jason, Malini tipikal wanita yang serba bisa. Selalu bisa tenang dan sangat pandai menjaga sikap. Mungkin karena itu juga, lima tahun menutupi luka perkaranya dengan Devandra, membuat semua orang bahkan keluarga terdekat sekalipun, tidak ada yang mengetahuinya.

“Ini aku enggak salah, kan, Jas? Aku senyum ke mereka, bungkuk-bungkuk dan ibaratnya menyapa,” bisik Malini kepada Jason sambil tersenyum sekaligus menunduk pada setiap orang di sana.

“Santai saja lah Mah. Mereka bukan Tuhan kita dan mereka enggak berhak menghakimi kita. Yang penting kita ‘lurus’ dan selalu melakukan yang terbaik!” balas Jason benar-benar santai.

Mendengar itu, Malini yang masih bertahan melangkah di sebelah Jason berkata, “Memangnya kapan kamu ‘lurus’?”

Detik itu juga Jason langsung merasa tergelitik. Ia menatap Malini sambil tersenyum geli sambil berkata, “Jarang banget sih!”

Melihat kedua sejoli yang ia ketahui sebagai orang tuanya sangat akur dan tampak sangat bahagia, kenyataan tersebut menjadi kebahagiaan tersendiri untuk Ananda. Dalam dekapan Jason, ia juga masih mendekap sang papah.

Jason membuka loker miliknya dengan begitu santai, tapi detik itu juga semua yang menjadi isi di dalam sana memberontak keluar. Malini yang menyaksikan kenyataan itu refleks mencoba menahan, menangkap setiap barang, hingga wanita cantik bertubuh ramping itu kewalahan.

“Biasanya enggak begini ... sumpah!” yakin Jason merasa berdosa karena belum apa-apa, sudah mengejutkan Malini.

“Astaghfirullah ... ini segala barang ditampung jadi satu ... astaghfirullah ... bahkan sampai ada kon*d*om!” lirih Malini mengomel sambil menatap tajam sekaligus penuh peringatan kepada Jason. Namun seperti sebelumnya, pria itu hanya menyikapinya dengan senyum tak berdosa.

“Mah ... Pah ... kon*d*o*m itu, apa?” tanya Ananda penasaran. Ia menatap penasaran kedua wajah di sebelahnya.

“Bukan apa-apa, Sayang,” jawab Malini kepada Ananda. Ia tak mau Ananda mendapatkan penjelasan tak seharusnya dari Jason.

“Tapi yang di sini bukan stok punyaku. Itu ‘pelindung’ titipan punya temen!” yakin Jason dan sebenarnya belum selesai menjelaskan.

“Udah, Papah enggak usah jelasin!” sergahnya lantaran yakin, terbukanya mulut Jason menandakan pemuda itu akan menjelaskan yang tidak-tidak.

Tanpa bisa mengakhiri senyumnya kepada Malini, Jason mengangguk-angguk. “Mamah makin cantik kalau lagi ngambek-ngambek begitu,” ucapnya, antara memuji tapi juga sekaligus menggo*da Malini.

Sempat kikuk menahan tegang sekaligus gugup di tengah jantungnya yang mendadak berdegup lebih kencang, Malini sengaja berdeham guna meredam segala sesuatunya. Tak lupa, ia juga menepis tatapan terbilang na*k*al dari Jason. “Lah ... emang dasarnya aku cantik!” Malini merasa, menghadapi pemuda clengean seperti Jason, harus membuatnya menaikan level kepedean. Lihatlah, bukannya balas menggombali lagi atau malah mel*edek, Jason malah tertawa tiada henti.

“Sudah cepat ganti seragam dulu,” ucap Malini bermaksud membereskan sekaligus menyusun barang-barang milik rekannya itu dengan lebih manusiawi.

“Manusiawi? Loh, memangnya yang tadi enggak manusiawi?” protes Jason.

“Sudah, enggak usah banyak protes. Ini kamu mau pakai seragam yang mana?” Malini sungguh membereskan semuanya. Termasuk seragam basket berwarna oren yang beberapa bagiannya dihiasi bekas sepatu penuh debu. Malini membersihkan seragam itu lebih dulu lantaran Jason hendak memakainya.

“Ayo Nanda, Papah mau ganti seragam dulu,” sergah Jason bersemangat.

Berbanding terbalik dengan Jason, ajakan Jason malah membuat Malini panik. “Jangan diajari yang enggak-enggak!” lirihnya wanti-wanti, tapi juga langsung ditanggapi tawa geli oleh Jason.

“Urusan laki-laki ih!” yakin Jason.

“Kamu harus menjelaskan setiap halnya dengan bahasa yang lebih halus! Semuanya harus serba sopan!” mohon Malini.

“Masalahnya di dalam mulutku memang enggak ada blender, Mah. Belum lagi mulutku ini memang nggak punya rem! Jadi semua ucapan yang mau keluar ya keluar saja, enggak ada macet-macetnya karena ucapan dari bibirku memang bukan arus mudik!” jujur Jason dan sudah langsung membuat Malini merengut.

“Ya sudah Sayang, kalau Papah na*kal, nanti Nanda yang kasih tahu kalau Papah enggak boleh begitu,” ucap Malini sengaja berpesan kepada putranya. Karena ketimbang kepada Jason, baginya, Ananda memang jauh lebih bisa dipercaya.

Tak lama kemudian, Malini sudah membersihkan loker Jason menggunakan tisu basah kemudian dikeringkan menggunakan tisu kering. Beberapa camilan sekaligus kertas gulungan menyerupai samp*ah, sengaja Malini sisihkan, kantongi tanpa membuangnya.

Malini segera bergabung masuk ke dalam stadium lapangan basket. Ternyata di sana baru akan mulai latihan. Membuat Malini buru-buru turun menghampiri Jason yang baru akan menurunkan Ananda.

“Cepat banget, Mah? Beneran sudah beres?” heran Jason.

“Kekuatan ibu-ibu kan, lebih ngeri dari angin ribut!” ujar Malini yang kemudian dibalas tawa terbahak-bahak oleh Jason.

“Aku latihan dulu, ya!” pamit Jason kepada Malini. Kemudian ia mengelus kepala Ananda yang ia biarkan duduk sendiri di bekas ia duduk.

Baik Malini, Jason, bahkan Ananda tahu, hampir semua mata mengawasi mereka. Namun mereka sudah mempelajari jurus masa bod*o.

“Bismillah jadi anggota inti lagi. Bismilah jadi ketua lagi. Yang penting lebih disiplin lagi. Tunjukkan kalau kamu menyesal. Kamu belum minta maaf juga, kan?” ucap Malini.

Detik itu juga Jason terdiam dan tak berani menatap Malini. Kenyataan yang membuat Malini yakin, Jason memang belum minta maaf kepada anggota basket maupun pelatih basketnya.

“Enggak apa-apa. Enggak ada salahnya meniru filosofi padi. Makin menunduk meski makin berisi. Lagian kan, sanksi yang kamu dapat murni karena kamu yang kurang disiplin. Ya sudah, semangat! Nanda, ayo kasih papah semangat!” ucap Malini yang kemudian bersiap duduk di sebelah sang putri.

“Malini memang beda sih. Bisa dilihat dari Nanda juga. Nanda yang genius dan paham sopan santun layaknya orang dewasa. Semua itu tentu karena didikan Malini yang waras. Kesannya jadi lucu sih, aku yang melenceng ke sana kemari kok sampai berhenti di garis lurus sekelas Malini yang waw sekali,” batin Jason sudah bergegas pergi. Ia turun menuju lapangan.

“Apa lagi yang dia buat. Beritanya sudah memenuhi portal berita online. Astaga untung dia bukan anggota inti apalagi ketua di sini,” gun*jing setiap anggota basket, tapi Jason sama sekali tidak peduli, bahkan mesk Jason mendengarnya.

“Maaf-maaf saja, kalian bukan Tuhan apalagi orang yang kasih aku makan. Dan mohon maaf juga karena aku bakalan tetap jadi yang paling bersinar!” batin Jason dengan sangat percaya diri. Ia segera menengadah, kemudian membentuk hati menggunakan kedua jemari tangannya yang ia tempelkan ke pipi, sebagai balasannya kepada dukungan Ananda.

“Papah Jason semangat!” itulah yang Ananda teriakan sambil bertepuk tangan dan tampak sangat semangat empat lima.

Ketika Jason dengan bangga memberikan sederet perwakilan hatinya kepada Ananda, yang lain termasuk pelatih di sana malah jadi bengong. Terlebih, Ananda terus memanggil Jason “papah”.

Terpopuler

Comments

Sugiharti Rusli

Sugiharti Rusli

sepertinya beban yang selama ini memerangkap Malini karena ulah Devandra mulai menguap dengan kebersamaan dia dan Jason sih🤩🤩😛

2023-12-10

5

Sandisalbiah

Sandisalbiah

setiap manusia hidupmu punya masalah sendiri² ,bahkan sekelas bayi yg baru lahir juga bisa memilikinya, intinya sikap dan cara kita menghadapi dan menyelesaikan masalah itu yg menjadi perbedaannya...

2023-11-05

1

Firli Putrawan

Firli Putrawan

wow semngat buat Jason dr malini sm ananda

2023-10-14

0

lihat semua
Episodes
1 1 : Kembali Bertemu
2 2 : Donor Darah Dan Tes DNA
3 3 : Si Buta yang Enggak Punya Papah
4 4 : Papahnya Ananda
5 5 : Identitas Jason
6 6 : Ananda yang Dilaporkan Ke Polisi Oleh Devandra
7 7 : Terima Kasih Karena Masih Hidup!
8 8 : Surat Panggilan Dari Kepolisian
9 9 : Pemecatan Tak Hormat
10 10 : Rencana Bu*suk
11 11 : Terlalu Fokus
12 12 : Demi Ananda
13 13 : Berkomitmen
14 14 : Kekuatan Viral
15 15 : Cieeee .....
16 16 : Dua Anak Kembar Beda Generasi
17 17 : Berhenti Di Garis Lurus
18 18 : Kedekatan Ananda Dan Jason yang Makin Kompak
19 19 : Permintaan Maaf Dari Devandra
20 20 : Kedua Kaki Ananda Mulai Bisa Bergerak
21 21 : Pertemuan Pertama
22 22 : Harusnya ....
23 23 : Galau dan Gamang
24 24 : Janda dan Anak yang Sedang Viral
25 25 : Menikah?
26 26 : Mana yang Lebih Keji? Mana yang Lebih Jadi Korban?
27 27 : Jodoh Dari Anak
28 28 : Mah, Devandra Itu Siapa?
29 29 : Davendra & Langit Bumi Bersaksi
30 30 : Aku Mau Papah!
31 31 : Mendadak Sah!
32 32 : Gara-Gara Bestie Rasa Istri
33 33 : Berusaha Tidak Menyentuh
34 34 : Pelangi Setelah Badai
35 35 : Ajian Ringkas
36 36 : Mengatur Jadwal
37 37 : Rumah Tangga Itu ...
38 38 : Mendapat Ilham
39 39 : Senyum Optimis
40 40 : Sepotong Kisah Keluarga Jason
41 41 : Pertemuan Di Rumah Jason
42 42 : Mencoba Merangkul
43 43 : Akhir Dari Merangkul Hati nyonya Sheryn
44 44 : Jadi Papah Panutan
45 45 : Merasa Kembali Muda
46 46 : Pasukan Kurawa Dan Dorongan Main Basket
47 47 : Momen Spesial
48 48 : Kekeluargaan yang Sangat Erat
49 49 : Sidang Gissel
50 50 : Putusan
51 51 : Sidang Devandra
52 52 : Mulai Beraktifitas Normal
53 53 : Kehebohan Sebelum Pertandingan Basket
54 54 : Dunia yang Akhirnya Melihatmu, Ananda!
55 55 : Pertandingan Basket : Demi Anak Dan Istri
56 56 : Kemenangan
57 57 : Belum Berakhir
58 58 : Masalah yang Dihadapi Ananda
59 59 : Perkumpulan Para Pengkhianat
60 60 : Apakah Ini yang Namanya Karma?
61 61 : Terasa Seperti Kemenangan
62 62 : Maaf dan Terima Kasih
63 63 : Giliran Devandra dan Ibu Sonya
64 Tamat
65 Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
66 Novel : Mendadak Menikahi Mantan
67 Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
68 Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
69 Novelnya Rain : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Sampa-h
70 Novel : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
71 Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
72 Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa
Episodes

Updated 72 Episodes

1
1 : Kembali Bertemu
2
2 : Donor Darah Dan Tes DNA
3
3 : Si Buta yang Enggak Punya Papah
4
4 : Papahnya Ananda
5
5 : Identitas Jason
6
6 : Ananda yang Dilaporkan Ke Polisi Oleh Devandra
7
7 : Terima Kasih Karena Masih Hidup!
8
8 : Surat Panggilan Dari Kepolisian
9
9 : Pemecatan Tak Hormat
10
10 : Rencana Bu*suk
11
11 : Terlalu Fokus
12
12 : Demi Ananda
13
13 : Berkomitmen
14
14 : Kekuatan Viral
15
15 : Cieeee .....
16
16 : Dua Anak Kembar Beda Generasi
17
17 : Berhenti Di Garis Lurus
18
18 : Kedekatan Ananda Dan Jason yang Makin Kompak
19
19 : Permintaan Maaf Dari Devandra
20
20 : Kedua Kaki Ananda Mulai Bisa Bergerak
21
21 : Pertemuan Pertama
22
22 : Harusnya ....
23
23 : Galau dan Gamang
24
24 : Janda dan Anak yang Sedang Viral
25
25 : Menikah?
26
26 : Mana yang Lebih Keji? Mana yang Lebih Jadi Korban?
27
27 : Jodoh Dari Anak
28
28 : Mah, Devandra Itu Siapa?
29
29 : Davendra & Langit Bumi Bersaksi
30
30 : Aku Mau Papah!
31
31 : Mendadak Sah!
32
32 : Gara-Gara Bestie Rasa Istri
33
33 : Berusaha Tidak Menyentuh
34
34 : Pelangi Setelah Badai
35
35 : Ajian Ringkas
36
36 : Mengatur Jadwal
37
37 : Rumah Tangga Itu ...
38
38 : Mendapat Ilham
39
39 : Senyum Optimis
40
40 : Sepotong Kisah Keluarga Jason
41
41 : Pertemuan Di Rumah Jason
42
42 : Mencoba Merangkul
43
43 : Akhir Dari Merangkul Hati nyonya Sheryn
44
44 : Jadi Papah Panutan
45
45 : Merasa Kembali Muda
46
46 : Pasukan Kurawa Dan Dorongan Main Basket
47
47 : Momen Spesial
48
48 : Kekeluargaan yang Sangat Erat
49
49 : Sidang Gissel
50
50 : Putusan
51
51 : Sidang Devandra
52
52 : Mulai Beraktifitas Normal
53
53 : Kehebohan Sebelum Pertandingan Basket
54
54 : Dunia yang Akhirnya Melihatmu, Ananda!
55
55 : Pertandingan Basket : Demi Anak Dan Istri
56
56 : Kemenangan
57
57 : Belum Berakhir
58
58 : Masalah yang Dihadapi Ananda
59
59 : Perkumpulan Para Pengkhianat
60
60 : Apakah Ini yang Namanya Karma?
61
61 : Terasa Seperti Kemenangan
62
62 : Maaf dan Terima Kasih
63
63 : Giliran Devandra dan Ibu Sonya
64
Tamat
65
Novel : Serangan Balik Dokter Terhebat
66
Novel : Mendadak Menikahi Mantan
67
Novel : Kembar Genius Kesayangan Bos Mafia Kejam
68
Novel Wanita Kuat : Serangan Balik Dokter Terhebat (Season 1-2)
69
Novelnya Rain : Pembalasan Tuan Muda yang Dianggap Sampa-h
70
Novel : Rujuk Bersyarat Turun Ranjang
71
Promo Novel : Dituduh Mandul Dan Dicerai, Tapi Hamil Anak Bos
72
Novel Baru : Pengantin Samaran Milik Tuan Muda Pura-Pura Lumpuh Dan Buruk Rupa

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!