Di kelas, Riki terlihat gelisah. Pasalnya jam pelajaran pertama sudah dimulai tapi Ayana belum juga kembali. Hal itu membuat pria itu khawatir, apakah terjadi sesuatu pada gadis itu? Karena bagaimanapun dia tahu fans fanatik Andra tidak akan tinggal diam melihat Ayana dekat dengan Andra.
"Loe di mana sih Ay? Bikin khawatir aja. Semoga loe baik-baik aja." batin Riki
Sementara itu, Ayana terlihat meringkuk ketakutan di ruang kesenian. Ruangan yang awalnya biasa saja sekarang justru terasa sangat berbeda. Ayana merasakan aura mengerikan di dalam ruangan kesenian itu. Untuk itu dia terus berusaha mencari cara agar bisa keluar dari tempat itu.
"Gue harus bagaimana sekarang? Gue gak mungkin teriak tapi gue juga gak mau terjebak di tempat ini?" Ayana berdiri di dekat pintu sambil memeluk buku milik Larasati yang ia selipkan diantara buku-buku yang ia pinjam dari perpustakaan. Matanya tidak berhenti melihat kesana kemari karena takut.
Ayana mencoba untuk tenang dan memikirkan cara. Sampai dia ingat dengan Andra. Dia mengambil ponselnya dan mengirim pesan pada pria itu. Saat ini masih jam pelajaran. Jika dia menelepon maka Andra bisa mendapat masalah. Jadi dia lebih memilih mengirim pesan dan berharap Andra segera datang untuk menolongnya.
"Gue sangat berharap loe datang kak." batin Ayana. Dia tidak perduli lagi dengan ancaman Shelly ataupun tatapan murid-murid lainnya. Yang terpenting sekarang adalah dia bisa keluar dari ruangan tersebut.
Namun setelah mengirim pesan pada Andra, tiba-tiba terdengar suara sesuatu yang di seret, mendekat kearah Ayana.
Gadis itu terperanjat. Dia melihat kearah sumber suara dan terlihat sosok perempuan berbaju putih yang penuh dengan darah, dengan rambut panjang menutupi wajahnya dan bau anyir yang begitu menusuk indera penciuman Ayana.
Ayana gemetar ketakutan. Kedua kakinya lemas seolah tidak sanggup lagi menopang tubuhnya hingga tubuhnya merosot ke lantai.
Sosok tersebut semakin lama semakin mendekat. Dan Ayana hanya bisa menangis sambil memejamkan kedua matanya. Dalam hati dia terus berdoa. Namun tidak lama kemudian, dia mendengar suara hiruk pikuk siswa-siswi di ruangan tersebut.
Perlahan Ayana memberanikan diri membuka kedua matanya. Dan betapa terkejutnya gadis itu karena suasana ruang kesenian berubah drastis.
Semua tersusun rapi dan bersih. Korden-korden terbuka lebar hingga cahaya matahari masuk ke ruangan tersebut. Dan yang lebih membuatnya terkejut adalah siswa-siswi yang duduk di kursi dengan kanvas di depan mereka.
"I-ini..." Ayana terlihat bingung. Dia berdiri dan menatap satu persatu siswa di sana. Tidak ada yang dia kenali kecuali anak perempuan yang pernah ia lihat sebelumnya yang juga duduk di sana.
"A-apa aku masuk lagi ke masa lalu anak itu?" batin Ayana. Tapi anehnya, anak perempuan itu bisa melihat Ayana. Dia menarik Ayana untuk duduk di sampingnya dan memperlihatkan hasil lukisannya.
Ayana melebarkan kedua matanya karena yang ia lihat adalah lukisan seorang pria yang berdiri dengan parang di tangannya dan anak itu tergeletak bersimbah darah.
Ayana membekap mulutnya sendiri. Dia menatap anak perempuan itu yang terlihat sedih. Lalu dia kembali melirik lukisan di depannya dan tertulis nama Larasati di sana.
Deg
"Ti-tidak mungkin!! I-ini tidak mungkin." Ayana gemetar ketakutan. Dia berdiri dan mundur sambil terus menggelengkan kepalanya. Namun anak perempuan itu tiba-tiba menghilang dan suasana kembali seperti semula.
...----------------...
Sementara di kelas, Andra tengah serius memperhatikan guru yang menjelaskan tentang pelajaran. Namun tiba-tiba dia dikejutkan dengan ponselnya yang bergetar.
Andra mencari celah untuk membuka pesan masuk yang entah dari siapa. Dia mengeluarkan ponsel dari saku celananya dengan sesekali melirik guru dan beralih membaca pesan yang ternyata dari Ayana
"Ayana?" batinnya. Dalam hati dia merasa senang karena gadis itu mengirim pesan padanya. Dia mulai membaca pesan tersebut dan betapa terkejutnya Andra karena Ayana terjebak di ruang kesenian.
"Astaga Ayana!! Kenapa loe bisa terjebak di sana?" batin Andra khawatir. Dia memasukkan kembali ponsel kedalam saku celananya dan meminta ijin pada guru untuk ke toilet.
Andra bergegas ke ruang kesenian. Untungnya masih jam pelajaran jadi suasana di luar kelas sangat sepi. Dan dia bisa leluasa pergi ke ruang kesenian. Namun dia harus tetap waspada karena ada pak Udin yang suka tiba-tiba muncul di mana saja.
Sesampainya di depan ruang kesenian, Andra mencoba membuka pintu. Tapi ternyata benar, pintu tersebut terkunci. Andra mengetuk pintu untuk memastikan jika Ayana baik-baik saja di dalam.
"Ay!!! Loe denger gue?" tidak ada sahutan dan Andra kembali mengetuk pintu sedikit keras dan memanggil Ayana lagi. "Ay!! Ini gue, Andra." ucapnya
Ayana yang masih syok dengan apa yang dia lihat, seketika tersadar. "Ka-kak Andra, tolong gue kak. Gue takut."
"Tunggu sebentar!!" Andra mencoba membuka jendela dari luar tapi ternyata semua terkunci. Dia menggeram kesal. Dia tidak mungkin mengambil kunci ruang kesenian karena pak Udin selalu membawanya. Dan jika beliau tahu Ayana masuk keruangan tersebut, maka habislah mereka.
"Ayo berfikir Dra!!" Andra terdiam sesaat. Dia mendapatkan cara untuk membuka pintu tersebut. Dia mencari kawat kecil dan mengotak-atik pintu ruang kesenian. Dan tidak lama kemudian, dia berhasil membukanya.
Ayana berlari memeluk Andra. Dia sangat bersyukur bisa keluar dari ruangan mengerikan itu.
"Loe gak papa kan?" tanya Andra
"Gu-gue gak papa kak." jawab Ayana. Tapi Andra tahu jika gadis itu tidak baik-baik saja. Terlihat kedua mata Ayana yang sembab dan tubuh gadis itu gemetaran.
"Ayo ikut gue!!" Andra menutup pintu dan membawa Ayana pergi dari sana.
Namun tidak lama setelah mereka pergi, pak Udin berjalan melewati ruang kesenian. Dia mengerutkan keningnya melihat pintu tersebut yang sedikit terbuka.
Pak Udin mengeceknya. Dia melihat kedalam ruangan tersebut dan tidak mendapati siapapun di sana. Padahal dia yakin sudah mengunci pintu tersebut.
"Pasti gadis itu." gumam pak Udin
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lina Suwanti
kok jd kepikiran jgn² itu patung bukan pahatan tp tubuh manusia yg di awetkan,,entah dgn semen atau yg lain.....
2023-12-14
5
novita setya
ga bth cctv cukup pak udin aja😁
2023-12-09
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
apa pak Udin dukun sakti ya kok th kl Ayana yg dh masuk ke ruang kesenian 😅😅😅
2023-12-01
0