Hari terus berlalu. Tidak terasa malam telah tiba. Semua anggota OSIS di buat sibuk untuk acara api unggun yang sebentar lagi akan di adakan. Sementara semua siswa kelas XI juga bersiap menampilkan bakat mereka nantinya.
Namun ada yang berbeda di tenda kelompok mawar. Tiba-tiba Ayana merasa hawa yang sangat dingin sampai menusuk tulang rusuknya yang membuat seluruh tubuhnya menggigil. Hal itu membuat teman-temannya merasa khawatir. Pasalnya mereka tidak merasakan hal yang sama seperti yang Ayana rasakan.
Memang hawa malam itu dingin tapi tidak sedingin yang seperti Ayana katakan. Alhasil mereka memberitahu Andra tentang keadaan Ayana.
"Ay, loe gak papa?" tanya Andra khawatir. Dia menempelkan tangannya di kening gadis itu namun tidak terasa panas ataupun dingin. Tapi Andra tetap membawa Ayana ke UKS dan meminta anggota kelompok mawar tetap mengikuti acara api unggun.
Andra memeriksa Ayana menggunakan termometer dan hasilnya suhu tubuh gadis itu normal. Lalu kenapa Ayana bisa kedinginan seperti itu?
"Ay!!" panggil Andra
"Di-dingin kak." lirih Ayana
Andra tidak tahu harus berbuat apa. Akhirnya dia hanya bisa memeluk Ayana untuk membuatnya hangat. Dan perlahan, tubuh Ayana tidak lagi menggigil. Namun kesadaran gadis itu mulai menipis.
"Ay!!! Loe gak papa?" tanya Andra yang melihat Ayana tidak bereaksi sama sekali.
"Ayana!!" panggilnya lagi. Dia menepuk pelan pipi Ayana tapi gadis itu tidak meresponnya. Hal itu membuat Andra kalang kabut. Dia hendak membawa Ayana ke rumah sakit. Namun tiba-tiba pak Udin masuk ke ruang UKS.
"Pak Udin!! A-ada apa bapak kemari?" tanya Andra
Pak Udin tidak menjawab. Dia hanya menatap sekilas Ayana yang berada di pelukan Andra. Dia bisa melihat jika jiwa gadis itu sedang di bawa oleh makhluk halus. Dan dia sangat mengenal siapa yang membawa Ayana
"Tidak perlu khawatir. Dia hanya pingsan. Sebentar lagi dia juga akan sadar." setelah mengatakan hal itu, pak Udin pergi begitu saja. Ini adalah malam bulan purnama. Malam dimana peristiwa kelam itu terjadi. Dan tanpa terasa air mata pak Udin menetes mengingatnya.
Sementara Andra merasa lega jika Ayana baik-baik saja. Dia membaringkan tubuh Ayana dan menarik selimut untuk menutupi tubuh gadis itu
"Cepatlah sadar, Ay." ucap Andra
Sementara itu, jiwa Ayana diajak pergi oleh seorang anak perempuan seumurannya. Dia terlihat bingung karena merasa asing dengan tempat tersebut.
"Kau mau mengajakku kemana?" tanya Ayana.
Gadis itu tidak menjawab dan terus menarik tangan Ayana. Hingga tidak berapa lama kemudian, mereka sampai di depan gerbang sekolah Tunas Bangsa.
Ayana semakin bingung. Tapi dia tetap mengikuti gadis itu masuk kesana.
Terlihat semua seperti pada umumnya. Tidak ada yang aneh sama sekali. Namun tiba-tiba setelah bel berbunyi, gadis itu bersama dengan teman-temannya masuk ke ruang kesenian.
Ayana tertegun, itu artinya saat ini dia berada di masa lalu gadis itu lagi, bukan? Ayana penasaran dan mengikuti gadis itu untuk masuk ke ruangan tersebut.
"Selamat pagi semuanya." sapa seorang guru pria yang entah siapa namanya. Namun pria itu mempunyai postur tubuh yang sangat keren.
"Pagi pak." sahut semua siswa yang ada di sana.
"Hari ini akan bapak absen dulu satu persatu."
Ayana terus memperhatikannya. Sampai tiba saat nama gadis itu di panggil, Ayana baru tahu jika gadis itu bernama Larasati.
Ayana tertegun. Dia terus menatap Laras yang juga tersenyum menatapnya. Dia mengajak Ayana mengikuti kegiatannya seharian. Sampai tiba saat pulang sekolah, Larasati terlihat berbicara dengan seorang pria. Namun Ayana tidak bisa mendengar jelas apa yang mereka bicarakan. Dan tidak lama setelah itu, ada segerombolan anak-anak menarik Larasati ke ruang kesenian. Di sana dia mendapatkan perlakuan kasar. Dia di bully oleh anak-anak itu.
Ayana ingin menolong. Tapi dia tidak bisa menyentuh mereka semua. Dia melihat kesana kemari dan tidak ada siapapun di sana karena suasana sekolah sudah sepi. Tapi pak Udin yang tengah memeriksa semua ruang, mendengar suara jeritan di ruang kesenian. Pak Udin mendekat dan mendapati Larasati yang di aniaya temannya.
"Hei.. Apa yang kalian lakukan?" pak Udin terlihat murka dan memarahi semua siswa yang menganiaya Larasati. Namun ada satu siswa yang tidak takut pada Pak Udin. bahkan dia terkesan menantang dan akan memberitahu orang tuanya agar memecat pak Udin
Pak Udin tidak menghiraukan ancaman anak itu dan lebih memilih menolong Larasati. Namun karena hal itu, sesuatu yang lebih mengerikan terjadi.
Ayana kembali di tarik Larasati dan tiba-tiba suasana menjadi gelap gulita dengan tempat yang sama yaitu di lokasi sekolah. Ayana melihat dimana Larasati di tarik oleh seorang wanita ke dalam ruang kesenian. Di sana ada pria berdiri di depan Larasati dengan senjata tajam di tangannya.
"A-apa yang kau lakukan?" Ayana mencoba mendekat, namun jiwanya terpental. Dia hanya bisa menyaksikan saat pria itu mengayunkan senjata tersebut pada Larasati dan...
"TIDAAAKKK!!!"
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Lakilakiadalah Kaumtolol
modus lu ndra dasar predator pantesnya khontol nya di potong trs suruh mkn babi emak si andra
2023-12-11
0
💕𝘛𝘢𝘯𝘵𝘪 𝘒𝘪𝘵𝘢𝘯𝘢💕
sumpah Thor penasaran banget nih 😅😅🤭🤭
2023-12-01
2
☠ᵏᵋᶜᶟ❤️⃟Wᵃf 𝐊𝐢𝐤𝐲𝐀⃝🥀
lagi enak baca juga dah digantung🤧
2023-09-24
0