Ayana membuka matanya perlahan dan mendapati dirinya di kamar yang asing untuknya. "Di mana gue?" Ayana mencoba untuk bangun. Tapi tiba-tiba seseorang datang dan membantunya.
"Pelan-pelan."
"Kak Andra?"
"Iya, ini gue. Tadi loe pingsan jadi gue bawa loe ke kamar gue." terang Andra.
Ayana mencoba mengingat kembali apa yang sudah terjadi? Yang dia ingat, dia melihat kebahagiaan Andra yang bisa bertemu dengan ibunya untuk yang terakhir kalinya.
Dia menatap kedua tangannya. Karena saat itu, entah dorongan dari mana, tiba-tiba dia berinisiatif untuk memegang tangan Andra dan arwah ibunya, sehingga Andra bisa melihat ibunya.
"Ini hanya kebetulan atau Gue mempunyai kemampuan khusus?" batin Ayana. Ini pertama kalinya dia bisa membantu manusia melihat hantu. Dan untuk memastikannya, mungkin dia harus mencobanya kembali hari saat nanti
"Ada apa Ay?" tanya Andra
"Ti-tidak apa-apa kak." seru Ayana. Mereka terdiam cukup lama. Hingga tanpa sengaja Ayana melirik kearah jam dinding di kamar Andra yang sudah menunjukan pukul 11 malam.
"Jam 11?? Bagaimana dengan pestanya?" tanya Ayana panik. Dari tadi dia tidak melihat kedua orang tuanya. Apa mereka tidak tahu dirinya berada di sini atau jangan-jangan mereka sudah pulang?
"Tenang aja, nyokap bokap loe masih disini. Mereka masih ngobrol sama bokap gue." seru Andra yang membuat Ayana menghela nafas lega
Andra tersenyum menatap Ayana. Dia menggenggam tangan gadis itu dan berkata. "Thanks Ay. Berkat loe gue bisa berdamai dengan bokap. Gue merasa lega setelah bertemu nyokap gue. Sekali lagi terimakasih banyak."
Ayana tersenyum dan menganggukkan kepalanya, "Sama-sama kak. Gue juga seneng kalau Kak Andra bisa baikan sama om Nicholas. Memang tidak seharusnya kita bersedih terlalu lama apa lagi sampai menyalahkan orang lain karena kita kehilangan orang yang kita sayangi."
"Iya Ay. Tapi ada yang pengen gue tanyain. Elo bisa liat hantu ya?" tanya Andra
Ayana terdiam. Dia tidak tahu harus menjawab apa karena dia takut Andra akan menganggapnya aneh seperti teman-temannya dulu. Tapi dia juga tidak mungkin berbohong.
"Ay!!"
Ayana mendesah panjang. Dia tidak bisa menutupinya lagi. Biarlah jika nanti Andra akan menganggapnya aneh atau apa. "Iya kak, gue bisa liat hantu." seru gadis itu dengan kepala menunduk. Dia siap jika nantinya Andra akan mengatakan hal buruk tentang dirinya yang aneh. Tapi ternyata respon Andra di luar dugaan.
"Woah.. Keren banget!!" seru Andra
Ayana menegakkan kepalanya menatap Andra dengan kening yang mengerut, "Keren?"
"Iya, keren. Loe mempunyai kemampuan yang tidak banyak orang memilikinya."
"Tapi gue justru tertekan dengan kemampuan gue, kak. Gue jadi di jauhin temen-temen gue karena mereka menganggap gue aneh. Di tambah, hampir setiap hari gue ketemu makhluk halus dengan kondisi dan wajah yang mengerikan." keluh Ayana
Andra kembali menggenggam tangan Ayana dan berkata, "Gue ngerti maksud loe. Tapi harus nya loe bersyukur dengan kemampuan yang loe punya saat ini, loe bisa bantu mereka yang mungkin urusannya belum selesai di dunia ini. Seperti nyokap gue."
Ayana kembali terdiam. Dia jadi teringat dengan hantu perempuan di sekolah yang dia lihat beberapa kali. Apa dia juga bermaksud meminta bantuannya? Dan soal ruang kesenian itu, Apa kak Andra tahu tentang Ruangan itu? Secara, kak Andra adalah ketua OSIS. Jadi dia pasti tahu lebih banyak tentang ruangan tersebut. Pikir Ayana
"Kak, boleh gue tanya sesuatu?"
"Soal apa?"
"Soal...." belum selesai Ayana berucap, tiba-tiba Heri dan Amira masuk ke kamar Andra untuk melihat kondisi putrinya, "Ay!! Kau sudah sadar. Bagiamana keadaan mu, sayang?" tanya Amira
"Aku baik-baik saja ma." jawab Ayana
"Syukurlah kalau begitu sayang. Kami sangat khawatir saat tiba-tiba Andra membawamu dalam keadaan pingsan. Tadinya jika kau tidak juga sadar, kami mau membawamu ke rumah sakit." seru Heri
Ayana hanya memutar kedua bola matanya. Kedua orang tuanya tahu betul kenapa dia bisa pingsan. Ini bukan pertama kalinya dia mengalami hal ini dan penyebabnya hanya satu, yaitu Ayana melihat penampakan yang mengerikan.
Tapi untuk kali ini, Ayana merasa berbeda karena tubuhnya masih terasa lemas. Tenaganya seolah terkuras habis. Apa semua ini karena energinya yang ia gunakan untuk mempertemukan Andra dan ibunya?
Hah.. Dia tidak ingin berspekulasi dulu. Siapa tahu semua itu hanya kebetulan saja.
"Jika kau sudah merasa baik, lebih baik kita pulang sekarang. Sudah hampir tengah malam. Besok kau juga harus sekolah." seru Heri
"Iya Pa."
Heri berpamitan dengan Nicholas Sementara Andra memapah Ayana sampai di depan. "Loe yakin gak papa?" tanya Andra
"Gue gak papa kak. Makasih untuk semuanya."
"Bodoh!! Justru gue yang harusnya bilang makasih." Andra membukakan pintu mobil untuk Ayana dan membantu gadis itu masuk. Dan tidak berapa lama, Heri dan Amira datang dan juga masuk kedalam mobil.
"Terimakasih nak Andra." ucap Heri
"Sama-sama om. Hati-hati di jalan." Andra melambaikan tangannya saat mobil Heri melaju meninggalkan pekarangan rumahnya. Dia merasa sangat senang hari ini. Terbukti senyuman nya terus terukir di wajahnya.
"Ayana." lirihnya
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Updated 60 Episodes
Comments
Ayla Anindiyafarisa
semangat y kakak author
2024-01-07
1
Lakilakiadalah Kaumtolol
si Andra menjijikkan bgt iyuh jd pgn muntah 🤢💩👎🤮mirip t41 si Andra anak bab1
2023-12-11
0
Lakilakiadalah Kaumtolol
mau untungnya aja si bab1 Ondro t41 anak bab1‼️👎💩🤢🤮
2023-12-11
0