Andra dan Ayana pergi ke gudang dan mencari kotak berwarna cokelat yang ibunya katakan.
Awalnya Andra tidak percaya dengan apa yang Ayana katakan. Tapi setiap kata yang keluar dari mulut Ayana membuatnya yakin karena semua itu adalah kalimat yang selalu ibunya ucapkan padanya.
Andra sempat berpikir apakah Ayana bisa melihat hantu? Tapi belum sempat ia bertanya, Ayana mengatakan jika ibunya ingin ia mencari sebuah kotak berwarna cokelat di gudang.
"Apa loe yakin, nyokap pengen gue cari tuh kotak?" tanya Andra
"Hm.. Beliau bilang gitu. Kakak di suruh cari dan membukanya. Gak tahu isinya apaan." seru Ayana.
Mereka berdua masuk ke gudang yang lumayan luas, tidak terlalu berdebu tapi penuh dengan kardus-kardus yang entah berisi apa.
Keduanya mulai berpencar untuk mencari kotak tersebut. Ayana mencari di bagian yang mudah ia jangkau. Dia membuka satu persatu kardus besar dan rak bagian bawah. Sedangkan Andra mencari di bagian atas rak karena tubuhnya yang tinggi
Tapi sialnya, saat Ayana mengintip di bagian bawah rak, tiba-tiba ada kecoa yang keluar merayap sampai ke kaki Ayana.
"Kyaaa....!!!" Ayana berteriak dan berlari memeluk Andra dengan posisi kedua kaki yang melingkar sempurna di pinggang pria itu.
"A-ada apa Ay?" tanya Andra yang terkejut dengan ulah Ayana yang tiba-tiba
"I-itu kak, ada kecoa." seru Ayana menunjuk ketakutan tanpa mau melihatnya kecoa tersebut
Andra mengikuti arah telunjuk Ayana dan melihat kecoa yang bersembunyi di bawah tumpukan kardus. Dia menyingkirkan kardus tersebut dan menginjak kecoa itu sampai mati. Lalu dia menendang kecoa tersebut ke bawah kolong lemari.
"Dah aman. Kecoa nya dah mati." ucap Andra. Tapi Ayana masih ketakutan dan enggan turun dari gendongan Andra.
"Coba liat deh!! Kecoa nya dah mati. Jadi loe gak perlu takut lagi " seru Andra meyakinkan
"Beneran?" tanya Ayana yang dijawab deheman oleh Andra.
Ayana menoleh perlahan dan melihat sudah tidak kecoa di sana. Dia menghela nafas lega dan menatap Andra yang juga menatapnya.
Sejenak tatapan mereka terkunci. Hingga beberapa detik kemudian, Ayana tersadar dan langsung buru-buru turun dari gendongan Andra. "So-sorry." ucap Ayana terbata. Dia merutuki kebodohannya karena tanpa sengaja melakukan hal yang memalukan
"Gak papa. Kita cari lagi kotak yang nyokap gue maksud." ajak Andra. Sejujurnya Andra mencoba agar tidak terlihat salah tingkah dengan apa yang Ayana lakukan. Ini pertama kalinya dia sedekat itu dengan seorang wanita.
Ayana adalah gadis pertama yang berhasil membuat jantungnya berdetak kencang dan tubuhnya bergetar hebat. Bahkan dia terlihat seperti orang bodoh saat bersama dengan Ayana.
Tidak ingin terlarut dalam perasaan yang tengah dia rasakan, Andra kembali mencari kotak berwarna cokelat yang di maksud. Sesekali Andra melirik Ayana dan tersenyum tipis. Sepertinya dia benar-benar menyukai gadis itu.
"Di mana kotak itu ya?" gumam Ayana yang masih terdengar oleh Andra. Mereka masih terus mencari hingga Andra menemukan sebuah kotak kecil berwarna cokelat di rak bagian atas. "Apa ini kotak itu?"
Ayana menoleh dan meneliti kotak tersebut. Dan bersamaan dengan itu, sosok wanita yang mengaku sebagai ibu Andra muncul dan membenarkan jika kotak itu yang ia maksud.
Andra mencari tempat duduk dan mulai membuka kotak tersebut yang ternyata berisi sebuah buku harian dan selembar surat
Andra yakin jika buku itu adalah buku harian ibunya. Lalu perlahan dia membuka surat tersebut dan membacanya.
"Andra, putra mama. Saat kau membaca surat ini, Mungkin mama sudah tidak ada di dunia ini lagi."
"Sebenarnya mama ingin menitipkan surat ini pada Papa mu untuk diberikan langsung padamu setelah kepergian mama. Tapi mama tidak sanggup dan memilih menyimpannya di gudang. Mama yakin suatu hari nanti kau akan menemukannya dan tahu alasan kenapa mama pergi meninggalkan mu."
"Jangan marah sayang!! Bukan mama tidak menyayangimu tapi penyakit mama yang membuat kita harus berpisah. Tapi mama tidak ingin kau kesepian. Makanya sebelum mama pergi, mama mencarikan pengganti mama untuk menemanimu. Namanya adalah Reni. Dia sahabat mama. Dia wanita yang baik. Mama yakin dia akan menjadi mama yang baik yang akan menyayangimu."
"Berjanjilah untuk tidak larut dalam kesedihan, sayang. Atau mama tidak akan bisa tenang. Kau harus menyayangi mama Reni seperti kau menyayangi mama. Apa kau mengerti?"
"Mama akan selalu menyayangimu, sayang."
"I love you."
Andra tidak kuasa menahan tangisannya. Dia memeluk surat dari ibunya dan terus memanggil nama ibunya.
Ayana ikut bersedih. Dia mencoba menguatkan Andra dengan mengusap bahu pria itu. Sedangkan tidak jauh dari mereka, ibu Andra juga menangis. Dia mencoba meraih putranya, tapi lagi-lagi dia tidak bisa menyentuhnya.
Ayana spontan memegang tangan Andra dan ibunya bersamaan. Dan entah bagaimana tiba-tiba Andra bisa melihat ibunya.
"Mama!!" seru Andra
"Andra!!" Ibu Andra memeluk penuh rindu putra semata wayangnya. Mereka saling melepas rindu satu sama lain.
"Andra, maafkan mama, sayang. Mama menyayangimu. Berjanjilah kau akan selalu bahagia dan mengikhlaskan kepergian mama."
"Iya ma.
Ayana terharu melihatnya. Tapi tiba-tiba dia merasa pusing, tubuhnya bergetar hebat dan kedua kakinya seolah tidak mampu menumpu tubuhnya lagi. Hingga akhirnya dia tersungkur dan tidak sadarkan diri.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lakilakiadalah Kaumtolol
menjijikkan si Andra mirip t41
2023-12-11
0
novita setya
ayana semaputan..😁
2023-12-09
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
Ayana pingsan lagi 🤭🤭🤭
2023-12-01
0