Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian

Ayana berjalan di lorong kelas sambil memikirkan ucapan Bu Asih. Entah mengapa dia merasa tidak hanya ruang kesenian yang menyimpan misteri tapi para guru juga seperti menyembunyikan sesuatu.

Mulai dari pak Udin yang seolah tahu apa yang dia alami dan peringatan yang beliau berikan padanya yang terkesan seperti ancaman. Dan sekarang Bu Asih melarangnya mengatakan pada siapapun mengenai keadaan pak Bagas.

Jika benar pak Bagas adalah calon suami Bu Asih, seharusnya setelah mengetahui apa yang terjadi pada pak Bagas, Bu Asih bertindak agar semuanya terungkap dan keluarga juga merasa lega karena mengetahui keberadaan pak Bagas walaupun dalam keadaan tidak bernyawa.

"Hah.. Semua ini membuat kepala gue pusing. Kenapa juga gue repot-repot mikirin ini semua? Tapi gue penasaran." Ayana bergumam di sepanjang lorong, sampai-sampai tanpa dia sadari, dia justru berhenti tepat di depan ruang kesenian.

"Ke-kenapa gue bisa nyasar kemari? Perasaan tadi gue lewat lorong yang bener." Ayana merasa bingung. Arah ruang kesenian bertolak belakang dengan arah ke kelasnya. Tapi kenapa dia bisa sampai di sini? Jelas-jelas dia tadi melewati lorong yang benar.

"Ck.. Pasti ada yang gangguin gue." gerutu Ayana. Dia ingin berbalik arah, tapi kedua kakinya justru melangkah mendekati pintu.

"Lho-lho.. kenapa gue malah kemari?" Ayana menelan ludahnya kasar saat berdiri di depan pintu ruang kesenian. Rasa takut mulai menyelimuti hati dan pikirannya. Tapi rasa penasaran lebih mendominasi. Akhirnya dia mencoba membuka pintu tersebut yang ternyata tidak terkunci.

Dia melihat kesana kemari. Dan setelah semuanya aman, Ayana masuk keruang kesenian tersebut.

Sejenak Ayana merasa kagum dengan isi dari ruang kesenian tersebut. Walaupun di penuhi dengan debu karena sudah lama tidak terpakai, tapi patung-patung yang berjejeran rapi di sana terlihat nyata dan mengagumkan.

Ayana mulai mendekat dan menyentuh satu persatu patung tersebut. Pahatannya sangat halus dan terlihat asli. Siapa orang hebat yang sudah membuat semua ini? Dan kenapa karya sebagus ini justru di biarkan berdebu di ruangan yang tidak terawat?

Ayana kembali menyentuh patung seorang anak perempuan dengan rambut yang panjang. Entah kenapa dia merasa tidak asing dengan rupa wajah patung tersebut. Hingga tiba-tiba dari kedua mata patung itu, keluar cairan merah seperti darah.

Ayana terkejut sampai-sampai ia menabrak meja hingga menimbulkan suara.

"Akh.." pekiknya. Tapi dia buru-buru membekap mulutnya sendiri dan bersembunyi saat mendengar suara langkah kaki mendekat.

Terlihat pak Udin membuka pintu dan meneliti ruangan tersebut.

Ayana masih bersembunyi dengan membekap mulutnya agar tidak menimbulkan suara. Dan setelah yakin tidak ada siapa-siapa di sana, pak Udin menutup pintu dan menguncinya tanpa sepengetahuan Ayana.

Ayana menghela nafas lega. Dia segera keluar dari tempat persembunyiannya dan kembali menatap patung gadis tadi. Dan ternyata tidak ada darah yang keluar dari kedua mata patung tersebut.

"Hah... Itu semua pasti hanya halusinasi gue aja." gumam Ayana. Dia kembali berkeliling dan melihat-lihat. Banyak hasil karya yang tertumpuk tak terawat. Mulai dari lukisan-lukisan, alat-alat musik dan peralatan kesenian lainnya.

Tapi ada satu yang menarik perhatian Ayana. Sebuah buku yang tergeletak diantara tumpukan lukisan. Dia mengambil buku tersebut dan membukanya.

Tertera nama Larasati di halaman depan. Ayana menduga jika buku tersebut milik murid yang bernama Larasati. Dia mulai membuka satu persatu lembar buku tersebut. Tapi yang membuat dia heran, buku itu tidak ada tulisan apapun melainkan penuh dengan gambar-gambar yang aneh.

Ayana mengerutkan keningnya, mencoba melihat apa yang Laras gambar. Tapi tiba-tiba ruangan tersebut terguncang yang membuat beberapa barang terjatuh.

Ayana ketakutan. Dia berlari kearah pintu, tapi sayangnya pintu tersebut terkunci.

"Gawat!! pintunya di kunci!!" Ayana terus mencoba membuka pintu tersebut, tapi tetap tidak bisa.

"Bagaimana sekarang?" Ayana terlihat bingung. Walaupun guncangannya sudah berhenti, tapi suasana di ruangan tersebut berubah mencekam, membuat bulu kuduk Ayana meremang.

"Gue harus keluar dari sini. Tapi bagaimana caranya? kalau gue gedor, pak Udin akan tahu kalau gue di sini?" Ayana terus mencari cara. Dia mencoba membuka jendela tapi semua terkunci. Dia putus asa. Satu-satunya jalan adalah berteriak. Tapi jika ia lakukan maka dia akan terkena masalah.

Tidak!! Jika ada yang tahu dia masuk ke ruang kesenian maka dia tidak akan bisa masuk lagi untuk mencari tahu. Tapi dia tidak mungkin berdiam diri, menunggu seseorang membuka pintu.

"Bagaimana sekarang?"

Terpopuler

Comments

mahira

mahira

kan jadi penasaran

2024-01-08

2

novita setya

novita setya

kan jendela bs dibuka dr dlm🤔

2023-12-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

telpon Andra Ayana minta tolong sama dia

2023-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!