Bab 20 Sadar

Sementara di lapangan, tengah diadakan acara api unggun. Mereka bersorak gembira menyaksikan penampilan dari berbagai kelompok tenda. Ada yang menyanyi, menari, melakukan aktraksi akrobatik, membaca puisi dan masih banyak lagi.

Begitu juga dengan kelompok mawar, mereka menampilkan tarian dengan formasi yang berbeda saat latihan karena mereka kekurangan personil. Walaupun begitu mereka berhasil mempersembahkan penampilan yang terbaik.

Sebenarnya mereka juga memikirkan keadaan Ayana. Apakah dia baik-baik saja atau tidak? Mereka ingin melihat keadaannya namun mereka dilarang meninggalkan arena api unggun jika tidak ada kepentingan tertentu.

Begitu juga dengan teman sebangku Ayana, yaitu Riki. Dia mendapat kabar jika Ayana sakit. Namun saat dia melihat keadaannya, dia justru melihat Andra berada di samping Ayana. Dan dia mengurungkan niatnya untuk masuk menemui Ayana.

Sementara di ruang UKS, Andra masih dengan setia menemani Ayana yang belum sadarkan diri. Dia meminta ijin pembina OSIS untuk menjaga Ayana dan tidak bisa mengikuti acara api unggun. Dan untungnya pembina OSIS dan kepala sekolah mengijinkannya. Bahkan beliau meminta Andra untuk memberitahu perkembangan keadaan Ayana. Jika Ayana tidak kunjung sadar, maka mereka akan segera membawa Ayana ke rumah sakit.

"Kenapa loe belum sadar juga Ay?" gumam Andra. Dia memegang tangan Ayana dan sesekali menciumnya. Namun tiba-tiba, dia melihat Ayana bergerak gelisah.

Gadis itu menggerakkan kepalanya ke kiri dan ke kanan, keringat dingin mengucur deras di pelipisnya dan mulut Ayana terus bergumam tidak jelas.

"Ay, loe kenapa?" Andra khawatir melihat keadaan Ayana. Dia terus memanggil nama gadis itu dan berusaha untuk membangunkannya. Namun tiba-tiba Ayana bangun dan berteriak.

"TIDAAAKKK!!" nafas Ayana terengah-engah. Mulutnya bergetar dan kedua matanya mulai berkaca-kaca

"Ay!!" panggil Andra

Ayana menoleh menatap Andra. "Kak Andra?"

"Iya Ay, ini gue." seru Andra

"Kak Andra!! Kak Andra!!" Ayana memeluk erat tubuh Andra dan menangis ketakutan.

"Ada apa Ay? Apa kau mimpi buruk?"

"Dia di bunuh kak, hiks hiks.. Pria itu membunuhnya." isak Ayana

"A-apa maksud loe, Ay? Siapa yang membunuh siapa?" tanya Andra bingung

Ayana mengurai pelukannya. Dia menceritakan apa yang dia lihat didalam mimpinya dengan suara serak menahan tangis. Mendengar hal itu, Andra tidak tega dan kembali memeluk Ayana.

"Tenang Ay, itu cuma bunga tidur." seru Andra menenangkan. Namun Ayana menggelengkan kepalanya. Dia kembali menceritakan jika dia sudah berkali-kali bermimpi masuk ke masa lalu Larasati.

Apa yang dikatakan Ayana mengingatkan Andra tentang cerita Chandra. Dia mengurai pelukannya dan mencoba menenangkan . Setelahnya dia mulai berkata, "Sebenarnya gue juga pengen kasih tahu elo sesuatu, Ay. Gue denger dari Chandra kalau dulu pernah ada cewek yang sekolah di sini tiba-tiba menghilang bersama satu guru. Gue gak tahu ini informasi penting yang loe butuhkan atau tidak. Tapi jika semua ini berkaitan, berarti memang ada yang tidak beres dengan sekolah ini." seru Andra

Ayana menghapus air matanya. "Kita harus mencari tahu kak."

"Oke, gue setuju. Tapi sebelum itu, loe harus tenangin diri loe dulu." seru Andra yang di jawab anggukan oleh Ayana. Dia kembali berbaring saat Andra pergi mengambilkan makanan dan minuman untuknya. Namun di sudut ruangan, ekor matanya melihat sosok yang sudah membawanya ke masa lalunya.

Ayana buru-buru bangun. "La-laras??" tanya Ayana

Sosok tersebut menganggukkan kepalanya pelan. Dia melayang mendekati Ayana dengan kepala yang menunduk sedih.

"A-ada apa?" tanya Ayana

"Tolong!!"

Ayana hendak menjawab. Namun Larasati tiba-tiba menghilang saat Pak Udin masuk ke ruang UKS.

"Pa-pak Udin!!" seru Ayana ketakutan

Pak Udin yang wajahnya terluka dengan tatapannya yang tajam membuat Ayana gemetar ketakutan. Namun saat berdiri di dekat Ayana, pak Udin justru menggenggam tangan Ayana dan berkata, "Aku tahu dia sudah menunjukkan nya padamu. Aku tidak akan lagi melarang mu, tapi kau harus berhati-hati!! Aku tidak mau hal yang terjadi padanya, terjadi pula padamu."

Deg

"A-apa maksud pak Udin?" tanya Ayana

"Kau...." ucapan pak Udin tertahan saat pembina OSIS dan kepala sekolah masuk untuk melihat keadaan Ayana.

"Bagaimana keadaan mu, nak?" tanya kepala sekolah

"Sa-saya baik-baik saja pak." jawab Ayana

"Syukurlah kalau begitu. Malam ini kau istirahat di sini dulu saja sampai keadaan mu membaik." seru kepala sekolah lagi

Ayana hanya menganggukkan kepalanya. Ekor matanya melirik pembina OSIS yang berdiri di samping kepala sekolah. Entah mengapa dia merasa pernah bertemu dengannya. Namun di mana Ayana tidak ingat.

Aneh memang. padahal dia sudah sejak tadi pagi bertemu dengan pembina OSIS. Namun baru sekarang dia merasa demikian.

"Kalau begitu, beristirahatlah!! Jika kau membutuhkan sesuatu, kau bisa bilang pada pak Udin." ucap kepala sekolah lagi

"I-iya pak. Terimakasih."

Kepala sekolah dan pembina OSIS keluar dari ruang UKS. Dan kini hanya ada Ayana dan pak Udin di sana. "Tadi pak Udin mau ngomong apa?" tanya Ayana

Pak Udin hanya tersenyum dan mengusap kepala Ayana. "Kalau kau membutuhkan sesuatu, bilang saja padaku." ucapnya. Dia merasa jika dirinya tengah di awasi. Untuk itu dia tidak berani berkata apa-apa pada Ayana.

"Eh.. Ada pak Udin." Andra masuk membawa nampan berisi makanan dan minuman. Dia meletakkan nampan tersebut di meja dan duduk di samping brankar Ayana. "Loe makan dulu ya, gue suapin." seru Andra.

"Gue bisa sendiri kak." tolak Ayana saat Andra hendak menyuapinya.

Melihat keduanya, pak Udin hanya tersenyum tipis dan memilih keluar dari sana. Dia berfikir, jika ada Andra di samping Ayana maka gadis itu akan baik-baik saja.

"Semoga kau baik-baik saja, Ayana." batin Pak Udin

Terpopuler

Comments

Rommy Wasini Khumaidi

Rommy Wasini Khumaidi

hanya mengikuti alur ya thor,gk bisa komen karena penasaran,tp aku meninggalkan jempol thor

2024-02-03

2

Biah Kartika

Biah Kartika

kepsek dan pembina OSIS dan siapa lagi ya, kan ada tiga pria tuhh..

2024-01-31

0

Lina Suwanti

Lina Suwanti

pak Udin hanya korban,,mungkin pelakunya pembina OSIS atau kepsek

2023-12-14

3

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!