Bab 14 Tolong Kami?

Andra membawa Ayana ke ruang UKS. Dia membelikan gadis itu minum dan mencoba menenangkannya karena tubuh Ayana masih bergetar seolah baru saja melihat sesuatu yang mengerikan

"Tenang Ay, loe aman sekarang." seru Andra.

"Te-terima kasih kak." sahut Ayana

"Sekarang loe cerita ke gue, kenapa loe bisa ada di dalam sana?" tanya Andra penasaran.

Ayana pun menceritakan semuanya kecuali pertemuannya dengan pak Bagas karena Bu Asih memintanya untuk merahasiakannya. Tapi bukan berarti Ayana akan diam saja. Dia akan mencari tahu karena menurut gadis itu, semua ini sangat tidak masuk akal. Dia justru berfikir jika Bu Asih adalah orang yang membuat pak Bagas menghilang. Tapi itu baru kemungkinan. Dia tidak mau terjadi salah paham nantinya.

"Jadi maksud loe, loe tanpa sadar ke ruangan itu dan karena penasaran, loe masuk, begitu?" tanya Andra yang di jawab anggukan oleh Ayana

Andra seolah tidak percaya, apa maksud dari tanpa sadar? jelas-jelas lorong ke kelas Ayana dan ruang kesenian itu bertolak belakang. Apa gadis itu ingin mengatakan jika dia di giring hantu ke sana?

"Gue tahu loe gak percaya kak. Tapi itulah yang terjadi." Seru Ayana saat melihat ekspresi Andra yang meragukan dirinya

Andra terdiam. Dia merasa bersalah karena meragukan Ayana. "Sorry. Gue lupa kalau loe bisa melihat hal begituan." sesal Andra

"Gue gak masalah loe gak percaya kak. Cuma gue gak mau aja di anggap aneh."

"No!! Gue gak pernah anggap loe aneh. Gue percaya sama loe." Andra menggenggam tangan Ayana dan kembali berkata, "sekarang loe cerita ke gue, apa yang loe liat di ruangan itu? Apa benar ruangan itu angker?" tanyanya lagi

Ayana tidak langsung menjawab. Entah mengapa dia mulai enggan untuk bercerita pada Andra. Jadi dia lebih memilih menggelengkan kepalanya. "entahlah." jawab Ayana

"Tapi loe nangis dan loe gemetaran. Loe pasti ketakutan, kan?"

"Iya, gue takut karena ruangan itu pengap dan gue kayak gak bisa nafas." ucap Ayana bohong. Tadinya dia ingin membahas dengan Andra tentang apa yang ia lihat tapi melihat Andra yang meragukan dirinya membuatnya berfikir untuk diam terlebih dahulu.

Dia akan memecahkan satu persatu misteri yang terjadi di sekolah ini.

...----------------...

Sudah pukul 14.00, sudah waktunya Ayana pulang sekolah. Dan lagi-lagi Andra menunggunya di depan gerbang.

"Ayo gue antar loe pulang!!" ajak Andra

Ayana ingin menolak karena banyak anak-anak yang menatapnya tapi Andra sudah lebih dulu menarik tangannya untuk masuk kedalam mobilnya. Alhasil mau tidak mau, Ayana pulang bersama dengan Andra

Di perjalanan, tidak ada yang mengeluarkan sepatah katapun. Mereka diam dalam pikirannya masing-masing.

Andra merasa tidak enak karena sudah meragukan Ayana. Dia berfikir pasti gadis itu mengira jika dia sama saja dengan teman-temannya di sekolahan dulu.

Sementara Ayana memikirkan apa yang ia alami tadi di ruang kesenian. Dia seolah mendapatkan petunjuk tentang anak perempuan yang bernama Larasati. Apakah dia meninggal karena di bunuh sesuai dengan lukisan yang ia perlihatkan padanya?

Tapi siapa Larasati itu? Dan kenapa arwahnya masih berkeliaran di sekolahan? Apa karena pelaku belum tertangkap? Atau jangan-jangan jasadnya di sembunyikan di suatu tempat di sekolahan itu?

"Ruang kesenian." gumam Ayana

"Apa? Loe tadi ngomong apa?" tanya Andra

"Ah.. Enggak kok." jawab Ayana

Andra memarkirkan mobilnya setelah sampai di pekarangan rumah Ayana. Dia melepas seatbelt dan menahan gadis itu yang hendak turun. "Ay!!"

"Ya?"

"Gue benar-benar minta maaf soal tadi. Gue emang ragu karena gue gak punya kemampuan kayak elo. Tapi mengingat apa yang udah loe lakuin buat gue dan nyokap, gue nyesel dah ngraguin loe." seru Andra

Ayana hanya tersenyum. "Gak papa kak. Gue ngerti kok. Asal loe gak anggep gue aneh aja, gue udah seneng." ucap Ayana

"Gak Ay, gue gak anggap loe aneh. Karena loe dah nunjukin ke gue." seru Andra

"O iya, loe dah beli perlengkapan untuk kemah?" tanya Andra

Ayana menepuk jidatnya, "Astaga, gue lupa. Gue belum ngomong sama bokap."

"Loe gimana sih Ay. Kemahnya kan tinggal empat hari lagi. Loe buruan kasih surat nya ke om Heri ntar kalau udah loe kasih ke gue. Nanti dua hari sebelum kegiatan di mulai, anggota OSIS bakal kasih bimbingan buat membentuk kelompok tenda sama kelompok buat out Bond." terang Andra

Ayana mengangguk dan mengucapkan terimakasih karena sudah diingatkan. Dia turun dari mobil dan melambaikan tangannya saat mobil Andra meninggalkan pekarangan rumahnya. Baru setelahnya dia masuk dan mencari surat edaran yang akan ia berikan pada ayahnya nanti.

"Dimana ya surat itu?" Ayana mencari surat edaran dari OSIS di disela-sela bukunya. Bahkan dia membongkar isi tasnya karena siapa tahu surat itu masih di sana.

Namun dia terdiam saat melihat buku milik Laras. Dia membuka buku tersebut dan betapa terkejutnya Ayana saat mengetahui isi buku tersebut sudah berubah.

Waktu pertama kali dia menemukan buku itu, dia melihat banyak gambar yang tidak ia mengerti tapi sekarang tertulis kata terkutuk dengan begitu besar.

"Ke-kenapa bisa begini?" Ayana nampak bingung. Namun tiba-tiba keluar cairan merah dari tulisan tersebut .

"Kyaaa...!!" Ayana berteriak dan melemparkan buku tersebut begitu saja. Cairan itu lama kelamaan membentuk sosok mengerikan yang membuat Ayana meringkuk ketakutan. " Si-siapa loe? Ja-jangan ganggu gue!!"

"Tolong!! Tolong kami!!"

Ayana menggelengkan kepalanya sambil memejamkan matanya. Namun tiba-tiba ia mendengar suara seseorang yang sangat ia kenal, terus memanggil namanya.

"Ay!! Bangun!! Kenapa kau berteriak, hah?"

Perlahan Ayana membuka matanya dan melihat ibunya duduk di sisinya. "Mama?"

"Ya, ini mama. Kenapa kau berteriak begitu, hah? Kau mimpi buruk?" tanya Amira

Ayana menegakkan tubuhnya. Dia melihat dirinya yang masih memakai seragam sedangkan tas dan bukunya ada di sampingnya. "Aku ketiduran?" tanyanya bingung

"Ada apa sayang?"

"Ti-tidak ma."

Amira tersenyum dan mengusap rambut putrinya. "sekarang bangun dan mandi!! Hari sudah hampir malam." setelah mengatakan hal itu, Amira keluar dari kamar Ayana. Sedangkan Ayana terlihat bingung. Kenapa akhir-akhir ini dia mengalami mimpi aneh namun mimpi itu terlihat nyata.

Padahal baru saja dia sampai rumah dan mencari surat edaran dari OSIS namun saat dia membuka buku Laras, tiba-tiba ada sosok mengerikan yang meminta pertolongan. tapi ternyata semua itu hanya mimpi.

"Tolong kami? Kami siapa?" gumam Ayana

Terpopuler

Comments

Ekayadi

Ekayadi

apakah mungkin jiwa mereka terikat dgn makhluk jahat itu ??

2024-05-21

0

novita setya

novita setya

pak bagas dan larasati ada apa dg kalian

2023-12-09

2

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

sumpah serem nih 😱😱😱

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!