Bab 8 Kemampuan Khusus?

Ayana membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya di kamar yang asing untuknya. "Di mana gue?" Ayana mencoba untuk bangun. Tapi tiba-tiba seseorang datang dan membantunya.

"Pelan-pelan."

"Kak Andra?"

"Iya, ini gue. Tadi loe pingsan jadi gue bawa loe ke kamar gue." terang Andra.

Ayana mencoba mengingat kembali apa yang sudah terjadi? Yang dia ingat, dia melihat kebahagiaan Andra yang bisa bertemu dengan ibunya untuk yang terakhir kalinya.

Dia menatap kedua tangannya. Karena saat itu, entah dorongan dari mana, tiba-tiba dia berinisiatif untuk memegang tangan Andra dan arwah ibunya, sehingga Andra bisa melihat ibunya.

"Ini hanya kebetulan atau Gue mempunyai kemampuan khusus?" batin Ayana. Ini pertama kalinya dia bisa membantu manusia melihat hantu. Dan untuk memastikannya, mungkin dia harus mencobanya kembali hari saat nanti

"Ada apa Ay?" tanya Andra

"Ti-tidak apa-apa kak." seru Ayana. Mereka terdiam cukup lama. Hingga tanpa sengaja Ayana melirik kearah jam dinding di kamar Andra yang sudah menunjukan pukul 11 malam.

"Jam 11?? Bagaimana dengan pestanya?" tanya Ayana panik. Dari tadi dia tidak melihat kedua orang tuanya. Apa mereka tidak tahu dirinya berada di sini atau jangan-jangan mereka sudah pulang?

"Tenang aja, nyokap bokap loe masih disini. Mereka masih ngobrol sama bokap gue." seru Andra yang membuat Ayana menghela nafas lega

Andra tersenyum menatap Ayana. Dia menggenggam tangan gadis itu dan berkata. "Thanks Ay. Berkat loe gue bisa berdamai dengan bokap. Gue merasa lega setelah bertemu nyokap gue. Sekali lagi terimakasih banyak."

Ayana tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Sama-sama kak. Gue juga seneng kalau Kak Andra bisa baikan sama om Nicholas. Memang tidak seharusnya kita bersedih terlalu lama apa lagi sampai menyalahkan orang lain karena kita kehilangan orang yang kita sayangi."

"Iya Ay. Tapi ada yang pengen gue tanyain. Elo bisa liat hantu ya?" tanya Andra

Ayana terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa karena dia takut Andra akan menganggapnya aneh seperti teman-temannya dulu. Tapi dia juga tidak mungkin berbohong.

"Ay!!"

Ayana mendesah panjang. Dia tidak bisa menutupinya lagi. Biarlah jika nanti Andra akan menganggapnya aneh atau apa. "Iya kak, gue bisa liat hantu." seru gadis itu dengan kepala menunduk. Dia siap jika nantinya Andra akan mengatakan hal buruk tentang dirinya yang aneh. Tapi ternyata respon Andra di luar dugaan.

"Woah.. Keren banget!!" seru Andra

Ayana menegakkan kepalanya menatap Andra dengan kening yang mengerut, "Keren?"

"Iya, keren. Loe mempunyai kemampuan yang tidak banyak orang memilikinya."

"Tapi gue justru tertekan dengan kemampuan gue, kak. Gue jadi di jauhin temen-temen gue karena mereka menganggap gue aneh. Di tambah, hampir setiap hari gue ketemu makhluk halus dengan kondisi dan wajah yang mengerikan." keluh Ayana

Andra kembali menggenggam tangan Ayana dan berkata, "Gue ngerti maksud loe. Tapi harus nya loe bersyukur dengan kemampuan yang loe punya saat ini, loe bisa bantu mereka yang mungkin urusannya belum selesai di dunia ini. Seperti nyokap gue."

Ayana kembali terdiam. Dia jadi teringat dengan hantu perempuan di sekolah yang dia lihat beberapa kali. Apa dia juga bermaksud meminta bantuannya? Dan soal ruang kesenian itu, Apa kak Andra tahu tentang Ruangan itu? Secara, kak Andra adalah ketua OSIS. Jadi dia pasti tahu lebih banyak tentang ruangan tersebut. Pikir Ayana

"Kak, boleh gue tanya sesuatu?"

"Soal apa?"

"Soal...." belum selesai Ayana berucap, tiba-tiba Heri dan Amira masuk ke kamar Andra untuk melihat kondisi putrinya, "Ay!! Kau sudah sadar. Bagiamana keadaan mu, sayang?" tanya Amira

"Aku baik-baik saja ma." jawab Ayana

"Syukurlah kalau begitu sayang. Kami sangat khawatir saat tiba-tiba Andra membawamu dalam keadaan pingsan. Tadinya jika kau tidak juga sadar, kami mau membawamu ke rumah sakit." seru Heri

Ayana hanya memutar kedua bola matanya. Kedua orang tuanya tahu betul kenapa dia bisa pingsan. Ini bukan pertama kalinya dia mengalami hal ini dan penyebabnya hanya satu, yaitu Ayana melihat penampakan yang mengerikan.

Tapi untuk kali ini, Ayana merasa berbeda karena tubuhnya masih terasa lemas. Tenaganya seolah terkuras habis. Apa semua ini karena energinya yang ia gunakan untuk mempertemukan Andra dan ibunya?

Hah.. Dia tidak ingin berspekulasi dulu. Siapa tahu semua itu hanya kebetulan saja.

"Jika kau sudah merasa baik, lebih baik kita pulang sekarang. Sudah hampir tengah malam. Besok kau juga harus sekolah." seru Heri

"Iya Pa."

Heri berpamitan dengan Nicholas Sementara Andra memapah Ayana sampai di depan. "Loe yakin gak papa?" tanya Andra

"Gue gak papa kak. Makasih untuk semuanya."

"Bodoh!! Justru gue yang harusnya bilang makasih." Andra membukakan pintu mobil untuk Ayana dan membantu gadis itu masuk. Dan tidak berapa lama, Heri dan Amira datang dan juga masuk kedalam mobil.

"Terimakasih nak Andra." ucap Heri

"Sama-sama om. Hati-hati di jalan." Andra melambaikan tangannya saat mobil Heri melaju meninggalkan pekarangan rumahnya. Dia merasa sangat senang hari ini. Terbukti senyuman nya terus terukir di wajahnya.

"Ayana." lirihnya

Terpopuler

Comments

Ayla Anindiyafarisa

Ayla Anindiyafarisa

semangat y kakak author

2024-01-07

1

Lakilakiadalah Kaumtolol

Lakilakiadalah Kaumtolol

si Andra menjijikkan bgt iyuh jd pgn muntah 🤢💩👎🤮mirip t41 si Andra anak bab1

2023-12-11

0

Lakilakiadalah Kaumtolol

Lakilakiadalah Kaumtolol

mau untungnya aja si bab1 Ondro t41 anak bab1‼️👎💩🤢🤮

2023-12-11

0

lihat semua
Episodes
1 Bab 1 Sekolah Baru
2 Bab 2 Penasaran
3 Bab 3 Ruang Rahasia
4 Bab 4 Mimpi
5 Bab 5 Kenalan
6 Bab 6 Andra
7 Bab 7 Surat Dari Mama
8 Bab 8 Kemampuan Khusus?
9 Bab 9 Berangkat Bersama
10 Bab 10 Bully
11 Bab 11 Pak Bagas
12 Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13 Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14 Bab 14 Tolong Kami?
15 Bab 15 Persiapan Kemah
16 Bab 16 Kemah 1
17 Bab 17 Kemah 2
18 Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19 Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20 Bab 20 Sadar
21 Bab 21 Pembina OSIS
22 Bab 22 Curiga
23 Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24 Bab 24 Tumbal
25 Bab 25 Korban Berikutnya?
26 Bab 26 Jerit Malam
27 Bab 27 Jerit Malam 2
28 Bab 28 Tertangkap
29 Bab 29 Tidak Ingat
30 Bab 30 Menghilang
31 Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32 Bab 32 Curiga
33 Bab 33 Pulang
34 Bab 34 Pelaku Baru
35 Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36 Bab 36 Sulit Di Percaya
37 Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38 Bab 38 Percaya Sama Gue
39 Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40 Bab 40 Cerita Silvia
41 Bab 41 Mencari Shelly
42 Bab 42 Pengakuan Ayana
43 Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44 Bab 44 Sihir
45 Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46 Bab 46 Pura-pura
47 Bab 47 Kedatangan Nicholas
48 Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49 Bab 49 Kecelakaan
50 Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51 Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52 Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53 Bab 53 Pak Doni
54 Bab 54 Terbongkar
55 Bab 55 Tertangkap
56 Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57 Bab 57 Cemburu
58 Bab 58 Menyukai Ayana
59 Bab 59 Restu
60 Bab 60 Pernyataan Cinta
Episodes

Updated 60 Episodes

1
Bab 1 Sekolah Baru
2
Bab 2 Penasaran
3
Bab 3 Ruang Rahasia
4
Bab 4 Mimpi
5
Bab 5 Kenalan
6
Bab 6 Andra
7
Bab 7 Surat Dari Mama
8
Bab 8 Kemampuan Khusus?
9
Bab 9 Berangkat Bersama
10
Bab 10 Bully
11
Bab 11 Pak Bagas
12
Bab 12 Terjebak Di Ruang Kesenian
13
Bab 13 Penglihatan Yang Tak Biasa
14
Bab 14 Tolong Kami?
15
Bab 15 Persiapan Kemah
16
Bab 16 Kemah 1
17
Bab 17 Kemah 2
18
Bab 18 Persiapan Acara Api Unggun
19
Bab 19 Gambaran Masa Lalu
20
Bab 20 Sadar
21
Bab 21 Pembina OSIS
22
Bab 22 Curiga
23
Bab 23 Gambaran Masa Lalu 2
24
Bab 24 Tumbal
25
Bab 25 Korban Berikutnya?
26
Bab 26 Jerit Malam
27
Bab 27 Jerit Malam 2
28
Bab 28 Tertangkap
29
Bab 29 Tidak Ingat
30
Bab 30 Menghilang
31
Bab 31 Mengintai Ruang Kesenian
32
Bab 32 Curiga
33
Bab 33 Pulang
34
Bab 34 Pelaku Baru
35
Bab 35 Jangan Ikut Campur!!
36
Bab 36 Sulit Di Percaya
37
Bab 37 Hawa Yang Berbeda
38
Bab 38 Percaya Sama Gue
39
Bab 39 Siapa Tumbalnya?
40
Bab 40 Cerita Silvia
41
Bab 41 Mencari Shelly
42
Bab 42 Pengakuan Ayana
43
Bab 43 Rencana Ayana Dan Andra
44
Bab 44 Sihir
45
Bab 45 Di Panggil Kepala Sekolah
46
Bab 46 Pura-pura
47
Bab 47 Kedatangan Nicholas
48
Bab 48 Menggagalkan Rencana Bu Asih
49
Bab 49 Kecelakaan
50
Bab 50 Kematian Yang Tidak Wajar
51
Bab 51 Kedatangan Nicholas 2
52
Bab 52 Pembongkaran Ruang Kesenian
53
Bab 53 Pak Doni
54
Bab 54 Terbongkar
55
Bab 55 Tertangkap
56
Bab 56 Akhir Hidup Pak Baron
57
Bab 57 Cemburu
58
Bab 58 Menyukai Ayana
59
Bab 59 Restu
60
Bab 60 Pernyataan Cinta

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!