Di ruangan tertutup, terlihat tiga pria tengah duduk berhadapan , seolah sedang mengadakan rapat tertutup. Mereka tengah membahas peristiwa yang akhir-akhir ini terjadi.
"Beberapa hari yang lalu, ada seorang siswi yang kesurupan. Untungnya ada pak Udin yang bisa mengatasinya. Dan aku dengar ada anak baru yang mempunyai keistimewaan indra keenam." seru pria pertama
"Indra keenam? Maksud mu, dia bisa melihat hantu?" tanya pria kedua
"Ya, aku pernah melihatnya berjalan kearah ruang kesenian. Padahal dia murid baru. Untuk apa dia kesana? untung ada pak Udin, jika tidak mungkin rahasia kita sudah terbongkar."
"Kalau begitu, awasi anak itu!! Jangan sampai dia masuk ke ruang kesenian." ujar pria ketiga
"Baik."
...----------------...
Hari demi hari, Ayana semakin dekat dengan Andra. Bahkan Andra menawarkan diri untuk membantu Ayana mencari keperluan untuk kemah yang akan segera di adakan.
Ya, Ayana sudah mengumpulkan surat edaran yang sudah di tandatangani oleh ayahnya sebagai bukti jika Ayana bersedia mengikuti kegiatan tersebut sampai akhir.
Awalnya Ayana ragu. Dia takut hal yang pernah terjadi di sekolah lamanya akan terulang kembali. Namun dia meyakinkan dirinya jika dia pasti bisa menghadapinya. Untuk itu dia meminta ayahnya untuk menandatangani surat itu yang akan ia berikan pada Andra.
Lalu bagaimana dengan misinya untuk mencari tahu tentang Larasati?
Beberapa hari ini, Ayana tidak mengalami hal mistis. Dia tidak mendapat gangguan dari makhluk halus maupun melihat penampakan.
Dia merasa heran. Karena sebelumnya hampir setiap hari dia melihat penampakan di sekolah itu. Namun mendekati hari diadakannya kemah, dia tidak melihat apapun. Namun dia merasa lega juga. Dengan begini dia bisa mengikuti kegiatan dengan tenang.
Dan sekarang mereka tengah menunggu anggota OSIS yang akan membimbing mereka membentuk kelompok tenda dan kelompok outbound
"Moga aja kita satu kelompok ya Ay." seru Riki
"Ya semua tergantung anggota OSIS, gimana mereka bagi kelompok nya." sahut Ayana
"Iya sih!! Eh.. di sekolah loe sebelumnya pernah ada kemah juga gak?" tanya Riki yang dijawab anggukan oleh Ayana. "Seru gak?" tanyanya lagi
Ayana terdiam. Baginya hal itu adalah pengalaman yang mengerikan. Saat dia mengikuti kegiatan jerit malam, dirinya yang sudah di cap sebagai anak yang aneh, di ganggu oleh anggota OSIS yang menyamar menjadi hantu. Bahkan dia sampai di kurung di ruang yang pengap dan gelap, yang mengakibatkan dirinya sakit berhari-hari karena melihat penampakan.
"Ay, kenapa diem?" tanya Riki heran
Ayana tersadar dari lamunannya. Baru saja dia mau menjawab, tiba-tiba anggota OSIS masuk ke kelasnya. "Selamat pagi semuanya!!" sapa Andra
"Pagi kak." sahut mereka serempak
"Oke.. Hari ini kita tidak ada pelajaran, khusus kelas XI. Karena kita akan membahas tentang kemah yang akan diadakan dua hari lagi. Dan sebelum itu kami akan membentuk kelompok outbound. Untuk kelompok tenda, bisa kalian bentuk sendiri masing-masing kelompok terdiri dari 8 orang. Nanti kalau sudah selesai, kalian bisa mengumpulkan nama tim kalian dan siapa saja anggotanya. Kalian mengerti?"
"Mengerti kak!!"
Anggota OSIS mulai membantu mereka membentuk kelompok outbound. Mereka membagi masing-masing kelompok beranggotakan 5 perempuan dan 3 laki-laki karena di kelas Ayana, anak perempuan lebih banyak daripada anak laki-laki
"Yess... Akhirnya gue satu tim sama loe, Ay." seru Riki senang. Ayana mengangguk, di kelas ini dia belum begitu akrab dengan teman-temannya kecuali Riki. Jadi dia tidak akan canggung saat melakukan kegiatan outbound nantinya.
Di satu sisi, Andra tidak merasa bosan menatap Ayana yang tengah berdiskusi dengan teman-temannya. Senyuman gadis itu membuat jantungnya berdetak kencang. "Hah... Apa gue mulai jatuh cinta sama Ayana?" batin Andra. Dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum dan mulai memberikan pengumuman lagi.
"Oke, semua sudah mempunyai kelompok masing-masing, kan? Sekarang kita akan membahas peralatan apa saja yang wajib di bawa saat kemah nanti. Kalian siapkan kertas dan pena untuk mencatat nya." seru Andra
"Baik kak." mereka mulai mengeluarkan buku dan siap mencatat apa saja yang harus mereka bawa.
Setelah mereka selesai mencatatnya, Andra juga memberikan pengumuman dilarang membawa ponsel atau alat elektronik apapun. Pihak sekolah tidak bertanggung jawab seandainya ada yang kehilangan. Dan setelah semua selesai, Andra dan anggota OSIS yang lain pamit undur diri.
Tidak ada kegiatan lain, dan kelas XI di perbolehkan untuk pulang lebih awal untuk mempersiapkan keperluan kemah.
"Ay, kita beli peralatan bareng yuk!!" ajak Riki
"Maaf Rik, gue udah ada janji sama kak Andra " tolak Ayana
"Oh.. Gak.papa kok. Kalau gitu, gue duluan ya." Riki melambaikan tangannya, menjauh. Dia kecewa karena Ayana menolak ajakannya. Tapi mau gimana lagi, saat ini gadis itu sudah menjadi populer karena dekat dengan ketua OSIS.
"Udah?" tanya Andra saat Ayana berdiri didepannya yang menunggunya di depan gerbang
"Udah."
Andra membukakan pintu mobil untuk Ayana, dan setelah Ayana masuk, dia mengitari mobil dan masuk di belakang kemudi.
Hari ini mereka bersama-sama mencari keperluan untuk kemah. Banyak mata yang menatap keduanya karena mereka terlihat sangat serasi saat berjalan beriringan di mall. Bahkan saat mereka makan berdua di restoran mall, mereka terlihat seperti berkencan.
"Gue udah gak tahan lagi. Gue bakalan kasih kejutan untuk Ayana nanti saat acara api unggun." batin Andra sambil menatap Ayana yang menikmati makanannya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lakilakiadalah Kaumtolol
sok iye bgt si Andra nak bab1 menjijikkan di pikir dia siapa di pikir dia keren menjijikkan yg ada tampng ke t41🤮
2023-12-11
1
novita setya
no kejut2lah..tar ayana semaput lagi
2023-12-09
1
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
apa Andra akan nembak Ayana ya 🤔🤔🤔
2023-12-01
0