Waktu yang ditentukan hampir habis. Dan kelompok mawar sudah selesai menyajikan hasil masakan mereka di piring dan siap untuk dibawa ke Pembina OSIS untuk dinilai
Rina sebagai ketua kelompok dibantu oleh Amel membawa hasil masakan mereka kepada pembina OSIS, baru setelahnya mereka diperkenankan untuk menyantap makan siang mereka yaitu hasil masakan mereka sendiri
"Waktunya tinggal 10 menit lagi. Bagi kalian yang sudah selesai, harap dibawa kepada Pembina OSIS untuk dinilai dan kalian boleh menyantap hasil masakan kalian sendiri sebagai makan siang kalian. Dan untuk kalian yang belum selesai, tidak usah terburu-buru. Masih ada waktu." seru Andra. Dia menatap ke arah tenda Ayana. Rasanya dia ingin sekali menghampiri gadis itu. Namun dia teringat dengan ucapan Chandra yang membuatnya mengurungkan niatnya. Tapi dia jadi penasaran, apakah selama Ayana dekat dengannya, ada yang menindasnya?
"Sial!! Gue jadi pengen ke sana buat tanya langsung." batin Andra
"Kenapa loe, Ndra?" tanya Chandra tiba-tiba
"Kebetulan banget loe ada di sini. Ayo ikut gue!!" ajak Andra
"Eh.. Kemana dulu???"
Andra tidak menghiraukannya dan terus menarik Chandra sampai di tenda Ayana.
"Oalah.. Mau ngapel toh." gumam Chandra yang masih terdengar oleh Andra
Andra hanya melirik Chandra sekilas dan beralih menatap Ayana. "Masih ada gak makanannya?" tanya Andra
"Hah?" Bukan Ayana, justru Chandra yang dibuat terkejut dengan pertanyaan Andra. "loe mau numpang makan di sini? Bukannya kita ......" ucapan Chandra terhenti karena Andra yang tiba-tiba membekap mulutnya
"Diem nggak." bisik Andra penuh penekanan
Chandra menganggukkan kepalanya pelan, baru setelahnya Andra menjauhkan tangannya dari mulut Chandra
" Ekhm...Gue laper. Gue mau ikut makan disini, masih ada nggak?" tanya Andra lagi
Ayana menatap teman-temannya yang terlihat bingung. Dia beralih menatap Andra lagi dan berkata, "masih sih kak."
"Gue gabung ya." tanpa menunggu izin dari kelompok mawar, Andra langsung duduk di samping Ayana. Dia melirik kearah Chandra dan memberinya kode untuk ikut duduk. Alhasil, mau tidak mau, Chandra ikut duduk di tenda Ayana. .
Sebenarnya dia juga lapar. Tapi untuk anggota OSIS, sudah di sediakan sendiri jatah makan oleh panita. Namun karena Andra, dia terpaksa ikut makan di tenda kelompok mawar.
"Ambilin Ay!!" pinta Andra
"Ambil sendiri." tolak Ayana. Dia merasa tidak enak dengan tatapan teman-temannya. Mereka pasti berfikir jika Ayana dan Andra mempunyai hubungan.
Dan benar saja, mereka semua yang ada di sana saling pandang melihat kedekatan Andra dan Ayana. Sepertinya semua itu bukan sekedar gosip belaka. Atau sebenarnya mereka benar-benar sudah jadian?
Hal itu membuat Rina dan yang lain merasa iri. Ayana beruntung bisa dekat dengan Andra, cowok populer di sekolahan mereka.
"Setelah ini acaranya bebas. Tapi kalian harus mempersiapkan kelompok kalian untuk acara api unggun ntar malam. Kalian udah berdiskusi mau menampilkan apa untuk acara ntar malem?" tanya Andra
"Belum Kak. Kami belum berdiskusi." jawab Rina
"Ya udah. Habis ini kalian bisa diskusikan. Kalian mau ngeluarin apa buat acara ntar malam. Kita kan ada di area sekolah, jadi kalian bisa pakai ruangan manapun untuk latihan agar konsep kalian gak di contek sama anggota lain." seru Andra yang di jawab anggukan oleh Ayana dan yang lainnya
...----------------...
Seperti yang sudah disarankan oleh Andra, kelompok mawar saat ini tengah berdiskusi tentang penampilan apa yang akan mereka persembahkan nanti saat acara api unggun.
Ya, setiap kelompok tenda wajib menampilkan minimal satu pertunjukan yang akan di nilai juga oleh juri. Dan hasil setiap kegiatan selama kemah akan di umumkan di hari ketiga sekaligus acara penutupan.
"Oke, sekarang kita mau ngeluarin apa buat acara ntar malem?" tanya Rina
"Kita sih ngikut aja Rin. Mau dance, nyanyi apa drama terserah. Masih banyak waktu untuk latihan." sahut Amel
Mereka saling bertukar pikiran. Kira-kira bakat apa yang bisa mereka tampilkan. Dan saat mereka sudah setuju untuk menampilkan tarian, mereka bersiap mengambil posisi dan memulai gerakan demi gerakan. Namun latihan mereka terhenti saat tiba-tiba Shelly and the geng menghampiri mereka.
"Sini loe!!" perintah Shelly pada Ayana
Rina dan yang lain hanya bisa diam saat Ayana di panggil. Mereka tahu siapa Shelly? Dia adalah fans Andra garis depan. Siapapun yang gadis di sekolahan ini yang ketahuan menyukai Andra, Shelly akan bertindak dengan cara mengerjainya. Bahkan ada yang sampai masuk rumah sakit. Namun karena takut dengan ancaman Shelly, dia tidak berani melaporkan Shelly pada pihak sekolah
"A-ada apa kak?" tanya Ayana
"Gue udah peringatin loe buat jauh-jauh dari Andra. Tapi loe malah mengabaikan peringatan dari gue. Loe berani sama gue?" tantang Shelly.
"E-enggak kak." jawab Ayana terbata. Pandangannya beralih pada hantu anak kecil yang berdiri di samping Shelly. Dia tidak menghiraukan Shelly yang terus berbicara namun justru fokus pada hantu. Anak itu terus menatap Shelly dengan tatapan seolah menyimpan dendam dan kesedihan. Dia ingin bertanya, namun tiba-tiba Shelly mendorong tubuhnya kuat hingga tersungkur ke lantai.
"Loe dengerin gue gak sih?" Shelly merasa kesal karena Ayana seolah mengabaikan. Dia mencengkeram kuat dagu Ayana dan kembali berkata, "Kalau gue liat loe deket lagi sama Andra, habis loe di tangan gue." Shelly melepas kasar dagu Ayana dan mengajak geng nya untuk pergi dari sana. Namun tiba-tiba Shelly mengaduh sambil memegang bahunya.
"Aw.." pekik Shelly
"Kenapa loe shel?" tanya Clara
"Bahu gue tiba-tiba sakit. Pegel banget." ucapnya sambil memijat bahunya.
"Kecapekan kali. Kita ke UKS aja, ntar gue bantu kasih minyak."
Ayana melihat Shelly and the geng, yang mulai menjauh. Dia melihat hantu anak kecil itu berada di punggung Shelly dan mencengkeram kuat bahunya. Dia ingin menolong namun hantu anak kecil itu menoleh dan menatapnya dengan tatapan yang berbeda. Kedua bola matanya melotot nyaris keluar dengan darah yang menetes di sekitar bola matanya
Ayana memalingkan wajahnya takut. Nafasnya terengah-engah dengan keringat dingin yang menetes di pelipisnya.
"Loe gak papa Ay?" tanya Rina. Dia membantu Ayana berdiri dan mencoba menenangkannya karena mengira gadis itu takut dengan ancaman Shelly
"Mending loe jauhi kak Andra. Daripada loe di teror kayak gini." seru Rina
"Iya Ay, udah banyak korban kegilaan kak Shelly. Dia nindas anak-anak yang ketahuan suka sama kak Andra. Jadi jangan sampai loe jadi korban selanjutnya." sahut Amel yang di benarkan oleh temannya yang lain
"Thanks udah ngasih tahu gue." seru Ayana. Dia kembali melihat Shelly yang kini sudah tidak terlihat. Dia yakin Shelly melakukan sesuatu yang membuat dia terus di ikuti hantu anak kecil itu.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lakilakiadalah Kaumtolol
Andra emng pembawa sial
2023-12-11
0
Lakilakiadalah Kaumtolol
idihh iyuhhh🤮🤮🤮🤮👎👎👎💩💩💩💩
2023-12-11
0
Lakilakiadalah Kaumtolol
t0101 malah babu in anak orang si idi0t nyusahin gblok sok iye lu pantesan di ludahin mukanya
2023-12-11
0