Bab 19 Gambaran Masa Lalu

Hari terus berlalu. Tidak terasa malam telah tiba. Semua anggota OSIS di buat sibuk untuk acara api unggun yang sebentar lagi akan di adakan. Sementara semua siswa kelas XI juga bersiap menampilkan bakat mereka nantinya.

Namun ada yang berbeda di tenda kelompok mawar. Tiba-tiba Ayana merasa hawa yang sangat dingin sampai menusuk tulang rusuknya yang membuat seluruh tubuhnya menggigil. Hal itu membuat teman-temannya merasa khawatir. Pasalnya mereka tidak merasakan hal yang sama seperti yang Ayana rasakan.

Memang hawa malam itu dingin tapi tidak sedingin yang seperti Ayana katakan. Alhasil mereka memberitahu Andra tentang keadaan Ayana.

"Ay, loe gak papa?" tanya Andra khawatir. Dia menempelkan tangannya di kening gadis itu namun tidak terasa panas ataupun dingin. Tapi Andra tetap membawa Ayana ke UKS dan meminta anggota kelompok mawar tetap mengikuti acara api unggun.

Andra memeriksa Ayana menggunakan termometer dan hasilnya suhu tubuh gadis itu normal. Lalu kenapa Ayana bisa kedinginan seperti itu?

"Ay!!" panggil Andra

"Di-dingin kak." lirih Ayana

Andra tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya dia hanya bisa memeluk Ayana untuk membuatnya hangat. Dan perlahan, tubuh Ayana tidak lagi menggigil. Namun kesadaran gadis itu mulai menipis.

"Ay!!! Loe gak papa?" tanya Andra yang melihat Ayana tidak bereaksi sama sekali.

"Ayana!!" panggilnya lagi. Dia menepuk pelan pipi Ayana tapi gadis itu tidak meresponnya. Hal itu membuat Andra kalang kabut. Dia hendak membawa Ayana ke rumah sakit. Namun tiba-tiba pak Udin masuk ke ruang UKS.

"Pak Udin!! A-ada apa bapak kemari?" tanya Andra

Pak Udin tidak menjawab. Dia hanya menatap sekilas Ayana yang berada di pelukan Andra. Dia bisa melihat jika jiwa gadis itu sedang di bawa oleh makhluk halus. Dan dia sangat mengenal siapa yang membawa Ayana

"Tidak perlu khawatir. Dia hanya pingsan. Sebentar lagi dia juga akan sadar." setelah mengatakan hal itu, pak Udin pergi begitu saja. Ini adalah malam bulan purnama. Malam dimana peristiwa kelam itu terjadi. Dan tanpa terasa air mata pak Udin menetes mengingatnya.

Sementara Andra merasa lega jika Ayana baik-baik saja. Dia membaringkan tubuh Ayana dan menarik selimut untuk menutupi tubuh gadis itu

"Cepatlah sadar, Ay." ucap Andra

Sementara itu, jiwa Ayana diajak pergi oleh seorang anak perempuan seumurannya. Dia terlihat bingung karena merasa asing dengan tempat tersebut.

"Kau mau mengajakku kemana?" tanya Ayana.

Gadis itu tidak menjawab dan terus menarik tangan Ayana. Hingga tidak berapa lama kemudian, mereka sampai di depan gerbang sekolah Tunas Bangsa.

Ayana semakin bingung. Tapi dia tetap mengikuti gadis itu masuk kesana.

Terlihat semua seperti pada umumnya. Tidak ada yang aneh sama sekali. Namun tiba-tiba setelah bel berbunyi, gadis itu bersama dengan teman-temannya masuk ke ruang kesenian.

Ayana tertegun, itu artinya saat ini dia berada di masa lalu gadis itu lagi, bukan? Ayana penasaran dan mengikuti gadis itu untuk masuk ke ruangan tersebut.

"Selamat pagi semuanya." sapa seorang guru pria yang entah siapa namanya. Namun pria itu mempunyai postur tubuh yang sangat keren.

"Pagi pak." sahut semua siswa yang ada di sana.

"Hari ini akan bapak absen dulu satu persatu."

Ayana terus memperhatikannya. Sampai tiba saat nama gadis itu di panggil, Ayana baru tahu jika gadis itu bernama Larasati.

Ayana tertegun. Dia terus menatap Laras yang juga tersenyum menatapnya. Dia mengajak Ayana mengikuti kegiatannya seharian. Sampai tiba saat pulang sekolah, Larasati terlihat berbicara dengan seorang pria. Namun Ayana tidak bisa mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Dan tidak lama setelah itu, ada segerombolan anak-anak menarik Larasati ke ruang kesenian. Di sana dia mendapatkan perlakuan kasar. Dia di bully oleh anak-anak itu.

Ayana ingin menolong. Tapi dia tidak bisa menyentuh mereka semua. Dia melihat kesana kemari dan tidak ada siapapun di sana karena suasana sekolah sudah sepi. Tapi pak Udin yang tengah memeriksa semua ruang, mendengar suara jeritan di ruang kesenian. Pak Udin mendekat dan mendapati Larasati yang di aniaya temannya.

"Hei.. Apa yang kalian lakukan?" pak Udin terlihat murka dan memarahi semua siswa yang menganiaya Larasati. Namun ada satu siswa yang tidak takut pada Pak Udin. bahkan dia terkesan menantang dan akan memberitahu orang tuanya agar memecat pak Udin

Pak Udin tidak menghiraukan ancaman anak itu dan lebih memilih menolong Larasati. Namun karena hal itu, sesuatu yang lebih mengerikan terjadi.

Ayana kembali di tarik Larasati dan tiba-tiba suasana menjadi gelap gulita dengan tempat yang sama yaitu di lokasi sekolah. Ayana melihat dimana Larasati di tarik oleh seorang wanita ke dalam ruang kesenian. Di sana ada pria berdiri di depan Larasati dengan senjata tajam di tangannya.

"A-apa yang kau lakukan?" Ayana mencoba mendekat, namun jiwanya terpental. Dia hanya bisa menyaksikan saat pria itu mengayunkan senjata tersebut pada Larasati dan...

"TIDAAAKKK!!!"

Terpopuler

Comments

Lakilakiadalah Kaumtolol

Lakilakiadalah Kaumtolol

modus lu ndra dasar predator pantesnya khontol nya di potong trs suruh mkn babi emak si andra

2023-12-11

0

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕

sumpah Thor penasaran banget nih 😅😅🤭🤭

2023-12-01

2

☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀

☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀

lagi enak baca juga dah digantung🤧

2023-09-24

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!