Bab 5 Kenalan

Bel tanda pulang sekolah telah berbunyi. Ayana dan yang lain mulai mengemasi buku-buku mereka dan bergegas meninggalkan kelas.

Saat sampai di halaman depan, Ayana melihat Andra dan beberapa temannya berdiri didekat pagar sekolah. Banyak siswi yang menyapa Andra dengan senyuman manisnya. Bahkan tidak sedikit yang memberi pria itu hadiah dan surat cinta. Tapi sayangnya Andra menolak mereka secara halus. Padahal tidak masalah menerima hadiah dari mereka. Apalagi yang Ayana lihat ada yang memberi pria itu cokelat.

"Sepertinya benar apa yang Riki bilang. Dia sangat populer." batin Ayana.

Gadis itu mencoba tidak menghiraukannya dan melewati mereka begitu saja. Tapi tiba-tiba Andra menahan lengannya. "Tunggu!!"

Ayana berhenti dan melihat lengannya yang dipegang oleh Andra. "O-oh.. Maaf." Andra melepaskan lengan Ayana dengan sedikit malu.

"Ada apa kak?" tanya Ayana

"Gu-gue, Andra. Nama loe siapa?" Andra memperkenalkan diri dengan mengulurkan tangannya.

"Gue, Ayana." balas Ayana.

Cukup lama mereka berjabat tangan. Sampai-sampai Ayana merasa risih karena banyak anak-anak yang melihat kearah mereka. Dia buru-buru melepaskan tangan Andra dan mencoba untuk bersikap biasa.

"Gu-gue pulang dulu ya, kak." Ayana hendak pergi tapi lagi-lagi Andra menahannya. "Tunggu!! Gue mau minta nomor hp loe, boleh?" pinta Andra

Ayana melihat kesana-kemari. Dia terlihat gugup sampai-sampai dia melepas SIM card miliknya dan memberikannya pada Andra.

Andra terlihat tidak percaya dengan apa yang Ayana lakukan. Sedangkan teman-teman Andra, tertawa melihat tingkah gadis itu.

"Ke-kenapa?" tanya Ayana bingung

Andra tersenyum. Dia mengambil ponsel Ayana dan memasang kembali SIM card nya. Baru kemudian dia memasukkan nomor ponselnya dan melakukan panggilan.

Terdengar suara dering ponsel milik Andra. Pria itu melihat nomor Ayana dan memutuskan panggilan. Baru setelahnya dia menyimpan nomor ponselnya dengan nama Andra emoji love di ponsel Ayana.

"Ini nomor gue. Jangan lupa balas chat gue nanti ya!!" pinta Andra

Ayana hanya mengangguk pelan dan bergegas pergi karena sopir yang menjemputnya sudah datang.

"Loe gak salah suka sama cewek kayak gitu? Gue liat dia terlalu polos." seru Axel

"Justru gue suka cewek yang kayak gitu. Gak agresif, kalem dan cantik." Sahut Andra yang menatap Ayana yang masuk kedalam mobil. "Ayana!! Nama yang cantik." batin Andra tersenyum.

Tidak jauh dari mereka, ada seseorang yang sedari tadi melihat interaksi keduanya. Dari tatapan matanya terlihat kebencian, marah dan tidak suka dengan kedekatan Andra dan Ayana. Dia mengepalkan tangannya erat dan pergi begitu saja.

...----------------...

Di pertengahan jalan, tiba-tiba ponsel Ayana berdering. Dia melihat nama si pengirim pesan dengan kening yang mengerut. "Apaan ini?" Ayana hendak mengganti nama pengirim yang tersimpan di ponselnya. Tapi lagi-lagi ada pesan masuk.

"Jangan di ganti namanya. Biarin itu aja. Please!!"

Ayana menghela nafas panjang dan mulai membalas pesan tersebut yang ternyata dari Andra. Mereka berbalas pesan sampai Ayana tidak sadar jika sudah sampai rumah. Dia mengakhiri percakapan mereka dengan alasan ingin istirahat.

Di kamar, Ayana menjatuhkan tubuhnya di tempat tidur. Dia menghela nafas panjang mengingat apa yang terjadi padanya. Rasanya dia masih tidak percaya jika semua itu hanyalah mimpi. Tapi ucapan Pak Udin membuatnya bingung. Jika itu semua adalah mimpi, kenapa pak Udin bisa tahu jika dia melihat sesuatu? Dan apa maksudnya untuk tidak mengatakan pada siapapun tentang apa yang dia alami tadi pagi, selain dirinya? Kenapa juga Pak Udin melarangnya mencari tahu tentang apa yang dia lihat? Bahkan peringatan pak Udin terdengar seperti ancaman. Jika seperti ini justru rasa penasarannya semakin besar.

"Astaga!!! Gue pindah sekolah karena menghindar dari gangguan makhluk astral di sekolah lama gue. Tapi sekarang justru gangguan itu semakin besar. Anak itu seolah minta tolong sama gue. Gue harus gimana?" Ayana kembali menghela berat karena merasa frustasi dengan apa yang dia alami. Di tambah seminggu lagi dia harus mengikuti kegiatan kemah di sekolah.

Hah... Dia tidak tahu apakah dia akan mengikuti kegiatan itu atau tidak? Saat di sekolah lamanya saja, dia menjumpai banyak makhluk halus sampai-sampai semua teman-temannya ketakutan. Dan teman yang satu tenda dengannya juga mengalami kesurupan.

Dan sekarang di sekolah barunya, dia juga di hadapkan dengan pilihan ikut kegiatan kemah atau tidak? Bagaimana jika dia kembali di ganggu penghuni sekolah yang tidak kasat mata?

Baru dua hari masuk sekolah saja dia sudah mengalami hal mengerikan. Bagaimana saat jerit malam nantinya?

"Gue harus gimana?" gumamnya bermonolog. Sejenak dia memejamkan matanya. Tapi dia tersentak saat ada yang mengetuk pintu kamarnya.

Gadis itu bangkit dari tempat tidur dan membuka pintu. "Ada apa ma?" tanya Ayana saat mendapati ibunya yang mengetuk pintu kamarnya.

"Malam ini papa dan mama akan menghadiri acara ulangtahun pernikahan rekan kerja papa. Kamu mau ikut atau tidak?" tanya Amira

Ayana nampak berfikir. Dia tidak suka ikut ke acara orang tuanya karena dia mudah bosan. Tapi jika dia tidak ikut, dia takut akan terjadi hal-hal yang tidak dia inginkan. Bagaimana jika hantu-hantu itu datang untuk mengganggunya?

"Ayana!!" panggil Amira, membuyarkan lamunan Ayana.

"Aku ikut mom." seru Ayana

"Oke. Kalau begitu kamu sekarang istirahat dulu. Nanti jam 7 malam kita berangkat."

"Siap ma!!" Ayana menutup kembali pintu kamarnya dan memilih beristirahat seperti yang ibunya perintahkan.

"Semoga gue gak mimpi aneh lagi." Ayana mulai berdoa sebelum akhirnya memejam kan matanya.

Terpopuler

Comments

Bunda Silvia

Bunda Silvia

jangan2 tumbal pesugihan sekolah

2024-02-17

2

BlackNeco

BlackNeco

apa nih? qenalan ala warga batavia? xixixi 😂🙏

2024-01-07

0

Lakilakiadalah Kaumtolol

Lakilakiadalah Kaumtolol

knp hrs ad kisah pcran kek gt menjijikkan, mn sok iye si ondro menjijikkan sok oke pantesnya hrsnya ayana ludahin aja muka si Andra menjijikkan ‼️

2023-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!