Bab 6 Andra

Ayana tengah bersiap untuk ikut menghadiri acara ulang tahun pernikahan rekan kerja ayahnya. Dia merias wajahnya dengan make up tipis natural yang dipadukan dengan gaun brukat midi dress dengan hiasan pita di pinggang berwarna navi.

Dia memutar tubuhnya memastikan kembali penampilannya. Baru setelahnya, dia keluar menemui kedua orang tuanya yang sudah menunggunya di ruang tengah.

"Aku sudah siap." seru Ayana

"Wah.. Kau cantik sekali sayang." puji Amira

"Terimakasih ma."

"Sekarang kita berangkat." ajak Heri yang di jawab anggukan kedua wanita beda generasi itu.

Di sepanjang perjalanan, Ayana hanya terdiam menatap keluar jendela mobil. Tapi saat melewati jalanan yang gelap, samar-samar Ayana melihat bayangan putih dibawah pohon dengan mata merah menyala.

Ayana tersentak dan mengalihkan pandangannya. Dia menatap lurus ke depan dan sesekali melirik kearah luar jendela. "Kenapa mereka suka sekali menampakkan diri? gak tahu apa kalau gue takut." batin Ayana bergidik ngeri.

Tidak membutuhkan waktu yang lama, mereka sampai di sebuah rumah besar nan mewah. Ayana mengekor kedua orang tuanya saat masuk ke rumah tersebut untuk menemui si pemilik acara.

Ayana tidak hentinya berdecak kagum melihat ruangan yang di dekorasi dengan mewah dan elegan. "Benar-benar orang kaya." gumam Ayana lirih

Mereka menemui tuan Nicholas dan istri untuk mengucapkan selamat pada keduanya. Tidak lupa mereka memperkenalkan Ayana pada Tuan Nicholas.

"Oh.. Kau sekolah di SMA Tunas Bangsa ya." seru Nicholas

"Iya Om." sahut Ayana

"Kalau begitu kau pasti mengenal putraku. Dia juga sekolah di sana. Dia menjadi ketua OSIS sekaligus ketua tim basket." lanjut Nicholas bangga

Ayana nampak mengerutkan keningnya. "Ketua OSIS? Ketua tim basket? Apa yang Om Nicholas maksud adalah kak Andra?" batin Ayana

Tidak berapa lama terdengar suara langkah kaki menuruni anak tangga. Ayana mendongak keatas dan melebarkan kedua matanya sempurna karena yang dia lihat adalah Andra.

"Kak Andra!!" lirih Ayana

"Ternyata kau mengenal putraku." seru Nicholas. Dia memanggil Andra dan memperkenalkannya pada Heri dan Amira. Tapi ada yang berbeda, Andra bersikap acuh, seolah tidak mengenali Ayana. Dan hal itu membuat Ayana merasa canggung. Andra yang saat ini ada di depannya terlihat sangat berbeda dengan Andra yang tadi siang dia lihat. Ada apa dengannya?

"Aku kesana dulu pa." Andra melirik Ayana sekilas sebelum pergi. Dia seolah menghindar dari Ayana.

Merasa penasaran, Ayana meminta ijin pada kedua orang tuanya untuk mengambil minum. Padahal dia mengikuti Andra yang duduk menyendiri di taman samping.

"Kak Andra!!" sapa Ayana. Tapi Andra tidak merespon. Dan Ayana memberanikan diri untuk duduk disamping pria itu. "Kakak kenapa?" tanya Ayana

"Bukan urusan loe." jawab Andra ketus

Hati Ayana tercubit mendengar Andra yang ketus padanya. Dia sejenak berfikir apakah ada perkataannya yang sudah menyinggung pria itu atau tidak. Tapi sepertinya semua biasa saja. Jadi kenapa Andra tiba-tiba ketus padanya?

Tidak ingin menjadi seperti orang bodoh, Ayana memilih untuk pergi tapi tiba-tiba Andra menahan lengannya. "mau kemana?" tanyanya

"Gu-gue...."

"Temani gue disini." pintanya.

Ayana kembali duduk dan melirik pria itu yang hanya terdiam menatap bunga didepannya. Dia kembali memberanikan diri untuk bertanya, "Kakak kenapa? Kakak keliatan gak senang."

"Gimana gue mau senang jika bokap gue merayakan ulang tahun pernikahan dihari yang sama dengan kematian nyokap gue." seru Andra yang menatap dengan tatapan kosong

"A-apa? Maksud kakak?"

Andra menoleh menatap Ayana dengan mata yang memerah, "Wanita yang berdiri di samping bokap gue, itu ibu tiri gue. Mereka menikah di depan nyokap yang sedang kritis. Dan setelah mereka sah menjadi suami istri, saat itu juga nyokap gue meninggal." seru Andra dengan suara serak

"Oh my God!! Maaf kak, gue gak tahu." sesal Ayana

Andra menghapus air matanya dan mencoba untuk tersenyum. "Gak papa. Walaupun pernikahan mereka atas keinginan nyokap, tetap saja gue belum bisa menerima semua itu. Apalagi mereka tersenyum bahagia, tanpa mengingat jika hari ini juga hari kematian nyokap gue."

Ayana mengusap bahu Andra dan mencoba menghiburnya. "Kakak yang sabar. Kakak harus mengikhlaskan semuanya. Atau jika tidak, ibu kakak akan sedih."

"Heh.. Gue udah kenyang denger ucapan kayak gitu, Ay. Berusaha sekeras apapun tetap saja rasa sakit itu masih ada." seru Andra. Cukup lama mereka terdiam. Dan Andra merasa aneh karena Ayana tidak meresponnya. Dia menoleh dan mengerutkan keningnya menatap Ayana yang terlihat ketakutan.

"Loe kenapa, Ay?" tanya Andra

Lidah Ayana seolah kelu. Bagaimana tidak, saat ini tidak jauh darinya, berdiri sosok wanita berwajah pucat dengan baju putih panjang tengah menatap dirinya.

"Ay, loe gak papa?" tanya Andra lagi.

"I-itu... Itu..."

"Itu apa?" tanya Andra bingung. Dia melihat kearah pandang Ayana tapi tidak melihat apapun.

Tubuh Ayana gemetar saat sosok wanita tersebut mendekat dengan cepat dan berdiri tepat di depan Ayana dan Andra. Dia menatap sendu Andra dan mencoba meraih pria itu. Tapi dirinya tidak bisa menyentuh Andra.

"Ay!!" panggil Andra

"Y-ya?" Ayana menoleh kearah Andra dan kembali menatap sosok hantu wanita di depannya. Dia bisa melihat ada kerinduan di mata hantu itu. Seolah-olah hantu itu ingin menyampaikan sesuatu.

"Apa dia, ibu kak Andra?" batin Ayana. Di luar dugaan, hantu itu tiba-tiba mengangguk pelan seolah menjawab pertanyaan Ayana.

Ayana terdiam, dia berfikir apa hantu bisa mendengar suara batinnya? Jadi dia mencoba bicara pada hantu itu melalui hati. "Ibu merindukan kak Andra?" tanya Ayana dalam hati. Dan lagi-lagi wanita itu mengangguk pelan.

"Tolong katakan pada Andra, untuk mengikhlaskan semuanya. Aku tidak tenang jika Andra terus bersedih seperti ini." seru wanita itu

"Aku sudah mengatakannya Bu, tapi kak Andra terlalu sedih karena kehilangan ibu." batin Ayana

"Katakan padanya untuk pergi ke gudang. Di sana ada sebuah kotak berwarna cokelat. Suruh dia membukanya."

Ayana nampak terdiam. Bagaimana caranya dia menyampaikan pesan ibunya itu pada Andra? Apa pria itu akan percaya padanya?

"Katakan pada Andra, Lion si raja hutan tidak akan menangis."

"Lion si raja hutan tidak akan menangis." ucapan Ayana berhasil membuat Andra menoleh menatap gadis itu. "A-apa yang barusan loe bilang?" tanya Andra

Ayana menatap Andra dan kembali mengucapkan kalimat yang sama. Tapi Andra justru mencengkeram lengan Ayana erat yang membuat gadis itu kesakitan. "Katakan!! Dari mana loe tahu kalimat itu?" tanya Andra

"Sa-sakit kak!!" rintih Ayana

Andra tersadar dan melepaskan cengkeramannya. "So-sorry." ucapnya

"Jika gue bilang, apa kakak akan percaya?" tanya Ayana. Tapi Andra hanya menatapnya bingung.

Ayana menghela nafas panjang dan berkata, "Ibu kakak yang memberitahuku."

Deg

Terpopuler

Comments

bunda Lisa

bunda Lisa

jangan Raja singa dong thor artinya penyakit kelamin itu, ganti Raja Hutan aja...artinya singa...✌

2024-01-29

1

Lakilakiadalah Kaumtolol

Lakilakiadalah Kaumtolol

Andra menjijikkan sok iye iyuh cuih 🤢🤮👎💩💩💩

2023-12-11

0

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕💕

ayo Andra percaya sama Ayana pasti kamu gak nyesel deh 💪💪

2023-12-01

1

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!