Andra membawa Ayana ke ruang UKS. Dia membelikan gadis itu minum dan mencoba menenangkannya karena tubuh Ayana masih bergetar seolah baru saja melihat sesuatu yang mengerikan
"Tenang Ay, loe aman sekarang." seru Andra.
"Te-terima kasih kak." sahut Ayana
"Sekarang loe cerita ke gue, kenapa loe bisa ada di dalam sana?" tanya Andra penasaran.
Ayana pun menceritakan semuanya kecuali pertemuannya dengan pak Bagas karena Bu Asih memintanya untuk merahasiakannya. Tapi bukan berarti Ayana akan diam saja. Dia akan mencari tahu karena menurut gadis itu, semua ini sangat tidak masuk akal. Dia justru berfikir jika Bu Asih adalah orang yang membuat pak Bagas menghilang. Tapi itu baru kemungkinan. Dia tidak mau terjadi salah paham nantinya.
"Jadi maksud loe, loe tanpa sadar ke ruangan itu dan karena penasaran, loe masuk, begitu?" tanya Andra yang di jawab anggukan oleh Ayana
Andra seolah tidak percaya, apa maksud dari tanpa sadar? jelas-jelas lorong ke kelas Ayana dan ruang kesenian itu bertolak belakang. Apa gadis itu ingin mengatakan jika dia di giring hantu ke sana?
"Gue tahu loe gak percaya kak. Tapi itulah yang terjadi." Seru Ayana saat melihat ekspresi Andra yang meragukan dirinya
Andra terdiam. Dia merasa bersalah karena meragukan Ayana. "Sorry. Gue lupa kalau loe bisa melihat hal begituan." sesal Andra
"Gue gak masalah loe gak percaya kak. Cuma gue gak mau aja di anggap aneh."
"No!! Gue gak pernah anggap loe aneh. Gue percaya sama loe." Andra menggenggam tangan Ayana dan kembali berkata, "sekarang loe cerita ke gue, apa yang loe liat di ruangan itu? Apa benar ruangan itu angker?" tanyanya lagi
Ayana tidak langsung menjawab. Entah mengapa dia mulai enggan untuk bercerita pada Andra. Jadi dia lebih memilih menggelengkan kepalanya. "entahlah." jawab Ayana
"Tapi loe nangis dan loe gemetaran. Loe pasti ketakutan, kan?"
"Iya, gue takut karena ruangan itu pengap dan gue kayak gak bisa nafas." ucap Ayana bohong. Tadinya dia ingin membahas dengan Andra tentang apa yang ia lihat tapi melihat Andra yang meragukan dirinya membuatnya berfikir untuk diam terlebih dahulu.
Dia akan memecahkan satu persatu misteri yang terjadi di sekolah ini.
...----------------...
Sudah pukul 14.00, sudah waktunya Ayana pulang sekolah. Dan lagi-lagi Andra menunggunya di depan gerbang.
"Ayo gue antar loe pulang!!" ajak Andra
Ayana ingin menolak karena banyak anak-anak yang menatapnya tapi Andra sudah lebih dulu menarik tangannya untuk masuk kedalam mobilnya. Alhasil mau tidak mau, Ayana pulang bersama dengan Andra
Di perjalanan, tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun. Mereka diam dalam pikirannya masing-masing.
Andra merasa tidak enak karena sudah meragukan Ayana. Dia berfikir pasti gadis itu mengira jika dia sama saja dengan teman-temannya di sekolahan dulu.
Sementara Ayana memikirkan apa yang ia alami tadi di ruang kesenian. Dia seolah mendapatkan petunjuk tentang anak perempuan yang bernama Larasati. Apakah dia meninggal karena di bunuh sesuai dengan lukisan yang ia perlihatkan padanya?
Tapi siapa Larasati itu? Dan kenapa arwahnya masih berkeliaran di sekolahan? Apa karena pelaku belum tertangkap? Atau jangan-jangan jasadnya di sembunyikan di suatu tempat di sekolahan itu?
"Ruang kesenian." gumam Ayana
"Apa? Loe tadi ngomong apa?" tanya Andra
"Ah.. Enggak kok." jawab Ayana
Andra memarkirkan mobilnya setelah sampai di pekarangan rumah Ayana. Dia melepas seatbelt dan menahan gadis itu yang hendak turun. "Ay!!"
"Ya?"
"Gue benar-benar minta maaf soal tadi. Gue emang ragu karena gue gak punya kemampuan kayak elo. Tapi mengingat apa yang udah loe lakuin buat gue dan nyokap, gue nyesel dah ngraguin loe." seru Andra
Ayana hanya tersenyum. "Gak papa kak. Gue ngerti kok. Asal loe gak anggep gue aneh aja, gue udah seneng." ucap Ayana
"Gak Ay, gue gak anggap loe aneh. Karena loe dah nunjukin ke gue." seru Andra
"O iya, loe dah beli perlengkapan untuk kemah?" tanya Andra
Ayana menepuk jidatnya, "Astaga, gue lupa. Gue belum ngomong sama bokap."
"Loe gimana sih Ay. Kemahnya kan tinggal empat hari lagi. Loe buruan kasih surat nya ke om Heri ntar kalau udah loe kasih ke gue. Nanti dua hari sebelum kegiatan di mulai, anggota OSIS bakal kasih bimbingan buat membentuk kelompok tenda sama kelompok buat out Bond." terang Andra
Ayana mengangguk dan mengucapkan terimakasih karena sudah diingatkan. Dia turun dari mobil dan melambaikan tangannya saat mobil Andra meninggalkan pekarangan rumahnya. Baru setelahnya dia masuk dan mencari surat edaran yang akan ia berikan pada ayahnya nanti.
"Dimana ya surat itu?" Ayana mencari surat edaran dari OSIS di disela-sela bukunya. Bahkan dia membongkar isi tasnya karena siapa tahu surat itu masih di sana.
Namun dia terdiam saat melihat buku milik Laras. Dia membuka buku tersebut dan betapa terkejutnya Ayana saat mengetahui isi buku tersebut sudah berubah.
Waktu pertama kali dia menemukan buku itu, dia melihat banyak gambar yang tidak ia mengerti tapi sekarang tertulis kata terkutuk dengan begitu besar.
"Ke-kenapa bisa begini?" Ayana nampak bingung. Namun tiba-tiba keluar cairan merah dari tulisan tersebut .
"Kyaaa...!!" Ayana berteriak dan melemparkan buku tersebut begitu saja. Cairan itu lama kelamaan membentuk sosok mengerikan yang membuat Ayana meringkuk ketakutan. " Si-siapa loe? Ja-jangan ganggu gue!!"
"Tolong!! Tolong kami!!"
Ayana menggelengkan kepalanya sambil memejamkan matanya. Namun tiba-tiba ia mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal, terus memanggil namanya.
"Ay!! Bangun!! Kenapa kau berteriak, hah?"
Perlahan Ayana membuka matanya dan melihat ibunya duduk di sisinya. "Mama?"
"Ya, ini mama. Kenapa kau berteriak begitu, hah? Kau mimpi buruk?" tanya Amira
Ayana menegakkan tubuhnya. Dia melihat dirinya yang masih memakai seragam sedangkan tas dan bukunya ada di sampingnya. "Aku ketiduran?" tanyanya bingung
"Ada apa sayang?"
"Ti-tidak ma."
Amira tersenyum dan mengusap rambut putrinya. "sekarang bangun dan mandi!! Hari sudah hampir malam." setelah mengatakan hal itu, Amira keluar dari kamar Ayana. Sedangkan Ayana terlihat bingung. Kenapa akhir-akhir ini dia mengalami mimpi aneh namun mimpi itu terlihat nyata.
Padahal baru saja dia sampai rumah dan mencari surat edaran dari OSIS namun saat dia membuka buku Laras, tiba-tiba ada sosok mengerikan yang meminta pertolongan. tapi ternyata semua itu hanya mimpi.
"Tolong kami? Kami siapa?" gumam Ayana
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ekayadi
apakah mungkin jiwa mereka terikat dgn makhluk jahat itu ??
2024-05-21
0
novita setya
pak bagas dan larasati ada apa dg kalian
2023-12-09
2
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
sumpah serem nih 😱😱😱
2023-12-01
0