Bab 7 Surat Dari Mama

Andra dan Ayana pergi ke gudang dan mencari kotak berwarna cokelat yang ibunya katakan.

Awalnya Andra tidak percaya dengan apa yang Ayana katakan. Tapi setiap kata yang keluar dari mulut Ayana membuatnya yakin karena semua itu adalah kalimat yang selalu ibunya ucapkan padanya.

Andra sempat berpikir apakah Ayana bisa melihat hantu? Tapi belum sempat ia bertanya, Ayana mengatakan jika ibunya ingin ia mencari sebuah kotak berwarna cokelat di gudang.

"Apa loe yakin, nyokap pengen gue cari tuh kotak?" tanya Andra

"Hm.. Beliau bilang gitu. Kakak di suruh cari dan membukanya. Gak tahu isinya apaan." seru Ayana.

Mereka berdua masuk ke gudang yang lumayan luas, tidak terlalu berdebu tapi penuh dengan kardus-kardus yang entah berisi apa.

Keduanya mulai berpencar untuk mencari kotak tersebut. Ayana mencari di bagian yang mudah ia jangkau. Dia membuka satu persatu kardus besar dan rak bagian bawah. Sedangkan Andra mencari di bagian atas rak karena tubuhnya yang tinggi

Tapi sialnya, saat Ayana mengintip di bagian bawah rak, tiba-tiba ada kecoa yang keluar merayap sampai ke kaki Ayana.

"Kyaaa....!!!" Ayana berteriak dan berlari memeluk Andra dengan posisi kedua kaki yang melingkar sempurna di pinggang pria itu.

"A-ada apa Ay?" tanya Andra yang terkejut dengan ulah Ayana yang tiba-tiba

"I-itu kak, ada kecoa." seru Ayana menunjuk ketakutan tanpa mau melihatnya kecoa tersebut

Andra mengikuti arah telunjuk Ayana dan melihat kecoa yang bersembunyi di bawah tumpukan kardus. Dia menyingkirkan kardus tersebut dan menginjak kecoa itu sampai mati. Lalu dia menendang kecoa tersebut ke bawah kolong lemari.

"Dah aman. Kecoa nya dah mati." ucap Andra. Tapi Ayana masih ketakutan dan enggan turun dari gendongan Andra.

"Coba liat deh!! Kecoa nya dah mati. Jadi loe gak perlu takut lagi " seru Andra meyakinkan

"Beneran?" tanya Ayana yang dijawab deheman oleh Andra.

Ayana menoleh perlahan dan melihat sudah tidak kecoa di sana. Dia menghela nafas lega dan menatap Andra yang juga menatapnya.

Sejenak tatapan mereka terkunci. Hingga beberapa detik kemudian, Ayana tersadar dan langsung buru-buru turun dari gendongan Andra. "So-sorry." ucap Ayana terbata. Dia merutuki kebodohannya karena tanpa sengaja melakukan hal yang memalukan

"Gak papa. Kita cari lagi kotak yang nyokap gue maksud." ajak Andra. Sejujurnya Andra mencoba agar tidak terlihat salah tingkah dengan apa yang Ayana lakukan. Ini pertama kalinya dia sedekat itu dengan seorang wanita.

Ayana adalah gadis pertama yang berhasil membuat jantungnya berdetak kencang dan tubuhnya bergetar hebat. Bahkan dia terlihat seperti orang bodoh saat bersama dengan Ayana.

Tidak ingin terlarut dalam perasaan yang tengah dia rasakan, Andra kembali mencari kotak berwarna cokelat yang di maksud. Sesekali Andra melirik Ayana dan tersenyum tipis. Sepertinya dia benar-benar menyukai gadis itu.

"Di mana kotak itu ya?" gumam Ayana yang masih terdengar oleh Andra. Mereka masih terus mencari hingga Andra menemukan sebuah kotak kecil berwarna cokelat di rak bagian atas. "Apa ini kotak itu?"

Ayana menoleh dan meneliti kotak tersebut. Dan bersamaan dengan itu, sosok wanita yang mengaku sebagai ibu Andra muncul dan membenarkan jika kotak itu yang ia maksud.

Andra mencari tempat duduk dan mulai membuka kotak tersebut yang ternyata berisi sebuah buku harian dan selembar surat

Andra yakin jika buku itu adalah buku harian ibunya. Lalu perlahan dia membuka surat tersebut dan membacanya.

"Andra, putra mama. Saat kau membaca surat ini, Mungkin mama sudah tidak ada di dunia ini lagi."

"Sebenarnya mama ingin menitipkan surat ini pada Papa mu untuk diberikan langsung padamu setelah kepergian mama. Tapi mama tidak sanggup dan memilih menyimpannya di gudang. Mama yakin suatu hari nanti kau akan menemukannya dan tahu alasan kenapa mama pergi meninggalkan mu."

"Jangan marah sayang!! Bukan mama tidak menyayangimu tapi penyakit mama yang membuat kita harus berpisah. Tapi mama tidak ingin kau kesepian. Makanya sebelum mama pergi, mama mencarikan pengganti mama untuk menemanimu. Namanya adalah Reni. Dia sahabat mama. Dia wanita yang baik. Mama yakin dia akan menjadi mama yang baik yang akan menyayangimu."

"Berjanjilah untuk tidak larut dalam kesedihan, sayang. Atau mama tidak akan bisa tenang. Kau harus menyayangi mama Reni seperti kau menyayangi mama. Apa kau mengerti?"

"Mama akan selalu menyayangimu, sayang."

"I love you."

Andra tidak kuasa menahan tangisannya. Dia memeluk surat dari ibunya dan terus memanggil nama ibunya.

Ayana ikut bersedih. Dia mencoba menguatkan Andra dengan mengusap bahu pria itu. Sedangkan tidak jauh dari mereka, ibu Andra juga menangis. Dia mencoba meraih putranya, tapi lagi-lagi dia tidak bisa menyentuhnya.

Ayana spontan memegang tangan Andra dan ibunya bersamaan. Dan entah bagaimana tiba-tiba Andra bisa melihat ibunya.

"Mama!!" seru Andra

"Andra!!" Ibu Andra memeluk penuh rindu putra semata wayangnya. Mereka saling melepas rindu satu sama lain.

"Andra, maafkan mama, sayang. Mama menyayangimu. Berjanjilah kau akan selalu bahagia dan mengikhlaskan kepergian mama."

"Iya ma.

Ayana terharu melihatnya. Tapi tiba-tiba dia merasa pusing, tubuhnya bergetar hebat dan kedua kakinya seolah tidak mampu menumpu tubuhnya lagi. Hingga akhirnya dia tersungkur dan tidak sadarkan diri.

Terpopuler

Comments

Lakilakiadalah Kaumtolol

Lakilakiadalah Kaumtolol

menjijikkan si Andra mirip t41

2023-12-11

0

novita setya

novita setya

ayana semaputan..😁

2023-12-09

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

Ayana pingsan lagi 🤭🤭🤭

2023-12-01

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!