Bab 9 Berangkat Bersama

Di perjalanan, Ayana tidak berani membuka matanya karena hari sudah tengah malam dan mereka, makhluk-makhluk tak kasat mata suka sekali berkeliaran untuk mengganggunya. Untuk itu Dia memilih membaringkan diri di jok belakang sampai mereka sampai di rumah.

"Kita sudah sampai." seru Heri yang membuat Ayana segera membuka matanya.

"Kau bisa berjalan sendiri, sayang? Apa perlu mama bantu?" tawar Amira

"Aku tidak apa-apa ma. Aku bisa sendiri." sahut Ayana

"Sebenarnya apa yang kau lihat, sampai kau pingsan begitu Ay?" tanya Heri.

Ayana pun menceritakan semuanya pada kedua orang tuanya termasuk saat dia membantu Andra bertemu dengan ibunya.

Heri mengangguk paham. Dia membenarkan jika ibu Andra meninggal setelah Nicholas resmi menikah lagi. Tapi semua itu atas keinginan istri pertama Nicholas. Dan Nicholas tidak bisa menolak walaupun pria itu mencintai ibu Andra.

"Ya sudah. Sekarang kau istirahat!! Besok kau harus sekolah." seru Heri yang di jawab anggukan oleh Ayana. Gadis itu turun dari mobil dan menyusul ibunya yang berjalan terlebih dahulu untuk membuka pintu. Sementara Heri memarkirkan mobilnya di garasi.

Ayana berdiri di belakang ibunya yang terlihat kesusahan membuka pintu. "Kenapa lama ma?" tanya Ayana tidak sabaran

"Bentar sayang."

Ayana berdecak pelan. Dia bersandar di dinding sambil menunggu ibunya membuka pintu. Tapi sialnya, dia justru melihat sosok berwarna putih tengah berdiri tegak di halaman rumahnya.

Ayana menelan ludahnya kasar. Sosok yang berwarna putih itu tidak bergerak sama sekali. seluruh tubuhnya di selimuti kain putih yang lusuh dan hanya terlihat kedua matanya yang berwarna merah dengan wajah pucat dan kedua hidung tersumpal kapas.

Ayana membalikkan badannya dan berdiri di samping ibunya. Tapi tiba-tiba sesuatu menepuk bahunya yang membuat Ayana berteriak keras.

"Kyaaa..!!!" teriak Ayana

"Kau kenapa Ay?" tanya Heri khawatir karena putrinya yang tiba-tiba berteriak

Ayana menoleh kebelakang dan mendapati ayahnya yang berdiri di belakangnya. Ekor matanya melirik ke halaman rumahnya dan ternyata sosok tersebut sudah menghilang.

"Ada apa?" tanya Heri lagi

"Ti-tidak apa-apa pak. Tadi aku hanya kaget saja." jawab Ayana bohong

"Ck ... Kau ini bikin kaget saja. Papa menepuk bahu mu bukan ingin mengagetkan mu. Tapi papa bingung kenapa kau masih berdiri di sini, hah?" tanya Heri

"Soalnya mama..." Ayana menoleh kearah ibunya yang ternyata sudah tidak ada di sebelahnya.

"Mama kenapa?" tanya Heri

"Ta-tadi mama ada disini."

"Mama sudah masuk dari tadi Ay. Justru papa bingung karena kamu malah berdiri di sini dan tidak masuk ke rumah."

Ayana menggaruk tengkuknya bingung. Apa dia sedang di jahili makhluk halus lagi? Jelas-jelas tadi ibunya masih berdiri di sampingnya karena kesusahan membuka pintu. Tapi kenapa ayahnya bilang jika ibunya sudah masuk dari tadi?

"Cepat kau masuk!! Cuci muka dan tidur." Heri masuk terlebih dahulu meninggalkan Ayana yang masih terlihat bingung.

Sadar jika ditinggal oleh ayahnya, Ayana buru-buru masuk dan mengunci pintu. Dia bergegas ke kamarnya untuk mengistirahatkan tubuhnya. Hari ini dia benar-benar lelah. Banyak hal terjadi yang membuat tenaganya terkuras habis.

...****************...

Keesokan harinya, Ayana sudah siap dengan seragam sekolahnya. Dia keluar dari kamarnya dan ikut bergabung dengan kedua orang tuanya di meja makan. Tapi ada sosok lain yang membuatnya terkejut. Dia adalah Andra.

"Kak Andra?"

Pria itu menoleh dan tersenyum, "pagi Ay!!" sapanya

"Pagi juga." Ayana duduk di sebelah Andra dan menatap bingung pria itu, "Kenapa Kakak bisa ada di sini?" tanyanya

"Semalam Andra minta ijin papa buat jemput kamu." bukan Andra, tapi kali ini Heri yang menjawab pertanyaan Ayana

Ayana hanya menganggukkan kepalanya. Tidak masalah jika Andra menjemputnya. Toh pria itu sudah meminta ijin ayahnya. Hanya saja yang menjadi masalah adalah bagaimana dengan anak-anak SMA Tunas Bangsa terutama semua cewek yang mengidolakan pria itu? Pasti mereka akan mengira jika dirinya mempunyai hubungan dengan Andra. Bisa jadi, dia akan mendapatkan teror dari fans fanatik pria itu.

Hah... Setiap hari saja dia sudah sangat tertekan dengan teror para hantu. Dan sekarang di tambah dengan penggemar Andra. Malang nian nasib Ayana.

"Moga aja gak ada yang bully gue karena bareng kak Andra." batin Ayana

Setelah selesai sarapan, Ayana dan Andra berangkat ke sekolah bersama menggunakan mobil Andra. Mereka hanya terdiam dan tenggelam dalam pemikirannya masing-masing. Sampai Ayana teringat yang ingin dia tanyakan mengenai ruang kesenian di sekolah.

"Kak, gue mau tanya. Kenapa ruang kesenian ditutup?"

Andra tiba-tiba menghentikan mobilnya yang membuat Ayana terkejut. "Kak!!" pekik Ayana.

Andra menatap Ayana intens, "Ruang kesenian? Loe tahu dari mana soal ruangan itu?" bukannya menjawab, Andra justru balik bertanya

"Gu-gue tahu dari Riki." jawab Ayana.

Andra menepikan mobilnya karena dia berhenti di tengah jalan. Dia melepas seatbelt dan berkata, "Gue gak tahu kenapa ruangan itu di tutup. Katanya ruangan itu angker dan pernah terjadi kasus bunuh diri di ruangan tersebut. Untuk itu ruangan kesenian di tutup. Itu yang gue tahu."

"Memangnya waktu pertama kakak masuk sekolah itu, ruang kesenian sudah di tutup ya?" tanya Ayana yang dijawab anggukan oleh Andra

"Gue gak tahu kenapa, tapi kita di larang kesana karena pernah ada kejadian seorang anak kesurupan saat masuk keruangan itu. Jadi gue peringatin buat loe, jangan pernah sekali-kali masuk ke sana. Apa loe mengerti?"

"I-iya kak." Ayana nampak berfikir. Jika alasannya hanya karena pernah ada kasus bunuh diri di ruangan itu, kenapa harus sampai di tutup? Dan kenapa berita itu tidak ada di internet? Apa sengaja di sembunyikan atau memang sudah di hapus?

Lagi-lagi hal itu membuat Ayana semakin penasaran. Rasanya sangat tidak masuk akal. Kasus itu sudah lama terjadi. Harusnya ruangan tersebut di bersihkan agar tidak di huni makhluk halus. Tapi ruangan itu justru di biarkan begitu saja. Atau jangan-jangan semua itu hanya rumor agar tidak ada yang masuk ke sana karena ada sesuatu yang bersifat rahasia yang tersembunyi di ruang itu.

"Sepertinya gue harus masuk kesana. Dan kali ini gue harap bukan mimpi lagi." batin Ayana

Terpopuler

Comments

Lakilakiadalah Kaumtolol

Lakilakiadalah Kaumtolol

knp hrs ada cerita Andra si bikin males aja udh bagus cerita nya ada Andra nya jdi jelek‼️🤮👎💩

2023-12-11

1

novita setya

novita setya

jd seorg kepo resikonya besar ay..

2023-12-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

jadi makin penasaran kan

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!